Hi, How Can We Help You?
Maret 12, 2024

Uwais Al Qarni Pemuda Miskin Yang Terkenal Dilangit

Uwais Al Qarni merupakan seorang pemuda yang hidup pada zaman Nabi Muhammad SAW. Dia terkenal akan ketaatannya kepada Allah SWT dan ibunya.

Perilaku Uwais Al Qarni menjadi salah satu contoh teladan bagi seluruh umat islam dan menjadikannya sebagai tokoh inspirasi.

Bagi Anda yang ingin mengetahui kisah Uwais Al Qarni dengan lengkap, silahkan baca pembahasannya di bawah ini.

Biografi Uwais Al Qarni

Uwais Al Qarni merupakan seorang pemuda miskin yang tinggal di Yaman.

Uwais adalah anak yatim yang sudah lama ditinggal wafat oleh ayahnya.Ia tinggal di sebuah rumah sederhana bersama dengan ibunya. Kesehariannya, Uwais Al Qarni merawat ibunya yang sudah tua dan sering sakit-sakitan.

Ibu Uwais sudah lumpuh dan pandangannya sudah mulai kabur.Uwais bekerja sebagai seorang penggembala kambing untuk mencukupi kebutuhan sehari-hari dan menafkahi ibunya.

Meskipun sibuk, ia tetap taat beribadah kepada Allah SWT. Ia rajin melakukan puasa dan bermunajat kepada Allah SWT.

Sebenarnya, Uwais adalah pemuda  yang tampan. Matanya biru, rambutnya merah, dadanya bidang, dan kulitnya kemerah-merahan. Namun, ia memiliki penyakit sopak yang membuat warna kulitnya tidak merata.

Selain itu, ia hanya memiliki dua lembar pakaian saja yang membuat tampilannya sangat kumal.

Penduduk di sekitarnya tidak ada yang peduli dan tidak pernah menghiraukannya. Bahkan karena miskin dan hidupnya tidak jelas, ia sering menjadi bahan olokan dan tertawaan orang-orang.

Siapa Uwais Al Qarni

Uwais Al Qarni sebenarnya merupakan seorang wali Allah. Ia sangatlah sholeh. Setiap kali dia mengangkat tangan untuk berdo’a kepada Allah SWT, pasti semua do’anya akan dikabulkan.

Namun, tidak ada seorang pun yang mengenal dia sebagai wali Allah sampai di hari wafatnya.

Semua perkataannya mungkin tidak didengar oleh manusia di bumi. Tapi setiap zikir dan do’a dari Uwais Al Qarni selalu didengarkan oleh para penghuni langit.

Karena itulah, Rasulullah SAW menjuluki Uwais Al Qarni sebagai pemuda yang tidak dikenal oleh penduduk bumi tetapi sangat dikenal oleh para penduduk langit.

uwais al qarni
Source Image: hayatun tour

Menurut Rasulullah SAW, kelak pada hari kiamat dimana orang-orang yang ahli ibadah sudah dipanggil satu-persatu untuk masuk surga, justru Uwais disuruh untuk menunggu di depan pintu surga.

Bukan karena tidak ada tempat baginya, melainkan ia diminta untuk memberikan syafaat bagi orang lain agar mereka bisa masuk surga.

Uwais Al Qarni Hidup Pada Masa

Uwais Al Qarni hidup satu zaman dengan Rasulullah SAW. Namun ia belum pernah bertemu dengan Rasulullah SAW.

Uwais tinggal di Yaman, sementara Rasulullah SAW tinggal di Madinah. Jarak antara Yaman dan Madinah kurang lebih 400 km.

Kisah Uwais Al Qarni

Ketika Nabi Muhammad SAW diangkat menjadi rasul, ajaran islam mulai menyebar ke seluruh jazirah Arab hingga sampai ke Yaman. Ajaran islam sangat menarik bagi Uwais Al Qarni hingga membuatnya masuk islam.

Saat itu, seluruh orang yang masuk islam pergi ke Madinah untuk mendengarkan nasehat langsung dari Nabi Muhammad SAW.

Nasehat nabi itu pun disebar luaskan ke Yaman, sehingga penduduknya bisa memperbarui kehidupannya sesuai dengan ajaran islam.

Pada saat itu, Uwais Al Qarni merasa sedih. Di lubuk hatinya yang paling dalam, ia sangat ingin berjumpa dengan Rasulullah SAW.

Ia juga belum pernah melaksanakan ibadah haji. Hal tersebut dikarenakan ia tidak punya biaya untuk pergi ke Madinah. Selain itu, ia tidak mungkin meninggalkan ibunya seorang diri di rumah.

Suatu hari, Uwais memberanikan diri untuk berbicara kepada ibunya mengenai keinginannya untuk bertemu Rasulullah SAW. Sang ibu pun mengizinkan Uwais untuk pergi ke Madinah untuk menemui Rasulullah SAW.

Uwais pun mulai mengumpulkan bekal yang cukup dan menyiapkan semua keperluan ibunya. Setelah semuanya terpenuhi, ia meminta tolong kepada tetangganya untuk menjagakan ibunya.

uwais al qarni
Source Image: idn times

Singkat cerita, sampailah Uwais Al Qarni di Madinah. Ia pun mendatangi rumah Rasulullah SAW dan mengetuk pintunya.

Namun, yang membuka pintu bukanlah Rasulullah SAW, melainkan Aisyah Radhiyallahu Anha.

Uwais pun menyampaikan maksudnya untuk bertemu dengan nabi. Namun, saat itu nabi sedang pergi untuk mempimpin kaum muslimin berjihad di jalan Allah SWT.

Mendengar hal tersebut, Uwais Al Qarni sangat kecewa. Ia jauh-jauh datang dari Yaman demi bertemu dengan Rasulullah SAW yang ternyata gagal.

Sebenarnya, ia ingin menunggu kedatangan nabi. Namun ia teringat pesan ibunya untuk segera kembali ke Yaman setelah sampai di Madinah.

Karena Uwais mengkhawatirkan kondisi ibunya, ia pun kembali ke Yaman dengan perasaan dilema.

Hadist Tentang Uwais Al Qarni

Berikut ini hadits tentang Uwais Al Qarni.

  1. Berbuat baik kepada ibu

Ada sebuah hadits yang menyuruh kita untuk berbuat baik kepada ibu, berikut bunyinya:

نَّ اللَّهَ يوصيكم بأمَّهاتِكُم ثلاثًا، إنَّ اللَّهَ يوصيكم بآبائِكُم، إنَّ اللَّهَ يوصيكم بالأقرَبِ فالأقرَبِ

Artinya : “Sesungguhnya Allah berwasiat sebanyak 3 kali kepada kalian untuk berbuat baik kepada ibu kalian, sesungguhnya Allah berwasiat kepada kalian untuk berbuat baik kepada ayah kalian, sesungguhnya Allah berwasiat kepada kalian untuk berbuat baik kepada kerabat yang paling dekat kemudian yang dekat.” (HR. Ibnu Majah, shahih dengan sawahid-nya).

  1. Dikenal penduduk langit karena ketaatannya kepada ibu

إن خيرَ التابعين رجلٌ يقالُ له أويسٌ . وله والدةٌ . وكان به بياضٌ . فمروه فليستغفرْ لكم

Artinya : Sesungguhnya tabiin yang terbaik adalah seorang lelaki bernama Uwais, ia memiliki seorang ibu, dan ia memiliki tanda putih di tubuhnya. Maka temuilah ia dan mintalah ampunan kepada Allah melalui dia untuk kalian” (HR. Muslim).

  1. Ibu adalah orang yang paling layak mendapatkan perlakuan baik

الأم أحق الناس بحسن الصحبة

Artinya : Ibu adalah orang yang paling layak untuk mendapatkan perlakuan yang baik.

Cerita Uwais Al Qarni Tentang Berbakti Kepada Orang Tua

Suatu hari, ibunya mengatakan sebuah permintaan kepada Uwais bahwa ibunya ingin berangkat haji. Uwais pun langsung termenung mendengarkan permintaan ibunya.

Perjalanan dari Yaman ke Madinah sangatlah jauh. Dibutuhkan bekal yang cukup serta kendaraan. Sedangkan Uwais hanya pemuda miskin yang tidak punya apa-apa.

Akhirnya, Uwais memiliki jalan keluar. Ia membeli seekor anak lembu dan membuatkan kandang di puncak bukit.

Setiap pagi, Uwais bolak-balik menggendong lembu tersebut dari bawah ke puncak bukit. Bahkan orang-orang yang melihat tingkahnya sampai mengatainya gila.

Semakin hari, anak lembu Uwais semakin besar. Setelah 8 bulan berlalu, lembu Uwais sudah mencapai bobot 100 kg.Begitupun dengan otot Uwais yang semakin kuat.

Ternyata, Uwais membeli lembu tersebut untuk melatih ototnya agar kuat menggendong ibunya berangkat haji.

Uwais Al qarni Menggendong Ibunya Naik Haji

Setelah sampai di musim haji, Uwais pun berniat untuk memberangkatkan haji ibunya dengan cara menggendongnya. Selama ini, ia sudah melatih ototnya dengan cara menggendong lembu miliknya setiap pagi.

Uwais pun menggendong ibunya dan berjalan kaki dari Yaman ke Mekah untuk memberangkatkan haji ibunya.

Sungguh besar rasa cinta Uwais kepada ibunya. Ia rela menempuh perjalanan jauh dengan medan yang sulit demi memenuhi keinginan ibunya.

Uwais pun menggendong ibunya untuk wukuf di Ka’bah. Sambil bercucuran air mata, Uwais dan ibunya berdo’a di depan Ka’bah.

uwais al qarni
Source Image: jala pantura

Ya Allah, ampunilah dosa ibu”, do’a Uwais di depan Ka’bah.

Ibunya pun bertanya, “Bagaimana dengan dosamu?”

Uwais pun menjawab pertanyaan ibunya dengan mengatakan bahwa dengan terampuni dosa ibunya, maka ibunya akan masuk surga. Uwais berkata bahwa ridha dari ibunya sudah cukup untuk membawanya ke surga.

Seketika itu, penyakit sopak yang diderita Uwais langsung sembuh. Hanya menyisakan bulatan putih di tengkuknya.Bulatan putih tersebut ternyata sebagai tanda untuk Umar bin Khatab dan Ali bin Abi Thalib mengenali Uwais.

Sebelumnya, Rasulullah SAW sudah berpesan bahwa ada seorang manusia dari Yaman yang do’anya sangat makbul.

Rasulullah SAW pun memerintahkan Umar bin Khatab dan Ali bin Abi Thalib untuk mencari Uwais dan meminta do’a kepadanya.

Uwais Al Qarni Meninggal

Setelah nabi Muhammad SAW wafat, Umar bin Khatab dan Ali bin Abi Thalib pun pergi mencari Uwais sesuai dengan perintah nabi.

Setelah bertemu Uwais, kedua sahabat itupun bersalaman dan membalik tangan Uwais untuk memastikan adanya tanda putih seperti yang dikatakan Rasulullah SAW. Dan ternyata orang tersebut memang Uwais yang mereka cari.

Umar bin Khatab dan Ali bin Abi Thalib pun senang melihat Uwais yang pernah dibicarakan oleh Rasulullah SAW. Kedua sahabat itupun meminta Uwais untuk berdo’a dan membacakan istighfar.

Kemudian, Umar bin Khatab dan Ali bin Abi Thalib berniat memberikan uang untuk Uwais. Namun ia menolaknya.

Uwais pun berkata bahwa cukup hari ini saja ia diketahui oleh orang. Untuk hari-hari selanjutnya, biarlah dia tidak diketahui oleh orang-orang lagi.

Setelah nama Uwais lama tidak terdengar, tiba-tiba muncul kabar bahwa Uwais Al Qarni telah wafat. Namun ada kejadian aneh saat wafatnya Uwais.

uwais al qarni
Source Image: ramadhan-republika

Meskipun ia tidak dikenali oleh orang-orang, tiba-tiba banyak orang yang berebutan ingin memandikan jenazahnya.Ketika Uwais dibawa untuk dipakaikan kain kafan, disana sudah ada orang-orang yang menunggunya.

Ketika jenazah Uwais akan disholatkan, sudah banyak orang yang akan mensholatkannya. Begitupun ketika jenazah Uwais akan dikubur, sudah ada orang yang menggali kuburnya hingga selesai.

Meninggalnya Uwais Al Qarni sangat menggemparkan masyarakat Yaman. Begitu banyak orang yang mengurus jenazah Uwais, padahal ia bukanlah siapa-siapa.

Bagaimana bisa seorang fakir miskin dan penggembala kambing yang tidak pernah dihiraukan masyarakat tiba-tiba didatangi oleh banyak orang dan mengurus pemakamannya hingga selesai.

Ternyata, orang-orang yang membantu pemakaman jenazah Uwais adalah para malaikat yang diturunkan ke bumi oleh Allah SWT.

Dengan ketaatannya kepada Allah dan ibunya, Uwais Al Qarni tidak terkenal di bumi melainkan terkenal di kalangan penduduk langit.

Hikmah Cerita Uwais Al Qarni

Melalui cerita Uwais Al Qarni, terdapat beberapa hikmah yang bisa diambil. Berikut hikmah cerita Uwais Al Qarni.

  • Uwais sangat menunjukkan ketaatan kepada ibunya. Ia merawat ibunya dengan penuh kasih sayang dan selalu berusaha memenuhi seluruh keinginan ibunya.
  • Ketulusan dan kesederhanaan Uwais menunjukkan bahwa ukuran keberhasilan seseorang tidak selalu dilihat dari materi. Meskipun ia seorang yang miskin dan sederhana, hatinya sangat tulus dan penuh kasih hingga membuatnya dikenal oleh penduduk langit.
  • Do’a dan pengampunan dari Allah SWT dan ridha dari orang tua dapat membawa berkah besar bagi kehidupan.

Kisah Uwais Al Qarni  menjadi teladan bagi seluruh umat manusia terutama dalam hal  berbakti kepada orang tua, hidup sederhana, serta ikhlas dan taat dalam beribadah kepada Allah SWT.

Semoga kita semua bisa mencontoh sifat teladan dari Uwais Al Qarni.

Bagikan :