Hi, How Can We Help You?
  • Makassar 90231, Sulawesi Selatan, Indonesia
  • Email: tazkiyahmandiri@gmail.com

Blog

Desember 12, 2024

Sholat istikharah adalah salah satu ibadah sunnah yang memiliki keutamaan luar biasa, terutama dalam meminta petunjuk kepada Allah SWT.

Ketika seseorang dihadapkan pada keraguan dalam mengambil keputusan, sholat ini yang menjadi cara untuk memohon bimbingan-Nya agar diberi pilihan yang terbaik.

Berikut ini panduan lengkap mulai dari pengertian, niat, tata cara, hingga doa setelah melaksanakan istikharah.

Pengertian Sholat Istikharah

Sholat istikharah merupakan salah satu ibadah sunnah yang diajarkan oleh Rasulullah SAW kepada umat Islam. Kata istikharah berasal dari bahasa Arab yang berarti “meminta pilihan terbaik.”

Dalam praktiknya, sholat ini dilakukan untuk memohon petunjuk kepada Allah SWT terkait pilihan yang sedang dihadapi.

sholat istikharah
source image: thumb.tvonenews

Dengan melaksanakan istikharah, seorang Muslim menunjukkan sikap tawakal dan menyerahkan sepenuhnya keputusan kepada kehendak Allah yang Maha Mengetahui.

Sholat ini juga menjadi bentuk doa yang memohon agar diberikan ketenangan hati dalam mengambil keputusan.

Sholat Istikharah Adalah

Istikharah adalah sholat sunnah dua rakaat yang dilakukan ketika seseorang menghadapi keraguan dalam mengambil keputusan.

Ibadah ini menjadi sarana seorang Muslim untuk meminta bimbingan Allah, agar diberi pilihan terbaik yang penuh keberkahan.

Sholat Istikharah untuk Apa Saja

Ibadah ini memiliki banyak manfaat dalam kehidupan seorang Muslim, terutama ketika dihadapkan pada keputusan besar yang membingungkan.

Keputusan mengenai jodoh, pekerjaan, pendidikan, atau hal-hal penting lainnya sering kali memerlukan pertimbangan yang matang.

Namun, terkadang kita merasa ragu dan tidak tahu mana pilihan yang terbaik. Dengan memohon petunjuk kepada Allah melalui ibadah ini, seorang Muslim dapat merasa lebih yakin karena meyakini bahwa apa yang telah ditetapkan oleh Allah adalah yang terbaik.

Tujuan utamanya adalah untuk memastikan bahwa setiap langkah yang diambil selaras dengan kehendak-Nya, dan bahwa segala keputusan yang diambil membawa manfaat dunia dan akhirat.

Niat dan Bacaan Sholat Istikharah

Niat merupakan langkah awal yang sangat penting dalam melaksanakan sholat istikharah. Dengan niat, seorang Muslim menyampaikan tujuan ibadahnya secara tulus kepada Allah SWT.

sholat istikharah meminta petunjuk
source image: d.ibtimes

Bacaan niat dalam melaksanakan sholat hendaknya dilafalkan di dalam hati atau secara lisan untuk memantapkan tujuan ibadah ini.

Selain itu, membaca doa setelah istikharah juga memiliki peran penting sebagai sarana memohon petunjuk dan kemantapan hati atas pilihan yang dihadapi. Berikut adalah niat dan bacaan istikharah yang perlu diketahui.

Bacaan Sholat Istikharah dan Artinya Lengkap

Dalam melaksanakan istikharah diawali dengan niat yang jelas. Berikut adalah niat istikharah beserta artinya

Niat Sholat Istikharah:

أُصَلِّيْ سُنَّةَ الْاِسْتِخَارَةِ رَكْعَتَيْنِ لِلّٰهِ تَعَالَى
Ushollii sunnatan istikharati rok’ataini lillahi ta’alaa.”
Artinya: “Aku berniat sholat istikharah dua rakaat karena Allah Ta’ala.”

Niat Sholat Istikharah Jodoh

Jika dilakukan untuk memilih jodoh, cukup niatkan dalam hati bahwa ibadah ini ditujukan untuk memohon petunjuk terkait pasangan hidup.

Niat Sholat Istikharah Meminta Petunjuk

Untuk keperluan lain, seperti pekerjaan atau perjalanan, niatkan dalam hati memohon bimbingan Allah agar diberi jalan yang terbaik.

Tata Cara Sholat Istikharah

Tata cara dalam melaksanakan istikharah dilakukan sebagaimana sholat sunnah pada umumnya, yaitu terdiri dari dua rakaat.

Sholat ini dimulai dengan niat di dalam hati, diikuti dengan rangkaian gerakan dan bacaan sholat yang benar sesuai sunnah Rasulullah SAW.

syarat sholat istikharah
source image : img.freepik

Setelah selesai melaksanakan sholat, seorang Muslim dianjurkan membaca doa istikharah untuk memohon petunjuk dan keberkahan dari Allah SWT.

Sholat Istikharah Berapa Rakaat

Sholat istikharah dilakukan sebanyak dua rakaat. Setiap rakaat dilengkapi dengan bacaan Al-Fatihah, surah pendek, dan doa khusus setelah sholat.

Waktu Sholat Istikharah Dilakukan Kapan

Waktu terbaik dalam pelaksanaannya  adalah pada sepertiga malam terakhir, yaitu antara pukul 01.00 hingga 04.00 dini hari.

Namun, sholat ini juga boleh dilakukan kapan saja, asalkan tidak pada waktu-waktu yang dilarang untuk sholat.

Syarat Sholat Istikharah

  • Dilakukan dengan wudhu dan pakaian bersih.
  • Menghadap kiblat.
  • Dikerjakan dengan khusyuk dan niat tulus memohon petunjuk.

Doa Sholat Istikharah dan Artinya

Setelah menyelesaikan dua rakaat sholat, bacalah doa berikut:

اللَّهُمَّ صَلِّ وَ سَلِّمْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ اَلْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ اْلعَالَمِيْنَ اللَّهُمَّ إِنِّي أَسْتَخِيرُكَ بِعِلْمِكَ وَأَسْتَقْدِرُكَ بِقُدْرَتِكَ وَأَسْأَلُكَ مِنْ فَضْلِكَ الْعَظِيمِ فَإِنَّكَ تَقْدِرُ وَلَا أَقْدِرُ وَتَعْلَمُ وَلَا أَعْلَمُ وَأَنْتَ عَلَّامُ الْغُيُوبِ اللَّهُمَّ إِنْ كُنْتَ تَعْلَمُ أَنَّ هَذَا الْأَمْرَ خَيْرٌ لِي فِي دِينِيْ وَدُنْيَايَ وَعَاقِبَةِ أَمْرِيْ وَعَـاجِلِهِ وَآجِـلِهِ فَاقْدُرْهُ لِيْ وَبَارِكْ لِي فِيهِ ثُمَّ يَسِّرْهُ لِي وَإِنْ كُنْتَ تَعْلَمُ أَنَّ هَذَا الْأَمْرَ شَرٌّ لِي فِي دِينِيْ وَدُنْيَايَ وَعَاقِبَةِ أَمْرِيْ عَاجِلِهِ وَآجِـلِهِ فَاصْرِفْنِيْ عَنْهُ وَاصْرِفْهُ عَنِّيْ وَاقْدُرْ لِي الْخَيْرَ أَيْنَـــمَا كَانَ إِنَّكَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْرٌ وَ صَلَّى اللهُ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَ الْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ

Allâhumma shalli wa sallim ‘alâ sayyidina muḫamamdin, Alḫamdulillâhi rabbil ‘âlamîn. Allâhumma innî astakhîruka bi ‘ilmika, wa astaqdiruka bi qudratika, wa as-aluka min fadhlika, fa innaka taqdiru wa lâ aqdiru, wa ta’lamu wa lâ a’lamu, wa anta ‘allâmul ghuyûb. Allahumma fa-in kunta ta’lamu hâdzal amra khairun lî fî dînî wa dun-yâya wa ‘âqibati amrî ‘âjilihi wa âjilihi faqdurhu lî wa bârik lî fîhi tsumma yassirhu lî. Wa in kunta ta’lamu anna hâdzal amra syarrun lî fî dînî wa dun-yâya wa ‘âqibati amrî ‘âjilihi wa âjilihi fashrifnî ‘anhu washrfhu ‘annî waqdur liyal khaira haitsu kâna ainamâ kânû innaka ‘alâ kulli syai-in qadîr. Wa shallallâhu ‘alâ sayyidina muḫamamdin, walḫamdulillâhi rabbil ‘âlamîn.

Artinya:
“Ya Allah, sesungguhnya aku beristikharah dengan pengetahuan-Mu, aku memohon kekuatan dengan kekuatan-Mu, aku meminta kepada-Mu dengan kemuliaan-Mu. Sesungguhnya Engkau yang menakdirkan sementara aku tidak mampu melakukannya. Engkau yang Maha Tahu, sedangkan aku tidak tahu. Engkaulah yang mengetahui perkara yang gaib.

Manfaat dan Hikmah Sholat Istikharah

  1. Mendapatkan ketenangan hati dalam menghadapi pilihan.
  2. Mendekatkan diri kepada Allah dalam setiap keputusan.
  3. Memperoleh keyakinan bahwa pilihan yang diambil sesuai dengan kehendak Allah.
  4. Menghindarkan diri dari penyesalan akibat salah langkah.

Dengan melaksanakan  istikharah, setiap Muslim diajak untuk menyerahkan segala urusan kepada Allah, sehingga keputusan yang diambil penuh dengan keberkahan.

Kesimpulan 

Istikharah adalah ibadah sunnah yang sangat dianjurkan bagi setiap Muslim yang menghadapi keraguan dalam mengambil keputusan.

Dengan niat yang tulus, tata cara yang benar, serta doa yang khusyuk, istikharah menjadi jalan untuk memohon petunjuk terbaik dari Allah SWT.

Ibadah ini tidak hanya membantu mendapatkan keputusan yang diridhoi, tetapi juga memberikan ketenangan batin dan meningkatkan keimanan.

Seperti halnya dalam istikharah yang memohon petunjuk Allah untuk keputusan terbaik, memilih agen perjalanan yang tepat juga membutuhkan pertimbangan matang.

Percayakan perjalanan ibadah Anda kepada travel agen haji dan umroh yang berpengalaman, agar setiap langkah Anda mendapatkan bimbingan dan kemudahan dari Allah SWT.

Desember 11, 2024

Makna Puncak Ibadah Haji

Puncak ibadah haji adalah momen yang paling dinanti oleh setiap jamaah haji, yaitu wukuf di Padang Arafah. Di sini, di tempat yang penuh dengan sejarah, Nabi Muhammad SAW melaksanakan wukuf dan menerima wahyu terakhir sebelum wafat.

puncak ibadah haji
source image: detik

Begitu juga Nabi Ibrahim yang memohon keturunan dan menerima wahyu untuk mengorbankan putranya, Nabi Ismail. Bagi umat Islam, puncak ibadah haji bukan hanya sekadar kegiatan ritual, melainkan sebuah kesempatan untuk merenung dan mendekatkan diri kepada Allah SWT.

Puncak Ibadah Haji Adalah Wukuf

Puncak ibadah haji terwujud pada momen wukuf, di mana jamaah haji berhenti dari segala aktivitas duniawi dan fokus sepenuhnya pada ibadah.

Saat wukuf padang Arafah, mereka berdoa, berzikir, dan bermuhasabah. Puncak ibadah haji bukan sekadar melempar batu di Jumrah, melainkan momen ketika hamba Allah benar-benar berhadapan dengan-Nya.

Momen inilah, jamaah haji menilai diri mereka, menyadari dosa-dosa, serta memohon ampunan dari Allah SWT. Momen ini menjadi simbol dari kedekatan hamba dengan Sang Pencipta.

Renungan di Puncak Ibadah Haji

Apa yang Sudah Kita Berikan pada Allah?

Di Padang Arafah, setiap jamaah merenung, bertanya pada dirinya sendiri, “Apa yang telah saya berikan pada Allah?” Puncak ibadah haji menjadi waktu yang tepat untuk bertanya, apakah kita telah memenuhi perintah-Nya, menjauhi larangan-Nya, dan bersyukur atas segala nikmat-Nya.

puncak ibadah haji
source image: detik

Saat merenung di Arafah, kita diingatkan bahwa hidup ini bukan hanya tentang dunia, tetapi juga tentang persiapan kita untuk kehidupan abadi di akhirat.

Wukuf di Padang Arafah mengingatkan kita untuk lebih bersyukur atas segala karunia yang telah diberikan oleh Allah.

Melupakan Dunia, Meningkatkan Ibadah

Puncak ibadah haji di Padang Arafah juga mengingatkan kita untuk melupakan dunia sejenak. Di sinilah tempatnya untuk merenung, berzikir, dan berdoa dengan penuh kekhusyukan.

Setiap jamaah haji meninggalkan segala aktivitas duniawi dan hanya fokus untuk mendekatkan diri kepada Allah. Puncak ibadah haji ini mengajarkan kita bahwa hidup tidak hanya tentang mengejar kenikmatan dunia, tetapi juga untuk mempersiapkan kehidupan akhirat yang abadi.

Hakikat Puncak Ibadah Haji di Sisi Allah

Kesetaraan di Hadapan Allah

Puncak ibadah haji di Arafah juga menjadi simbol kesetaraan antara semua umat Islam. Di sana, jamaah dari berbagai penjuru dunia berkumpul, dengan pakaian ihram yang sederhana dan lusuh, menyatu dalam satu tujuan, yaitu mencari ridha Allah.

Tidak ada perbedaan antara mereka, baik dari suku, bangsa, atau status sosial. Semua jamaah haji adalah sama di mata Allah, karena yang terpenting adalah amal ibadah yang ikhlas.

Persiapan Diri untuk Bekal Akhirat

Selama wukuf, jamaah haji hanya bisa duduk, merenung, dan memohon ampunan Allah. Puncak ibadah haji ini mengingatkan kita bahwa dunia ini fana, dan kita harus sibuk mempersiapkan bekal untuk kehidupan abadi di akhirat kelak.

Momen ini adalah waktu yang tepat untuk memperbaiki diri dan memperkuat ikatan dengan Sang Pencipta. Seperti yang dicontohkan oleh Nabi Ibrahim dan Nabi Muhammad, kita juga harus senantiasa mendekatkan diri kepada Allah.

Keutamaan Puncak Ibadah Haji

Wukuf sebagai Pintu Ampunan

Puncak ibadah haji menjadi kesempatan bagi jamaah untuk memperbaiki hubungan mereka dengan Allah SWT. Wukuf di Padang Arafah merupakan saat yang sangat istimewa untuk memohon ampunan-Nya, terutama bagi mereka yang merasa banyak dosa.

Puncak ibadah haji adalah waktu yang penuh dengan rahmat, dan di sana Allah akan mengabulkan doa-doa hamba-Nya yang tulus. Pada saat itulah, seorang hamba merasa sangat dekat dengan Allah dan merasakan betapa besar kasih sayang-Nya.

Wukuf Mengingatkan Kematian dan Kehidupan Akhirat

Puncak ibadah haji mengingatkan kita bahwa maut bisa datang kapan saja tanpa permisi. Wukuf di Padang Arafah menjadi saat yang tepat untuk merenung tentang kehidupan kita dan mempersiapkan bekal untuk kehidupan setelah mati.

Jamaah haji diajak untuk mengingat kembali arti hidup yang sesungguhnya, yakni untuk mencari keridhaan Allah dan berbuat baik kepada sesama.

3 Hikmah Puncak Ibadah Haji

puncak ibadah haji
source image: nu online

1. Menguatkan Keteguhan Iman

Puncak ibadah haji tidak hanya sekadar kegiatan fisik, tetapi juga memiliki dimensi spiritual yang mendalam. Wukuf di Padang Arafah adalah saat bagi setiap jamaah haji untuk mendekatkan diri kepada Allah dan memperkuat iman.

Momen ini menjadi titik balik dalam perjalanan spiritual seseorang, memperbaharui niat dan tekad untuk lebih taat kepada Allah.

2. Kesempatan Doa di Ijabah

Selama wukuf, jamaah haji memiliki kesempatan untuk berdoa dengan tulus, memohon ampunan, dan meminta petunjuk dari Allah.

Puncak dari haji ini adalah momen yang penuh berkah, di mana doa-doa hamba-Nya akan dikabulkan oleh Allah SWT.

3. Sujud Hanya Kepada Allah

Puncak ibadah haji mengajarkan kita tentang ketundukan kepada Allah. Dalam momen wukuf di Padang Arafah, setiap jamaah haji bersujud dan berdoa dengan penuh pengharapan.

Momen ini menjadi bukti nyata dari kecintaan dan ketundukan hamba kepada Sang Pencipta, sebagai wujud dari kekhusyukan dan ketulusan hati.

Penutup

Pentingnya memahami keutamaan serta hikmah dari ibadah haji, agar jemaah haji mendapatkan keberkahan serta mengetahui esensi dari ibadah yang dijalankan yaitu hanya untuk beribadah kepada Allah saja dan tidak bergantung kepada apapun juga selain Allah.

Bagi Anda yang sedang mencari travel haji khusus makassar, silahkan kunjugi tazkiyah tour sebagai penyedia layanan haji dan umroh yang telah terjamin dan terdaftar di kemenag, memiliki fasilitas yang lengkap serta harga yang terjangkau.

Desember 11, 2024

Tata cara umroh sesuai sunnah Rasulullah SAW wajib diketahui oleh setiap Jemaah umroh. Karena syarat diterimanya suatu ibadah salah satunya adalah sesuai dengan yang dicontohkan oleh Rasulullah SAW.

Olehnya itu artikel ini akan mengulas secara terperinci tata cara umroh sesuai sunnah Rasulullah SAW mulai dari mengambil miqat sampai melaksanakan tahallul, dengan mengambil titik keberangkatan dari Kota Madinah Menuju Kota Suci Mekkah.

8 Tata Cara Umroh Sesuai Sunnah Rasulullah SAW

tata cara umroh
Source Image: Detik

1. Hotel tempat tinggal

Sebelum meninggalkan hotel atau tempat tinggal menuju Masjid Bir ‘Ali (tempat pengambilan miqat), Jemaah dianjurkan untuk melakukan tata cara umroh sesuai sunnah rasulullah sebagai berikut  :

  • Mandi ihram

Mandi Ihram bisa dilakukan di hotel atau di tempat miqat. Namun dengan beberapa pertimbangan seperti pertimbangan efisiensi waktu Jemaah Indonesia lebih banyak melaksanakan mandi ihram di hotel.

Mandi Ihram di hotel ini dibolehkan sesuai hadis yang diriwayatkan Turmidzi dari Zaid bin Tsabit berkata “Saya melihat Nabi SAW melepaskan pakaiannya dan mandi untuk ihlal”.

  • Memotong kuku atau kumis

Memotong kuku, kumis, rambut atau bulu – bulu yang ada di badan itu dilarang ketika sudah dalam keadaan ihram. Makanya dianjurkan untuk dilakukan sebelum meninggalkan hotel.

  • Memakai farfum atau deodorant

Memakai parfum atau wangi – wangian dilarang ketika sudah berihram. Untuk menghindari bau atau aroma yang bisa mengganggu orang lain, maka dianjurkan kepada setiap Jemaah untuk memakai wangi – wangian atau deodorant sebelum berniat ihram.

2. Masjid Bir ‘Ali

Ketika sudah tiba di Masjid Bir ‘Ali,  jemaah disunnahkan melakukan beberapa tata cara umroh sesuai sunnah rasulullah sebagai berikut:

  • Mandi atau berwudhu

Bagi Jemaah yang belum mandi ihram di hotel, maka disunahkan untuk mandi ihram di Masjid Bir’ ‘Ali. Setiap Jemaah harus memastikan bahwa mereka sudah berwudhu atau wudhunya tidak batal sebelum memasuki masjid.

Sebelum memasuki Masjid, Jemaah harus memastikan telah memakai pakaian ihram dengan benar, dan bagi laki – laki tidak ada pakaian berjahit seperti pakaian dalam kecuali 2 (dua) lembar pakaian ihram.

  • Shalat sunnah ihram

Selanjutnya Jemaah melaksanakan shalat sunnah ihram dua rakaat. Dalam sebuah riwayat dari Imam Muslim dikatakan bahwa “Nabi SAW melakukan shalat dua rakaat di Dzulhulaifah tempat dimana Nabi memulai ihramnya” (HR Muslim)

  • Niat ihram

Setelah melaksanakan Shalat sunnah ihram, Jemaah melafalkan niat umrah :

Labbaika Allahumma Umrotan atau

Nawaitul UmrotanWa Ahramtu bihaa lillahi Ta’ala

Setelah Jemaah kembali ke bus, Jemaah kembali melafalkan niat umrah bersama – sama dibimbing oleh pembimbing.

3. Perjalanan Menuju Mekkah

Setelah niat Ihram Jemaah melanjutkan perjalanan menuju Mekkah. Hal ­hal yang dilakukan jemaah selama dalam perjalanan yaitu tata cara umroh sesuai sunnah rasulullah sebagai berikut;

  • Selama dalam perjalanan, jemaah sangat dianjurkan untuk terus membaca talbiyah, shalawat, doa dan dzikir
  • Menghindari perbuatan – perbuatan yang dapat mengakibatkan terjadinya pelanggaran larangan ihram
  • Berdo’a ketika tiba di gerbang kota Makkah
  • Hendaklah memasuki kota Suci Makkah dengan hati yang khusyu’, dan usahakan untuk tetap membaca talbiyah dan berdoa sepenuh hati

4. Tiba di Hotel Mekkah dan Persiapan Thawaf

Setelah tiba di hotel, Jemaah diharapkan dapat melakukan tata cara umroh sesuai sunnah rasulullah sebagai berikut ini:

  • Jemaah diarahkan ke kamar masing – masing sambil melakukan orientasi pengenalan hotel khususnya lobbi hotel, pintu masuk, lokasi lift, lokasi restaurant dan tempat berkumpul.
  • Selanjutnya Jemaah beristirahat di kamar masing, sambil menunggu waktu pelaksanaan ibadah umrah.
  • Selama istirahat Jemaah harus tetap menghindari perbuatan – perbuatan yang dapat mengakibatkan pelanggaran terhadap larangan – larangan ihram.

5. Masuk ke dalam Masjidil Haram dan melihat ka’bah

Setelah cukup istirahat Jemaah berkumpul ditempat yang sudah ditentukan. Beberapa hal tata cara umroh sesuai sunnah rasulullah yang harus dilakukan adalah:

  • Berwudhu karena syarat sah melaksanakan thawaf adalah harus ada wudhu.
  • Hendaklah mendahulukan kaki kanan ketika memasuki Masjidil Haram
  • Ketika melihat Ka’bah disunahkan untuk berdoa dan mengangkat tangan
  • Menuju tempat thawaf dengan bersikap santun, tidak terburu­buru. Jika kondisi penuh dan berdesakan agar bersabar. Jika terdorong orang lain agar memaafkan seraya terus menyadari bahwa dirinya sedang berada di tempat yang suci dan sedang menjadi tamu Allah,
  • Sebelum meemulai thawaf Jemaah harus memastikan dirinya dalam keadaan bersih atau suci dari hadats, serta pakaiannnya suci dari najis dan auratnya tertutup.
Tata Cara Umroh Sesuai Sunnah Rasulullah
Source Image: Tazkiyah Tour

6. Thawaf

Tata cara umroh yang benar, dan sesuai sunnah yaitu melakukan thawaf dan ini wajib, berikut tata caranya:

  • Jemaah disarankan thawaf beregu atau berombongan
  • Jemaah dapat melakukan thawaf di lantai satu, dua, tiga, dan lantai empat. Tapi sebagian besar Jemaah lebih suka melakukan thawaf di lantai 1.
  • Thawaf dilakukan sebanyak 7 kali putaran, dimulai dan diakhiri di sudut Hajar Aswad yang ditandai dengan lampu hijau di sebelah kanan.
  • Setelah tiba di rukun Hajar Aswad, jemaah disunahkan untuk menyentuhnya, beristilam dan menciumnya apabila kondisi memungkinkan. Karena Jemaah dilarang atau tidak boleh menyakiti dan melukai orang lain hanya karena ingin menyentuh atau mencium Hajar Aswad.

Apabila karena kondisi yang sangat padat jemaah tidak dapat menyentuh Hajar Aswad, maka jemaah tidak perlu memaksakan diri. Jemaah cukup beristilam dengan melambaikan tangan ke arah Hajar Aswad lalu mencium tangannya dengan mengucapkan:

Bismillahi Allahu Akbar Artinya: Dengan nama Allah, Allah Maha Besar

  • Selanjutnya tata cara umroh sesuai sunnah Rasulullah yaitu thawaf putaran kedua sampai putaran ke tujuh, jemaah cukup menghadapkan muka ke arah Hajar Aswad dengan mengangkat tangan dan mengecupnya sambil membaca:

Bismillahi Allahu Akbar

Artinya:Dengan nama Allah, Allah Maha Besar

  • Selama thawaf tidak ada doa khusus yang disunatkan kecuali di dari Rukun Yamani ke Rukun Hajar Aswad. Jemaah disunahkan untuk terus berdzikir dan berdoa (doa apa saja) atau membaca Al­Qur’an, yang dibaca dengan suara lirih agar lebih khusyu’ dan tidak mengganggu jemaah lain,
  • Setiap Jemaah sampai di Rukun Yamani, disunahkan untuk mengusap Rukun Yamani (istilam), apabila kondisi tidak memungkinkan, cukup dengan mengangkat tangan tanpa mengecup dan mengucapkan:

Bismillahi Allahu Akbar

Artinya: Dengan nama Allah, Allah Maha Besar

  • Antara rukun Yamani dan rukun Hajar Aswad jemaah disunahkan membaca doa yang artinya;
      • “Ya Tuhan kami, berilah kami kebaikan di dunia dan kebaikan di akhirat Jemaah laki­laki disunahkan melakukan lari­ lari kecil pada tiga putaran pertama”
  • Kondisi tempat tawaf khususnya lantai satu terkadang sangat padat, sehingga semua jemaah harus bersabar dan mengendalikan diri agar untuk tidak berusaha menghalang­ halangi dan mendahului orang lain. Jemaah tetap focus pada doa dan zikir kepada Allah SWT.
  • Selama melaksanakan thawaf jemaah dilarang atau tidak boleh menyentuh dinding Ka’bah, Hijir Ismail, dan Syadzarwan (pondasi Ka’bah). Karena menyentuh bagian­bagian itu membatalkan putaran thawaf yang sedang dilaksanakan, sehingga Jemaah harus memulai kembali putaran thawafnya di rukun Hajar Aswad. Sedangkan putaran sebelum dan sesudahnya tetap sah.
  • Apabila jemaah merasa ragu dengan jumlah putaran tawaf yang sudah dilakukan, maka Jemaah harus mengambil hitungan yang paling sedikit. Untuk menghindari hal ini terjadi Jemaah sebaiknya menghitung dengan baik atau menyiapkan alat hitung.
  • Sesudah thawaf disunahkan melaksanakan shalat dua rakaat di belakang Maqam Ibrahim atau tempat manapun di Masjidil Haram kemudian berdoa,
  • Setelah itu Jemaah disunnahkan berdoa di Multazam, yaitu tempat antara Hajar Aswad dan pintu Ka’bah. Namun jika kondisinya tidak memungkinkan karena padat, jemaah bisa berdoa dengan mengambil tempat yang searah dengan Multazam.

Selanjutnya, setelah jemaah selesai melaksanakan salat sunah thawaf, dan berdoa di Multazam, jemaah disunahkan minum air Zamzam yang diambil dari tempat yang telah disediakan di galon atau kran air Zamzam kemudian berdoa.

7. Sa’i

Setelah Jemaah selesai melaksanakan thawaf dan semua rangkaiannya, jemaah selanjutnya melakukan tata cara umroh sesuai sunnah rasulullah sebagai berikut:

  • Menuju ke tempat sa’i (mas’a) untuk melaksanakan sa’i yang dimulai dari bukit safa
  • Ketika Mendaki bukit safa, jemaah sambil berdzikir dan berdoa.
  • Setiba di atas bukit shafa, Jemaah menghadap kiblat dengan berdzikir dan berdoa
  • Sa’I dilakukan sebanyak 7 kali perjalanan antara bukit safa dan marwah.
  • Perjalanan dari safa menuju marwah terhitung 1 kali perjalanan, dan perjalanan dari marwah ke safat terhitung 1 kali perjalanan. Jadi sa’I dimulai di bukit shafa dan berakhir di bukit marwah.
  • Jemaah dapat melakukan sa’I dengan berjalan kaki. Tapi bagi Jemaah yang uzur atau sakit boleh menggunakan kursi roda atau skuter matik
  • Melakukan sa’i disunahkan suci dari hadats dan berturut­turut tujuh putaran, tetapi dibolehkan diselingi lama atau sebentar untuk melakukan shalat fardhu atau lainnya
  • Ketika Jemaah tiba di lampu hijau, disunnahkan untuk berlari – lari kecil bagi Jemaah laki – laki, sedangkan Jemaah perempuan cukup berjalan biasa.
  • Jemaah disunnahkan untjk berdzikir dan berdoa selama melakukan sa’i
  • Setelah cukup 7 kali perjalanan Jemaah membaca doa di bukit Marwah. Tahallul atau Bercukur seperti tata cara umroh sesuai sunnah rasulullah.

8. Tahallul

Tata cara umroh sesuai sunnah rasulullah selanjutnya yaitu melaksanakan sa’i. Jemaah melakukan tahallul atau memotong rambut dengan ketentuan sebagai berikut:

  • Laki­ laki dibolehkan mencukur habis rambutnya (gundul), atau memotong sebagian rambut kepala sambil membaca doa mencukur rambut seperti tata cara umroh sesuai sunnah Rasulullah
  • Perempuan cukup memotong sebagian rambut kepala minimal tiga helai
  • Bagi jemaah yang kepalanya botak, tahallul dilakukan dengan menempelkan pisau cukur atau gunting di kepala sebagai isyarat mencukur rambut
  • Setelah jemaah selesai bercukur/memotong rambut kepala, maka ibadah umrah yang dia lakukan sudah selesai dan ia terbebas dari larangan­larangan ihram (tahallul).

Penutup

Demikianlah tata cara umroh sesuai sunnah Rasulullah SAW, untuk menjadi pegangan bagi setiap Jemaah yang ingin menunaikan ibadah umroh.

Bagi Anda yang ingin melaksanakan tata cara umroh sesuai sunnah Rasulullah SAW, Anda bisa memilih travel agen umroh tazkiyah tour yang telah berizin dan terdaftar di kemenag, memiliki fasilitas yang terjamin dan paket umroh yang terjangkau.

Desember 10, 2024

Apa Itu Raudhatul Jannah?

Raudhatul Jannah Artinya

Raudhatul Jannah artinya “Taman Surga.” Dalam bahasa Arab, kata Raudhatul Jannah (رَوْضَةُ الجَنَّةِ) mengacu pada tempat yang sangat mulia, yakni sebuah taman di surga.

Namun, yang dimaksud dalam konteks ini adalah sebuah area di dalam Masjid Nabawi, Madinah, yang dipercaya sebagai salah satu taman surga di dunia ini.

raudhatul jannah
ssource image: UIN Bandung

Lokasinya terletak di antara makam Rasulullah SAW dan mimbar beliau. Tempat ini sangat istimewa, dan umat Islam sangat mendambakan kesempatan untuk bisa beribadah di sana.

Raudhatul Jannah Arab dan Maknanya

Raudhatul Jannah dalam bahasa Arab memiliki makna “taman surga,” tempat yang penuh kedamaian dan ketenangan.

Banyak hadits yang menyebutkan tentang keutamaan tempat ini, bahkan Rasulullah SAW sendiri bersabda bahwa tempat ini merupakan taman dari taman surga yang terdapat di dunia.

Pemandangan dan suasana yang terasa di sana adalah suatu berkah yang besar bagi umat Muslim yang datang untuk berdoa dan beribadah di tempat ini.

Keutamaan Raudhatul Jannah

Raudhatul Jannah Madinah: Letak dan Sejarahnya

Raudhatul Jannah terletak di dalam Masjid Nabawi, Madinah, yang merupakan tempat suci kedua setelah Masjidil Haram di Mekkah.

Memiliki luas sekitar 330 meter persegi dan menjadi salah satu area yang paling banyak dikunjungi oleh jamaah haji maupun umrah.

Apa Itu Raudhatul Jannah
source image: detik

Tempat ini terletak di antara makam Rasulullah SAW dan mimbar yang beliau gunakan untuk menyampaikan khutbah dan dakwah.

Sejarahnya sangat erat dengan peran Nabi Muhammad SAW dalam menyebarkan Islam dan mengajarkan umatnya untuk beribadah dengan benar.

Tempat ini juga merupakan tempat yang sangat istimewa bagi umat Islam, karena dianggap sebagai tempat yang sangat dekat dengan Allah SWT.

Rasulullah SAW bersabda bahwa bagian dari Raudhatul Jannah adalah taman-taman surga yang ada di dunia ini. Oleh karena itu, setiap jamaah yang berkunjung kesana akan merasakan kedamaian dan kebahagiaan yang luar biasa saat berada di sana.

Raudhatul Jannah Tempat Mustajab Berdoa

Raudhatul Jannah diyakini sebagai tempat mustajab untuk berdoa. Banyak cerita dari umat Islam yang mengungkapkan bahwa doa-doa mereka dikabulkan setelah berdoa di tempat ini.

Suasana khusyuk yang tercipta menjadikan lokasi ini penuh dengan keberkahan. Umat Islam yang berada di sana merasa dekat dengan Allah dan merasakan kedamaian yang luar biasa saat berdoa dan beribadah di tempat ini.

Oleh karena itu, tidak heran jika banyak orang berusaha untuk mendapatkan kesempatan untuk  beribadah dan berdoa di sana.

Beribadah di Raudhatul Jannah

Mengunjungi Raudhatul Jannah bukanlah perkara yang mudah. Terdapat banyak tantangan yang harus dihadapi oleh jamaah yang ingin beribadah di sana.

Salah satu tantangan terbesar adalah panjangnya antrian untuk masuk ke area tersebut. Karena tempat ini merupakan lokasi yang sangat istimewa, banyak jamaah yang berusaha untuk memasukinya. Selain itu, waktu yang diberikan untuk beribadah di sana juga terbatas.

Oleh karena itu, para jamaah harus bersabar dan menghargai waktu yang diberikan agar orang lain juga bisa mendapatkan kesempatan yang sama.

Namun, meskipun ada tantangan seperti itu, banyak umat Islam yang merasa bahwa perjuangan mereka untuk beribadah di sini sangatlah berharga.

Meskipun antrian panjang dan waktu terbatas, mereka merasa sangat diberkahi dan beruntung dapat berada di tempat yang penuh kedamaian dan keberkahan ini. Di sana, setiap jamaah merasakan kebersamaan dengan umat Islam dari berbagai penjuru dunia.

Kedamaian di Raudhatul Jannah

Kedamaian yang terasa di tempat berkah ini sangat luar biasa. Suasana yang penuh khusyuk dan keheningan membuat hati setiap jamaah menjadi tenang.

Ketika berada di sana, semua gangguan duniawi seakan menghilang, dan yang tersisa hanya kedekatan dengan Allah SWT.

Para jamaah merasakan betapa besar kebesaran Allah dan meresapi setiap detik waktu yang mereka habiskan disini.

Hal ini membuat setiap orang yang berkunjung ke tempat ini merasa lebih dekat dengan Allah sang pencipta dan mendapatkan kedamaian yang sulit ditemukan di tempat lain.

Tips Mengunjungi Raudhatul Jannah

Persiapan Ibadah di Raudhatul Jannah

Bagi jamaah yang ingin beribadah di lokasi ini, ada beberapa persiapan yang perlu dilakukan. Pertama-tama, pastikan niat beribadah sudah benar dan tulus.

Bersihkan hati dan pikiran dari segala hal yang dapat mengganggu konsentrasi saat berdoa. Selain itu, bawa diri dengan sabar dan tenang, karena seringkali banyak orang yang ingin beribadah di tempat ini, sehingga antrian akan panjang. Sebaiknya, selama menunggu, berzikir dan mendoakan diri sendiri serta orang lain.

Beribadah di Raudhatul Jannah
source image: kompas

Ketika giliran tiba, lakukan ibadah dengan sepenuh hati dan manfaatkan waktu yang diberikan sebaik-baiknya. Jangan lupa untuk memanjatkan doa-doa yang baik, karena di Raudhatul Jannah, doa dianggap sangat mustajab. Berdoalah dengan penuh keyakinan dan berharap agar Allah SWT mengabulkan semua permohonan kita.

Waktu Terbaik ke Raudhatul Jannah

Untuk menghindari keramaian dan antrian yang panjang, waktu terbaik untuk berkunjung  adalah pada pagi hari atau malam hari.

Pada waktu-waktu tersebut, jumlah jamaah yang datang biasanya lebih sedikit, sehingga kesempatan untuk beribadah di tempat ini menjadi lebih besar.

Jika Anda berkunjung pada siang hari, pastikan untuk sabar dan menunggu giliran dan antri dengan baik.

Penutup

Raudhatul Jannah merupakan tempat yang sangat istimewa dan penuh berkah bagi umat Islam. Mengunjungi tempat ini dan beribadah di sana adalah pengalaman spiritual yang sangat mendalam.

Jika Anda ingin memastikan perjalanan ibadah Anda berjalan lancar, percayakan travel haji dan umrah Anda kepada Tazkiyah Tour, mitra terpercaya yang siap memberikan layanan terbaik.

Nikmati perjalanan spiritual yang berkesan dan penuh keberkahan bersama Tazkiyah Tour, yang akan membantu mewujudkan impian Anda untuk menunaikan ibadah haji dan umrah dengan sempurna.

Desember 9, 2024

Biografi Ali bin Abi Thalib

Ali bin Abi Thalib adalah salah satu tokoh penting dalam sejarah Islam. Ia adalah sepupu sekaligus menantu Nabi Muhammad SAW.

Lahir pada 13 Rajab tahun ke-32 dari kelahiran Nabi Muhammad di Makkah, Ali dikenal sebagai seorang yang sangat dekat dengan Nabi Muhammad sejak kecil. Ali berasal dari keluarga Bani Hasyim, dengan ayah bernama Abu Thalib dan ibu Fatimah binti Asad.

Sebagai seorang anak, Ali dibesarkan dalam asuhan Nabi Muhammad setelah keadaan sulit melanda keluarga Abu Thalib. Karena kedekatannya dengan Nabi, Ali adalah salah satu orang pertama yang memeluk Islam.

Kisah Ali bin Abi Thalib

Kisah hidup Ali bin Abi Thalib dipenuhi dengan perjuangan, keberanian, dan keteguhan dalam memegang prinsip.

ali bin abi thalib
source image : baitullah

Sejak muda, ia menunjukkan keberanian dan kebijaksanaan yang luar biasa. Ali berperang bersama Nabi Muhammad dalam berbagai pertempuran besar, seperti Perang Badar, Uhud, dan Khandaq.

Ketika Nabi Muhammad wafat, Ali juga menjadi salah satu sahabat yang memimpin komunitas Muslim dalam berbagai aspek kehidupan.

Ali bin Abi Thalib bukan hanya dikenal sebagai pejuang, tetapi juga sebagai seorang pemikir dan ilmuwan.

Ia sering memberikan nasihat bijak dan kata-kata mutiara yang menginspirasi banyak orang. Kepemimpinannya yang adil dan bijaksana menjadikannya panutan bagi umat Islam hingga saat ini.

Gelar Ali bin Abi Thalib

Ali bin Abi Thalib memiliki beberapa gelar yang mencerminkan ketokohan dan keberaniannya. Salah satu gelar paling terkenal adalah “Amirul Mu’minin”, yang diberikan kepadanya setelah diangkat menjadi khalifah keempat dalam sejarah Islam. Selain itu, Ali juga dikenal dengan gelar “Bab al-Ilm” (Pintu Ilmu), yang mengacu pada kepandaiannya dalam berbagai ilmu, termasuk tafsir dan hadis.

Kata-Kata Ali bin Abi Thalib

10 nasehat ali bin abi thalib
source image :sulsel.inilah

Ali bin Abi Thalib dikenal tidak hanya karena keberaniannya di medan perang, tetapi juga karena kebijaksanaan dan kata-kata mutiara yang selalu penuh makna.

Berikut adalah beberapa kata kata Ali bin Abi Thalib yang dapat dijadikan panduan hidup:

10 Nasehat Ali bin Abi Thalib yang Menginspirasi

  1. “Siapa saja berlebih-lebihan dalam berangan-angan (tentang ampunan Allah) dikhawatirkan akan banyak berburuk laku.”
  2. “Jadilah seorang dermawan, tetapi jangan menjadi pemboros. Jadilah seorang yang hidup sederhana, tetapi jangan menjadi seorang kikir.”
  3. “Semulia-mulia kekayaan pribadi, ialah meninggalkan banyak keinginan.”
  4. “Kemenangan diperoleh dengan kebijakan. Kebijakan diperoleh dengan berpikir secara mendalam dan benar.”
  5. “Hati manusia bagaikan binatang liar. Siapa saja sungguh-sungguh berupaya untuk menjinakkannya, ia pasti akan mendekat juga.”
  6. “Kesalahan terburuk kita adalah ketertarikan kita pada kesalahan orang lain.”
  7. “Tiada warisan lebih baik daripada pendidikan.”
  8. “Jangan pernah mengambil sebuah keputusan dalam keadaan marah dan jangan buat janji dalam keadaan gembira.”
  9. “Kezaliman akan terus ada bukan karena banyaknya orang-orang jahat, tapi karena berdiam dirinya orang-orang baik.”
  10. “Pesimis melihat kesulitan dalam setiap kesempatan, tapi optimis melihat kesempatan dalam setiap kesulitan.”

Kepemimpinan Khalifah Ali bin Abi Thalib

Ali diangkat menjadi khalifah keempat setelah wafatnya Utsman bin Affan pada 35 Hijriah. Sebagai seorang pemimpin, Ali memimpin dengan penuh integritas, keadilan, dan kebijaksanaan.

Meski masa kekhalifahannya relatif singkat, ia berhasil melakukan banyak perubahan yang berdampak besar terhadap pemerintahan dan masyarakat Islam pada waktu itu.

Keteladanan Ali bin Abi Thalib

Sebagai khalifah, Ali selalu menunjukkan keteladanan dalam berbagai aspek kehidupan, mulai dari keadilan dalam pemerintahan hingga kesederhanaan dalam kehidupan sehari-hari.

Ali sering mengunjungi pasar, menolong orang yang membutuhkan, dan memberikan nasihat kepada umat Islam agar selalu hidup sesuai dengan ajaran Islam.

Ali adalah contoh pemimpin yang tidak hanya mengandalkan kekuatan politik, tetapi juga karakter moral yang tinggi.

Tempat Bersejarah Terkait Sayyidina Ali bin Abi Thalib

makam ali bin abi thalib
source image : detik

Ali tidak hanya dikenal karena kepemimpinannya, tetapi juga karena warisan tempat-tempat bersejarah yang terkait dengannya. Salah satunya adalah makam beliau yang berada di Najaf, Irak.

Makam Ali bin Abi Thalib di Najaf

Makam Ali bin Abi Thalib terletak di Najaf, sebuah kota yang menjadi pusat ziarah bagi umat Muslim, khususnya mereka yang mengikuti aliran Syiah.

Makam ini menjadi salah satu tempat paling suci dan dihormati dalam Islam. Setiap tahun, ribuan orang datang untuk berziarah dan mengingat kebesaran serta keteladanan Ali dalam hidupnya.

Perjalanan Hidup dan Wafat Ali bin Abi Thalib

Ali meninggal pada 40 Hijriah setelah terkena serangan pedang dari seorang anggota kelompok Khawarij saat beliau sedang melaksanakan shalat di masjid Kufah.

Wafatnya Ali mengakhiri kepemimpinannya sebagai khalifah, tetapi warisan dan ajaran-ajarannya tetap hidup hingga kini.

Sebagai seorang pemimpin dan tokoh agama, Ali tetap dikenang dalam sejarah Islam sebagai pribadi yang adil, bijaksana, dan penuh keberanian.

Dengan mengenang hidup dan perjuangan Ali, kita dapat mengambil banyak pelajaran tentang kepemimpinan, kesederhanaan, dan kebijaksanaan dalam kehidupan sehari-hari.

Semoga kisah hidup dan nasihat-nasihat Ali menjadi inspirasi bagi kita semua.

Kesimpulan 

Ali bin Abi Thalib adalah sosok yang luar biasa dalam sejarah Islam. Sebagai sepupu dan menantu Nabi Muhammad SAW, Ali tidak hanya dikenal karena keberaniannya di medan perang, tetapi juga karena kebijaksanaannya yang penuh makna.

Nasehat hidupnya yang mendalam, kepemimpinan yang adil, dan keteladanan yang luar biasa menjadikannya panutan bagi umat Islam hingga saat ini.

Perjalanan hidup dan ajaran-ajarannya memberi inspirasi bagi setiap umat yang ingin hidup dengan prinsip kebenaran, keadilan, dan kebijaksanaan.

Bagi Anda yang ingin mengikuti jejak spiritual dengan mengunjungi tempat-tempat suci Islam, seperti makam Ali bin Abi Thalib di Najaf, serta melaksanakan ibadah umrah, pastikan Anda memilih travel umroh terbaik.

Dengan memilih travel umroh tazkiyah, Anda dapat merencanakan perjalanan ibadah dengan nyaman, aman, dan penuh berkah, mendapatkan panduan spiritual yang tepat, serta memastikan seluruh urusan perjalanan Anda terselenggara dengan baik.