Hi, How Can We Help You?
  • Makassar 90231, Sulawesi Selatan, Indonesia
  • Email: info@tazkiyahtour.co.id
Oktober 31, 2024

4 Fakta Penting Perintah Haji Wajib Anda Ketahui

Perintah haji merupakan salah satu pilar penting dalam agama Islam. Sebagai rukun Islam kelima, haji wajib dilaksanakan oleh umat Muslim yang telah memenuhi syarat-syarat tertentu, baik dari segi finansial, fisik, maupun waktu.

Ibadah yang hanya dapat dilakukan setahun sekali ini berlangsung pada bulan Dzulhijjah di Tanah Suci Mekkah. Setiap tahunnya, jutaan umat Islam dari berbagai belahan dunia memenuhi panggilan hati untuk berziarah dan menjalankan ibadah haji.

Pentingnya Perintah Haji dalam Islam

Namun, sejarah turunnya perintah untuk melaksanakan ibadah haji untuk pertama kalinya membawa kita kembali pada masa yang jauh, pada zaman Nabi Ibrahim.

perintah haji
Source Image: tirto.id

Perintah haji turun pada masa Nabi Ibrahim, khususnya ketika pembangunan Ka’bah telah selesai. Ketika Nabi Ibrahim dan Nabi Ismail menyelesaikan tugas mereka atas amanat Allah untuk membangun Ka’bah, turunlah perintah haji ke Mekkah.

Perintah Haji Dalam Al Quran

Hal ini diabadikan dalam Al-Quran surat Al-Hajj ayat 27, yang menyatakan, “Dan serulah manusia untuk mengerjakan haji, niscaya mereka akan datang kepadamu dengan berjalan kaki, atau mengendarai setiap unta yang kurus, mereka datang dari segenap penjuru yang jauh.”

Imam Ath-Thabari, seorang ahli tafsir, meriwayatkan dari Ibnu Abbas bahwa ketika Nabi Ibrahim menerima perintah tersebut, beliau merasa ragu apakah suaranya akan mampu memanggil manusia dari jarak yang jauh.

Namun, Allah menegaskan bahwa Dialah yang akan menyampaikan seruan tersebut kepada manusia. Ketika Nabi Ibrahim menyerukan, seluruh makhluk di bumi dan langit mendengar seruan tersebut. Malaikat Jibril kemudian menemui Nabi Ibrahim pada hari Tarwiyah (8 Dzulhijjah) dan menunjukkan ritual-ritual haji.

Momen inilah yang menandai pelaksanaan ibadah haji pertama kali oleh Nabi Ibrahim.

Sejarah Perintah Haji

Menurut catatan Ubaid bin Umair al-Laitsi, setelah pembangunan Ka’bah selesai, Nabi Ibrahim menghadap ke arah Yaman dan mengajak manusia untuk beribadah kepada Allah dan melaksanakan haji.

Jawaban yang diterima adalah “Labbaik allahumma labbaik.” Kemudian, Nabi Ibrahim menghadap ke arah Barat dan mendapatkan jawaban yang sama.

Namun, seiring berjalannya waktu dan setelah wafatnya Nabi Ibrahim serta Nabi Ismail, tata cara dan tujuan ibadah haji banyak mengalami perubahan oleh masyarakat Arab.

Pengaruh Tradisi Arab terhadap Ibadah Haji

Tradisi-tradisi yang menyimpang mulai muncul, dan baru setelah kedatangan Nabi Muhammad, nabi terakhir yang diutus Allah, semua ritual yang tidak sesuai dengan ajaran Islam dihapuskan.

Pada masa Nabi Muhammad, tujuan sejati dari ibadah haji, yaitu menegakkan tauhid dan ketaatan kepada Allah, ditekankan kembali. Beberapa ahli sejarah meyakini bahwa ibadah haji secara resmi disyariatkan pada tahun 6 Hijriah atau sekitar 627 Masehi, pada masa Nabi Muhammad.

Peristiwa ini menjadi tonggak penting dalam sejarah Islam, di mana perintah haji menjadi simbol persatuan umat Muslim dari seluruh penjuru dunia.

Perubahan dan Peneguhan Perintah Haji

Seiring dengan peneguhan kembali ajaran yang murni oleh Nabi Muhammad, dan sebagai bentuk ketaatan terhadap perintah haji, ibadah haji menjadi lebih dari sekadar ritual fisik. Ia menjadi simbol persatuan dan kepatuhan kepada Allah, serta perwujudan nyata dari ajaran tauhid dalam Islam.

Setiap tahun, umat Muslim dari berbagai belahan dunia berkumpul di Tanah Suci Mekkah untuk menunaikan ibadah haji, tidak hanya sebagai kewajiban agama, tetapi juga sebagai momen untuk bersatu dalam keimanan, kesetiaan, dan kebersamaan.

Selain itu, ibadah haji juga mengandung pesan moral yang dalam. Dalam perjalanan mereka menuju Mekkah, para jamaah haji menghadapi berbagai tantangan dan kesulitan, mengingat perjalanan tersebut merupakan bentuk pengorbanan dan pengabdian kepada Allah.

Di tengah perjalanan yang panjang dan melelahkan, mereka belajar untuk bersabar, bertawakal, dan saling membantu sesama Muslim.

Keagungan dan kedalaman makna ibadah haji juga tercermin dalam perayaan Hari Raya Idul Adha. Pada hari tersebut, umat Muslim di seluruh dunia merayakan pengorbanan Nabi Ibrahim yang siap mengorbankan putranya, Ismail, atas perintah Allah.

Dalam perayaan ini, umat Muslim mengorbankan hewan ternak sebagai tanda kesetiaan dan pengabdian kepada Allah, serta sebagai bentuk solidaritas sosial dengan menyisihkan daging kurban bagi yang membutuhkan.

Dampak Sosial dan Ekonomi dari Ibadah Haji

Selain menjadi momen keagamaan, ibadah haji juga memiliki dampak sosial, ekonomi, dan budaya yang signifikan. Perintah haji menjadi ajang pertemuan antar umat Muslim dari berbagai budaya, bahasa, dan latar belakang, yang saling berbagi pengalaman, pengetahuan, dan kecintaan kepada agama Islam.

Di samping itu, ibadah perintah haji juga memberikan kontribusi ekonomi yang besar bagi negara-negara yang menjadi tujuan utama para jamaah haji.

Pertemuan Budaya dalam Ibadah Haji

Dengan demikian, ibadah haji tidak hanya merupakan perayaan agama, tetapi juga sebuah fenomena sosial dan budaya yang mendalam. Ia menjadi bukti nyata tentang kekuatan dan keberagaman umat Islam, serta kebersamaan yang mendasarinya dalam menjalani ajaran Islam.

perintah haji
Source Image: bincang syariah

Setiap tahun, ribuan umat Muslim dari seluruh dunia menghadap ke Tanah Suci Mekkah untuk menunaikan ibadah perintah haji, mengikuti jejak para nabi dan rasul sebelumnya, serta memperkuat ikatan keimanan dan persaudaraan umat Islam di seluruh dunia.

Dengan demikian, pengenalan yang lebih dalam terhadap sejarah turunnya ibadah haji memperkaya pemahaman kita tentang nilai-nilai agama, sejarah, dan kemanusiaan. Ia juga menginspirasi umat Muslim untuk menjalankan ibadah dengan penuh kesadaran, keikhlasan, dan pengabdian kepada Allah SWT, sebagaimana yang dicontohkan dalam sejarah turunnya perintah haji.

Penutup

Semoga ibadah haji senantiasa membawa berkah dan keberkahan bagi umat Islam, serta menjadi sumber kekuatan spiritual dan moral dalam menghadapi berbagai cobaan hidup.

Untuk kamu yang sedang merencanakan perjalanan spiritual, yuk pertimbangkan untuk berangkat haji atau umrah bersama Tazkiyah Tours! Dengan pengalaman dan layanan yang terpercaya, Tazkiyah Tours siap mendampingi kamu untuk meraih momen berharga di Tanah Suci.

Jadi, jangan ragu! Bergabunglah dengan Tazkiyah Tours untuk merencanakan haji atau umrah Anda. Mari kita jalani perjalanan spiritual ini bersama-sama, mengukir kenangan tak terlupakan, dan menjalin persaudaraan yang lebih kuat di antara sesama Muslim.

Dengan pengalaman yang menyentuh hati dan bimbingan yang profesional, Tazkiyah Tours akan memastikan perjalanan Anda penuh dengan makna dan berkah.

 

Bagikan :