Hi, How Can We Help You?
  • Makassar 90231, Sulawesi Selatan, Indonesia
  • Email: info@tazkiyahtour.co.id
Maret 15, 2024

Siti Hajar: Simbol Wanita Tangguh dan Taat Dalam Al-Quran

Ada banyak sekali kisah inspiratif dalam sejarah islam yang memotivasi dan mengajarkan pelajaran berharga bagi umat muslim. Salah satunya kisah inspiratif tersebut datang dari Siti Hajar.

Seorang wanita yang memiliki ketabahan dan kekuatan dalam menghadapi cobaan dari Allah SWT. Kisah Siti Hajar memberikan inspirasi dan motivasi bagi umat Muslim untuk memperkuat iman, tawakkal, dan kesabaran dalam menghadapi ujian hidup.

Pada artikel ini, kami akan membahas mengenai kisah inspiratif Siti Hajar dan perjuangannya menjadi seorang ibu.

Kisah Siti Hajar Dalam Al Quran

Siti Hajar merupakan sosok perempuan yang terkenal tangguh dan sabar. Ia merupakan istri Nabi Ibrahim AS. Sosok perempuan tersebut melahirkan seorang nabi yang meneruskan dakwah Nabi Ismail.

Meskipun tidak disebutkan secara jelas nama Siti Hajar dalam Al-Quran, namun terdapat sebuah ayat yang dikutip dalam Surat Ibrahim ayat 37 yang berbunyi:

َبَّنَآ اِنِّيْٓ اَسْكَنْتُ مِنْ ذُرِّيَّتِيْ بِوَادٍ غَيْرِ ذِيْ زَرْعٍ عِنْدَ بَيْتِكَ الْمُحَرَّمِۙ رَبَّنَا لِيُقِيْمُوا الصَّلٰوةَ فَاجْعَلْ اَفْـِٕدَةً مِّنَ النَّاسِ تَهْوِيْٓ اِلَيْهِمْ وَارْزُقْهُمْ مِّنَ الثَّمَرٰتِ لَعَلَّهُمْ يَشْكُرُوْنَ

Artinya : Ya Tuhan kami, sesungguhnya aku telah menempatkan sebagian keturunanku di lembah yang tidak ada tanamannya (dan berada) di sisi rumah-Mu (Baitullah) yang dihormati. Ya Tuhan kami, (demikian itu kami lakukan) agar mereka melaksanakan salat. Maka, jadikanlah hati sebagian manusia cenderung kepada mereka dan anugerahilah mereka rezeki dari buah-buahan. Mudah-mudahan mereka bersyukur.”

Ayat tersebut sangat menggambarkan kisah Siti Hajar, Nabi Ismail, dan Nabi Ibrahim.

siti hajar
Source Image: alif.id

Hal tersebut menggambarkan perjuangan Hajar yang ditinggal Nabi Ibrahim di sebuah lembah yang gersang tanpa ditumbuhi tanaman.

Dalam kisah tersebut diceritakan Siti Hajar yang berusaha mencari air untuk anaknya, Nabi Ismail hingga berlari dari Bukit Safa ke Bukit Marwah yang kini menjadi ritual Sa’i dalam rukun haji.

Siti Hajar Istri Nabi Ibrahim

Setelah menikah lama dengan Nabi Ibrahim, Sarah (istri Nabi Ibrahim AS) masih belum memiliki keturunan.Kemudian, Sarah menyarankan Nabi Ibrahim AS untuk menikah lagi dengan Siti Hajar.

Sarah melihat bahwa Siti Hajar merupakan perempuan yang sholeh, baik, dan bijaksana, sehingga ia merasa Hajar cocok untuk Nabi Ibrahim AS.

Kemudian, Nabi Ibrahim merenungi saran dari Sarah dan meminta petunjuk kepada Allah SWT. Hingga akhirnya, Allah SWT memberikan petunjuk kepada Nabi Ibrahim AS untuk menikahi Hajar.

Setelah Siti Hajar dan Nabi Ibrahim AS menikah, mereka dikaruniai seorang anak bernama Ismail.Nabi Ibrahim AS pun sangat senang memiliki seorang anak. Semua orang tahu bahwa beliau sangat sayang kepada anaknya. Tetangga Nabi Ibrahim pun banyak yang memuji Siti Hajar.

Sarah yang mulanya biasa saja mendengar pujian tetangga kepada Hajar dan berniat baik lama kelamaan pun cemburu.

Hingga akhirnya, Sarah mengusulkan kepada Nabi Ibrahim AS agar Hajar dan Sarah tidak satu rumah lagi. Kemudian, Nabi Ibrahim AS pun meminta petunjuk kepada Allah SWT.

Akhirnya, Allah SWT memberi perintah kepada Nabi Ibrahim AS untuk membawa Siti Hajar pindah dari Palestina ke Mekah.

Kisah Siti Hajar Ditinggal Nabi Ibrahim

Setelah mendapatkan perintah dari Allah SWT untuk pindah, Nabi Ibrahim AS pun membawa Siti Hajar  dan Nabi Ismail yang masih bayi untuk menuju ke tempat yang  diperintahkan oleh Allah.

Mereka bertiga menempuh perjalanan dengan berjalan kaki selama 1 bulan. Hajar pun tidak pernah bertanya kepada Nabi Ibrahim mengenai tujuan mereka. Ia hanya taat dan percaya sepenuhnya kepada Nabi Ibrahim AS.

Setelah sampai di sebuah lembah Bekkah (dekat dengan Baitullah), Nabi Ibrahim mengatakan bahwa tujuan mereka telah sampai.

Kisah Siti Hajar Ditinggal Nabi Ibrahim
Source Image: kumparan

Di tempat yang tandus, kering, dan tidak ada satupun tumbuhan itu, Nabi Ibrahim AS berkata “Disinilah rumah kedua kita”. Nabi Ibrahim AS, Hajar, dan Ismail pun tinggal di sebuah rumah tua dari dahan kayu yang mengering.

Setelah tiga hari tinggal di tempat tersebut dengan persedian makanan dan minuman seadanya, Nabi Ibrahim AS mengatakan bahwa beliau harus kembali ke Palestina.

Hajar pun bertanya kepada Nabi Ibrahim AS, “Ya Ibrahim, mengapa engkau meninggalkan kami disini?”. Tanpa sepatah kata apapun, Nabi Ibrahim AS berjalan dan pergi meninggalkan Siti Hajar dan Ismail.

Setelah berjalan cukup jauh, Hajar bertanya lagi kepada Nabi Ibrahim AS, “Apakah Allah yang memerintahkanmu wahai suamiku?”. Nabi Ibrahim AS pun berhenti dan menjawab “Benar”.

Setelah itu, Siti Hajar pun menjawab dengan kata-kata yang menyentuh, “Kalau begitu, pergilah engkau wahai suamiku, Allah tidak akan mengecewakan kami”.

Setelah itu, Nabi Ibrahim AS pun pergi meninggalkan Siti Hajar bersama dengan Ismail.

Kisah Siti Hajar dan Anaknya Ismail

Setelah kepergian Nabi Ibrahim AS, Siti Hajar berusaha bertahan hidup di tempat yang tandus tersebut. Dia menggendong Ismail dan bertahan melawan panasnya cuaca di siang hari dan dinginnya malam.

Siti Hajar melihat seluruh wilayah tersebut. Tidak ada satupun sumber kehidupan di sana, yang ada hanyalah gurun yang panas dan gersang.

Kisah Siti Hajar dan Anaknya Ismail
Source Image: indozone life

Namun, Siti Hajar percaya bahwa Allah tidak akan meninggalkannya sendiri dan pertolongan Allah pasti akan datang kepada hambanya. Hajar dan Ismail ditinggal oleh Nabi Ibrahim AS selama 13 tahun lamanya. Setelah itu, Nabi Ibrahim mendatangi Ismail dan Siti Hajar.

Meskipun sudah lama tidak bertemu, Nabi Ibrahim dan Ismail tetap akrab dan memiliki hubungan yang baik. Hal ini tidak lain karena ajaran Hajar yang tidak pernah menjelekkan Nabi Ibrahim AS di depan anaknya meskipun dia tidak pernah muncul di kehidupannya.

Kisah Siti Hajar Mencari Air

Hari pertama Hajar ditinggal oleh Nabi Ibrahim AS, ia masih bisa bertahan dengan ketersediaan air serta makanan yang dimiliki. Hingga akhirnya ia pun kehabisan air dan Ismail menangis karena kehausan. Siti Hajar panik dan berusaha untuk mencari air.

Ia pun berlari menaiki bukit dan menuruni lembah demi mendapatkan air untuk Ismail. Hajar tidak tega mendengar tangisan dari Ismail yang kehausan.

Siti Hajar Berlari Dari Bukit Shafa ke Marwah

siti hajar
Source Image: indoxone life

Demi mendapatkan air, Hajar kemudian meninggalkan Ismail dan berlari-lari kecil menuju ke Bukit Shafa hingga ke Bukit Marwah. Di tengah kegelisahannya, Hajar pun terus berdoa kepada Allah SWT dengan hati yang luruh agar memberikan pertolongan kepadanya.

Permintaan Hajar kepada Allah SWT ia lakukan sebanyak 7 kali sambil ia terus bolak balik di tempat yang sama. Namun, ia masih tidak menemukan air untuk diberikan kepada Ismail.

Siti Hajar Air Zam Zam

Ketika Hajar sampai di Bukit Marwah untuk mencari air, tiba-tiba suara tangisan Ismail sudah tidak terdengar lagi. Ia takut bahwa telah terjadi sesuatu yang buruk kepada Ismail.

Akhirnya, Hajar langsung berlari ke arah Ismail. Saat itu, ia melihat ada seorang laki-laki bertubuh gagah dengan memakai jubah dan sorban putih yang sedang memberikan minuman kepada Ismail.

Ternyata, seseorang tersebut adalah malaikat Jibril utusan Allah SWT. Saat itu, Siti Hajar tidak mengetahui bahwa orang tersebut adalah malaikat. Ketika ia berlari mendekati Ismail, malaikat tersebut langsung menghilang.

Siti Hajar pun melihat Ismail menghentakkan kakinya di tanah yang gersang. Tanpa di duga, muncul air yang deras dari hentakan kaki Ismail.

Tanpa pikir panjang Siti Hajar langsung memberikan air tersebut kepada Ismail. Sumber mata air dari kaki Ismail tersebut kini disebut dengan Air Zamzam.

Sejak saat itu, air zam-zam menjadi sumber mata air hingga muncul peradaban di tempat tersebut. Sumber mata air tersebut sangatlah bersih dan tidak pernah kering. Air Zamzam kini menjadi sumber air minum bagi para jamaah haji yang datang ke Mekah.

Hikmah Kisah Siti Hajar

Hajar dikenal karena sosoknya yang cantik, baik, bijaksana, dan penuh kesabaran. Ia juga taat beribadah kepada Allah SWT dan pantang menyerah.

Dari kisah perjuangan Hajar mengajarkan bahwa seorang perempuan harus kuat, sabar, dan tidak putus asa dalam menjalani segala rintangan di kehidupan.

siti hajar
Source Image: alamtara istitute

Meskipun dihadapkan pada situasi yang sulit dan penuh ketidakpastian, Hajar mengajarkan pada kita untuk tetap tegar dan selalu tawakkal kepada Allah SWT.

Kisah Siti Hajar menjadi sejarah ritual Sa’i saat pelaksanaan haji. Sa’i menjadi rukun haji yang wajib dilaksanakan oleh para jamaah haji dengan cara berlari-lari kecil dari Safa ke Marwah sebanyak 7 kali.

Hal ini menggambarkan perjuangan Hajar yang berusaha untuk mempertahankan hidupnya serta hidup anaknya. Kisah Hajar adalah contoh nyata tentang seorang ibu yang penuh kasih sayang kepada anaknya, hingga ia rela berlari-lari di gurun pasir demi mencari sumber air.

Bahkan, hasil perjuangan Hajar kini bermanfaat bagi miliaran orang di dunia. Ia juga berhasil mendidik anaknya hingga menjadikan Nabi Ismail dengan sifat yang lembut dan taat kepada Allah SWT.

 

Bagikan :