MEKAH – Tiga hari jemaah haji Indonesia memasuki Kota Mekah. Petugas sektor khusus Masjidilharam bersiap. Terutama, kata Kabid Perlindungan Jemaah PPIH Arab Saudi, Jaetul Muchlis, untuk mengantisipasi jemaah pisah rombongan usai melaksanakan umrah wajib.
Jaetul menjelaskan, bagi jemaah haji Indonesia yang baru pertama kali datang ke Masjidilharam dan terpisah rombongan, jangan panik. Cukup mengarah ke enam titik yang ada di dalam dan luar masjid untuk bertemu dengan petugas haji Indonesia.
Tim sektor khusus yang disiapkan terdiri atas 37 personel. Berasal dari unsur perlindungan jemaah (linjam) yang merupakan personel TNI Polri, unsur bimbingan ibadah, serta tim Pertolongan Pertama Pada Jemaah Haji (P3JH).
Ada dua titik pengawasan yang berada di dalam Masjidilharam. Titik pertama, area dekat Hijr Ismail. “Bisa juga patokannya tulisan besar berwarna coklat bertulis ‘Baabul Umrah’. Petugas akan ditempatkan di sini. Ini kita sebut sebagai Pos 5,” terang Jaetul dikutip tazkiyahtour.co.id dari situs resmi Kemenag.
Titik kedua, berada pada pintu menuju tempat sai atau yang dikenal dengan Masaa. Ini menjadi Pos 2 Sektor Khusus Haram.
“Usai tawaf, jemaah kita biasanya akan mengarah ke pintu ini untuk kemudian melaksanakan sai. Bila bingung akan mengarah ke mana, temui mereka yang berseragam petugas haji Indonesia di titik ini, dan mereka akan segera membantu,” pesannya.
Empat titik lain di luar Masjidilharam. Masing-masing di pintu keluar marwah yang menjadi pintu berakhirnya Sai, di depan Darul Arqam, di depan zam-zam tower, serta di depan hotel Dar Al Tawhid. “Petugas nanti akan mengarahkan jemaah kepada jalan terdekat menuju pemondokan,” kata Jaetul.
Penempatan jemaah haji berdasarkan zonasi yang pertama kali dilakukan kali ini, diharapkan Jaetul dapat membantu jemaah maupun petugas untuk lebih cepat mengenali arah pemondokan. (fit)