Salah satu tradisi di kalangan umat Muslim Indonesia adalah mengadakan walimatus safar haji dan umrah. Walimatus safar haji artinya Walimah berarti “pesta” dan safar artinya “perjalanan”.
Jadi walimatus safar haji adalah pesta yang diadakan untuk melepas calon jamaah haji dan umrah pergi ke tanah suci.
Selain menjadi momen yang penuh makna bagi calon jamaah haji dan umrah, Walimatus Safar juga memiliki implikasi yang lebih luas dalam konteks kehidupan beragama dan sosial masyarakat Muslim.
Walimatus Safar haji, meskipun tidak memiliki dasar syariat yang spesifik dalam Islam, memiliki keberadaan yang diakui dan dipandang baik oleh banyak kalangan Muslim.
Meskipun tidak diwajibkan secara agama, tradisi ini memiliki beberapa aspek yang membuatnya dianggap bernilai dan diterima dalam masyarakat Muslim.
Hukum Walimatus Safar Haji
Hukum Walimatus Safar Haji adalah konteks hukum Islam yang berkaitan dengan tradisi perayaan atau pesta sebelum atau setelah seseorang melakukan ibadah haji.
Secara khusus, hukum ini berkaitan dengan keabsahan dan keberadaan tradisi tersebut dalam kerangka syariat Islam.
Walimatus Safar Haji sendiri tidak memiliki dasar syariat yang spesifik yang mengaturnya secara rinci dalam Islam.
Meskipun demikian, tradisi ini umumnya dipandang baik dalam masyarakat Muslim karena memperkuat silaturahmi, mempererat tali persaudaraan, dan menjadi momen untuk memohon doa restu sebelum menjalankan ibadah haji.
Oleh karena itu, meskipun tidak diwajibkan secara agama, pelaksanaan Walimatus Safar Haji dapat dianggap sebagai bentuk kebaikan dan tradisi budaya yang positif dalam komunitas Muslim.
Sebagian besar ulama sepakat bahwa tradisi ini dapat dilakukan dengan syarat tidak melanggar prinsip-prinsip agama seperti tidak berlebihan dalam pengeluaran atau tidak menimbulkan hal-hal yang bertentangan dengan nilai-nilai Islam.
Dengan demikian, hukum Walimatus Safar Haji dapat dianggap sebagai mubah (dibolehkan) atau mustahab (dianjurkan), tetapi tidak diwajibkan secara agama.
Acara walimatus safar biasanya dimulai dengan pembacaan doa bersama dan diakhiri dengan memberi makan tamu undangan.
Selain itu, doa dan ceramah dari seorang kiai atau ustadz juga menjadi bagian dari tradisi ini, terutama menjelang keberangkatan calon jemaah haji dan umrah.
Setelah kembali dari ibadah haji dan umrah, jamaah biasanya menyambut tamu dengan menyediakan makanan, minuman, dan doa.
Namun, bagaimana sebenarnya pandangan Islam terhadap tradisi walimatus safar ini?
Secara prinsip, walimatus safar dengan mengadakan pesta sebelum dan setelah perjalanan haji dan umrah adalah tradisi yang baik dalam Islam.
Walimatus Safar Haji ini memperkuat silaturahmi, memberi makanan kepada sesama, dan berdoa untuk keselamatan.
Dalam hadis-hadis Nabi, terdapat riwayat tentang penyambutan orang yang baru kembali dari perjalanan, termasuk dari haji dan umrah.
Imam Al Bukhari bahkan memberikan bab khusus dalam kitab Shahih-nya tentang penyambutan jamaah haji yang baru tiba.
Imam An Nawawi, dalam kitab Al Majmu’ Syarh Al Muhadzab, juga menjelaskan tentang pemberian makanan setelah kembali dari perjalanan, seperti yang dilakukan Rasulullah saw.
Doa Walimatus Safar Haji
Dalam Walimatus Safar Haji umunya jemaah haji akan membaca sejumlah ayat suci Al-Quran, membaca sholawat, dan do’a walimatus safar haji. Dilansir situs NU, simak bacaan doa walimatus safar lengkap dengan Arab, latin, dan artinya.
زَوَّدَكَ اللهُ التَّقْوَى وَغَفَرَ ذَنْبَكَ وَيَسَّرَ لَكَ الخَيْرَ حَيْثُمَا كُنْتَ
Latin: Zawwadakallâhut taqwâ, wa ghafara dzanbaka, wa yassara lakal khaira haitsumâ kunta.
Artinya: “Semoga Allah membekalimu dengan takwa, mengampuni dosamu, dan memudahkanmu dalam jalan kebaikan dimanapun kau berada.”
Susunan Acara Walimatus Safar Haji
Undangan walimatus safar haji dan susunan acara dapat bervariasi tergantung pada budaya dan tradisi yang berlaku di masyarakat tertentu.
Namun, secara umum, berikut adalah susunan acara yang lazim terjadi dalam Walimatus Safar Haji:
1. Pembacaan Doa
Acara dimulai dengan pembacaan doa oleh seorang yang dihormati atau seorang pemimpin rohani untuk memohon keberkahan, keselamatan, dan kelancaran perjalanan kepada calon jamaah haji yang akan berangkat.
2. Tausiyah atau Ceramah Singkat
Setelah pembacaan doa, seringkali ada sesi tausiyah atau ceramah singkat yang memberikan nasihat, motivasi, dan pengingat tentang pentingnya menjalani ibadah haji dengan khusyuk dan ikhlas.
3. Pemberian Doa Restu
Keluarga, kerabat, dan hadirin lainnya memberikan doa restu kepada calon jamaah haji, mengharapkan keselamatan, kelancaran, dan keberkahan dalam perjalanan mereka menuju Tanah Suci.
4. Tasyakuran
Setelah doa restu, acara sering dilanjutkan dengan tasyakuran atau perjamuan sederhana, di mana makanan dan minuman disajikan kepada para tamu sebagai ungkapan syukur atas kesempatan untuk menjalani ibadah haji.
5. Berbagi Pengalaman
Ada juga waktu yang dialokasikan untuk calon jamaah haji yang telah menunaikan ibadah haji sebelumnya untuk berbagi pengalaman mereka dengan yang lain, memberikan tips, saran, dan motivasi kepada mereka yang akan berangkat.
6. Pemberian Nasihat
Terkadang, acara ini juga menjadi kesempatan bagi para tetua atau tokoh masyarakat untuk memberikan nasihat, pandangan, dan pesan kepada calon jamaah haji tentang pentingnya menjaga niat, kesungguhan, dan ketakwaan selama menjalani ibadah haji.
7. Kesempatan Sosial
Selain itu, Walimatus Safar Haji juga menjadi momen untuk mempererat silaturahmi dan tali persaudaraan antara calon jamaah haji, keluarga, dan kerabat, serta untuk memperoleh dukungan dan doa dari komunitas Muslim yang lebih luas.
8. Penutupan Acara
Acara diakhiri dengan doa dan ucapan walimatus safar haji dengan harapan agar semua yang hadir dalam kegiatan tersebut mendapatkan keberkahan dan keselamatan dari Allah SWT.
Penutup
Itulah beberapa unsur yang umumnya hadir dalam susunan acara dan arti walimatus safar haji.
Meskipun detailnya bisa bervariasi, inti dari acara ini adalah mempersiapkan calon jamaah haji secara fisik, mental, dan spiritual untuk menjalani ibadah haji dengan baik.
Dengan demikian, Walimatus Safar Haji menjadi momen penting dalam menjalankan ibadah haji dan umrah yang membawa manfaat bagi individu maupun komunitas Muslim secara keseluruhan.