Pada postingan kali ini saya akan membagikan tata cara manasik umroh dan bacaan doa umroh lengkap. Artikel ini sangat penting, khususnya bagi Anda yang berencana untuk menunaikan umroh dalam waktu dekat ini.
“Umroh merupakan salah satu perjalanan yang paling dicita-citakan seluruh umat muslim di dunia. Saat itu pun umat muslim dapat beribadah dan bersujud dengan khusyuk di rumah Allah.” (Sumber: umroh.com)
Setiap ibadah di dalam islam haruslah dilaksanakan sesuai dengan tuntunan dari Al-Quran dan Sunnah Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam. Termasuk juga dalam hal ini menunaikan umroh. Jika tidak sesuai tuntunan, tentu amalan umroh seseorang akan tertolak dan tidak bermanfaat.
Oleh karena itu, sebaiknya Anda menyimak sebaik mungkin ulasan mengenai cara manasik umroh dan bacaan doa umroh lengkap yang akan saya sebutkan di bawah ini.
Detail Tata Cara Manasik Umroh dan Bacaan Doa Umroh Lengkap
Bagi Anda yang ingin menunaikan umroh, berikut tata cara manasik umroh yang perlu dilakukan :
1. Berihram
Ketika seseorang yang ingin menunaikan umroh sudah tiba di miqot, maka sebelum dia mulai berihram, hendaknya dia mandi terlebih dahulu dan memakai wangi-wangian (Ingat, wangi-wangian dipakai sebelum berihram untuk umroh). Wangi-wangian tersebut disemprotkan ke badannya, bukan ke pakaian yang akan digunakan berihram.
Setelah selesai, barulah dia memakai pakaian ihramnya. Setelah itu, mulai melakukan manasik umroh dengan meniatkan di dalam hatinya dan mengucapkan ‘Labbaika umrotan’ atau ‘Labbaikallahumma umrotan’.
Jika orang yang berihram khawatir tidak bisa menunaikan manasik umroh karena sakit atau khawatir terhadap musuh, maka disyariatkan baginya untuk menyebutkan persyaratan ketika berihram dengan mengatakan ‘Fa in habasany haabisun, famahally hautsu habastany (Jika ada sesuatu yang menghalangiku, maka tempat tahallulku adalah di mana Engkau menahanku)’.
2. Talbiyah
Setelah berihram, tata cara manasik umroh selanjutnya adalah mulai mengucapkan talbiyyah ‘Labbaikallahumma labbaik, labbaika laa syariika laka labbaik, innalhamda wan ni’mata laka walmulk laa syariika laka’. Hendaknya dia terus mengumandangkan talbiyyah sampai tiba di Ka’bah. Setelah tiba di Ka’bah, talbiyyah pun dihentikan.
Setelah itu dia mendatangi Hajar Aswad, mengusapnya dengan tangan kanan dan menciumnya jika memungkinkan. Ingat, jangan sampai menyakiti orang lain ketika berdesak-desakan hanya karena ingin mencium Hajar Aswad, karena menyakiti seorang muslim hukumnya haram.
Ketika mengusap Hajar Aswad, disyariatkan untuk mengucapkan ‘Bismillah Wallaahu Akbar’ Jika sulit untuk mencium Hajar Aswad, maka hendaknya dia menyentuh Hajar Aswad dengan tangannya atau tongkat dan semisalnya, lalu dia mencium alat yang digunakan untuk menyentuh Hajar Aswad tadi. Jika sulit untuk menyentuhnya, cukup dengan berisyarat ke Hajar Aswad dan mengatakan ‘Allahu Akbar’ dan tidak perlu mencium apa yang digunakan untuk berisyarat.
3. Tawaf
Selanjutnya mulai melakukan thawaf dengan menjadikan Ka’bah di sebelah kirinya. Thawaf dilakukan sebanyak 7 kali, dengan menjadikan 3 putaran thawaf pertama dengan cara ar-roml (Berlari-lari kecil dari thawaf quduum) bagi laki-laki. Bagi perempuan dilakukan normal tanpa ar-roml.
Saat melakukan thawaf, disyariatkan untuk banyak berdzikir dan berdoa pada seluruh putaran thawaf. Saat melakukan thawaf dan sejajar dengan Rukun Yamani, disyariatkan untuk mengusapnya sembari mengucapkan ‘Bismillah Wallaahu Akbar’ dan tidak menciumnya. Jika tidak memungkinkan untuk mengusap, maka biarkan saja dan lanjutkan thawaf tanpa harus berisyarat kepada Rukun Yamani.
Tidak ada bacaan dan doa khusus ketika thawaf. Cukup dengan membaca doa dan dzikir yang sesuai dengan kemampuannya. Disyariatkan pula untuk membaca doa ‘Rabbanaa aatina fiddun-yaa hasanatan wa fiil aakhirati hasanatan wa qinaa ‘adzaabannaar’ ketika berada di antara Rukun Yamani dan Hajar Aswad.
Putaran thawaf yang terakhir diakhiri dengan mengusap Hajar Aswad dan menciumnya jika mudah atau berisyarat kepadanya sembari mengucapkan takbir berdasarkan perincian yang telah disebutkan di atas. Setelah itu dia merubah posisi kain ihramnya bagian atas dengan menjadikan kedua ujung kain ihram bagian atas menutupi kedua pundaknya, yang mana kedua ujung kain ihram tersebut di atas dadanya.
4. Sholat sunnah 2 rakaat
Tata cara manasik umroh selanjutnya yaitu melaksanakan sholat sunnah dua rakaat di belakang Maqom Ibrahim jika memungkinkan. Jika tidak memungkinkan, dia bisa melaksanakan sholat sunnah tersebut di manapun di dalam Masjidil Haram. Pada rakaat pertama dia membaca ‘Qul yaa ayyuhal kaafiruun’ dan pada rakaat kedua membaca ‘Qul huallaahu ahad’. Ini yang lebih utama. Jika dia membaca surah lain maka tidak mengapa.
Selanjutnya dia keluar menuju ke Bukit Ash-Shofa dan membaca firman Allah ‘Innas shofaa wal marwataa min sya’aairillaah’. Disyariatkan dia menghadap kiblat saat berada di Ash-Shofa, memuji Allah, bertakbir, dan membaca ‘Laa ilaaha illallah wallaahu akbar, laa ilaahaa illallah wahdahu laa syarika lahuu, lahul mulku wa lahul hamdu wa huwa ‘alaa kulli syai-in qadiir. Laa ilaaha illallah anjaza wa’dahu wa nashora ‘abdahu wa hazamal ahzaaba wahdahu’. Selanjutnya dia berdoa sesuai keinginannya sembari mengangkat kedua tangan. Hendaknya dia mengulangi membaca dzikir dan doa tersebut sebanyak tiga kali.
Selanjutnya turun dari Ash-Shofa dan berjalan menuju Al-Marwa hingga sampai ke tanda pertama. Disyariatkan bagi laki-laki untuk berjalan cepat hingga sampai tanda kedua. Adapun wanita tidak disyariatkan untuk berjalan cepat. Selanjutnya berjalan hingga sampai ke Al-Marwa. Disyariatkan baginya melakukan dan membaca sebagaimana yang dilakukan dan dibaca saat berada di Ash-Shofa.
Selanjutnya turun dari Al-Marwa dan kembali ke Ash-Shofa. Hal tersebut dilakukan sebanyak tujuh kali. Perginya dihitung sekali dan kembali dihitung sekali. Disyariatkan untuk banyak berdzikir dan berdoa ketika melakukan Sa’i antara Ash-Shofa dan Al-Marwa jika memungkinkan.
Setelah Sa’i antara Ash-Shofa dan Al-Marwa selesai, selanjutnya mencukur rambut secara keseluruhan atau memendekkannya. Mencukur rambut secara keseluruhan lebih utama. Adapun wanita, cukup mengumpulkan rambutnya dan memotong ujung rambut seukuran ujung jari. Selesai amalan umroh.
Baca juga artikel tentang Doa Melepas Keberangkatan Umroh, 3 Doa yang Muztajab
Demikianlah tata cara manasik umroh dan bacaan doa umroh lengkap yang bisa saya bagikan pada postingan kali ini. Oh ya, saat melakukan thawaf disyaratkan dalam keadaan suci dari hadats besar dan hadats kecil. Jika tidak demikian, maka thawaf dianggap tidak sah. Semoga bermanfaat.