Hi, How Can We Help You?
  • Makassar 90231, Sulawesi Selatan, Indonesia
  • Email: tazkiyahmandiri@gmail.com

Tag Archives: umrah bergaransi

Agustus 28, 2019
Agustus 28, 2019

MAKASSAR – Kloter demi kloter jemaah haji asal Indonesia sudah kembali ke negaranya. Dari “pintu” Jeddah, pemulangan akan dilakukan hingga 1 September. Dilanjut pemulangan via bandara Madinah selama beberapa hari.

Namun, gelombang kedatangan ke tanah suci sudah akan dimulai lagi. Yakni mereka yang bertamu ke rumah Allah sebagai jemaah umrah.

Nah, Anda yang belum terpilih untuk ibadah haji tahun ini, bisa umrah terlebih dahulu. Pemberangkatan dari tanah air segera dilakukan. Sambutlah undangan beribadah dengan ikhtiar.

Di Tazkiyah Tour, pemberangkatan perdana setelah musim haji bakal dilakukan 26 September 2019. Kurang dari sebulan lagi.

Marketing Manager Tazkiyah Tour, Anwar menuturkan, yang istimewa dari pemberangkatan pertama musim umrah 1441 H ini adalah adanya diskon.

Khusus paket umrah Tazkiyah Silver, sisa harga hanya Rp21 juta.

Jemaah sudah akan menikmati paket 11 hari dengan penerbangan Silk Air dan Scoot (keduanya Singapore Airlines Group). Hotelnya adalah Mubarak Silver di Madinah dan Royal Majestic di Mekah.

Anwar mengungkapkan bahwa kuota untuk promo ini cukup terbatas. (fit-sur)

Juni 19, 2019

MAKASSAR – Atrium Mal Ratu Indah (MaRI) Makassar begitu riuh, Rabu (19/6/2019). Ibu-ibu majelis taklim, jemaah setia Tazkiyah Tour, dan pengunjung pusat perbelanjaan larut dalam acara yang dikemas Tazkiyah Tour bersama BNI Syariah.

Tajuknya “Product Update”. Peluncuran paket-paket umrah Tazkiyah Tour untuk musim 2019-2020.

Namun hajatan berlangsung sangat meriah karena ada sejumlah rangkaian. Selain talkshow yang menghadirkan Presiden Direktur Tazkiyah Tour, Ahmad Yani Fachruddin, Syariah Relationship Officer BNI Syariah, Ade Setiadi, dan Sales Representative SilkAir Makassar, Muhammad Yunus, ada pula hiburan-hiburan.

Penyanyi kawakan Sulsel, Dian Ekawati, menampilkan beberapa lagu. Mulai dari yang kekinian ala Sabyan hingga lagu Bugis.

Suasana kian sorak-sorai saat tiba waktunya pengumuman undian satu paket umrah. MC Erick Alamsyah mengaduk-aduk perasaan hadirin dengan membuat candaan-candaan sebelum pencabutan nomor undian.

Hj Rahmatia dari Majelis Taklim Fastabiqul Khairat kemudian menjadi orang yang paling girang. Namanya yang naik. Umrah bersama Tazkiyah Tour bakal dia tunaikan.

Belum cukup, Tazkiyah Tour membagikan hadiah tabungan umrah untuk 10 orang. Masing-masing mendapatkan Rp1 juta.

Ahmad Yani Fachruddin bertutur, acara ini untuk semakin mendekatkan Tazkiyah Tour dengan masyarakat.

“Kita juga ingin membuat perubahan pola pikir. Jika selama ini orang yang berniat umrah mengutamakan mencari travel, sekarang mestinya ke bank terlebih dahulu,” ucapnya.

Sebab, tambah Ahmad Yani, bank-lah yang merupakan lembaga keuangan. Bukan travel. Jadi, dana calon jemaah bisa aman.

“Nanti bank yang merekomendasikan travel mana yang baik dan sesuai,” imbuh pehobi olahraga itu. (luzd)

Mei 21, 2019

COBA periksa mushaf Alquran di lemari atau meja rumah Anda. Kira-kira butuh berapa lama percetakan menyelesaikannya? Satu hari mungkin terlalu lama.

Tetapi Alquran yang satu ini berbeda. Nazeem Akhtar, sang pembuat mushaf masih berusia 30 tahun saat mulai menoreh ayat pertama tahun 1987. Proyek pribadi yang tak didasari apapun kecuali kecintaan kepada kitab suci itu baru selesai pada Januari 2018, saat Nazeem sudah berumur 62 tahun.

Mushaf itu kini mendapat kedudukan istimewa di The Holy Quran Exhibition atau Museum Alquran, Kota Madinah. Dari Masjid Nabawi, Anda hanya harus berjalan kaki sedikit ke arah barat. Tempat yang modern nan canggih yang berisi banyak Alquran, dari versi cetak hingga digital.

Lalu mengapa mushaf Nazeem mesti menghabiskan waktu lebih dari tiga dekade? Sebab dia menulisnya tidak menggunakan pulpen. Melainkan benang.

Huruf demi huruf dia jahit sambil tetap menjalankan kewajibannya sebagai seorang ibu rumah tangga. Dia menyisihkan waktu untuk melanjutkan sulaman, rata-rata setiap dini hari sampai menjelang salat Subuh.

Ketika tetangganya mungkin masih terlelap, dia sudah harus dalam konsentrasi tinggi. Itu lantaran karya yang dibuatnya bukanlah buku, tetapi kalimat-kalimat Allah. Tidak boleh ada satu bagian pun yang salah.

Dia selalu dalam keadaan wudu saat menyulam. Jarum dan benang baru akan digunakannya setiap selesai melakukan salat sunat dua rakaat. Ketika mulai menjahit pun dia basahi bibirnya dengan zikir. Apalagi, tentu saja, dia memang sedang tidak menjahit saja, tetapi sekalian mengaji pula. Merapal setiap huruf, kata, kalimat suci.

Nazeem melakukan itu di rumahnya, Gujarat, Pakistan. Dia membutuhkan 300 meter kain untuk mengakomodasi total 77.439 kata dalam Alquran.

Syadam Husein Abdullah, pemuda Indonesia yang menjadi salah satu petugas di The Holy Quran Exhibition bilang, mushaf Nazeem tidak satu. Semuanya ada sepuluh. Satu mushaf terdiri atas tiga juz.

“Berat keseluruhan 54 kilogram,” ujar Syadam kepada jemaah umrah Tazkiyah Tour dan Sint Travel (anak grup Tazkiyah Tour), beberapa waktu lalu.

Lelaki asal Banjarmasin itu mengisahkan, Nazeem datang ke Madinah pada musim haji tahun lalu. Sebuah perjalanan yang juga dimaksudkannya untuk mengakhiri berbagai tawaran yang datang.

Nazeem mengaku buah tangannya itu telah diminta banyak orang di banyak tempat. Namun dia hanya mau mushaf yang setiap eksamplar memiliki panjang 22 inci dan lebar 15 inci itu disimpan di Madinah. Tepatnya di The Holy Quran Exhibition, bangunan yang sebenarnya juga belum berdiri cukup lama. Namun yang jelas jaraknya hanya beberapa meter dari makam manusia mulia, Nabi Muhammad saw.

Ketika kali pertama datang itu, Nazeem hanya membawa satu mushaf. Sembilan lainnya tetap di Pakistan. Mungkin jaga-jaga andai pengelola museum tidak berminat.

Namun karyanya itu terlalu monumental untuk ditolak. Sebuah ruangan bahkan dibuatkan khusus untuk menampung mushaf yang total memiliki 724 halaman tersebut.

Nazeem lalu datang tiga bulan kemudian. Membawa niat baik dan sembilan mushaf yang tak dia sertakan dalam perjalanan sebelumnya menjalankan rukun Islam kelima. Dan dia menolak imbalan.

Memang bukan uang yang Nazeem harapkan. Tetapi keberkahan. Kalaupun ada cita-cita manusiawinya, dia hanya ingin Alquran sulamannya itu terdaftar di Guinness Book of World Record. Agar kelak, bahkan ketika dirinya sudah tidak di dunia, namanya tetap tercatat sebagai orang yang melakukan hal semacam itu. Menjahitnya; menghabiskan seperdua hidupnya untuk itu.

Dalam sebuah wawancara yang bisa kita tonton di Youtube, perempuan dengan tindik kecil di hidung itu menceritakan saat dia membawa mushaf itu ke Madinah. Imam Masjid Nabawi hadir saat kitab dalam ukuran besar itu dimasukkan ke kotak kaca, di salah satu ruangan museum yang dingin dan harum.

“Itu hari terbaik dalam hidup saya,” kata Nazeem. Basah pipinya mengatakan itu.

Jika Anda pernah mendengar kata “mahakarya”, Alquran yang dikerjakan seorang diri oleh Nazeem, menghabiskan 84 kotak benang dan separuh dari usianya itu adalah sesungguh-sungguhnya mahakarya.

Berumrah atau berhajilah, sebab Anda bisa sekalian melihat langsung mushaf limited edition itu. Jangan lupa mengirim doa untuk sehat dan berkahnya hidup Nazeem. Dia terlalu baik untuk tidak kita jadikan inspirasi. (*)

Ditulis oleh Imam Dzulkifli
untuk tazkiyahtour.co.id

Mei 20, 2019

Bulan Ramadan sudah separuh, namun semangat harus tetap penuh. Ibu-ibu majelis taklim se-Kecamatan Panakkukang, Makassar, menunjukkan itu, Senin (20/5/2019).

Sejak pagi, emak-emak berbusana muslimah meramaikan kantor Tazkiyah Tour, Ruko Diamond No 11, Jalan AP Pettarani, Makassar. Mereka bertilawah dan berselawat.

Bukan sekadar untuk menyemarakkan, tetapi juga berkompetisi. Lomba tilawah dan selawat ini digelar Tazkiyah Tour menggandeng Badan Koordinasi Majelis Taklim (BKMT) Kecamatan Panakkukang.

Sebelum pengumuman pemenang, dewan juri Hj Sitti Umrah Saleh mengomentari penampilan semua kelompok majelis taklim. Ada beberapa koreksi.

Sitti Umrah menyampaikannya diselingi senda gurau sehingga tetap memancing semangat peserta. Tawa santai sebelum mendengarkan hasil rembuk para juri.

Akhirnya nama-nama pemenang disebut. Majelis Taklim Ulul Albab menjadi juara. Disusul Majelis Taklim Permata Tamamaung sebagai juara II dan Majelis Taklim Miftahul Jannah sebagai juara III.

Sementara itu, juara harapan I diraih Majelis Taklim Sajaratul Yakin. Juara Harapan II Majelis Taklim Babul Jannah. Juara Harapan III
Majelis Taklim Salsabilah.

Para pemenang mendapatkan hadiah uang tunai. Hadiah diserahkan Komisaris Utama Tazkiyah Tour, Hj Syamsidar.

Istimewanya, di tengah acara, Presiden Direktur Tazkiyah Tour, Ahmad Yani Fachruddin mengumumkan ada hadiah tambahan. Tidak tanggung-tanggung, hadiahnya adalah umrah gratis untuk satu orang pemenang.

Pengundian pemenang umrah akan dilakukan 30 Mei mendatang, di sela buka puasa bersama di kantor Tazkiyah Tour.

Sepanjang Ramadan 1440 Hijriah ini, Tazkiyah Tour menghelat banyak kegiatan. Kru semakin sibuk. Ada seminar ekonomi (SOP untuk UMKM), seminar kesehatan menggandeng Prodia, bagi-bagi takjil, dan beberapa acara lagi.

Managing Director Tazkiyah Tour, Adnan Syahruddin menuturkan, corporate social responsibility (CSR) dari pihaknya memang banyak dilaksanakan pada bulan suci.

“Tetapi sebenarnya hampir setiap saat kami menggeber CSR. Ini wujud kontribusi Tazkiyah Tour kepada agama, lingkungan, nusa dan bangsa,” tuturnya. (*)

April 12, 2019

BAGI PT Tazkiyah Global Mandiri (Tazkiyah Tour), semua jemaah umrahnya adalah keluarga. Makanya, suka maupun duka jemaah juga turut dirasakan.

Maret lalu misalnya. Manajemen Tazkiyah Tour turut dalam duka keluarga besar Hj Sitti Aisyah Karim Pasau, jemaah asal Takalar yang wafat empat hari setelah tiba di tanah air. Almarhumah bersama suami H Djamaluddin Lantara Nappu dan empat putri mereka berangkat umrah untuk Grup 28 Februari-10 Maret 2019.

Hj Sitti Aisyah tutup usia, beberapa saat setelah tiba di IGD RS Stella Maris, Makassar, Kamis malam, 14 Maret 2019. Keesokan harinya dimakamkan usai disalati oleh ratusan jemaah salat Jumat. Kepergian yang bagi keluarga besar almarhumah sungguh menjadi sebuah kehilangan besar, namun juga indah karena sosok orang tua yang penyabar itu menghadap Rabb-nya usai prosesi “membersihkan diri” di Tanah Suci. Menjalani umrah bersama orang-orang yang dikasihi.

Selain ungkapan duka yang dalam, pihak Tazkiyah Tour juga berupaya maksimal untuk menjalankan detail akad yang sebelumnya disepakati dengan jemaah. Yakni semua jemaah di-cover asuransi jiwa terhitung 30 hari. Jadi walau sudah tiba di kampung halaman, bila durasinya masih belum cukup 30 hari, asuransi jiwa tetap menjadi hak ahli waris.

Nah, hampir sebulan setelah meninggalnya Hj Sitti Aisyah, Tazkiyah Tour bersama salah satu mitra, Mandiri InHealth menyerahkan asuransi jiwa kepada perwakilan keluarga, Jumat, 12 Maret 2019.

H Djamaluddin, suami almarhumah sedianya hadir langsung di kantor Tazkiyah Tour, Ruko Diamond No 11, Jalan AP Pettarani. Namun karena harus menjenguk cucu yang sedang kurang sehat, dia digantikan oleh Brigpol Bahramsyah, salah satu menantunya.

Penyerahan secara simbolis dilakukan oleh Regional Head Mandiri InHealth, Gatut Nugroho dan Presiden Direktur Tazkiyah Tour, Ahmad Yani Fachruddin. Nilai asuransinya Rp50 juta.

“Terima kasih Tazkiyah Tour pengurusan dan pelayanan umrah, serta bantuan asuransi almarhumah ibu kami,” tutur Bahramsyah.

Managing Director Tazkiyah Tour, Adnan Syahruddin menjelaskan, selain asuransi jiwa, semua jemaah Tazkiyah Tour juga dilindungi asuransi perjalanan dan asuransi jiwa. Semua tertera jelas di lembaran akad yang diteken setiap jemaah.

Asuransi perjalanan misalnya, mencakup banyak item. Mulai dari perlindungan kecelakaan diri, biaya medis darurat, evakuasi medis darurat, dan lainnya.

“Bahkan untuk keperluan yang mengharuskan keluarga jemaah diterbangkan ke Arab Saudi, juga ditanggung,” ujar Adnan.

Asuransi perjalanan juga meliputi ganti rugi kehilangan uang hingga keterlambatan bagasi.

Sedangkan asuransi jiwa menjamin klaim meninggal karena sebab apapun. Misalnya sakit atau kecelakaan. Asuransi ini berlaku sebulan, bahkan hingga jemaah pulang kembali ke tanah air. (luzd)