Sholat dhuha – Dalam ajaran Islam, sholat lima waktu adalah kewajiban yang tidak boleh ditinggalkan dalam keadaan apa pun.
Bahkan jika seseorang sedang sakit parah dan tidak mampu berdiri, mereka tetap diwajibkan untuk melaksanakan sholat, baik sambil duduk maupun berbaring.
Selain sholat lima waktu, umat Muslim juga dianjurkan untuk melakukan ibadah sunnah, termasuk sholat sunnah.
Sholat sunnah adalah ibadah tambahan yang sifatnya tidak wajib, namun sangat dianjurkan untuk dilakukan sebagai pelengkap dan penambah kualitas ibadah kita.
Sholat sunnah terdiri dari berbagai jenis yang masing-masing memiliki keutamaan tersendiri, seperti sholat tahajud, sholat hajat, sholat istikharah, sholat witir, dan sholat tarawih di bulan Ramadan.
Kali ini, kita akan membahas salah satu sholat sunnah yang sangat dianjurkan, yaitu sholat dhuha.
Apa Itu Sholat Dhuha
Kata “dhuha” dalam bahasa Arab merujuk pada awal siang hari atau pagi. Dalam fiqih Islam, shalat dhuha adalah shalat sunnah yang dikerjakan pada waktu dhuha, yaitu setelah matahari terbit setinggi satu tombak (sekitar 2,5 meter) hingga menjelang waktu zawâl, yaitu saat matahari mulai tergelincir ke arah barat.
Shalat dhuha termasuk dalam kategori sunnah muakkadah, yang berarti sangat dianjurkan dan memiliki banyak keutamaan.
Sholat Dhuha Jam Berapa
Source image: canva.com
Menurut Syekh Hasan bin ‘Ammar, salah satu ulama mazhab Hanafi, dalam kitab Maraqil Falah, terkait waktu shalat dhuha:
Artinya, “Sungguh, waktu antara terbit matahari hingga tergelincir terbagi tiga. Pertama, waktu dhahwah. Waktu itu terjadi pada saat terbit. Kedua, waktu dhuha yang dibatasi dengan naiknya matahari. Ketiga, waktu dhaha. Waktu itu (dimulai dari habis waktu dhuha) hingga tergelincir matahari. Dengan demikian, yang dimaksud waktu yang dinisbahkan pada shalat dhuha adalah waktu di mana naiknya matahari. Naiknya matahari itulah yang menjadi batasnya,” (Lihat Al-Kharasyi, Syarh Mukhtashar Khalil, Beirut, Darul Fikr, jilid II, halaman 4).
Berdasarkan penjelasan Syekh Hasan bin ‘Ammar dalam kitab Maraqil Falah, waktu antara terbitnya matahari hingga tergelincir terbagi menjadi tiga bagian.
Pertama adalah waktu dhahwah, yaitu dari terbit matahari hingga matahari setinggi satu tombak (sekitar 2,5 meter).
Kedua adalah waktu dhuha, yang dimulai setelah matahari mencapai ketinggian satu tombak hingga waktu istiwa (matahari tepat di atas langit).
Ketiga adalah waktu dhaha, yaitu dari waktu istiwa hingga waktu matahari tergelincir ke arah barat. Dengan demikian, shalat dhuha dilakukan selama waktu dhuha yang mulai dari ketinggian satu tombak hingga sebelum waktu istiwa.
Untuk menentukan waktu sholat dhuha, beberapa ulama memberikan berbagai ukuran untuk satu tombak. Syekh Abu Sulaiman dalam Ma‘alimus Sunan menyebutkan bahwa satu tombak menurut pandangan mata telanjang.
Syekh Sulaiman bin Muhammad bin ‘Umar dalam Hasyiyatul Bujairimi menyatakan bahwa satu tombak kira-kira setinggi tujuh hasta.
Syekh Muhammad bin Ahmad bin ‘Arafah Ad-Dasuqi dalam Hasyiyatud Dasuqi menyebutkan satu tombak sekitar 12 jengkal. Syekh Wahbah Az-Zuhaili dalam Al-Fiqhul Islami wa Adillatuhu menyatakan bahwa satu tombak kira-kira sepanjang 2,5 meter.
Beberapa sumber juga mengonversi ukuran ini ke waktu, yaitu sekitar 15-20 menit setelah matahari terbit.
Untuk kemudahan, waktu sholat dhuha dapat diketahui dengan melihat jadwal imsakiah dari lembaga resmi atau dengan cara melihat panjang bayangan benda, jika panjang bayangan sudah sama dengan tinggi bendanya, maka waktu sholat dhuha telah masuk.
Artinya, “Aku menyengaja sembahyang sunnah Dhuha dua rakaat karena Allah SWT.”
Sholat Dhuha Berapa Rakaat
Shalat Dhuha, yang merupakan ibadah sunnah, dilakukan dengan jumlah minimal dua rakaat dan maksimal hingga dua belas rakaat.
Source image: canva.com
Pada setiap rakaat, setelah membaca surat al-Fatihah, disunnahkan untuk membaca surat as-Syamsu dan ad-Dhuha, atau bisa juga membaca surat al-Kafirun dan al-Ikhlas.
Untuk lebih memfokuskan ibadah, bisa dilakukan dengan cara menggabungkan surat-surat tersebut: pada rakaat pertama membaca as-Syamsu dan al-Kafirun, sedangkan pada rakaat kedua membaca ad-Dhuha dan al-Ikhlas.
Untuk rakaat-rakaat selanjutnya, disunnahkan membaca surat al-Kafirun pada rakaat pertama dan surat al-Ikhlas pada rakaat kedua.
Keutamaan Sholat Dhuha
Keutamaan Shalat Dhuha sangatlah banyak, di antaranya sebagai berikut:
1. Sholat dhuha menjadi sedekah semua tulang manusia.
Artinya, “Diriwayatkan dari Abu Dzar radliyallahu ‘anh, dari Nabi ﷺ, beliau bersabda: ‘Ada sedekah (yang hendaknya dilakukan) atas seluruh tulang salah seorang dari kalian. Karena itu setiap tasbih adalah sedekah, setiap tahlil adalah sedekah, setiap takbir adalah sedekah, amar ma’ruf adalah sedekah, nahi munkar adalah sedekah, dan dua rakaat shalat Dhuha mencukupi semuanya itu’,” (HR Muslim).
2. Sholat dhuha menjadi shalat kaum awwâbîn
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللهِ ﷺ: لَا يُحَافِظُ عَلَى صَلَاةِ الضُّحَى إِلَّا أَوَّابٌ. قَالَ: وَهِيَ صَلَاةُ الْأَوَّابِينَ. (رواه الحاكم وقال: هذا حديث صحيح على شرط مسلم)
Artinya, “Diriwayatkan dari Abu Hurairah radliyallahu ‘anh, ia berkata: ‘Rasulullah ﷺ bersabda: ‘Tidak ada yang menjaga shalat Dhuha kecuali orang yang kembali kepada Allah dengan bertaubat.’ Rasulullah ﷺ bersabda: ‘Shalat Dhuha adalah shalat orang-orang yang kembali kepada Allah dengan bertaubat’,” (HR al-Hakim dan ia berkata: “Ini hadits shahih sesuai syarat Imam Muslim).
3. Setiap dua rakaat shalat Dhuha mempunyai keutamaan khusus
Artinya: “Diriwayatkan dari Ismail bin Ubaidillah, dari Abdullah bin Amr, ia berkata: ‘Aku bertemu dengan Abu Dzar radliyallahu ‘anh, lalu berkata: ‘Wahai Paman, beritahukanlah diriku pada suatu kebaikan.’ Lalu ia menjawab: ‘Aku bertanya kepada Rasulullah ﷺ sebagaimana Kamu bertanya kepadaku.
Lalu beliau bersabda: ‘Bila Kamu shalat Dhuha dua rakaat maka tidak akan dicatat sebagai bagian dari kaum yang lalai; bila Kamu shalat Dhuha empat rakaat maka akan dicatat sebagai bagian dari kaum yang berbuat baik; bila Kamu shalat Dhuha enam rakaat maka akan dicatat sebagai bagian dari kaum yang taat; bila Kamu shalat Dhuha delapan rakaat maka akan dicatat sebagai bagian dari kaum yang beruntung; bila Kamu shalat Dhuha 10 rakaat maka pada hari itu tidak akan dicatatkan dosa bagimu; dan bila Kamu shalat Dhuha 12 rakaat maka akan dibangunkan untukmu sebuah rumah di surga’,” (HR al-Baihaqi).
Dalam kehidupan sehari-hari seorang Muslim, shalat merupakan ibadah pokok yang memperkuat koneksi spiritual dengan Allah SWT.
Namun, keutamaan shalat tidak berhenti pada gerakan dan bacaan di dalamnya saja. Dzikir setelah sholat fardhu yang seringkali diabaikan, sebenarnya memiliki makna yang mendalam dan memperkukuh ikatan batin dengan Sang Pencipta.
Dzikir setelah sholat fardhu merupakan serangkaian ucapan, dzikir, dan doa yang dibaca setelah menyelesaikan shalat wajib. Hal ini dianjurkan sebagai bentuk ekspresi syukur, memohon ampunan, dan memperbanyak pengingat akan Allah.
Dzikir ini dilakukan untuk memperpanjang momen kebersamaan dengan Sang Khalik setelah selesai melaksanakan kewajiban shalat.
Dalil Anjuran Berdzikir Setelah Sholat Fardhu
Allah Ta’ala memerintahkan dzikir setelah sholat fardhu dalam Al-Qur’an:
“Maka apabila kamu telah menyelesaikan shalat(mu), berdzikirlah kepada Allah di waktu berdiri, di waktu duduk dan di waktu berbaring. Kemudian apabila kamu telah merasa aman, maka dirikanlah shalat itu (sebagaimana biasa). Sesungguhnya shalat itu adalah fardhu yang ditentukan waktunya atas orang-orang yang beriman” (QS. An Nisa: 103).
“Apabila telah ditunaikan shalat, maka bertebaranlah kamu di muka bumi; dan carilah karunia Allah dan berdzikirlah kepada Allah banyak-banyak supaya kamu beruntung” (QS. Al Jumu’ah: 10).
Bacaan Dzikir Setelah Sholat Fardhu Sesuai Sunnah
1. Istighfar 3x, dan membaca doa “Allahumma antas salam…”
Tsauban radhiallahu’anhu, Nabi Shallallahu’alaihi Wasallam bersabda:
(Ya Allah Engkau-lah as salam, dan keselamatan hanya dari-Mu, Maha Suci Engkau wahai Dzat yang memiliki semua keagungan dan kemulian)” (HR. Muslim no. 591).
2. Membaca tahlil dan doa “Allahumma laa maani’a lima a’thayta…”
Dari Al Mughirah bin Syu’bah radhiallahu’anhu, ia berkata:
سَمِعْتُ النبيَّ صَلَّى اللهُ عليه وسلَّمَ يقولُ خَلْفَ الصَّلَاةِ: لا إلَهَ إلَّا اللَّهُ وحْدَهُ لا شَرِيكَ له، اللَّهُمَّ لا مَانِعَ لِما أعْطَيْتَ، ولَا مُعْطِيَ لِما مَنَعْتَ، ولَا يَنْفَعُ ذَا الجَدِّ مِنْكَ الجَدُّ
“Aku mendengar Nabi Shallallahu’alaihi Wasallam setelah shalat beliau berdoa:
laa ilaha illallooh wahdahu laa syarika lahu, lahul mulku wa lahul hamdu wa huwa ‘alaa kulli syai-in qodiir. Alloohumma laa maani’a lima a’thoyta wa laa mu’thiya limaa mana’ta wa laa yanfa’u dzal jaddi minkal jaddu.
(tiada ilah yang berhak disembah selain Allah semata, tidak ada sekutu bagi-Nya. Segala pujian dan kerajaan adalah milik Allah. Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu. Ya Allah, tidak ada yang mencegah apa yang Engkau berikan dan tidak ada yang memberi apa yang Engkau cegah. Tidak berguna kekayaan dan kemuliaan (bagi pemiliknya). Dari Engkau-lah semua kekayaan dan kemuliaan” (HR. Bukhari no.6615, Muslim no.593).
3. Membaca doa “Laa ilaha illallah wahdahu laa syarika lahu…”
كانَ ابنُ الزُّبَيْرِ يقولُ: في دُبُرِ كُلِّ صَلَاةٍ حِينَ يُسَلِّمُ لا إلَهَ إلَّا اللَّهُ وَحْدَهُ لا شَرِيكَ له، له المُلْكُ وَلَهُ الحَمْدُ وَهو علَى كُلِّ شيءٍ قَدِيرٌ، لا حَوْلَ وَلَا قُوَّةَ إلَّا باللَّهِ، لا إلَهَ إلَّا اللَّهُ، وَلَا نَعْبُدُ إلَّا إيَّاهُ، له النِّعْمَةُ وَلَهُ الفَضْلُ، وَلَهُ الثَّنَاءُ الحَسَنُ، لا إلَهَ إلَّا اللَّهُ مُخْلِصِينَ له الدِّينَ ولو كَرِهَ الكَافِرُونَ وَقالَ: كانَ رَسولُ اللهِ صَلَّى اللَّهُ عليه وسلَّمَ يُهَلِّلُ بهِنَّ دُبُرَ كُلِّ صَلَاةٍ
Biasanya (Abdullah) bin Zubair di ujung shalat, ketika selesai salam beliau membaca:
laa ilaha illalloohu wahdahu laa syarika lahu. Lahul mulku wa lahul hamdu wa huwa ‘alaa kulli syai-in qodiir. Laa haula wa laa quwwata illa billaah. Laa ilaha illallooh wa laa na’budu illa iyyaah. Lahun ni’matu wa lahul fadhlu wa lahuts tsanaa-ul hasanu. Laa ilaha illallooh mukhlishiina lahud diin wa lau karihal kaafiruun
(Tiada ilah yang berhak disembah selain Allah semata, tidak ada sekutu bagi-Nya. Segala pujian dan kerajaan adalah milik Allah. Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu. Tidak ada daya dan upaya kecuali dengan pertolongan Allah. Tiada ilah yang berhak disembah kecuali Allah. Kami tidak menyembah kecuali kepada-Nya. Semua nikmat, anugerah dan pujian yang baik adalah milik Allah. Tiada ilah yang berhak disembah kecuali Allah, dengan memurnikan ibadah hanya kepadaNya, sekalipun orang-orang kafir tidak menyukainya” (HR. Muslim, no. 594).
4. Membaca tasbih, tahmid, takbir dan tahlil
Mengenai bacaan tasbih, tahmid, takbir dan tahlil setelah shalat ada 4 bentuk yang shahih dari Nabi Shallallahu’alaihi Wasallam. Yaitu:
Source image: canva.com
1. Membaca tasbih 33x, tahmid 33x, takbir 33x, tahlil 1x, total 100 dzikir
Sebagaimana riwayat dari Abu Hurairah radhiallahu’anhu, Nabi Shallallahu’alaihi Wasallam bersabda:
“Barangsiapa yang berdzikir setelah selesai shalat dengan dzikir berikut:
Subhanallah wal hamdulillah wallahu akbar (33 x). Laa ilaha illallah wahda, laa syarika lah. Lahul mulku wa lahul hamdu wa huwa ‘ala kulli syai-in qodiir
(“Maha Suci Allah, segala puji bagi Allah, Allah Maha Besar (33 x). Tidak ada ilah yang berhak disembah kecuali Allah semata. Tidak ada sekutu bagiNya. Semua kerajaan dan pujaan adalah milik Allah. Dia-lah Yang Mahakuasa atas segala sesuatu)Maka akan diampuni semua kesalahannya walaupun sebanyak buih di lautan” (HR. Muslim no. 597).
“Mereka (para sahabat) diperintahkan untuk bertasbih selepas shalat sebanyak 33x, bertahmid 33x, bertakbir 34x. Lalu seorang lelaki dari Anshar bermimpi dan dikatakan kepadanya: Apakah Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam telah memerintahkan kalian untuk bertasbih sebanyak 33x, bertahmid 33x, bertakbir 34x? Ia menjawab: benar. Orang yang ada di dalam mimpi mengatakan: jadikanlah semua itu 25x saja dan tambahkan tahlil. Ketika ia bangun di pagi hari, lelaki Anshar ini menemui Nabi Shallallahu’alaihi Wasallam dan menceritakan mimpinya. Nabi bersabda: hendaknya kalian jadikan demikian!” (HR. An Nasa-i, no. 1350, dishahihkan Al Albani dalam Shahih An Nasa-i).
Sebagaimana dalam riwayat dari Abdullah bin Amr radhiallahu’anhu tentang dzikir setelah sholat fardhu, Nabi Shallallahu’alaihi Wasallam bersabda:
خصلتان ، أو خلتان لا يحافظ عليهما عبد مسلم إلا دخل الجنة ، هما يسير ، ومن يعمل بهما قليل ، يسبح في دبر كل صلاة عشرا ، ويحمد عشرا ، ويكبر عشرا ، فذلك خمسون ومائة بًاللسان ، وألف وخمسمائة في الميزان ، ويكبر أربعا وثلاثين إذا أخذ مضجعه ، ويحمد ثلاثا وثلاثين ، ويسبح ثلاثا وثلاثين ، فذلك مائة بًاللسان ، وألف في الميزان
“Ada 2 perbuatan yang jika dijaga oleh seorang hamba Muslim maka pasti ia akan masuk surga. Keduanya mudah namun sedikit yang mengamalkan. Yaitu (pertama) bertasbih disetiap selepas shalat sebanyak 10x, bertahmid 10x, bertakbir 10x, maka itulah 150x dzikir di lisan (dalam 5 shalat waktu) namun 1500x di timbangan mizan. Dan (kedua) bertakbir 34x ketika hendak tidur, bertahmid 33x, dan bertasbih 33x, maka itulah 100x dzikir di lisan namun 1000x di timbangan mizan” (HR. Abu Daud no. 5065, dishahihkan Al Albani dalam Shahih Abi Daud).
5. Membaca ayat Kursi
Sebagaimana hadits dari Abu Umamah Al Bahili radhiallahu’anhu mengenai bacaan dzikir setelah sholat fardhu ialah membaca ayat kursi, Nabi Shallallahu’alaihi Wasallam bersabda:
“Barangsiapa membaca ayat kursi setiap selesai shalat wajib, maka tidak ada yang bisa menghalanginya untuk masuk surga kecuali kematian” (HR. An Nasa-i no. 9928, Ath Thabrani no.7532, dishahihkan Al Albani dalam Shahih Al Jami’ no.6464).
“Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam memerintahkanku untuk membaca al mu’awwidzar (an naas, al falaq, al ikhlas) di penghujung setiap shalat” (HR. Abu Daud no. 1523, dishahikan Al Albani dalam Shahih Abu Daud).
7. Membaca doa “Allahumma inni as-aluka ilman naafi’an…”
Dari Ummu Salamah Hindun binti Abi Umayyah radhiallahu’anha, ia berkata bahwa bacaan dzikir setelah sholat fardhu ialah:
“Biasanya Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam jika shalat subuh, ketika setelah salam beliau membaca:
alloohumma inni as-aluka ‘ilman naafi’an, wa rizqon thoyyiban, wa ‘amalan mutaqobbalan
“Ya Allah, sesungguhnya aku memohon kepada-Mu ilmu yang bermanfaat, rezeki yang baik dan amalan yang diterima” (HR. Ibnu Majah no. 762, dishahihkan Al Albani dalam Shahih Ibni Majah).
8. Membaca doa “Rabbighfirli wa tub ‘alayya…”
Sebagaimana diriwayatkan oleh Imam Ahmad dalam Musnad-nya:
“Berkata seorang dari kaum Anshar, bahwa ia mendengar Nabi Shallallahu’alaihi Wasallam dalam shalat beliau berdoa:
Rabbighfirli (atau: Allahummaghfirli) wa tub ‘alayya innataka antat tawwaabul ghafur
(Wahai Rabbku, terimalah taubatku, sungguh Engkau Dzat yang banyak menerima taubat, lagi Maha Pengampun)
sebanyak 100x” (HR. Ahmad no.23198, dishahihkan Al Albani dalam Silsilah Ash Shahihah no. 2603).
9. Membaca doa “Allahumma a’inni ‘ala dzikrika…”
Dari Mu’adz bin Jabal radhiallahu’anhu, ia berkata:
أنَّ رسولَ اللهِ صلَّى اللهُ عليهِ وسلَّمَ أخذ بيده وقال يا معاذُ واللهِ إني لَأُحبُّك واللهِ إني لَأُحبُّك فقال أوصيك يا معاذُ لا تَدَعَنَّ في دُبُرِ كلِّ صلاةٍ تقول اللهمَّ أعِنِّي على ذكرِك وشكرِك وحسنِ عبادتِك
“Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam menarik tanganku sambil berkata: wahai Mu’adz, Demi Allah aku mencintaimu sungguh aku mencintaimu. Aku wasiatkan engkau wahai Muadz, hendaknya jangan engkau tinggalkan di setiap akhir shalat untuk berdoa:
Alloohumma a’inni ‘ala dzikrika wa syukrika wa husni ‘ibaadatika
(Ya Allah, tolonglah aku agar bisa berdzikir kepada-Mu, dan bersyukur kepada-Mu, serta beribadah kepada-Mu dengan baik)” (HR. Abu Daud no.1522, dishahihkan Al Albani dalam Shahih Abi Daud).
“(yaitu) orang-orang yang beriman dan hati mereka menjadi tenteram dengan mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingat Allah-lah hati menjadi tenang” (QS. Ar Ra’du: 28).
Dengan melakukan dzikir setelah sholat fardhu, hati kita akan merasakan ketenangan yang sulit ditemukan di tempat lain. Ini adalah ketenangan yang datang dari keyakinan dan kedekatan dengan Allah.
“Barangsiapa membaca Ayat Kursi setiap selesai shalat maktubah (shalat fardhu), maka tidak ada yang bisa menghalanginya untuk masuk surga kecuali kematian” (HR Imam An-Nasai).
Membaca Ayat Kursi sebagai dzikir setelah shalat fardhu menjadi salah satu amalan yang dapat mengantarkan kita ke surga.
“Siapa yang bertasbih, bertahmid, dan bertakbir setelah shalat sebanyak 33 kali dan menutupnya dengan membaca lâ ilâha illallâh lâ syarîka lahu lahul mulku wa lahulhamdu wa huwa ‘alâ kulli syai’in qadîr, maka dosanya akan diampuni meskipun sebanyak buih di lautan” (HR Imam Malik).
Membaca dzikir setelah sholat fardhu ini merupakan cara yang efektif untuk memohon ampunan Allah atas dosa-dosa kita.
“Ya Rasulullah ﷺ, doa manakah yang didengar Allah?” Beliau menjawab, “(Doa pada) akhir malam dan setelah sholat maktubah (sholat wajib)” (HR Imam Tirmidzi).
Dzikir setelah sholat fardhu adalah salah satu waktu yang mustajab untuk memohon doa kepada Allah. Dalam waktu ini, Allah lebih dekat dan mendengarkan doa-doa hamba-Nya.
Penutup
Dzikir setelah sholat fardhu sekadar rutinitas tambahan, melainkan sebuah ritual yang memiliki makna mendalam dan keutamaan besar.
Dengan dzikir setelah sholat fardhu, kita dapat mengingat Allah lebih sering, memohon ampunan dan rahmat-Nya, menguatkan koneksi spiritual, dan menenangkan jiwa.
Selain itu, dzikir setelah sholat fardhu juga didukung oleh dalil-dalil yang kuat dari Al-Qur’an dan Hadis. Oleh karena itu, janganlah kita melewatkan kesempatan berharga ini untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT dan meraih keutamaan-keutamaan yang telah dijanjikan.
Melalui dzikir setelah sholat fardhu, kita memperpanjang momen kebersamaan dengan Sang Khalik setelah menyelesaikan shalat wajib, mengisi hati dengan kedamaian, dan menguatkan iman.
Jadikan dzikir setelah sholat fardhu sebagai bagian tak terpisahkan dari ibadah sehari-hari, sehingga kita selalu berada dalam lindungan dan kasih sayang Allah SWT.
Pergi umroh adalah impian banyak orang, namun biaya yang dibutuhkan bisa menjadi kendala sehingga menabung umroh menjadi salah satu cara yang realistis untuk mewujudkan impian ini.
Saat ini, Kementerian Agama belum menetapkan standar biaya ibadah umroh 2024. Untuk tahun 2023, standar biaya yang direkomendasikan berada di kisaran Rp24.000.000 – Rp28.000.000.
Jika diperkirakan tahun 2024 ini mengalami kenaikan 5%, maka standar biaya yang direkomendasikan menjadi Rp25.200.000 – Rp29.400.000.
Selain itu, ada juga pilihan paket umroh khusus yang biayanya bisa lebih dari standar biaya yang ditetapkan Kementerian Agama, menawarkan fasilitas dan layanan lebih eksklusif.
6 Cara Menabung Umroh
Untuk mewujudkan impian ini, kamu perlu merencanakan tabungan dengan cermat. Berikut adalah beberapa cara menabung umroh yang bisa kamu terapkan agar rencanamu menjadi kenyataan.
1. Tentukan Target Tabungan Umroh
Langkah pertama dalam menabung umroh adalah menentukan target dana. Ketahui biaya umroh yang dibutuhkan, yang bisa bervariasi tergantung pada paket yang kamu pilih.
Apakah kamu memilih paket reguler, eksklusif, atau bahkan premium? Paket premium biasanya menawarkan fasilitas tambahan dengan biaya yang lebih tinggi dibandingkan standar.
Contoh Praktek:
Misalnya, jika kamu memilih paket umroh khusus dari Tazkiyah Tour seharga Rp43.000.000, kamu perlu menentukan berapa lama kamu akan menabung umroh untuk mencapai target tersebut.
Jika kamu berencana berangkat umroh dalam waktu satu tahun (12 bulan), kamu harus menabung umroh sekitar Rp3.583.333 per bulan.
Buatlah anggaran bulanan yang mencakup target tabungan ini dan pantau kemajuanmu secara berkala. Dengan cara ini, kamu bisa memastikan bahwa target menabung umroh dapat tercapai sesuai rencana.
2. Sesuaikan Strategi Budgeting
Jika kamu ingin menabung lebih cepat, pertimbangkan untuk mengubah strategi budgeting bulanan. Misalnya, jika biasanya kamu menggunakan metode 50-20-30 (50% untuk kebutuhan, 20% untuk tabungan, dan 30% untuk hiburan), coba sesuaikan porsi tersebut.
Misalnya, jika penghasilan bulananmu Rp8.000.000, dan kamu perlu menabung sekitar Rp3.583.333 per bulan, kamu harus mempertimbangkan perubahan alokasi anggaran.
Ubah metode budgeting menjadi 50-45-5, yaitu 50% untuk kebutuhan dasar, 45% untuk tabungan umroh, dan 5% untuk hiburan.
Ini berarti kamu harus memotong pengeluaran di area hiburan dan mencari cara untuk mengurangi biaya hidup agar bisa mencapai target tabungan bulanan.
3. Cari Penghasilan Tambahan
Menambah penghasilan adalah cara efektif lainnya dalam menabung umroh. Kamu bisa mencari pekerjaan sampingan atau memulai usaha kecil.
Source image: canva.com
Banyak peluang di luar sana yang bisa membantu kamu mendapatkan tambahan uang. Dengan adanya penghasilan tambahan, proses menabung umroh akan lebih mudah dan cepat.
Contoh Praktek:
Kamu bisa mencari pekerjaan sampingan atau usaha kecil untuk menambah penghasilan bulanan. Misalnya, jika kamu mendapatkan tambahan Rp1.500.000 per bulan dari pekerjaan sampingan, dana tersebut bisa dialokasikan langsung untuk menabung umroh.
Jika penghasilan tambahan ini tidak cukup, pertimbangkan untuk mencari peluang lebih besar atau lebih banyak pekerjaan sampingan untuk mencapai target bulanan Rp3.583.333.
4. Pilih Travel Umroh dengan Penawaran Menarik
Ada banyak travel umroh yang menawarkan paket dengan harga bervariasi, termasuk paket premium dengan fasilitas yang lebih mewah. Pilihlah paket yang sesuai dengan anggaranmu dan pastikan travel tersebut terdaftar di Kementerian Agama untuk menghindari penipuan.
Contoh Praktek:
Cari informasi mengenai travel umroh yang menawarkan paket dengan harga bervariasi, termasuk paket premium. Misalnya, kamu menemukan Tazkiyah Tour yang menawarkan promo atau diskon khusus.
Jika kamu mendapatkan diskon 5% untuk paket umroh seharga Rp43.000.000, maka harga yang harus kamu bayar menjadi Rp40.850.000. Diskon ini bisa mengurangi total biaya dan membantu dalam pencapaian target tabungan lebih cepat.
5. Manfaatkan Fasilitas Pinjaman dari Bank Syariah
Jika kamu membutuhkan dana tambahan, pertimbangkan untuk memanfaatkan layanan pembiayaan umroh dari bank syariah.
Source image: tazkiyahtour.co.id
Bank syariah seringkali menawarkan produk pinjaman khusus untuk biaya umroh, yang bisa membantu kamu melunasi biaya lebih cepat. Ini adalah salah satu metode dalam menabung umroh yang bisa mempermudah perencanaan keuanganmu.
Contoh Praktek:
Jika kamu kekurangan dana untuk umroh, kunjungi bank syariah terdekat dan tanyakan tentang produk pembiayaan umroh.
Misalnya, Bank Syariah ABC menawarkan pinjaman khusus umroh sebesar Rp43.000.000 dengan cicilan yang dapat disesuaikan.
Jika kamu meminjam seluruh biaya dan membayar cicilan selama 12 bulan, kamu akan membayar sekitar Rp3.583.333 per bulan. Pastikan untuk memahami semua syarat dan ketentuan pinjaman sebelum memutuskan.
6. Tabung Langsung di Perusahaan Travel
Beberapa perusahaan travel umroh menyediakan fasilitas menabung umroh. Kamu bisa memulai tabungan dengan membayar uang muka (DP) sebagai tanda jadi.
Setelah itu, kamu akan mendapatkan voucher dan dapat melanjutkan tabungan hingga lunas. Pastikan untuk memeriksa reputasi perusahaan travel tersebut dan ulasan dari pengguna sebelumnya agar kamu tidak tertipu.
Contoh Praktek:
Beberapa perusahaan travel umroh, seperti Tazkiyah Tour, menyediakan program tabungan umroh. Kamu bisa mendaftar di Tazkiyah Tour dan membayar uang muka sebesar Rp5.000.000.
Setelah itu, kamu akan melanjutkan tabungan secara berkala hingga total biaya paket umroh sebesar Rp43.000.000 terpenuhi. Pastikan untuk memeriksa reputasi perusahaan dan ulasan dari pengguna sebelumnya agar kamu tidak tertipu.
Dengan menerapkan tips-tips di atas, kamu bisa lebih mudah menabung umroh dan mewujudkan impian beribadah ke tanah suci.
Pilihlah metode yang paling sesuai dengan situasimu dan mulailah menabung umroh dari sekarang. Selamat menabung dan semoga rencanamu untuk umroh segera terwujud!
Bagi Anda yang merencanakan ibadah umroh dan mencari informasi tentang biaya umroh untuk 1 orang, sangat penting untuk memilih travel umroh yang terpercaya dan dapat diandalkan.
Tazkiyah Tour memiliki pengalaman lebih dari dua dekade dalam menyelenggarakan paket umroh premium. Dengan fokus pada kenyamanan dan keberkahan perjalanan ibadah, Tazkiyah Tour siap memberikan pengalaman yang memuaskan bagi para jemaahnya.
Dengan harga tersebut, Anda sudah pasti mendapatkan fasilitas terbaik seperti berikut:
Visa umroh: Dokumen yang diperlukan untuk memasuki Arab Saudi dan menjalankan ibadah umroh.
Tiket pulang-pergi (PP): Tiket pesawat dari Indonesia ke Arab Saudi dan kembali lagi.
Makan tiga kali sehari: Sarapan, makan siang, dan makan malam selama di sana.
Bus VIP: Transportasi nyaman selama perjalanan umroh.
Asuransi perjalanan: Perlindungan jika terjadi hal-hal tak terduga selama perjalanan.
Handling bandara: Bantuan di bandara untuk mengurus bagasi dan keperluan lainnya.
Perlengkapan umroh: Perlengkapan seperti pakaian ihram, tas, dan kebutuhan lainnya.
Pembimbing ibadah & tour leader: Pembimbing yang membantu dan memandu selama ibadah umroh.
Air zamzam: Air suci yang dibawa pulang setelah umroh.
Hotel transit satu malam sebelum keberangkatan: Menginap di hotel sebelum keberangkatan untuk kenyamanan lebih.
Paket hotel bintang 5 di Madinah dan Makkah dengan maskapai Garuda Indonesia: Menyediakan akomodasi berkualitas tinggi untuk kenyamanan maksimal.
Layanan hotel transit 1 hari sebelum berangkat: Termasuk manasik umroh dan pemeriksaan kesehatan untuk memastikan kondisi jemaah siap.
Jadwal Keberangkatan Umroh
Tazkiyah Tour bukanlah travel yang mengumpulkan jemaah terlebih dahulu lalu membuat rencana keberangkatan. Jadwal umroh di Tazkiyah Tour sudah ditetapkan sejak awal, memberikan Anda kepastian dan ketenangan.
Cara seperti ini lebih aman karena pihak Tazkiyah Tour telah melakukan booking keberangkatan sejak awal dan memastikan keberangkatan jemaah sesuai jadwal yang ditetapkan.
Source image: tazkiyahtour.co.id
Dengan Tazkiyah Tour, Anda bisa yakin bahwa perjalanan ibadah Anda sudah terencana dengan baik tanpa kekhawatiran tentang penundaan atau ketidakpastian.
Untuk tahun 2024, jadwal keberangkatan yang sudah pasti adalah:
25 Juli 2024
22 Agustus 2024
26 September 2024
Setelah biaya umroh untuk 1 orang telah Anda selesaikan, Anda pasti akan langsung berangkat sesuai dengan jadwal yang Anda pilih sebelumnya.
Maskapai Penerbangan Umroh
Tazkiyah Tour telah dipercaya bekerja sama dengan maskapai Garuda Indonesia, sebuah pilihan yang memberikan keunggulan dalam kenyamanan dan pelayanan. Rute penerbangan yang disediakan adalah:
Garuda Indonesia dikenal dengan standar layanan tinggi dan reputasi sebagai maskapai penerbangan terkemuka di Indonesia.
Keunggulan Travel Umroh Tazkiyah Tour
Tazkiyah Tour menawarkan berbagai keunggulan yang menjadikannya pilihan terbaik untuk ibadah umroh Anda.
Source image: tazkiyahtour.co.id
Berikut adalah alasan mengapa Anda dapat mempercayai Tazkiyah Tour:
Travel Resmi dengan Akreditasi A: Tazkiyah Tour telah terdaftar dan diakui secara resmi oleh pemerintah.
Izin Haji Khusus dan Umrah: PT. Tazkiyah Global Mandiri memiliki izin resmi untuk menyelenggarakan haji dan umroh, memastikan kegiatan ibadah Anda berjalan sesuai dengan aturan yang berlaku.
Pengalaman Lebih dari 23 Tahun: Dengan pengalaman lebih dari dua dekade, Tazkiyah Tour telah membawa ribuan jemaah umroh dan haji ke tanah suci.
Bersertifikat SNI ISO 9001:2015: Tazkiyah Tour menerapkan sistem manajemen mutu yang diakui secara internasional, memastikan standar pelayanan yang tinggi dan konsisten.
Pembimbing Ibadah Berpengalaman: Anda akan didampingi oleh pembimbing ibadah yang memiliki pengalaman lebih dari 10 tahun dan lulusan S1 Timur Tengah, memastikan bimbingan yang kompeten dan berpengalaman selama perjalanan ibadah Anda.
Penghargaan Tazkiyah Tour
Tazkiyah Tour telah diakui dengan berbagai penghargaan bergengsi, termasuk:
SNI Award 2019 dan 2021: Penghargaan dari Badan Standardisasi Nasional (BSN) Republik Indonesia untuk komitmen terhadap standar mutu dan keamanan.
Raksa Nugraha Award 2019 dan 2020: Penghargaan dari Badan Perlindungan Konsumen Nasional (BPKN) Republik
Garansi Uang Kembali
Sebagai bukti komitmen terhadap kepuasan pelanggan, Tazkiyah Tour menawarkan garansi uang kembali atau biaya umroh untuk 1 orang dalam situasi yang tidak diinginkan.
Ini adalah bagian dari upaya Tazkiyah Tour untuk memberikan pelayanan terbaik dan memberikan rasa aman kepada setiap jemaahnya.
Cara Mendaftar Umroh
Ingat, kuota untuk paket umroh ini terbatas! Jadi, segera hubungi Tazkiyah Tour untuk mendaftar dan mendapatkan informasi lebih lanjut. Anda bisa menghubungi Customer Service Anwar untuk bantuan pendaftaran dan pertanyaan lainnya.
Source image: tazkiyahtour.co.id
Dengan Tazkiyah Tour, Anda tidak hanya mendapatkan perjalanan ibadah yang nyaman dan terencana, tetapi juga pengalaman spiritual yang mendalam dan penuh makna.
Kisah Nabi Ibrahim singkat adalah salah satu cerita yang paling penting dalam tradisi Islam, menjadi sumber inspirasi bagi umat Muslim di seluruh dunia.
Sebagai bapak dari para Nabi, termasuk Nabi Ismail dan Nabi Ishaq, kehidupan Nabi Ibrahim penuh dengan pelajaran berharga tentang ketauhidan, keberanian, dan kesetiaan kepada Allah SWT.
Kisah Nabi Ibrahim Singkat
Dalam artikel ini, kita akan menjelajahi kisah Nabi Ibrahim secara mendalam, menggarisbawahi teladan yang dapat kita ambil dari kehidupannya.
Kisah Nabi Ibrahim Mencari Tuhan
Kisah Nabi Ibrahim singkat dimulai sejak ia masih bayi. Dalam konteks sejarah yang kelam, raja zalim, Namrud, mengeluarkan perintah untuk membunuh semua bayi laki-laki yang lahir.
Dalam situasi ini, orang tua Nabi Ibrahim terpaksa mengasingkannya ke hutan belantara demi melindunginya. Meskipun terasing, Ibrahim tumbuh menjadi sosok yang kuat dan penuh keyakinan.
Saat beranjak dewasa, Ibrahim kembali ke negerinya dan menemukan masyarakatnya terjerat dalam penyembahan berhala. Melihat fenomena ini, ia mulai mempertanyakan kebenaran dan keberadaan Tuhan yang sebenarnya.
Dalam pencariannya, Ibrahim berfokus pada bukti-bukti yang ada di sekelilingnya. Ia melihat matahari, bulan, dan bintang, namun semuanya bersifat sementara dan tidak layak untuk disembah.
Source image: hidayatullah.com
Akhirnya, setelah perjalanan spiritual yang panjang, Nabi Ibrahim sampai pada kesimpulan bahwa Tuhan yang hakiki adalah Allah SWT, yang tidak berbentuk dan berada di luar semua ciptaan-Nya.
Ia kemudian bertekad untuk menyebarkan ajaran tauhid dan mengajak masyarakatnya untuk meninggalkan berhala.
Kisah Nabi Ibrahim dan Raja Namrud Dalam Al Quran
Salah satu momen paling terkenal dalam kisah Nabi Ibrahim adalah ketika ia mengambil tindakan tegas dengan menghancurkan berhala-berhala yang disembah oleh kaumnya.
Dalam sebuah demonstrasi yang penuh keberanian, ia hanya meninggalkan berhala terbesar dan menggantungkan palu di lehernya sebagai simbol bahwa berhala tersebut tidak dapat berbuat apa-apa.
Tindakannya ini bukan hanya menunjukkan keberanian, tetapi juga sebuah pesan kritis terhadap kepercayaan masyarakat pada berhala.
Tindakannya mengundang murka Raja Namrud, yang tidak bisa menerima tantangan terhadap kekuasaannya. Raja Namrud memanggil Ibrahim untuk diadili di hadapan rakyatnya.
Di hadapan raja dan rakyat, Ibrahim dengan tegas menyatakan bahwa berhala-berhala itu tidak mampu berbicara dan tidak layak disembah.
Ketika ditanya tentang siapa yang menghancurkan berhala-berhala tersebut, Ibrahim mengajak mereka untuk bertanya kepada berhala terbesar. Hal ini membuat banyak orang mulai tersadar akan kebenaran.
Kisah Nabi Ibrahim Dibakar
Akibat keberaniannya, Raja Namrud memutuskan untuk menghukum Ibrahim dengan cara yang sangat kejam, yaitu membakarnya hidup-hidup.
Source image: beritaalternatif.com
Dalam situasi kritis ini, Allah SWT memberikan pertolongan-Nya yang luar biasa. Ketika Ibrahim dilemparkan ke dalam api yang menyala-nyala, Allah memerintahkan api agar menjadi dingin dan selamat bagi Ibrahim.
Ini adalah mukjizat yang menunjukkan kebesaran Allah dan menguatkan iman para pengikut Ibrahim.
Seperti yang tercantum dalam Al-Qur’an, Ibrahim keluar dari api dengan tubuh yang utuh tanpa terbakar sedikit pun, yang membuat seluruh penduduk terkejut dan kagum.
Kisah Nabi Ibrahim dibakar ini menggambarkan betapa Allah selalu melindungi hamba-hamba-Nya yang beriman dan setia, bahkan dalam situasi yang paling mengerikan sekalipun.
Keteguhan iman Nabi Ibrahim bukan hanya terlihat dalam perlawanan terhadap Raja Namrud, tetapi juga dalam sikapnya yang konsisten dalam mengajak masyarakat untuk beriman kepada Allah.
Nabi Ibrahim terus menyampaikan pesan kebenaran meskipun harus menghadapi berbagai tantangan. Ia selalu mengingatkan orang-orang di sekitarnya tentang sifat-sifat Allah, seperti Maha Mendengar, Maha Melihat, dan Maha Kuasa.
Sikap sabar dan teguhnya Ibrahim dalam menghadapi berbagai rintangan merupakan teladan yang patut dicontoh. Dalam prosesnya, banyak orang yang mulai mendengarkan dan mengikuti ajarannya.
Kesadaran masyarakat perlahan-lahan mulai tumbuh, dan banyak yang beralih dari penyembahan berhala kepada keimanan yang hakiki kepada Allah.
Kisah Nabi Ibrahim dan Ismail
Di samping perjuangannya melawan kemusyrikan, Kisah Nabi Ibrahim juga dikenal sebagai sosok yang sangat mencintai keluarganya. Ia berdoa kepada Allah agar dikaruniai keturunan yang beriman dan taat.
Doanya dikabulkan dengan lahirnya Nabi Ismail dan Nabi Ishaq. Keberadaan kedua putranya ini menjadi harapan bagi penerus perjuangan tauhid yang diajarkan oleh Ibrahim.
Dalam kehidupan keluarganya, Nabi Ibrahim menunjukkan contoh yang baik sebagai seorang ayah. Ia selalu mendidik anak-anaknya untuk mencintai Allah dan mengikuti jejaknya dalam beriman.
Ibrahim juga memiliki kedekatan yang sangat baik dengan putranya, terutama saat ia diuji oleh Allah dengan perintah untuk menyembelih Nabi Ismail.
Ujian ini merupakan bentuk ujian tertinggi yang menunjukkan kesetiaan dan ketaatan Ibrahim kepada Allah.
Kisah Nabi Ibrahim Menyembelih Nabi Ismail
Kisah Nabi Ibrahim mencapai puncaknya ketika Allah menguji imannya dengan perintah untuk menyembelih putranya, Ismail.
Source image: pbs.febi.uin-alauddin.ac.id
Dalam mimpinya, Ibrahim melihat perintah tersebut dan segera mengabarkannya kepada Ismail. Alih-alih menolak, Ismail dengan penuh keikhlasan menjawab bahwa ia siap untuk memenuhi perintah Allah.
Ketika keduanya bersiap melaksanakan perintah tersebut, Allah menunjukkan kasih sayang-Nya. Sebelum Ibrahim menyembelih Ismail, Allah menggantikan Ismail dengan seekor domba sebagai tanda bahwa iman dan kesetiaan Ibrahim telah teruji.
Peristiwa ini menjadi momen yang sangat penting dalam sejarah Islam, dan diabadikan dalam perayaan Idul Adha, di mana umat Muslim menyembelih hewan kurban sebagai pengingat akan pengorbanan Nabi Ibrahim dan kesetiaan kepada Allah.
Kisah Nabi Ibrahim tidak hanya menjadi inspirasi bagi umat Islam, tetapi juga dihormati dalam tradisi Yahudi dan Kristen.
Ia dikenal sebagai “Bapak para Nabi” dan menjadi simbol persatuan bagi ketiga agama Abrahamik ini. Banyak nilai moral dan etika yang bisa diambil dari kisah hidupnya, seperti keberanian, keikhlasan, dan keteguhan dalam menjalani keyakinan.
Legasi Nabi Ibrahim juga terlihat dalam ajaran-ajarannya yang terus hidup dan diwariskan kepada generasi-generasi berikutnya.
Ia menjadi contoh teladan bagi setiap Muslim dalam menjalani kehidupan sehari-hari, terutama dalam menghadapi berbagai ujian dan tantangan yang mungkin muncul.
Kesimpulan
Kisah Nabi Ibrahim ini menggambarkan perjalanan hidup seorang nabi yang penuh dengan keteladanan dan pelajaran berharga.
Dari perjuangannya melawan kemusyrikan hingga keajaiban yang dialaminya, kisah ini mengajarkan kita untuk selalu percaya kepada Allah, berpegang teguh pada kebenaran, dan mengajak orang lain untuk beriman kepada-Nya.
Sebagai umat Islam, kita diingatkan untuk selalu meneladani sikap Nabi Ibrahim dalam kehidupan sehari-hari.
Keteguhan dalam iman, cinta kepada keluarga, serta keberanian dalam memperjuangkan kebenaran adalah nilai-nilai yang harus kita pegang teguh.
Semoga kisah Nabi Ibrahim ini dapat menjadi inspirasi bagi kita semua dalam menjalani kehidupan yang penuh makna dan menuntut kita untuk selalu berbuat baik, serta menjadi hamba yang senantiasa bertakwa kepada Allah SWT.