JAKARTA, MM – Pandemi Covid-19 memukul sektor jasa perjalanan selama dua tahun terakhir. Kini, harapan untuk bangkit mulai terlihat dan untuk PT Tazkiyah Global Mandiri, momentumnya istimewa. Perusahaan yang dikenal dengan brand Tazkiyah Tour itu kembali meraih SNI Award dari Badan Standarisasi Nasional (BSN) RI.
Presiden Direktur Tazkiyah Tour, Ahmad Yani Fachruddin datang langsung ke Jakarta untuk menerima trofi tersebut, Kamis, 18 November 2021. Penghargaan SNI Award kategori perunggu dia terima dalam acara yang meriah meski terbatas di Auditorium Soemitro Djojohadikoesoemo, Gedung BJ Habibie.
Mimpi naik haji atau umroh seringkali dianggap sebagai pengalaman yang mendalam dan penuh makna oleh banyak orang Muslim. Bagi mereka, mimpi tersebut bukan hanya sekedar bunga tidur, tetapi juga bisa menjadi sumber kegembiraan dan harapan. Ini dikarenakan dalam kepercayaan Islam, melakukan haji adalah salah satu dari lima rukun Islam yang sangat penting, yang harus dilakukan setidaknya sekali dalam seumur hidup oleh setiap Muslim yang mampu secara finansial dan fisik.
Image Source: aljazeera.com
Bukanlah hal yang mengherankan jika seorang muslim berdoa agar diberikan kemudahan untuk menunaikan ibadah haji atau umroh. Hal tersebut disebabkan keberadaan haji sebagai merupakan salah satu rukun islam yang memiliki keutamaan yang besar di sisi Allah Azza Wajalla. Hal ini ditunjukkan oleh Sabda Nabi Shallallahu Alaihi wasallam :
والحَجُّ المَبْرُورُ ليسَ له جَزَاءٌ إلَّا الجَنَّةُ
“Dan haji mabrur tidak ada balasan baginya kecuali Surga.” (Diriwayatkan oleh Al-Bukhari dan Muslim dari hadits Abu Hurairah Radhiallahu Anhu).
Sedangkan keutamaan umroh disebutkan dalam sabda Nabi Shallallahu Alaihi Wasallam di bawah ini :
“Umroh ke umroh berikutnya merupakan kaffarah (penghapus) bagi dosa-dosa yang dilakukan di antara keduanya, dan haji mabrur tidak ada balasan baginya kecuali surga.” (Diriwayatkan oleh Al-Bukhary dan Muslim).
Berdasarkan keterangan di atas, tentu setiap muslim berharap untuk bisa menunaikan haji dan umroh meskipun sekali saja dalam seumur hidup.Baca Selengkapnya
Dokumen-dokumen yang diperlukan sebagai persyaratan membuat paspor umroh tidaklah banyak. Sebagaimana yang telah diketahui untuk menunaikan ibadah umroh kita perlu menyiapkan kebutuhan administrasi berupa dokumen lengkap, termasuk salah satunya adalah paspor. Banyak calon jamaah umroh yang kesulitan ketika mengurus paspor, termasuk persyaratan membuat paspor umroh. Padahal, saat ini tersedia cara membuat paspor umroh online yang dapat dilakukan dengan mudah menggunakan aplikasi APAPO.
Umumnya biro umroh tempat calon jamaah mendaftarkan diri akan menawarkan layanan pendampingan pembuatan paspor sampai selesai. Akan tetapi, jangan khawatir apabila Anda tidak memperoleh layanan pendampingan dari biro umroh. Berikut ini saya akan memberikan panduan persyaratan membuat paspor umroh dan cara membuatnya dengan bantuan aplikasi.
Mewujudkan keluarga sakinah mawaddah warahmah adalah impian setiap orang. Tidak peduli siapa pun, semua pasti menginginkan hal tersebut dalam kehidupan rumah tangga mereka.
Sebesar apapun tantangan yang harus dihadapi, setiap orang akan siap melakukannya demi mencapai tujuan tersebut.
Arti Keluarga Sakinah Mawaddah Warahmah
Keluarga yang sakinah mawaddah warahmah adalah istilah sekaligus doa yang sering kali dipanjatkan dan diharapkan oleh para muslim yang telah menikah dan membina keluarga.
Source image: canva.com
Semua pasangan suami istri tentunya mendambakan kehidupan rumah tangga yang penuh keharmonisan. Pernikahan merupakan ibadah yang penuh makna dan fase penting dalam hidup.
Oleh sebab itu, doa restu dari orang-orang terdekat sangat penting bagi pasangan baru dalam memulai kehidupan berumah tangga.
Istilah doa (sakinah, mawaddah, wa rahmah) yang sering dibaca ketika menghadiri atau melihat foto pernikahan keluarga atau teman, mengacu pada firman Allah dalam al-Qur’an:
Artinya: “Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya adalah Dia menciptakan dari diri kalian pasangan-pasangan, agar kalian merasa tenang (sakinah) dan saling mencintai (mawaddah) serta menyayangi (rahmah). Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi orang-orang yang berpikir.” (Ar-Rum: 21)
Cara Mewujudkan Keluarga Sakinah Mawaddah Warahmah
Lantas bagaimanakah cara membangun keluarga sakinah mawaddah warahmah? Jika Anda ingin mengetahuinya, pastikan Anda membaca ulasan lebih lanjut di bawah ini.
1. Membangun Rumah Tangga di Atas Ketaatan Kepada Allah
Salah satu cara untuk membangun keluarga sakinah mawaddah warahmah adalah dengan mendirikan rumah tangga di atas ketaatan kepada Allah.
Hanya Allah yang dapat memberikan ketentraman dan kebahagiaan kepada siapa pun yang dikehendaki-Nya.
Oleh karena itu, setiap anggota keluarga seharusnya berusaha mendapatkan ridha Allah dengan melaksanakan ketaatan kepada-Nya.
Hal ini telah disebutkan oleh Nabi Shallallahu Alaihi Wasallam dalam sabdanya:
“Semoga Allah merahmati seorang lelaki yang bangun di malam hari dan melakukan sholat malam, lalu membangunkan istrinya (untuk sholat). Jika istrinya enggan, maka suami tersebut akan memercikkan air ke wajahnya. Semoga Allah merahmati seorang wanita yang bangun di malam hari dan melakukan sholat malam. Jika suaminya enggan, maka istri tersebut akan memercikkan air ke wajahnya.” (Diriwayatkan oleh Ahmad [2/250] dan Abu Daud [1308]).
2. Melakukan Pergaulan Suami Istri yang Baik
Pergaulan yang baik antara suami dan istri akan memperkuat rasa cinta dan sayang di antara keduanya, sehingga kebahagiaan dalam rumah tangga akan terwujud.
Allah Subhanahu Wa Ta’ala memerintahkan suami untuk mempergauli istri-istri mereka dengan baik, sebagaimana dinyatakan dalam firman-Nya:
وَعَاشِرُوهُنَّ بِالْمَعْرُوفِ
“…dan pergaulilah mereka dengan cara yang patut.” (Surah An-Nisaa: 19).
Nabi Shallallahu Alaihi Wasallam juga mengingatkan agar para istri tidak menyakiti suami mereka:
لا تؤذي امرأةٌ زوجَها في الدُّنيا إلَّا قالت زوجتُه منَ الحورِ العينِ : لا تؤذيهِ قاتلَكِ اللَّهُ فإنَّما هوَ عندَكِ دخيلٌ أوشَك أن يفارقَكِ إلينا
“Tidaklah seorang istri menyakiti suaminya di dunia, melainkan istri suaminya dari kalangan bidadari berkata, ‘Jangan kamu sakiti dia, semoga Allah membinasakanmu. Sesungguhnya dia hanyalah tamu yang datang kepadamu, kelak dia akan meninggalkanmu menuju kepada kami.'” (Diriwayatkan oleh Ahmad [22101] dan At-Tirmidzi [1174]).
3. Suami dan Istri Melakukan Tugas Masing-Masing
Keharmonisan dan kebahagiaan dalam rumah tangga tercipta ketika masing-masing suami dan istri menjalankan tugasnya.
Suami melaksanakan kewajibannya sebagai kepala keluarga, sementara istri menjalankan perannya sebagai istri.
Nabi Shallallahu Alaihi Wasallam menegaskan bahwa setiap suami dan istri akan dimintai pertanggungjawaban atas perannya masing-masing. Beliau bersabda:
كلكم راع وكلكم مسئول عن رعيته، الأمير راع والرجل راع على أهل بيته، والمرأة راعية على بيت زوجها وولده، فكلكم راع وكلكم مسئول عن رعيته
“Setiap dari kalian adalah pemimpin, dan setiap dari kalian akan dimintai pertanggungjawaban atas kepemimpinannya. Seorang penguasa adalah pemimpin, seorang lelaki adalah pemimpin di rumahnya, dan seorang wanita adalah pemimpin di rumah suaminya. Maka setiap dari kalian adalah pemimpin dan akan dimintai pertanggungjawaban.” (Diriwayatkan oleh al-Bukhari).
Membangun keluarga sakinah mawaddah warahmah diawali dengan memilih pasangan yang memiliki akhlak dan agama yang baik, sesuai dengan anjuran agama Islam.
Ketika seorang muslim hendak melangsungkan pernikahan, selain mengetahui bagaimana tata cara pernikahan dalam islam, seorang muslim juga harus mengetahui bagaimana memilih pasangan yang akan dinikahi.
Doa Untuk Keluarga Sakinah Mawaddah Warahmah
Source image: canva.com
Doa keluarga sakinah mawaddah warahmah adalah permohonan yang mendalam dan penuh harapan bagi setiap pasangan suami istri.
Melalui doa, pasangan suami istri memohon kepada Allah untuk menghadirkan ketenangan, kebahagiaan, dan cinta yang mendalam di tengah keluarga mereka, serta menjadikan mereka sebagai teladan bagi orang-orang yang bertakwa.
Berikut tiga doa untuk mewujudkan keluarga sakinah mawaddah warahmah:
Artinya: Ya Tuhan kami, anugerahkanlah kepada kami, pasangan kami dan keturunan kami sebagai penyenang hati (kami), dan jadikanlah kami sebagai imam bagi orang-orang yang bertaqwa. (QS Al Furqan ayat 74).
Doa ini merupakan permohonan agar Allah memberikan keluarga yang menjadi penyenang hati, baik pasangan maupun anak-anak.
Selain itu, doa ini juga memohon agar Allah menjadikan kita sebagai teladan dan pemimpin yang baik bagi orang-orang yang bertakwa.
Artinya: Ya Rabb kami, berilah kami kebaikan di dunia dan kebaikan di akhirat serta peliharalah kami dari azab api neraka. (QS. Al-Baqarah ayat 201)
Doa ini meminta kepada Allah agar diberikan kebaikan dan kebahagiaan di dunia dan di akhirat.
Selain itu, doa ini juga memohon perlindungan dari azab neraka, sehingga keluarga dapat menikmati kehidupan yang baik dan selamat di dunia dan akhirat.
3. Doa Agar Ditingkatkan Kasih Sayang dalam Keluarga
Artinya: Dan Aku telah tanamkan dari kemurahan-Ku perasaan kasih sayang orang terhadapmu, dan supaya engkau dibela dan dipelihara dengan pengawasan-Ku. (QS. Taha ayat 9).
Doa ini memohon agar Allah menanamkan kasih sayang di antara anggota keluarga, dan menjadikannya sebagai bentuk kemurahan-Nya.
Doa ini juga meminta perlindungan dan pemeliharaan dari Allah, agar kasih sayang tersebut dapat terjaga dan terus berkembang.
Demikianlah penjelasan tentang keluarga sakinah mawaddah warahmah artinya serta cara membangun keluarga sakinah mawaddah warahmah yang bisa saya bagikan pada artikel kali ini.
Semoga apa yang disampaikan terkait keluarga sakinah mawaddah warahmah ucapan dan doa dalam artikel ini bisa bermanfaat bagi segenap kaum muslimin yang membacanya.
Berangkat haji merupakan ibadah yang memerlukan persiapan matang, tidak hanya mempersipakan kondisi tubuh dan finansial saja, akan tetapi juga perlu mempersiapkan pengetahuan, seperti mengetahui larangan-larangan saat berhaji, dan bagaimana cara mendapatkan haji mabrur dan tanda-tanda haji mabrur merupakan hal yang tidak kalah pentingnya.
Sebab, setiap orang yang menunaikan ibadah haji tentu ingin mendapatkan haji mabrur. Itulah sebabnya mengapa para jamaah haji berusaha semaksimal mungkin untuk melaksanakan segala sesuatu yang dituntunkan dalam ibadah tersebut.
Alasan mengapa setiap orang yang berhaji ingin mendapatkan haji mabrur, tidak lain karena keutamaan yang terdapat di dalamnya. Di antara keutamaan tersebut adalah sebagaimana yang disebutkan dalam hadits Nabi Shallallahu Alaihi Wasallam :
والحَجُّ المَبْرُورُ ليسَ له جَزَاءٌ إلَّا الجَنَّةُ
“Dan haji mabrur tidak ada balasan baginya kecuali Surga.” (Diriwayatkan oleh Al-Bukhari dan Muslim dari hadits Abu Hurairah Radhiallahu Anhu).
Jadi tujuan paling utama yang ingin didapatkan oleh orang yang menunaikan ibadah haji adalah haji mabrur. Sebab dengan mendapatkannya, orang yang berhaji tersebut akan mendapatkan keutamaan berupa surga yang telah disebutkan dalam hadits di atas.
Cara Mendapatkan Haji Mabrur
Sebelum saya masuk dalam pembahasan mengenai tanda haji mabrur, tentu sangat penting untuk mengetahui bagaimana cara mendapatkannya. Untuk lebih jelasnya, di bawah ini akan saya sebutkan cara mendapatkan haji mabrur :
1. Ikhlas Karena Allah
Tentunya setiap orang yang ingin mendapatkan haji mabrur mesti mengikhlaskan amalannya semata-mata karena Allah Ta’ala. Sebab, amalan apapun yang tidak dibangun di atas keikhlasan tidak akan bermanfaat di sisi Allah Ta’ala.
Hal ini telah ditegaskan dalam firman Allah Azza Wajalla :
“Padahal tidaklah mereka diperintahkan melainkan untuk beribadah Allah dengan memurnikan ketaatan kepada-Nya dalam (menjalankan) agama yang lurus, dan agar mereka menegakkan shalat dan menunaikan zakat dan yang demikian Itulah agama yang lurus.” (Surah Al-Bayyinah : 5).
Ayat di atas dengan tegas menyebutkan bahwa Allah memerintahkan kepada kita semua untuk mengikhlaskan ibadah hanya untuk Allah Azza Wajalla semata.
Oleh karena itu, barangsiapa ingin mendapatkan haji mabrur, maka memiliki niat yang ikhlas merupakan keharusan.
2. Mengikuti Bimbingan Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam
Perlu dicatat bahwa betapapun ikhlasnya seseorang dalam menunaikan ibadah haji, tetap ibadahnya akan tertolak dan tidak bermanfaat ketika tidak sesuai dengan bimbingan Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam.
Tidak boleh bagi siapapun untuk mengada-adakan tata cara yang baru dalam pelaksanaan haji. Sebab, amalan hajinya pasti akan tertolak. Hal ini sebagaimana yang telah disabdakan oleh Nabi Shallallahu Alaihi Wasallam :
يا أَيُّها الناسُ خُذُوا عَنِّي مناسكَكم
“Wahai sekalian manusia, ambillah dariku tata cara haji kalian.” (Shohihul Jami’ no.7882).
Terkait amalan haji, ada yang sifatnya rukun, wajib, dan sunnah. Seseorang yang ingin mendapatkan haji mabrur, hendaknya dia berupaya melakukan semuanya dengan sebaik mungkin.
Di samping itu, selama menunaikan ibadah haji, hendaknya dia tidak menyia-nyiakan waktunya dengan hal yang sia-sia.
Tapi hendaknya dia fokus dengan ibadah dan memperbanyak ibadah, memanfaatkan kesempatan yang Allah berikan kepadanya di tempat yang mulia tersebut.
Apakah Tanda-tanda Haji Mabrur?
Dikutip dari muslim id, Para ulama menyebutkan ada tanda-tanda mabrurnya haji, berdasarkan keterangan al-Quran dan al-Hadits, namun itu tidak bisa memberikan kepastian tanda haji mabrur tidaknya haji seseorang.
Di antara tanda-tanda haji mabrur yang telah disebutkan para ulama adalah:
Pertama: Harta yang dipakai untuk haji adalah harta yang halal, karena Allah tidak menerima kecuali yang halal, sebagaimana ditegaskan oleh sabda Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam,
“Sungguh Allah baik, tidak menerima kecuali yang baik.
Orang yang ingin hajinya mabrur harus memastikan bahwa seluruh harta yang ia pakai untuk haji adalah harta yang halal, terutama mereka yang selama mempersiapkan biaya pelaksanaan ibadah haji tidak lepas dari transaksi dengan bank. Jika tidak, maka haji mabrur bagi mereka hanyalah jauh panggang dari api. Ibnu Rajab mengucapkan sebuah syair :
Jika anda haji dengan harta tak halal asalnya.
Maka anda tidak berhaji, yang berhaji hanya rombongan anda.
Allah tidak terima kecuali yang halal saja.
Tidak semua yang haji mabrur hajinya.
Kedua: Amalan-amalannya dilakukan dengan ikhlas dan baik, sesuai dengan tuntunan Nabi shallalahu ‘alaihi wa sallam. Paling tidak, rukun-rukun dan kewajibannya harus dijalankan, dan semua larangan harus ditinggalkan. Jika terjadi kesalahan, maka hendaknya segera melakukan penebusnya yang telah ditentukan.
Di samping itu, tanda haji mabrur juga memperhatikan keikhlasan hati, yang seiring dengan majunya zaman semakin sulit dijaga. Mari merenungkan perkataan Syuraih al-Qadhi, “Yang (benar-benar) berhaji sedikit, meski jamaah haji banyak. Alangkah banyak orang yang berbuat baik, tapi alangkah sedikit yang ikhlas karena Allah.
Adapun terkait dengan tanda-tanda haji mabrur, hal ini telah disebutkan oleh Al-Imam Al-Hasan Al-Bashri Rahimahullah, di mana beliau berkata :
الحج المبرور أن يرجع زاهدًا في الدنيا، راغبًا في الآخرة
Tanda haji mabrur adalah seseorang yang kembali (dari haji) dalam keadaan zuhud terhadap dunia dan betul-betul mengharap akhirat.” (Lihat Kitab Lathaif Al-Ma’aarif hal.125).
Berdasarkan penjelasan singkat dari Al-Imam Al-Hasan Al-Bashri Rahimahullah di atas, diketahui bahwa seseorang yang mendapatkan haji mabrur akan lebih mendahulukan akhirat sepanjang kehidupannya.
Hal ini akan terlihat jelas dari kondisinya yang semakin tekun beribadah kepada Allah Azza Wajalla, serta menjauhkan dirinya hal-hal yang tidak bermanfaat.