Hi, How Can We Help You?
  • Makassar 90231, Sulawesi Selatan, Indonesia
  • Email: tazkiyahmandiri@gmail.com

Tag Archives: Tazkiyah Tour

September 9, 2019
September 9, 2019

MAKASSAR – Musim haji 2019 hampir selesai, pemulangan jemaah ke tanah air bakal rampung 15 September. Namun untuk kuota haji resmi Kemenag RI, perencanaan untuk musim haji berikutnya pun sudah bisa dilakukan.

Tazkiyah Tour misalnya. Perusahaan travel umrah dan haji khusus ini sudah mulai merancang program untuk musim haji tahun depan. Jadwal keberangkatan bahkan telah ada; 9 Juli 2020.

Jadwal tersebut terungkap dalam rapat closing product Haji Khusus 2019 di kantor pusat Tazkiyah Tour, Makassar, akhir pekan lalu.

“Insyaallah di tanggal itu. Kami akan mulai menyusun perencanaan,” ujar Ahmad Yani Fachruddin, Presiden Direktur Tazkiyah Tour.

Closing product adalah bagian akhir dari sebuah program pemberangkatan jemaah. Baik umrah maupun haji khusus. Sudah jadi tradisi di Tazkiyah Tour. Rapat seperti ini diikuti para pembimbing dan petugas yang mendampingi jemaah. 

Pada rapat Sabtu lalu itu, direksi dan kru Tazkiyah Tour memastikan sejauh mana kesesuaian perencanaan dan pelaksanaan. 

“Dari hasil evaluasi itulah kita bisa mengambil sebuah tindakan,” imbuh Ahmad Yani.

Hal-hal yang dirasa kurang ditindaki dengan segera. Sebaliknya, hal-hal yang sudah baik juga tetap dievaluasi. Ditingkatkan lagi kualitasnya.

Tazkiyah Tour dengan amanah sebagai travel umrah dan haji pertama yang meraih sertifikasi ISO 9001:2015 memang memiliki standar manajemen mutu.

Tazkiyah Tour menjalankan program Haji Khusus kuota resmi Kemenag RI. Jemaah pun terlindungi. Apalagi, layanan merujuk pada e-Hajj, sistem yang digunakan pemerintah Arab Saudi dan secara total dijalankan oleh Tazkiyah Tour.

Managing Director Tazkiyah Tour, Adnan Syahruddin menuturkan, secara sederhananya, e-Hajj adalah sistem yang menampung semua data layanan yang akan didapatkan jemaah haji di Arab Saudi.

“Semua sudah ada di situ. Penerbangannya apa, busnya perusahaan mana, hotelnya di mana, makanannya disediakan siapa, sampai maktabnya,” ujarnya.

e-Hajj berbentuk barcode. Jemaah akan semakin nyaman dan aman. Semua fasilitas diverifikasi Kementerian Agama RI. (fit-sur)

September 8, 2019
September 8, 2019

INI hari Minggu. Bagaimana kalau kita bahas kuliner saja? Agar liburan Anda semakin rileks. Atau jangan-jangan bisa jadi inspirasi untuk Anda mencari restoran. Atau mungkin membuatnya sendiri, bereksperimen di dapur.

Anda yang sudah pernah ke Arab Saudi atau bahkan yang belum sekalipun mungkin pernah mencoba Nasi Mandi. Sajian khas timur tengah dengan ciri bulir beras yang panjang dan pulen. Beras Basmati namanya.

Beras dimasak bersama berbagai bumbu dan rempah khas Arab. Mulai dari jintan, adas, kayu manis, hingga lada hitam. Ada pula tambahan minyak safron yang menghasilkan aroma sangat khas, juga warna yang menggugah selera.

Setelah matang, di atasnya diletakkan potongan besar daging ayam atau daging kambing panggang. Juga potongan timun, buah nanas, bawang merah, serta bawang putih.

Ciri lain, Nasi Mandi disajikan bukan di piring, melainkan dalam nampan besar. Dan jika memakannya seorang diri, Anda berpotensi tidak bisa berdiri karena kekenyangan. Hehehe.

Nasi Mandi identik dengan kebersamaan. Dimakan beramai-ramai.

Jemaah haji maupun umrah bisa mendapatkan Nasi Mandi di restoran-restoran sekitaran masjid. Mereka yang ingin variasi menu di luar yang dihidangkan hotel, bisa menjadikannya pilihan.

Jemaah umrah Tazkiyah Tour pun kerap merasakan Nasi Mandi ini. Terutama bila mampir di rest area dalam perjalanan dari Jeddah ke Madinah.

Rata-rata menjadi sajian makan malam. Pasangannya adalah teh panas. Pereda letih usai melalui perjalanan udara 9 jam lebih dari Makassar, kemudian dilanjut rute darat dari Bandara King Abdul Aziz menuju Madinah.

Rustiah, jemaah yang pernah umrah bersama Tazkiyah Tour mengaku tak bisa melupakan pengalamannya makan Nasi Mandi. Sedang lapar-laparnya lalu dipertemukan dengan menu yang unik.

“Habis seketika. Daging kambingnya itu, aduhhhh,” kenangnya.

Tetapi ini opsional. Hanya salah satu di antara banyak menu khas timur tengah. Dan bahkan ada pula yang tetap menginginkan masakan Indonesia. Bukan soal rindu, namun telanjur terbiasa.

Semua kembali ke selera masing-masing. Tetapi bagi Anda yang senang mencoba hal-hal baru, Nasi Mandi sangat recomended. Bisa dinikmati sebelum atau setelah mandi. Hehehe.

Selamat berakhir pekan. (*/fit-sur)

September 6, 2019

MADINAH – Kalau rezeki tak ke mana. Seratus lima puluh jemaah haji Indonesia mendapat undangan dari Kerajaan Arab Saudi, di Madinah, kemarin malam waktu setempat.

Dilansir Ihram, mereka diundang dalam acara tasyakuran dan penghormatan kepada jemaah haji Indonesia.

Begitu tiba di kediaman perwakilan kerajaan, yang penuh permadani, jemaah disambut selawat. Muhammad bin Abdul Aziz al-Amri selalu tuan rumah, Ja’far at-Tinbali, wakil muassasah, dan sejumlah anggota kerajaan memberi salam. 

Jemaah Indonesia ini didampingi Sekretaris Daerah Kerja (Daker) Madinah, Agus Miroji, dan Kepala Sektor 5 Daker Madinah, Khalilurrahman. 

“Ahlan wa sahlan, wa marhaban bikum, selamat datang,” tutur Ja’far.

Dalam sambutannya, Agus menyampaikan ucapan terima kasih. Undangan ini, disebut Agus sebagai sebuah kehormatan bagi bangsa Indonesia. 

“Kami mendoakan semoga khadimul Haramain senantiasa diberikan kesehatan dan kekuatan untuk membawa bangsa Arab Saudi lebih baik lagi,” ujar Agus. 

Dan, di pengujung acara, tamu-tamu istimewa itu dijamu kabsyah, makanan khas Arab. Juga nasi biryani.

Sebelum pulang, ada kejutan lagi. Semua yang hadir diberi bingkisan berisi kurma, tasbih, minyak wangi, kayu siwak, dan lainnya. 

Masyaallah, sudah berhaji, dapat bonus pula bertemu pihak kerajaan Saudi. Nikmatnya. (fit-sur)

September 5, 2019

MAKASSAR – Sepanjang pekan ini, tim evaluator SNI Award 2019 berada di Makassar. Para finalis yang kantor pusatnya berada di kota ini dikunjungi secara bergiliran. Tahapan On Site Evaluation dilakukan dengan teliti.

Rabu-Kamis, 4-5 September 2019, giliran PT Tazkiyah Global Mandiri (Tazkiyah Tour) yang “dibedah”. Kinerja keuangan dan non-keuangan perusahaan yang telah menapak usia 19 tahun itu menjadi fokus tim evaluator.

Tim Evaluator yang ke Makassar terdiri atas Indriati Nasution (lead evaluator), Lenggo Geni Aulia (evaluator), dan Taufiq Hidayat (BSN Makassar).

Tazkiyah Tour berkompetisi di kategori organisasi menengah jasa. Dua lainnya dari Makassar adalah Universitas Negeri Makassar (organisasi pendidikan tinggi), dan PT Semen Bosowa Maros (organisasi besar barang sektor kimia dan pertambangan).

SNI Award digelar oleh Badan Standardisasi Nasional (BSN), lembaga pemerintah non-kementerian sejak 2005. Ketua dewan juri tahun ini adalah pakar ekonomi Universitas Indonesia, Rhenald Kasali.

On Site Evaluation ini adalah fase final sebelum pengumuman pemenang. Tazkiyah Tour dinyatakan ke tahapan ini, menjadi bagian dari 93 kontestan yang yang melaju dari desk evaluation ke site evaluation. Sisanya, 93 peserta sudah tersingkir.

Tazkiyah Tour meraih sertifikasi ISO 9001:2008 pada 2016 untuk layanan umrah. Setahun kemudian giliran layanan haji. Kini, sertifikasinya bahkan sudah meningkat menjadi ISO 9001:2015.

Nilai plus Tazkiyah Tour adalah selalu menjadi travel umrah haji terdepan yang menjalankan setiap regulasi Kementerian Agama RI. Misalnya saat Kemenag tetapkan sistem sertifikasi PPIU oleh KAN, Tazkiyah Tour paling pertama yang mendaftar untuk audit LSP. Ketika ada Kepdirjen tentang Aplikasi Siskopatuh, Tazkiyah Tour juga yang paling pertama menggunakan aplikasi tersebut.

Hasil On Site Evaluation akan dirapatkan di kantor pusat BSN di Jakarta, 20 Oktober 2019, untuk penentuan pemenang. Sedangkan penganugerahan SNI Award 2019 akan dilakukan November 2019 mendatang. Di Istana Negara. (fit-sur)

September 4, 2019

PADANG – Antrean haji di Sulawesi Selatan termasuk yang terpanjang. Ada yang 20 tahun. Bahkan di beberapa daerah sudah menembus 30 tahun.

Wakil Presiden RI, Jusuf Kalla menilai, itu menunjukkan bahwa kesadaran beragama di kampung halamannya ini begitu tinggi. Orang-orang menjadikan ibadah haji sebagai impian prioritas.

Soal penyebab utama antrean, kata putra Haji Kalla, saudagar legendaris, itu karena lahan perkebunan yang begitu luas di Sulsel, diolah oleh masyarakat.

Komoditas unggul seperti sawit dan karet diupayakan sendiri oleh warga. “Perkebunan di Makassar itu lebih banyak perkebunan milik masyarakat. Jadi, ekonomi di sana merata,” ujar JK di Padang, kemarin, dilansir Ihram.

Hal seperti itu kata JK tidak ditemukan di Kalimantan maupun Sumatera. Perkebunan dikuasai segelintir orang saja. Bahkan di Sumatera Utara yang memiliki perkebunan karet dan sawit sangat luas, hanya dikuasai tak lebih dari lima orang konglomerat.

JK juga menyebut contoh pemerataan ekonomi yang juga bagus, yaitu di Malaysia. Semua potensi yang dimiliki negara tersebut, hasilnya dinikmati secara merata oleh rakyatnya.

Soal antrean haji reguler juga pernah diulas
Kepala Kantor Kementerian Agama Provinsi Sulsel, Anwar Abubakar pada acara pelepasan jemaah haji khusus Tazkiyah Tour, beberapa waktu lalu.

Tutur Anwar, di daerah tertentu seperti Bantaeng kalau kita daftar sekarang, 41 tahun ke depan baru bisa berangkat.

Beruntung, imbuhnya, ada jalur haji khusus, seperti yang diselenggarakan oleh Tazkiyah Tour. Masa daftar tunggu lebih singkat, kisaran lima tahun saja. (fit-sur)