SEMPAT muncul kekhawatiran di diri Angriany. Rencana umrah dengan membawa empat orang anak yang masih kecil-kecil membuat pikirannya terus menerawang.
Tetapi sesaat sebelum berangkat, 31 Januari 2019, Angriany menguatkan tekad dan niatnya. Dia yakin bila memasrahkan segalanya kepada Allah, semua akan baik-baik saja. Bismillah, pesawat SilkAir menerbangkan mereka ke Singapura siang itu, kemudian lanjut ke Jeddah usai transit dan rihat sejenak di Changi.
Afeef, Afreen, dan Affan, tiga anak Anggriany tidaklah menuntut perhatian ekstra. Apalagi sang suami, Abdul Razak, juga ikut.
Fokus Angriany mengarah ke Aafiyah Nafiza Zakinah. Si bungsu yang usianya baru 1 tahun 8 bulan.
Aafiyah nyaris tak pernah lepas dari pelukan sang ibu. Termasuk saat mulai melakoni prosesi umrah di Masjidilharam, Mekah. Angriany melindungi putri mungilnya dengan gendongan ala kanguru. Ditaruh di depan.
“Supaya bisa tetap leluasa bernapas. Apalagi saat itu, di sekeliling kami rata-rata orang tinggi besar,” kenang Angriany kepada kru tazkiyahtour.co.id, Selasa (12/2/2019).
Mereka tawaf ketika seputaran Kakbah sedang padat-padatnya. Angriany bertalbiah sambil terus memastikan Aafiyah tak terdorong siapapun. “Alhamdulillah, dua kali tawaf selama di tanah suci, semua lancar. Sepertinya memang seperti itu kalau kita perbagus niat,” ucap wanita 39 tahun itu.
Saat salat di depan kubus suci itu pun, Aafiyah tetap tak mau lepas dari gendongan. Dia ikut dalam rukuk hingga sujud sang bunda. Saat ziarah ke Jabal Rahmah yang mendaki sekalipun, Aafiyah juga ikut. Beberapa orang sempat menawarkan diri untuk menggendong Aafiyah, namun sang bayi ogah. Dia hanya ingin rebah di dekapan ibunya.
Bukannya merasa repot, Angriany malah merasa mendapatkan karunia luar biasa. Dia tetap bisa menjalankan ibadah umrah tanpa harus meninggalkan Aafiyah di tanah air. Aafiyah sangat jarang menangis selama 11 hari rangkaian perjalanan. Menggemaskan dan tidak rewel.
Keraguan Angriany membawa anak-anak pun sirna seketika. Dia berharap bisa mengulangi lagi momen-momen indah itu, meski tentu saja Aafiyah akan semakin bertumbuh.
Angriany mengajak suami serta empat anaknya umrah bersama PT Tazkiyah Global Mandiri (Tazkiyah Tour) karena keluarga besarnya memang sudah berkali-kali berangkat dengan travel yang sama.
“Kini semakin mantap (bersama Tazkiyah Tour) setelah pengalaman istimewa ini,” tambah Angriany.
Managing Director Tazkiyah Tour, Adnan Syahruddin menuturkan, Tazkiyah Tour memang identik dengan umrah family. Jemaah berangkat beramai-ramai dengan sanak saudara.
“Makanya pelayanan kami juga kita buat se-family mungkin. Kita ingin umrah benar-benar menyenangkan,” tuturnya.
Salah satu misi Tazkiyah Tour adalah menghadirkan pengalaman tak terlupakan bagi jemaah. Perjalanan suci mesti dikawal dengan pelayanan berstandar tinggi. Berkualitas. Bergaransi pula.
Sebab di masa depan, kenangan manislah yang akan sangat dibutuhkan. (luzd)