Hi, How Can We Help You?
  • Makassar 90231, Sulawesi Selatan, Indonesia
  • Email: tazkiyahmandiri@gmail.com

Category Archives: Haji – Umroh

Maret 13, 2024

Haji dan Umrah menjadi salah satu ibadah utama bagi umat islam. Tidak sekadar ibadah saja, haji dan umrah juga memiliki hikmah yang mendalam dan memberikan dampak positif bagi orang yang melakukannya.

Bahkan, hikmah haji dan umrah bagi umat islam yang dirasakan oleh orang yang melakukan yaitu dapat mengubah perspektif hidupnya. Apa saja hikmah haji dan umrah? Berikut ini penjelasan secara lengkapnya.

Tiga Hikmah Haji dan Umrah

3 hikmah haji dan umrah memiliki manfaat dari segi rohani, ekonomi, dan politik yang dapat mengubah perspektif seseorang terhadap hidup. Hikmah haji dan umrah perlu ditekankan untuk mengukur tingkat ketaatan semua manusia kepada tuhannya.

Haji dan umrah mengajarkan pada semua umat manusia bahwa Tuhan maha penyayang dan adil kepada manusia yang mau menaati-Nya. Haji merupakan pengalaman yang membuat seseorang merasakan kedekatan dengan Allah SWT.

Saat melaksanakan haji dan umrah, jamaah haji akan fokus untuk melaksanakan ibadah kepada Allah SWT. Ibadah haji dan umrah yang dilakukan dengan ikhlas untuk mencari ridha Allah, maka balasannya tak lain adalah surga.

hikmah haji dan umrah
Source Image: detikcom

Jika di sebutkan tiga hikmah haji dan umrah maka berikut ini tiga hikmah haji dan umrah dari aspek rohani, ekonomi, dan politik.

1. Hikmah Haji dan Umrah dari Aspek Rohani

Pelaksanaan haji dan umrah mengedepankan perdamaian dan keselamatan. Hal ini dikarenakan orang yang melaksanakan haji berasal dari ras, suku, gender, usia, dan latar belakang yang berbeda-beda.

Semua orang berkumpul bersama dalam sebuah tempat untuk berdzikir dan beribadah kepada Allah SWT. Dalam melaksanakan haji dan umrah, jamaah akan merasakan kedekatannya dengan Allah SWT.

Jamaah akan menghilangkan fokus keduniaan serta ego mereka untuk fokus beribadah. Hal ini membuat para jamaah merasakan bahwa tidak ada penghalang antara dirinya dengan Allah, sehingga menimbulkan rasa yang tenang, damai, dan berserah.

Ibadah haji dan umrah juga menjadi bentuk kepatuhan umat muslim kepada Allah SWT. Melaksanakan ibadah haji dengan khusyuk dan ikhlas dapat meningkatkan iman dan taqwa seseorang yang melakukannya.

Tidak hanya itu, perjalanan yang penuh tantangan dan melelahkan membuat para jamaah belajar tentang kesabaran dan kerendahan hati.

Oleh sebab itu, ketakwaan sangat dibutuhkan dalam melaksanakan haji dan umrah. Tanpa ketakwaan, seseorang akan mudah emosi hingga menyebabkan perbedaan pendapat.

Ketakwaan yang dimiliki seseorang dapat mencegah terjadinya pertikaian yang mungkin disebabkan oleh beberapa hal seperti perbedaan suku, budaya, hingga bahasa.

Ibadah haji juga menjadi dasar untuk memperkuat ikatan dengan Allah SWT. Ibadah haji dan umrah itu sendiri dilaksanakan di Mekah, tempat suci umat islam. Hal ini dapat membantu seseorang untuk memahami makna dari ibadah itu sendiri.

hikmah haji dan umrah
Source Image: umroh.com

2. Hikmah Haji dan Umrah dari Aspek Ekonomi

Pada dasarnya, semua ibadah seperti sholat, zakat, puasa, hingga haji akan lebih bernilai jika setelah menjalankan ibadah tersebut memunculkan ketakwaan pada diri seseorang.

Untuk menunaikan haji, ketaqwaan pada diri seseorang akan diuji saat mereka memiliki kekayaan dan kelimpahan rezeki. Melaksanakan ibadah haji berkaitan erat dengan kekayaan dan ketaqwaan.

Setiap muslim yang ingin berangkat haji harus mempersiapkan bekal baik materi serta ketaqwaan. Hal ini tercantum pada Q.S Al-Baqarah ayat 197 yang artinya:

“..Berbekallah, dan sesungguhnya sebaik-baik bekal adalah takwa dan bertakwalah kepada-Ku wahai orang-orang yang berakal.” (QS al-Baqarah: 197)

Ibadah haji juga berkaitan erat dengan ekonomi. Pelaksanaan haji dan umrah tidak lepas dari transaksi jual beli, peminjaman, titipan, hingga transaksi keuangan seperti travel dan biaya antar negara.

Semua transaksi ekonomi tersebut bisa berjalan dengan ketakwaan yang dimiliki seseorang. Tidak hanya bagi pelaksananya, ibadah haji dan umrah juga memiliki dampak ekonomi bagi para pedagang.

Mereka semua menyiapkan kebutuhan yang diperlukan bagi jamaah haji ataupun kepentingan ekonomi lainnya. Hal ini membuktikan bahwa ibadah haji memberikan gambaran tentang urusan agama tidak selalu bertentangan dengan akhirat.

Selama aktivitas dunia yang dilakukan tidak mengganggu rukun dan wajib haji, maka hal tersebut boleh dilakukan. Ibadah haji dan umrah juga menjadi ujian bagi seseorang.

Hal ini bisa dilihat dari banyaknya oknum yang tidak jujur dalam pengelolaan biaya haji dan merugikan bagi orang lain. Kesalahan ini tentu berkaitan dengan tingkat ketaqwaan seseorang.

3. Hikmah Haji dan Umrah dari Aspek Politik

Hikmah haji dan umrah juga dapat dirasakan dari aspek politik. Hal tersebut terlihat dari urusan administrasi negara dalam pelaksanaan haji.

Pelaksanaan ibadah haji membutuhkan persiapan yang cukup kompleks dan dukungan dari berbagai pihak yang terjadi melalui politik.

Tanpa adanya kerja sama politik, pelaksanaan haji dan umrah tidak bisa terlaksana dengan baik. Pada jaman dulu, perjalanan haji dilaksanakan menggunakan alat transportasi pelayar untuk jalur perdagangan.

Hal ini berkaitan erat dengan masuknya islam di Indonesia dan menjadi faktor bermulanya perjalanan haji di Indonesia.

Meskipun belum diketahui siapa orang Indonesia yang pertama kali berangkat haji, namun diketahui orang tersebut adalah para pedagang, utusan sultan, musafir, dan para pencari ilmu.

hikmah haji dan umrah
Source Image: muslimah news

Selain itu, hikmah haji dan umrah pada umat islam pada umumnya yaitu menjadi momen semua muslim dari seluruh dunia berkumpul di sebuah tempat, yaitu Mekah.

Semua orang dari berbagai latar belakang tersebut harus mentaati aturan serta kebijakan yang telah ditentukan di Arab Saudi, selaku negara tempat pelaksanaan haji.

Penutup

Hal ini menjadi bukti bahwa hikmah haji dan umrah adalah bukti persatuan seluruh kaum muslim di seluruh dunia. Ibadah haji menjadi sebuah kegiatan yang mempersatukan seluruh umat muslim dan meningkatkan rasa persaudaraan.

Pelaksanaan haji tidak sekedar perjalanan menuju ke tanah suci untuk beribadah, namun  banyak sekali hikmah yang bisa diambil. Dalam kenyataannya, pelaksanaan haji tidak lepas dari aspek luar seperti politik dan ekonomi.

Dengan melaksanakan ibadah haji dan umrah, seseorang bisa memahami hikmah haji dan umrah  yang terkandung di dalamnya dan meningkatkan pandangan hidup serta kedamaian hidupnya.

Maret 5, 2024

Kabah menjadi salah satu tempat yang wajib dikunjungi oleh seluruh umat islam yang melakukan ibadah haji.

Salah satu rukun haji yang dilakukan oleh para jamaah adalah tawaf, yaitu berputar mengelilingi Ka’bah sebanyak 7 kali putaran.

Kabah bukan hanya sekedar bangunan saja, melainkan tempat yang penting dan bersejarah bagi umat islam.

Sejarah Ka’bah Menurut Al Quran

Ka’bah diperkirakan sudah ada bahkan sebelum Nabi Adam AS turun ke bumi. Hal ini tercantum dalam Q.S Ali Imran ayat 96 – 97 yang berbunyi:

إِنَّ أَوَّلَ بَيْتٍ وُضِعَ لِلنَّاسِ لَلَّذِى بِبَكَّةَ مُبَارَكًا وَهُدًى لِّلْعَٰلَمِينَ

Artinya : “Sesungguhnya rumah yang mula-mula dibangun untuk (tempat beribadat) manusia, ialah Baitullah yang di Bakkah (Mekah) yang diberkahi dan menjadi petunjuk bagi semua manusia.”

فِيهِ ءَايَٰتٌۢ بَيِّنَٰتٌ مَّقَامُ إِبْرَٰهِيمَ ۖ وَمَن دَخَلَهُۥ كَانَ ءَامِنًا ۗ وَلِلَّهِ عَلَى ٱلنَّاسِ حِجُّ ٱلْبَيْتِ مَنِ ٱسْتَطَاعَ إِلَيْهِ سَبِيلًا ۚ وَمَن كَفَرَ فَإِنَّ ٱللَّهَ غَنِىٌّ عَنِ

ٱلْعَٰلَمِينَ

Artinya: “Padanya terdapat tanda-tanda yang nyata, (di antaranya) maqam Ibrahim; barangsiapa memasukinya (Baitullah itu) menjadi amanlah dia; mengerjakan haji adalah kewajiban manusia terhadap Allah, yaitu (bagi) orang yang sanggup mengadakan perjalanan ke Baitullah.

Barangsiapa mengingkari (kewajiban haji), maka sesungguhnya Allah Maha Kaya (tidak memerlukan sesuatu) dari semesta alam.”

Awalnya, Kabah memiliki ukuran dengan tinggi 7 hasta, lebar 22 hasta, dan panjang 30 hasta. Saat itu, Ka’bah masih tidak memiliki atap.

Pembangunan Kabah berlangsung dari masa ke masa, termasuk Nabi Ibrahim AS hingga kaum Quraisy.

Kabah sempat mengalami kerusakaan saat terkena banjir bandang pada zaman Nabi Nuh AS.

Banjir tersebut membuat bagian atas Kabah hancur hingga menyisakan pondasinya saja yang disebut qaa’idah atau qawaa’id (bentuk jama’).

Kemudian, Allah memerintahkan Nabi Ibrahim AS dan Nabi Ismail AS untuki merenovasi Kabah. Hal ini tercantum dalam Q.S Al-Baqarah ayat 127 yang berbunyi:

وَإِذْ يَرْفَعُ إِبْرَاهِيمُ الْقَوَاعِدَ مِنَ الْبَيْتِ وَإِسْمَاعِيلُ رَبَّنَا تَقَبَّلْ مِنَّا ۖ إِنَّكَ أَنتَ السَّمِيعُ الْعَلِيمُ

Artinya: “dan (ingatlah), ketika Ibrahim meninggikan (membina) dasar- dasar Baitullah bersama Ismail (seraya berdoa): “Ya Tuhan Kami terimalah daripada Kami (amalan kami), Sesungguhnya Engkaulah yang Maha mendengar lagi Maha Mengetahui”.

Saat Nabi Ibrahim AS melakukan renovasi Kabah, beliau melakukan pijakan di batu pertama yang dia bawa. Kini, batu pijakan tersebut dikenal dengan makam Ibrahim AS.

Setelah Ka’bah selesai dibangun, Nabi Ismail AS dan Nabi Ismail AS pun langsung memanjatkan do’a kepada Allah SWT.

ka'bah
Source Image: konsultasi syariah

Siapa yang Pertama Kali Membangun Ka’bah

Banyak para ulama’ yang menafsirkan bahwa Kabah dibangun oleh malaikat dengan kuasa dan izin Allah SWT.

Karena, dilihat dari sejarah dan bukti pada ayat Al-Qur’an, Ka’bah sudah ada sebelum zaman Nabi Ibrahim AS dan Nabi Ismail.

Hanya saja, Kabah dibangun kembali oleh mereka berdua karena rusak terkena banjir di zaman Nabi Nuh AS.

Ka’bah Zaman Nabi Ibrahim

Berdasarkan Q.S Al-Baqarah ayat 127, Nabi Ibrahim AS bersama dengan Nabi Ismail AS meninggikan pondasi Ka’bah. Kabah itu sendiri dibangun di satu dataran tinggi yang menonjol daripada dataran di sekitarnya.

Dataran ini menjadi tempat yang ditinggikan dan dimuliakan sejak sebelum datangnya Nabi Ibrahim AS hingga beliau membangun Kabah di sana bersama dengan Nabi Ismail AS.

Nabi Ibrahim AS dibantu dengan Nabi Isma’il kemudian membangun kembali Kabah menggunakan tumpukan batu dengan ukuran yang sedikit lebar dari awalnya.

Berikut ukuran Kabah yang dibangun Nabi Ibrahim AS dan Nabi Ismail AS :

  • Tinggi Ka’bah 9 hasta dan lebar Ka’bah 32 hasta (dari rukun Aswad hingga rukun Syami)
  • Antara rukun Syami dengan rukun Gharbi menjadi 22 hasta
  • Antara rukun Gharbi dengan rukun Yamani menjadi 31 hasta
  • Antara rukun Yamani dengan rukun Aswad menjadi 20 hasta

Nabi Ibrahim AS juga membuat dua pintu Kabah dengan ukuran yang sama. Pintu tersebut terletak di dekat Hajar Aswad (dari arah timur) dan dekat rukun Yamani (dari arah barat).

Selain itu, beliau juga membuat lubang di dalam Kabah.

Raja Yang Ingin Menghancurkan Ka’bah

raja yang ingin menghancurkan ka'bah
Source Image: liputan6.com

Terdapat peristiwa besar yang terjadi pada tahun kelahiran Nabi Muhammad SAW, yaitu penghancuran Ka’bah yang dipimpin oleh Raja Abrahah.

Menurut sejarah, Abdul Muthalib (pemimpin Mekah) kala itu mendapatkan kabar bahwa ada pasukan yang ingin menghancurkan Ka’bah.

Pasukan yang ingin menghancurkan Ka’bah tersebut dipimpin oleh Raja Abrahah, seorang gubernur Yaman yang datang beserta dengan pasukan gajahnya.

Pasukan tersebut berasal dari Yaman di dalam kekuasaan Abessinia (sekarang dikenal Ethiopia).

Mengapa Abrahah Ingin Menghancurkan Ka’bah

Abrahah ingin menghancurkan Ka’bah karena ia merasa iri. Dia tidak senang Ka’bah menjadi tempat yang dikunjungi oleh banyak orang dari seluruh penjuru Arabia hanya untuk berziarah atau haji.

Abrahah ingin tempat ziarah yang dikunjungi banyak orang seharusnya berada di Yaman, bukan di Mekah.

Bahkan mereka membangun gereja megah bernama al-Qalis yang dibangun di Sana’a dengan tujuannya agar gereja tersebut bisa menyaingi Mekah.

Meski begitu, semua orang tetap memilih datang ke Ka’bah dibandingkan ke gereja yang telah mereka buat. Itulah alasan mengapa Abrahah berusaha menghancurkan Ka’bah.

Kisah Ka’bah Diserang Pasukan Gajah

kisah ka'bah diserang pasukan gajah
Source Image: sindonews.com

Abrahah yang saat itu ingin menyerang Kabah mengutus Hunathah al-Himyari menemui Abdul Muthalib (selaku pemimpin Mekah) untuk menyampaikan tujuannya merobohkan Kabah, bukan untuk perang.

Abdul Muthalib yang saat itu menyadari bahwa pasukan tentara Abrahah sangat kuat hanya bisa pasrah. Ia kemudian menemui Abrahah dan hanya meminta agar unta-unta yang telah dirampas Abrahah agar dikembalikan.

Abrahah pun mengabulkan permintaan Abdul Muthalib. Ia pun memberi tahu seluruh kaum Quraisy tentang tujuannya menghancurkan Ka’bah dan menyuruh mereka untuk mengungsi di puncak dan lereng gunung.

Di pengungsian tersebut, semua orang berdo’a kepada Allah untuk menurunkan bantuannya dalam mengalahkan pasukan Abrahah.

Saat itu, Abdul Muthalib memegang rantai pintu Kabah sambil mengucap “Bukan mereka, sesungguhnya ada hamba yang mencegah untanya, maka cegahlah tanah suci-Mu. Salib dan tipu daya mereka tidak dapat mengalahkan tipu daya-Mu esok. Jika Engkau hendak membiarkan mereka dan kiblat kami, perintahkanlah yang semestinya Engkau perintahkan.

Kemudian, Abdul Muthalib memegang mata rantai pintu Ka’bah dan melepasnya. Ia pun pergi menyusul kaum Quraisy lainnya untuk berlindung ke puncak gunung.

Saat Abrahah dan pasukannya tiba di Kabah, tiba-tiba muncul keajaiban, pasukan gajah tersebut berhenti dan tidak mau berjalan meski dipaksa.

Sebaliknya, saat pasukan gajah tersebut diminta kembali ke Yaman justru langsung berlari-lari kecil.

Selain itu, keajaiban berikutnya ialah Allah SWT mengutus rombongan burung yang bernama Burung Ababil untuk menghancurkan pasukan gajah Abrahah.

Burung tersebut datang dari arah laut dengan membawa tiga buah batu kecil yang diletakkan di kaki dan paruhnya.

Burung-burung tersebut langsung melempari pasukan Abrahah menggunakan batu kecil dan seluruh pasukan Abrahah langsung binasa.

Peristiwa hancurnya pasukan gajah Abrahah oleh Burung Ababil ini diabadikan dalam Q.S Al-Fil.

Peristiwa ini juga terjadi pada tahun 571 Masehi, tepat di tahun Nabi Muhammad SAW lahir. Seperti diketahui, Nabi Muhammad SAW lahir di Kota Mekah pada hari Senin, 12 Rabiul Awal di tahun Gajah.

Ka’bah menjadi tempat yang penuh sejarah bagi umat islam.

Dengan memahami sejarah Kabah, Anda bisa mengetahui bagaimana kuasa Allah SWT bisa melindungi tempat ini hingga dijadikan sebagai tempat suci bagi seluruh umat islam.

3 Keajaiban Ka’bah

Tempat sakral ini menyimpan banyak keajaiban yang menginspirasi umat Islam di seluruh dunia sebagai berikut:

  1. Pusat Bumi: Dipercaya sebagai pusat gravitasi bumi yang menghubungkan spiritualitas umat Islam di seluruh dunia.
  2. Kiblat Umat Islam: Menjadi arah shalat bagi jutaan Muslim, menyimbolkan persatuan dan keharmonisan dalam ibadah.
  3. Sejarah Abadi: Dengan berbagai ujian yang terjadi ditempat ini, namun tetap kokoh sebagai simbol perlindungan Allah dan keajaiban dalam Islam.

Penutup

Demikianlah kisah menakjubkan dari salah satu tempat bersejarah dalam islam yaitu ka’bah, jika Anda ingin berkunjung kesana bisa menggunakan travel haji dan umroh tazkiyah tour yang sudah terdaftar dan terjamin di kemenag.

Maret 1, 2024

Bagi Anda yang akan berangkat haji perlu memahami perbedaan antara rukun haji dan wajib haji. Meskipun keduanya merupakan bagian dari ibadah haji, namun terdapat perbedaan antara rukun haji dan wajib haji dalam pelaksanaan serta hukumannya.

Jangan sampai saat melakukan ibadah haji nanti terdapat salah satu rukun haji dan wajib haji yang tidak Anda lakukan hingga menyebabkan haji menjadi tidak sah.

Lalu, apa perbedaan rukun haji dan wajib haji? Berikut penjelasannya.

Perbedaan Rukun Haji dan Wajib Haji

Rukun haji merupakan segala kegiatan yang wajib dilakukan sebagai syarat sah ibadah haji. Apabila meninggalkan salah satu rukun haji, maka ibadah haji menjadi tidak sah dan tidak bisa digantikan oleh apapun (termasuk dam).

Sedangkan wajib haji merupakan segala hal yang dilakukan saat ibadah haji dan bila ada salah satu yang ditinggalkan, maka harus diganti dengan dam (denda). Sementara itu, hajinya tetap sah.

Apa Saja Rukun Haji?

Ada beberapa perbedaan pendapat menurut para ulama’. Sebagian menyebutkan rukun haji ada 4, dan sebagian lagi ada 5.

Abu Syuja dalam Taqrib menyebut bahwa rukun haji ada 4, yaitu Ihram serta niat, Wukuf di Arafah, Tawaf, serta Sa’i antara Shafa dan Marwa.

وأركان الحج أربعة الإحرام مع النية و الوقوف بعرفة والطواف و السعي بين الصفا والمروة

Artinya, “Rukun haji ada empat: ihram beserta niat, wukuf di Arafah, tawaf, dan sa’i antara Shafa dan Marwa.”

Sedangkan menurut Syekh Said bin Muhammad Ba’asyin dalam Buysral Karim mengatakan rukun haji ada 5, yaitu Ihram, Wukuf di Arafah, Tawaf, Sa’i, dan cukur.

وأركان الحج خمسة الإحرام و الوقوف بعرفة والطواف والسعي والحلق

Artinya: “Rukun haji ada lima: ihram, wukuf di Arafah, tawaf, sa’i, dan cukur,” (Lihat Syekh Bafadhal Al-Hadhrami, Al-Muqaddimah Al-Hadhramiyyah pada Hamisy Buysral Karim, [Beirut, Darul Fikr: 2012 M/1433-1434 H], juz II, halaman 516).

rukun haji dan wajib haji

KH Afifuddin Muhajir dalam karyanya Fathul Mujibil Qarib sempat menyinggung perbedaan pendapat antara rukun haji dan wajib haji tersebut. Beliau menjelaskan cukur termasuk rukun haji, sedangkan Taqrib menganggapnya sebagai wajib haji.

Dengan begitu, mengikuti Syekh Ba’asyin, rukun haji ada 5 yaitu Ihram, Wukuf di Arafah, Tawaf, Aa’i, dan cukur. Berikut masing-masing penjelasannya.

  1. Ihram

Ihram merupakan niat seseorang untuk melaksanakan haji serta mencegah jamaah melakukan hal-hal yang dilarang saat melakukan ibadah haji. Berikut niat haji jika diucapkan.

نَوَيْتُ الحَجَّ وَأَحْرَمْتُ بِهِ اللَّهِ تَعَالَى لَبَّيْكَ اللَّهُم حَجَّا

Artinya: Aku niat haji dengan berihram karena Allah Ta’ala. Aku sambut panggilan-Mu Ya Allah untuk berhaji.

  1. Wukuf di Arafah

Wukuf yaitu berhenti di padang Arafah yang dilakukan di waktu Dzuhur tanggal 9 Dzulhijjah hingga Subuh tanggal 10 Dzulhijjah. Dalam rentang waktu tersebut, jamaah bisa memilih antara siang sampai setelah maghrib atau malam harinya sampai menjelang subuh.

  1. Tawaf

Setelah wukuf di Arafah, Jamaah pergi ke Masjidil Haram untuk melakukan Tawaf. Tawaf dilakukan dengan mengelilingi Ka’bah 7 kali putaran dimulai dari Hajar Aswad. Tawaf dilakukan pada tanggal 10 Dzulhijjah, setelah melakukan lempar jumrah dan tahallul.

  1. Sa’i

Sa’I merupakan kegiatan yang dilakukan jamaah haji berupa lari-lari kecil dari bukit Shafa ke Marwah sebanyak 7 kali putaran. Sa’I dilakukan setelah Tawaf dan dimulai dari Bukit Safa dan diakhiri di Bukit Marwah.

  1. Tahallul atau cukur

Tahallul merupakan proses cukur rambut yang dilaksanakan setelah rangkaian ibadah haji selesai dilakukan, sekurang-kurangnya setelah tanggal 10 Dzulhijjah.

Apa Saja Wajib Haji ?

Menurut Syeikh Sa’id dalam Kitab Busyral Karim, wajib haji ada 6 antara lain Mabit di Muzdalifah, lempar jumrah aqabah, lempar jumrah di hari tasyriq, mabit di malam tasyriq, ihram dari miqat, dan Tawaf wada.

Berikut penjelasan tentang wajib haji.

  1. Mabit di Muzdalifah

sebutkan rukun haji dan wajib haji

Berhenti di Muzdalifah dilakukan sesudah tengah malam, tepatnya di malam hari raya haji setelah hadir di Padang Arafah.

  1. Lempar jumrah aqabah tujuh kali

Lempar jumrah aqabah dilaksanakan pada tanggal 10 Dzulhijjah, dimulai sejak terbitnya matahari hingga terbitnya fajar keesokan harinya (11 Dzulhijjah). Pada lempar jumrah aqabah, jamaah melontarkan satu per satu kerikil dengan jumlah 7 buah.

  1. Lempar tiga jumrah di hari tasyriq (11, 12, dan 13 Zulhijah)

Lempar jumrah di hari Tasyriq (11, 12, dan 13 Dzulhijjah) dilaksanakan setelah tergelincirnya matahari hingga terbitnya fajar. Lempar tiga jumrah di hari Tasyriq dimulai dari Jumrah Ula, Jumrah Wustha, dan Jumrah Aqabah. Jamaah melempar kerikil sebanyak 7 buah yang dilemparkan satu per satu.

  1. Mabit pada malam tasyriq

Setelah bermalam di Muzdalifah, jamaah melakukan mabit di Mina pada malam tasyriq (tanggal 11, 12, dan 13 Dzulhijjah).

  1. Ihram dari miqat

Ihram dari miqat yaitu niat seseorang untuk melaksanakan ibadah haji yang dilakukan pada saat miqat.

Niat haji dilakukan dengan memperhatikan waktu (miqat zamani) dan tempat (miqat makani). Untuk Miqat Zamani, niat harus dilakukan di bulan Syawal, Dzulqa’dah, dan awal Dzulhijjah.

Untuk Miqat Makani bagi orang Indonesia dilakukan sesuai dengan gelombang. Untuk jamaah gelombang pertama, miqat dimulai dari Dzulhulaifah (Bir Ali).

Sedangkan untuk jamaah gelombang dua, miqat dilakukan saat berada di atas pesawat pada garis sejajar dengan Qarnul Manazil atau di Bandara King Abdul Azis Jeddah.

  1. Tawaf wada

Tawaf Wada merupakan tawaf perpisahan yang dilaksanakan sebelum meninggalkan Mekkah. Tawaf Wada dilakukan dengan mengelilingi Ka’bah sebanyak 7 kali putaran.

Lalu Apa Perbedaan Rukun Haji dan Wajib Haji?

pengertian rukun haji dan wajib haji

Perbedaan rukun haji dan wajib haji terdapat dalam pelaksanaan serta hukumannya. Rukun haji terdiri dari 5 hal antara lain Ihram, Wukuf di Arafah, Tawaf, Sa’I, cukur. Jika salah satu rukun haji tersebut ditinggalkan, maka ibadah haji menjadi tidak sah.

Sedangkan wajib haji terdiri dari 6 hal antara lain Mabit di Muzdalifah, lempar jumrah aqabah, lempar tiga jumrah di hari tasyriq, mabit pada malam tasyriq, Ihram dari miqat, dan Tawaf wada.

Jika salah satu wajib haji ditinggalkan, ibadah haji tetap sah namun jamaah harus menggantinya dengan dam (denda).

Meskipun meninggalkan salah satu wajib haji tetap membuat ibadah haji sah, namun meninggalkan wajib haji tanpa uzur dapat membuat jamaah mendapatkan dosa

Penutup

Itulah penjelasan mengenai perbedaan rukun haji dan wajib haji. Bagi calon jamaah yang akan berangkat haji jangan sampai salah dalam memahami keduanya.

Dengan memahami perbedaan antara rukun haji dan wajib haji, para jemaah bisa melaksanakan ibadah haji dengan benar sesuai dengan ketentuan dan syariat islam.

Jika ingin mendapatkan bimbingan dan mengetahui lebih dalam tentang tata cara haji yang baik dan benar bisa menggunakan travel haji khusus tazkiyah tour yang menjamin proses ibadah haji anda terlaksana dengan baik dan memperoleh ibadah haji yang InsyAllah mabrur.

Februari 29, 2024

Berangkat haji menjadi salah satu ibadah yang diinginkan oleh seluruh umat muslim. Selain persiapan mental, persiapan dalam hal perlengkapan juga dibutuhkan untuk calon jamaah.

Dengan melakukan persiapan yang matang sebelum berangkat haji, jamaah dapat memastikan bahwa mereka siap secara fisik, mental, dan perlengkapan untuk menjalankan ibadah haji.

Apa saja perlengkapan haji yang perlu disiapkan? Berikut ini daftar perlengkapan haji yang wajib Anda persiapkan baik untuk pria maupun wanita.

List Perlengkapan Haji

perlengkapan haji wanita yang harus dibawa

Berikut beberapa perlengkapan haji yang wajib dibawa saat berangkat ke tanah suci baik untuk laki-laki ataupun perempuan.

  1. Koper atau tas

Ada 2 jenis koper dan 1 tas yang digunakan sebagai tempat untuk menaruh barang-barang yang akan dibawa berangkat haji. Setiap koper tersebut memiliki kapasitasnya masing-masing. Berikut jenis koper dan tas untuk haji.

  • Koper besar atau bagasi (berukuran 26 inch dengan kapasitas maksimum 30 kg. Koper ini berisi pakaian ihram, gamis, baju, perlengkapan mandi, alat makan, makanan ringan, dll.)
  • Koper sedang atau kabin (ukuran 18 inchi dengan kapasitas maksimum 7 kg. Koper ini berisi buku manasik haji, handuk, obat-obatan, gamis, pakaian dalam, dll)
  • Tas paspor (berisi uang, dokumen, serta perlengkapan kecil lainnya)
  1. Dokumen

Dalam melakukan perjalanan ke tanah suci untuk melaksanakan haji tentu ada beberapa dokumen yang wajib dibawa. Dokumen tersebut menjadi persyaratan administrasi bagi jamaah haji.

Berikut beberapa list dokumen yang wajib dibawa saat berangkat haji.

  • Paspor dan visa (berkas asli dan fotocopynya)
  • KTP (asli dan fotocopy)
  • Foto terbaru sebagai identitas diri
  • Daftar Administrasi Perjalanan Ibadah Haji (DAPIH)
  • Kartu Kesehatan Jemaah Haji (KKJH) yang berisi riwayat kesehatan jamaah
  • Dokumen bukti istitha’ah (bukti pemeriksaan kesehatan untuk jamaah haji)
  • Bukti vaksin (Vaksin Meningitis, Polio, COVID-19, Influenza, dan beberapa vaksin yang disyaratkan lainnya)
  • Bukti hasil pemeriksaan wanita usia subur (WUS)
  • Salinan resep obat (jika sedang menjalani pengobatan tertentu)
  • Asuransi kesehatan
  • Membawa identitas teman atau keluarga yang dapat dihubungi
  • Buku manasik haji dan doa
  1. Pakaian Ihram

Pakaian ihram wajib dibawa baik untuk jamaah haji laki-laki dan perempuan. Untuk laki-laki, pakaian ihram berupa dua lembar kain putih yang tidak berjahit.

Untuk pakaian ihram wanita berupa pakaian panjang seperti mukena yang menutup seluruh aurat. Anda bisa membawa 2 – 3 pasang untuk cadangan.

  1. Pakaian sehari-hari

perlengkapan haji

Selain pakaian ihram, Anda juga perlu membawa pakaian pribadi untuk ganti. Bawa baju ganti yang layak dan sopan dipakai di tanah suci.

Jangan lupa untuk membawa perlengkapan lain seperti kaos kaki, selimut, jaket (untuk di pesawat), kerudung, peci, masker, sajadah tipis, dan perlengkapan pakaian lainnya. Anda juga bisa membawa hanger dan jepitan baju untuk menjemur baju.

  1. Alat mandi, kebersihan, dan perawatan tubuh

Alat mandi dan kebersihan juga wajib dibawa saat berangkat haji. Cukup alat mandi yang standar saja seperti shampoo, sikat gigi, sabun, gayung lipat, serta peralatan mandi lainnya. Selain itu, Anda juga bisa bawa perawatan kulit tubuh seperti lotion, atau sunscreen.

Disarankan untuk membawa pelembab bibir dan kaki, misalnya merek Vaseline. Tujuannya untuk melembabkan bibir dan kaki yang pecah-pecah. Karena kaki yang sudah pecah-pecah akibat kepanasan akan sangat sakit untuk berjalan dan mengganggu kenyamanan dalam ibadah haji.

  1. Obat pribadi dan suplemen

Obat-obatan pribadi dan P3K sangat penting untuk dibawa jamaah saat berangkat haji, terutama jika memiliki penyakit tertentu. Obat-obatan ini menjadi alat pertolongan pertama jika jamaah mengalami suatu kondisi tertentu.

Beberapa obat-obatan yang perlu dibawa untuk berangkat haji meliputi obat batuk, diare, pereda nyeri, vitamin, obat demam, sakit kepala, antimo, obat alergi, serta obat pribadi lainnya.

Anda juga bisa membawa peralatan pertolongan pertama seperti plester, kain kasa, serta pembersih luka jika suatu saat dibutuhkan.

  1. Perlengkapan makanan dan konsumsi

Anda bisa membawa makanan ringan seperti biskuit, roti, serta makanan kering (misalnya abon, teri kacang, dsb.). Tidak perlu membawa makanan berat seperti nasi, karena sudah disediakan oleh pihak travel.

Selain itu, ada aturan tertentu dalam membawa jenis-jenis makanan. Anda juga bisa membawa peralatan makan sendiri seperti sendok, piring, garpu, dan botol minum. Jangan lupa bawa sabun cuci piring dan sponnya untuk mencuci alat makan.

  1. Perlengkapan pribadi

Anda bisa membawa perlengkapan pribadi lainnya untuk mendukung kenyamanan dalam berangkat haji. Misalnya saja payung lipat, topi yang lebar, karet gelang, spidolm kresek, solasi, bantal leher atau bantal kecil untuk tidur, kuota internet, serta kantong urine (untuk jaga-jaga apabila toilet disana penuh).

Selain itu, jangan lupa bawa sepatu atau sandal. Untuk sepatu usahakan yang lentur dan ringan. Untuk sandal usahakan yang anti air agar langsung bisa digunakan ketika mandi atau wudhu.

Bagi yang membawa charger HP yang diperbolehkan maksimal 20.000 mAh. Disarankan juga untuk membawa steker kaki tiga, karena biasanya colokan di hotel saat haji tidak cocok dengan charger HP milik Anda.

Perlengkapan Haji Pria

Daftar perlengkapan haji pria sebenarnya sudah disiapkan oleh Kemenag. Jadi, jamaah tinggal melengkapi dan membawa perlengkapan tambahan seperlunya. Perlengkapan tersebut mulai dari pakaian, alat mandi, makanan, hingga perlengkapan pribadi.

perlengkapan haji yang harus dibawa

Perlengkapan Haji yang Harus Dibawa

Berikut beberapa perlengkapan yang harus dibawa untuk pria saat berangkat haji. Untuk jumlah pasang bisa berubah dan menyesuaikan kebutuhan.

  • Kain ihram 1 pasang. Jika mau bawa 2 – 3 pasang untuk cadangan juga diperbolehkan.
  • Baju gamis (disarankan untuk baju gamis yang setelan agar lebih mudah dalam berjalan)
  • Baju dan celana formal 1 pasang.
  • Kaos atau baju biasa 4 buah (biasanya ada kantongnya dan digunakan untuk tidur)
  • Celana pendek 2 buah (untuk tidur)
  • Celana dalam dan kaos dalam 6 buah
  • Gunting rambut, gunting kuku, dan alat cukur (clipper)
  • Sarung

Perlengkapan Haji untuk Perempuan

Perlengkapan haji untuk perempuan memang sedikit lebih banyak dibandingkan dengan perlengkapan haji untuk laki-laki. Hal ini dikarenakan pakaian wanita lebih bervariasi daripada laki-laki.

Selain itu, wanita juga memiliki kebutuhan khusus terkait dengan siklus menstruasi dan persiapan kebersihan pribadi yang harus dipertimbangkan selama perjalanan haji.

Perlengkapan Haji Wanita yang Harus Dibawa

Berikut beberapa list perlengkapan haji wanita yang harus dibawa saat berangkat haji. Untuk jumlah pasang bisa berubah dan menyesuaikan kebutuhan.

  • Baju ihram wanita 2 stel berwarna putih
  • Baju gamis 5 setel beserta dengan kerudungnya
  • Mukena 1 buah
  • Celana legging atau rok dalam 5 buah
  • Pakaian dalam wanita 6 – 10 buah
  • Kaos dalam yang berkantong (untuk menyimpan uang atau barang berharga)
  • Handsock 3 pasang (untuk menutupi tangan jika lengan baju tersingkap)
  • Kaos kaki 6 pasang
  • Handuk kecil 2 buah
  • Pembalut atau pantyliner
  • Obat penunda haid (harus konsultasikan dulu dengan dokter)

Penutup

Persiapan yang matang diperlukan sebelum berangkat ke tanah suci, termasuk mempersiapkan perlengkapan yang diperlukan selama perjalanan ibadah suci ini.

Dengan persiapan yang matang, jamaah bisa menjalankan ibadah haji dengan lebih nyaman dan khusyuk, dan bagi anda yang ingin melaksanakan ibadah haji bisa menggunakan tazkiyah tour tersedia berbagai paket haji khusus yang terjangkau dan memudahkan jemaah dengan berbagai fasilitas yang terjamin.

Februari 25, 2024

Umroh menjadi salah satu ibadah penting bagi umat islam. Bagi calon jamaah yang berencana umroh tentu ingin mengetahui durasi waktu umroh berapa hari dilaksanakan yang pas. Hal ini bisa jadi berkaitan dengan hari cuti kerja yang dimiliki.

Ibadah umroh biasanya membutuhkan waktu 9 sampai 12 hari namun ada juga yang tersedia umroh 14 hari, tergantung pada paket yang dipilih serta agen travelnya.

Lalu umroh berapa hari yang pas atau ideal dilaksanakan? Berikut penjelasannya.

Waktu Umroh Berapa Hari?

Pada dasarnya, kegiatan umroh hanya dilaksanakan 3 – 12 jam saja. Tidak ada waktu yang pasti terkait umroh berapa hari dilakukan yang sesuai sunnah.

Biasanya, paket umroh yang disediakan agen travel minimal 7 hari dengan pembagian waktu 3 hari di Makkah dan 3 hari di Madinah.

Jika ingin fokus beribadah di Makkah lebih lama serta mengunjungi banyak tempat bersejarah di sana, jamaah bisa memilih waktu umroh 12 hari. Apabila tidak memiliki waktu libur yang panjang, Anda bisa pilih paket umroh 9 hari.

Sebelum berangkat, ada beberapa persiapan yang harus dilakukan jamaah mulai dari tiket pesawat, cek kesehatan, visa, dan keperluan umroh lainnya. Persiapan ini biasanya dilakukan 2 minggu sebelum jamaah berangkat umroh.

umroh berapa hari

Kegiatan Umroh Selama 9 Hari

Umroh berapa hari yang pas? salah satu opsi yang tersedia ialah kegiatan umroh selama 9 hari yang umumnya dilakukan dengan waktu 3 hari di Madinah, dan sisanya di Makkah. Sebagian besar waktu dihabiskan di Makkah karena pusat ibadah umroh ada di Makkah.

Berikut Rincian Kegiatan Umroh 9 Hari

Berikut rincian kegiatan umroh selama 9 hari.

1. Hari pertama : Tiba di Jedah

Jamaah bertemu di titik kumpul yang sudah ditentukan. Kemudian jamaah akan diberikan perlengkapan umroh dari agen travel dan diberikan bimbingan. Setelah itu, jamaah berangkat ke Jeddah, Arab Saudi menggunakan pesawat.

Setelah sampai di Jeddah, jamaah melaksanakan niat untuk umroh. Selanjutnya, jamah langsung diantar ke Hotel menggunakan bus untuk istirahat dulu dan persiapan kegiatan umroh.

2. Hari kedua : Tawaf dan Sa’i di Makkah

Di hari kedua, jamaah berangkat ke Masjidil Haram untuk melakukan Tawaf dan Sai (berlari 7 kali antara bukit Shafa dan Marwah). Setelah itu, jamaah akan memotong sebagian rambut sebagai tanda penyucian. Jika selesai, jamaah bisa kembali ke penginapan.

3. Hari ketiga dan keempat : Beribadah di Makkah

Di hari ketiga dan keempat, jamaah tinggal di Makkah untuk fokus beribadah di Masjidil Haram. Moment ini adalah waktu yang tepat untuk para jamaah mendekatkan diri kepada Allah dengan sholat 5 waktu, berdzikir, mengaji, berdo’a, serta membaca Al – Quran.

Di hari ini, biasanya agen tour memiliki jadwal untuk berkunjung ke beberapa tempat bersejarah di Makkah seperti Gua Hira serta Jabal Rahmah.

4. Hari kelima dan keenam : Berkunjung ke luar Makkah

Di hari ini, jamaah mengunjungi beberapa tempat di luar Makkah seperti Mina, Arafah, dan Muzdalifah. Tempat – tempat ini merupakan tempat bersejarah bagi umat islam. Setelah itu, jamaah bisa kembali ke Makkah untuk beribadah lagi di Masjidil Haram.

5. Hari ketuju dan kedelapan : Perpisahan di Masjidil Haram

Jamaah melaksanakan ibadah di Masjidil Haram seperti sholat berjamaah dan mengaji. Selanjutnya, jamaah melakukan ibadah umroh dengan mengelilingi Ka’bah sambil memanjatkan do’a untuk perpisahan.

Jika memungkinkan, jamaah juga bisa mengunjungi tempat – tempat bersejarah lain di Makkah yang belum dikunjungi pada hari sebelumnya.

perjalanan umroh berapa hari

6. Hari kesembilan : Persiapan pulang ke Indonesia

Hari ini merupakan hari terakhir jamaah di Makkah. Sebelum pulang ke Indonesia, jamaah akan diberangkatkan ke Masjidil Haram terlebih dulu untuk Tawaf Wada (perpisahan sebagai tanda akhir dari umroh).

Setelah itu, jamaah berangkat ke bandara di Jeddah untuk pulang ke Indonesia.

Biaya Umroh 9 Hari

Biaya umroh 9 hari berkisar antara Rp. 27 juta – Rp. 36 juta. Biaya umroh ini bisa berbeda – beda, tergantung pada agen travelnya.

Rincian fasilitas yang bisa didapat antara lain tiket pesawat, visa, tour ziarah ke makkah dan madinah, transportasi bus full AC, penginapan, makan 3x sehari, dan perlengkapan umroh.

Kegiatan Umroh Selama 12 Hari

Umroh berapa hari yang ideal? salah satunya opsi yang dapat kamu pilih ialah perjalanan umroh selama 12 hari yang dibagi menjadi 3 hari di Madinah dan 9 hari di Makkah. Dengan durasi waktu yang lebih lama, tentunya akan semakin banyak aktivitas yang dapat anda lakukan.

Berikut Rincian Kegiatan Umroh 12 Hari

Berikut rincian kegiatan umroh selama 12 hari.

1. Hari pertama : Tiba di Jedah

Hari pertama, jamaah akan berangkat ke Jeddah, Arab Saudi menggunakan pesawat. Setelah sampai di Bandara Internasional King Abdulaziz Jeddah, kemudian jamaah diantar ke Hotel untuk beritirahat sebelum melakukan kegiatan umroh.

2. Hari kedua sampai ketiga : Ibadah umrah di Makkah

Hari kedua, jamaah berangkat ke Makkah untuk melakukan umroh. Jamaah berkunjung ke Masjidil Haram untuk melaksanakan Tawaf, Sa’i, dan Tahallul. Di hari ini, jamaah juga bisa mengunjungi beberapa tempat bersejarah seperti Jabal Rahmah dan Jabal Nur.

3. Hari keempat sampai keenam : Berkunjung ke Madinah

Selama 3 hari kedepan, jamaah mengunjungi beberapa tempat – tempat bersejarah di Madinah seperti Masjid Ijabah, Masjid Quba, Jabal Uhud, Kebun Kurma, Masjid Qiblatain, dan Masjid Khondaq.

Biasanya, tempat pertama yang dikunjungi mulai pagi hari adalah Masjid Quba. Jamaah bisa memanfaatkannya untuk melakukan sholat dhuha di sana.

4. Hari ketujuh sampai kesembilan : Fokus ibadah di Makkah

Setelah dari Madinah, jamaah kembali ke Makkah untuk melakukan umroh yang kedua. Selama 3 hari kedepan, jamaah akan fokus untuk beribadah di Makkah.

5. Hari kesepuluh sampai kesebelas : Berkunjung ke tempat sejarah di Makkah

Di hari ini, jamaah mengunjungi beberapa tempat bersejarah di Kota Makkah seperti Mina, Padang Arafah,  Jabal Tsur, Jabal Nur, Muzdhalifah, dan Masjid Ji’ronah.

pergi umroh berapa hari

6. Hari keduabelas : Tawaf Wada di Makkah dan persiapan pulang

Hari terakhir di Makkah, jamaah diberangkatkan ke Masjidil Haram untuk tawaf wada (perpisahan sebagai tanda akhir umroh). Setelah itu, jamaah berangkat ke bandara untuk pulang ke Indonesia.

Biaya Umroh 12 Hari

Biaya umroh 12 hari berkisar Rp. 30 juta – Rp. 41 juta. Biaya ini bisa berbeda tergantung pada agen travel serta fasilitas yang didapatkan.

Beberapa fasilitas yang bisa didapatkan antara lain tiket pesawat, hotel di Makkah dan Madinah, visa umroh, manasik, makan 3x sehari, ziarah di Makkah dan Madinah, Bus full AC, handling bandara hotel, serta perlengkapan umroh.

Perjalanan umroh menjadi kenangan yang tidak terlupakan bagi para jamaah. Momen tersebut menjadi waktu yang tepat untuk mendekatkan diri kepada Allah serta meningkatkan spiritualitas.

Calon jamaah yang ingin berangkat umroh, jangan lupa lakukan persiapan dengan baik. Agar ibadah umroh bisa berkah dan menjadi sumber pahala.