Tazkiyah Tour – Merujuk pada Keputusan Menteri Agama Nomor 189 Tahun 2023 tentang Kuota Haji Indonesia 1444 H/2023 M ditetapkan bahwa kuota haji Indonesia 1444 H/2023 M berjumlah 221.000 dan 7.727 diantaranya berasal dari Sulsel. Dengan adanya tambahan kuota sebanyak 8.000 maka total kuota haji Indonesia tahun 1444 H/2023 M menjadi 229.000
Konsorsium himpunan penyelenggara umroh dan haji terdiri atas 10 travel haji yakni TAZKIYAH GLOBAL MANDIRI, PACTO, ANMAR BINAWISATA, PAN TRAVEL, GATRA, PESONA, PENA, ARNUSSA, ANAMONA dan ENHA TOUR berangkat 5 Juni hingga 5 Juli 2023.
Mendukung penuh arahan sekaligus harapan presiden republik Indonesia, Joko Widodo mewujudkan haji ramah lansia dengan mengikut sertakan dua dokter yakni dr Wachyudi Muchsin SKed SH MKes dan Prof dr Taruna Ikrar M. Biomed Ph.D Ketua Konsil Kedokteran (KKI).
“Tazkiyah bersama konsorsium himpuh sangat fokus ke jamaah lansia. Hal ini akibat kuota calon jemaah haji Indonesia telah kembali menjadi normal pasca pandemi covid -19. Kenaikan 100 persen dan terjadi lonjakan jumlah jemaah haji lanjut usia,” ujar founder Tazkiyah travel Haji Ahmad Yani Fachruddin.
Haji Yani sebelumnya, otoritas Arab Saudi membatasi pemberangkatan jemaah haji yang berusia 65 tahun sehingga Indonesia hanya memberangkatkan 100.051 calon jemaah pada 2022. Pembatasan jemaah tersebut mengakibatkan jumlah jemaah lansia yang harus diberangkatkan tahun ini lebih banyak dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya.
Musim haji tahun 1444 Hijriah/2023 Masehi, Indonesia kembali mendapatkan kuota penuh, yakni 221.000 anggota jemaah. Dari jumlah tersebut, sebanyak 30 persen atau 64.000 jemaah merupakan jemaah lanjut usia (lansia).
Haji Yani menambahkan, pemberangkatan calon jamaah haji tahun 2023 jauh lebih ketat dari tahun sebelumnya tetap mewaspadai covid-19.
“Tentunya kita ingin tamu Allah dapat beribadah dengan khusyuk. Makanya sejak awal tazkiyah tavel selalu membawa dokter pendamping kesehatan jamaah mulai persiapan keberangkatan, saat di tanah suci hingga kembali ketanah suci,” ujarnya.
“Intinya kita ingin melayani secara maksimal jasmani dan rohani jamaah dengan satu tujuan bersama menjadi haji mabrur dan sehat,” terangnya Haji Yani.
Pembimbing Haji Konsorsium Himpuh ustad Haji Salahuddin Ayub melihat jamaah calon haji sudah paham bahwa kesehatan amat penting saat berhaji di tanah suci.
“Masa transisi new normal ke normal pandemik covid-19 apalagi menjelang wukuf di Arafah dan mabit di Muzdalifah dan Mina,” ujar Salahuddin.
Dokter pendamping calon jamaah haji konsorsium himpuh dan tazkiyah travel, dr Wachyudi Muchsin Sked SH Mkes menambahkan, sebulan sebelum keberangkatan 220 calon jamaah haji sudah dilakukan medical check up mulai darah rutin, ekg, foto thorax nodan sudah wajibkan olah raga ringan secara rutin 15-20 menit.
“Calon jemaah juga perbanyak minum air putih agar saat menunaikan ibadah haji tidak kewalahan sebab aktifitas fisik sangat tinggi dengan suhu serta makanan sangat berbeda dengan indonesia, tentunya dengan protokol kesehatan super ketat,” pungkas dokter koboi panggilan akrabnya dokter Yudi.
Kata dokter Yudi, selama sebulan penuh seluruh jamaah setiap hari dilakukan pemeriksaan kesehatan serta senam ringan dengan pola makan diatur. Menu seimbang seperti perbanyak makan buah serta minum air putih hindari air dingin.
“Semoga upaya ini semua, sehat bisa menjadikan jamaah haji mabrur,” pungkas dokter Yudi. (*)
Comments are closed.