Hi, How Can We Help You?
  • Makassar 90231, Sulawesi Selatan, Indonesia
  • Email: tazkiyahmandiri@gmail.com

Category Archives: Peristiwa

Juli 16, 2024

Kisah Nabi Ibrahim singkat adalah salah satu cerita yang paling penting dalam tradisi Islam, menjadi sumber inspirasi bagi umat Muslim di seluruh dunia.

Sebagai bapak dari para Nabi, termasuk Nabi Ismail dan Nabi Ishaq, kehidupan Nabi Ibrahim penuh dengan pelajaran berharga tentang ketauhidan, keberanian, dan kesetiaan kepada Allah SWT.

Kisah Nabi Ibrahim Singkat

Dalam artikel ini, kita akan menjelajahi kisah Nabi Ibrahim secara mendalam, menggarisbawahi teladan yang dapat kita ambil dari kehidupannya.

Kisah Nabi Ibrahim Mencari Tuhan

Kisah Nabi Ibrahim singkat dimulai sejak ia masih bayi. Dalam konteks sejarah yang kelam, raja zalim, Namrud, mengeluarkan perintah untuk membunuh semua bayi laki-laki yang lahir.

Dalam situasi ini, orang tua Nabi Ibrahim terpaksa mengasingkannya ke hutan belantara demi melindunginya. Meskipun terasing, Ibrahim tumbuh menjadi sosok yang kuat dan penuh keyakinan.

Saat beranjak dewasa, Ibrahim kembali ke negerinya dan menemukan masyarakatnya terjerat dalam penyembahan berhala. Melihat fenomena ini, ia mulai mempertanyakan kebenaran dan keberadaan Tuhan yang sebenarnya.

Dalam pencariannya, Ibrahim berfokus pada bukti-bukti yang ada di sekelilingnya. Ia melihat matahari, bulan, dan bintang, namun semuanya bersifat sementara dan tidak layak untuk disembah.

kisah nabi ibrahim mencari tuhan
Source image: hidayatullah.com

Akhirnya, setelah perjalanan spiritual yang panjang, Nabi Ibrahim sampai pada kesimpulan bahwa Tuhan yang hakiki adalah Allah SWT, yang tidak berbentuk dan berada di luar semua ciptaan-Nya.

Ia kemudian bertekad untuk menyebarkan ajaran tauhid dan mengajak masyarakatnya untuk meninggalkan berhala.

Kisah Nabi Ibrahim dan Raja Namrud Dalam Al Quran

Salah satu momen paling terkenal dalam kisah Nabi Ibrahim adalah ketika ia mengambil tindakan tegas dengan menghancurkan berhala-berhala yang disembah oleh kaumnya.

Dalam sebuah demonstrasi yang penuh keberanian, ia hanya meninggalkan berhala terbesar dan menggantungkan palu di lehernya sebagai simbol bahwa berhala tersebut tidak dapat berbuat apa-apa.

Tindakannya ini bukan hanya menunjukkan keberanian, tetapi juga sebuah pesan kritis terhadap kepercayaan masyarakat pada berhala.

Tindakannya mengundang murka Raja Namrud, yang tidak bisa menerima tantangan terhadap kekuasaannya. Raja Namrud memanggil Ibrahim untuk diadili di hadapan rakyatnya.

Di hadapan raja dan rakyat, Ibrahim dengan tegas menyatakan bahwa berhala-berhala itu tidak mampu berbicara dan tidak layak disembah.

Ketika ditanya tentang siapa yang menghancurkan berhala-berhala tersebut, Ibrahim mengajak mereka untuk bertanya kepada berhala terbesar. Hal ini membuat banyak orang mulai tersadar akan kebenaran.

Kisah Nabi Ibrahim Dibakar

Akibat keberaniannya, Raja Namrud memutuskan untuk menghukum Ibrahim dengan cara yang sangat kejam, yaitu membakarnya hidup-hidup.

kisah nabi ibrahim dibakar
Source image: beritaalternatif.com

Dalam situasi kritis ini, Allah SWT memberikan pertolongan-Nya yang luar biasa. Ketika Ibrahim dilemparkan ke dalam api yang menyala-nyala, Allah memerintahkan api agar menjadi dingin dan selamat bagi Ibrahim.

Ini adalah mukjizat yang menunjukkan kebesaran Allah dan menguatkan iman para pengikut Ibrahim.

Seperti yang tercantum dalam Al-Qur’an, Ibrahim keluar dari api dengan tubuh yang utuh tanpa terbakar sedikit pun, yang membuat seluruh penduduk terkejut dan kagum.

Kisah Nabi Ibrahim dibakar ini menggambarkan betapa Allah selalu melindungi hamba-hamba-Nya yang beriman dan setia, bahkan dalam situasi yang paling mengerikan sekalipun.

Keteguhan iman Nabi Ibrahim bukan hanya terlihat dalam perlawanan terhadap Raja Namrud, tetapi juga dalam sikapnya yang konsisten dalam mengajak masyarakat untuk beriman kepada Allah.

Nabi Ibrahim terus menyampaikan pesan kebenaran meskipun harus menghadapi berbagai tantangan. Ia selalu mengingatkan orang-orang di sekitarnya tentang sifat-sifat Allah, seperti Maha Mendengar, Maha Melihat, dan Maha Kuasa.

Sikap sabar dan teguhnya Ibrahim dalam menghadapi berbagai rintangan merupakan teladan yang patut dicontoh. Dalam prosesnya, banyak orang yang mulai mendengarkan dan mengikuti ajarannya.

Kesadaran masyarakat perlahan-lahan mulai tumbuh, dan banyak yang beralih dari penyembahan berhala kepada keimanan yang hakiki kepada Allah.

Kisah Nabi Ibrahim dan Ismail

Di samping perjuangannya melawan kemusyrikan, Kisah Nabi Ibrahim juga dikenal sebagai sosok yang sangat mencintai keluarganya. Ia berdoa kepada Allah agar dikaruniai keturunan yang beriman dan taat.

Doanya dikabulkan dengan lahirnya Nabi Ismail dan Nabi Ishaq. Keberadaan kedua putranya ini menjadi harapan bagi penerus perjuangan tauhid yang diajarkan oleh Ibrahim.

Dalam kehidupan keluarganya, Nabi Ibrahim menunjukkan contoh yang baik sebagai seorang ayah. Ia selalu mendidik anak-anaknya untuk mencintai Allah dan mengikuti jejaknya dalam beriman.

Ibrahim juga memiliki kedekatan yang sangat baik dengan putranya, terutama saat ia diuji oleh Allah dengan perintah untuk menyembelih Nabi Ismail.

Ujian ini merupakan bentuk ujian tertinggi yang menunjukkan kesetiaan dan ketaatan Ibrahim kepada Allah.

Kisah Nabi Ibrahim Menyembelih Nabi Ismail

Kisah Nabi Ibrahim mencapai puncaknya ketika Allah menguji imannya dengan perintah untuk menyembelih putranya, Ismail.

kisah nabi ibrahim dan ismail
Source image: pbs.febi.uin-alauddin.ac.id

Dalam mimpinya, Ibrahim melihat perintah tersebut dan segera mengabarkannya kepada Ismail. Alih-alih menolak, Ismail dengan penuh keikhlasan menjawab bahwa ia siap untuk memenuhi perintah Allah.

Ketika keduanya bersiap melaksanakan perintah tersebut, Allah menunjukkan kasih sayang-Nya. Sebelum Ibrahim menyembelih Ismail, Allah menggantikan Ismail dengan seekor domba sebagai tanda bahwa iman dan kesetiaan Ibrahim telah teruji.

Peristiwa ini menjadi momen yang sangat penting dalam sejarah Islam, dan diabadikan dalam perayaan Idul Adha, di mana umat Muslim menyembelih hewan kurban sebagai pengingat akan pengorbanan Nabi Ibrahim dan kesetiaan kepada Allah.

Kisah Nabi Ibrahim tidak hanya menjadi inspirasi bagi umat Islam, tetapi juga dihormati dalam tradisi Yahudi dan Kristen.

Ia dikenal sebagai “Bapak para Nabi” dan menjadi simbol persatuan bagi ketiga agama Abrahamik ini. Banyak nilai moral dan etika yang bisa diambil dari kisah hidupnya, seperti keberanian, keikhlasan, dan keteguhan dalam menjalani keyakinan.

Legasi Nabi Ibrahim juga terlihat dalam ajaran-ajarannya yang terus hidup dan diwariskan kepada generasi-generasi berikutnya.

Ia menjadi contoh teladan bagi setiap Muslim dalam menjalani kehidupan sehari-hari, terutama dalam menghadapi berbagai ujian dan tantangan yang mungkin muncul.

Kesimpulan

Kisah Nabi Ibrahim ini menggambarkan perjalanan hidup seorang nabi yang penuh dengan keteladanan dan pelajaran berharga.

Dari perjuangannya melawan kemusyrikan hingga keajaiban yang dialaminya, kisah ini mengajarkan kita untuk selalu percaya kepada Allah, berpegang teguh pada kebenaran, dan mengajak orang lain untuk beriman kepada-Nya.

Sebagai umat Islam, kita diingatkan untuk selalu meneladani sikap Nabi Ibrahim dalam kehidupan sehari-hari.

Keteguhan dalam iman, cinta kepada keluarga, serta keberanian dalam memperjuangkan kebenaran adalah nilai-nilai yang harus kita pegang teguh.

Semoga kisah Nabi Ibrahim ini dapat menjadi inspirasi bagi kita semua dalam menjalani kehidupan yang penuh makna dan menuntut kita untuk selalu berbuat baik, serta menjadi hamba yang senantiasa bertakwa kepada Allah SWT.

Juli 9, 2024

Makkah adalah kota suci yang kaya akan simbol-simbol penting bagi umat Islam. Di antaranya adalah Ka’bah, pusat kiblat bagi Muslim di seluruh dunia.

Hajar Aswad, yang dipercaya turun dari surga, Hijr Ismail, tempat yang diyakini sebagai lokasi mustajab untuk berdoa dan sumur Zam zam, yang sumber airnya terus mengalir tanpa henti sejak pertama kali muncul.

Sumur Zam zam memiliki sejarah yang unik. Sebagai satu-satunya sumber air di gurun yang tandus, Zamzam menjadi pusat pertemuan berbagai suku yang akhirnya berkembang menjadi sebuah peradaban yang makmur.

Lebih dari itu, air Zamzam dikenal karena keutamaannya yang disebutkan dalam Al-Qur’an dan hadits.

Sejarah Sumur Zam Zam

Perjalanan dimulai ketika Nabi Ibrahim menerima perintah dari Allah SWT untuk mengasingkan istrinya yang tercinta, Hajar, dan putra yang sangat ia sayangi, Ismail.

Dengan tekad yang kuat, mereka bertiga berangkat dari Palestina menuju Ka’bah, melintasi gurun pasir di bawah teriknya matahari yang menyengat.

sumur zam zam
orami.co.id

Selama perjalanan dari Palestina, Ibrahim tidak mengungkapkan kepada Hajar tujuan perjalanan mereka, dan Hajar pun tidak menanyakannya.

Ibrahim hanya tahu bahwa itu adalah perintah Allah, sementara Hajar memahami bahwa itu adalah perintah suaminya yang harus ditaati tanpa pertanyaan.

Sesampainya di Makkah, di dekat sebuah pohon besar dan di lokasi yang kini menjadi sumur Zam zam, Ibrahim meninggalkan istri dan anaknya.

Tidak ada orang lain di sana. Tempat itu benar-benar sunyi dan tidak ada tanda-tanda kehidupan. Ibrahim hanya meninggalkan mereka dengan beberapa butir kurma dan air secukupnya.

Setelah menenangkan diri, Ibrahim bersiap untuk kembali dan tidak menoleh ke arah Hajar.

“Wahai Ibrahim, ke mana kau hendak pergi? Apakah kau akan meninggalkan kami berdua di lembah sunyi ini?” tanya Hajar dengan bingung sambil mengejar suaminya.

Ibrahim tetap diam dan terus berjalan. Berkali-kali Hajar bertanya tanpa mendapat jawaban hingga akhirnya ia berkata, “Apakah Allah yang memerintahkanmu?” “Ya,” jawab Ibrahim singkat. “Kalau begitu, Allah tidak akan membiarkan kami menderita,” jawab Hajar dengan tegas.

Ia pun kembali ke tempat semula. Sesampainya di tikungan, Ibrahim melihat kembali ke arah tempat ia meninggalkan istri dan anaknya dan berdoa agar kedua orang yang ia cintai itu selalu berada dalam perlindungan Allah, dijaga, dan diberi rezeki yang cukup (QS. Ibrahim [14]: 37).

Hajar mulai merasa lapar dan haus hingga bekal yang ditinggalkan Ibrahim habis. Air susunya juga sudah kering sehingga Ismail kecil mulai menangis.

Panik, Hajar menaiki Bukit Shafa untuk melihat ke lembah, berharap menemukan seseorang yang bisa menolongnya.

Tidak menemukan siapa-siapa, Hajar pun berlari ke Bukit Marwah untuk melihat kembali ke lembahnya, berharap ada yang bisa membantunya.

Namun, tetap saja kosong. Ia melakukannya sebanyak tujuh kali. Kelak, perjalanan Hajar ini menjadi bagian dari rukun haji yang disebut Sa’i.

Singkat cerita, Hajar mendengar suara seperti gemercik air. Awalnya ia mengira itu hanya halusinasi, tetapi kemudian melihat ke sumber suara dan melihat malaikat mengorek tanah dengan sayapnya di samping Ismail hingga keluarlah air.

Hajar pun mendekati sumber air itu dan mengumpulkannya, “Zammî Zammî! (berkumpullah-berkumpullah!),” serunya dengan gembira. Sejak saat itu, sumber air tersebut dinamakan sumur Zam zam. (Ibnu Katsir, Qashashul Ambiyâ’, 2018: 109-110)

Sumur Zam Zam Pernah Hilang

Pada suatu ketika, Makkah didatangi oleh dua suku besar dari Yaman, yaitu Kabilah Jurhum yang dipimpin oleh Mudhadh bin Amr dan Kabilah Qathura yang dipimpin oleh As-Samaida’ bin Hautsar.

sumur zam zam pernah hilang
Source image: galigo.tv

Mereka melihat sekawanan burung di suatu tempat, yang biasanya menandakan adanya sumber air di tengah padang tandus. Dua orang diutus untuk memastikan hal tersebut.

Setelah diketahui ada sumber air, mereka pindah ke lokasi tersebut dan meminta izin kepada Siti Hajar untuk tinggal di sana. Hajar dengan senang hati mengizinkan.

Seiring berjalannya waktu, Ismail tumbuh dewasa dan menikah dengan seorang perempuan dari Suku Jurhum. Setelah berpisah dengan istri pertamanya, ia menikah lagi dengan perempuan dari suku yang sama dan memiliki 12 anak.

Setelah Ismail wafat pada usia 137 tahun, pengelolaan Zamzam diwariskan kepada salah satu putranya, Nabit. Namun, usia Nabit tidak lama sehingga pengelolaan Zamzam dilanjutkan oleh Qaidar, putra Ismail lainnya.

Setelah Qaidar wafat, Mudhadh bin Amr, pemimpin Jurhum, mengambil alih pengelolaan Zamzam. Sejak saat itu, Makkah berada di bawah kendali suku Jurhum.

Untuk menghindari konflik antarsuku, wilayah Makkah dibagi menjadi dua: Suku Jurhum menguasai daerah Qu’aiqi’an sementara Qathura menguasai daerah Jiyad.

Namun, seiring berjalannya waktu, ketegangan antara kedua suku ini meningkat hingga akhirnya pecah peperangan. Dalam pertempuran tersebut, As-Samaida’ tewas, dan setelah beberapa pertimbangan, kedua suku memutuskan untuk berdamai.

Meskipun demikian, Suku Jurhum yang berkuasa di Makkah ternyata tidak dapat dipercaya. Mereka banyak melakukan kezaliman di Tanah Suci, termasuk menjarah harta kekayaan di dalam Ka’bah.

Aturan di Makkah menyatakan bahwa siapa pun yang berbuat zalim harus diusir. Kezaliman Jurhum menyebabkan mata air Zamzam berhenti mengalir hingga sumurnya kering (Ibnu Hisyam, As-Sîrah an-Nabawiyah, 2009: juz 1, h. 83-85).

Mendengar perbuatan orang-orang Jurhum, suku-suku lain tidak rela Ka’bah dihuni oleh kaum zalim. Akhirnya, Bani Kinanah dan Bani Khuza’ah bersatu untuk mengusir mereka dari Tanah Suci.

Terjadilah pertempuran besar antara Jurhum dengan sekutu Kinanah dan Khuza’ah. Pertempuran ini berakhir dengan kekalahan Jurhum.

Mereka pun diusir dari Makkah dan kembali ke Yaman. Sebelum pergi, mereka mengubur sumur Zam zam dengan rapat, tidak ingin suku lain menemukannya setelah kepergian mereka.

Seiring berjalannya waktu, akibat dinamika geografis dan bencana alam, lokasi sumur Zam zam tidak lagi tampak dan benar-benar rata dengan tanah.

Hingga berabad-abad kemudian, sumur Zam zam ditemukan kembali oleh kakek Nabi Muhammad, Abdul Muthalib, dengan sumber air yang mengalir seperti semula (Ibnud Dhiya, Târîkhu Makkah al-Musyriqah wal Masjidil Ḫaram, tanpa tahun: juz 1, h. 62).

Letak Sumur Zam Zam

letak sumur zam zam
Source image: medcom.id

Sumur Zam zam terletak sekitar 21 meter dari Ka’bah, di dalam Masjidil Haram di Makkah. Sumur ini memiliki sejarah yang sangat penting dan dianggap sebagai salah satu mukjizat yang diberikan oleh Allah kepada Hajar dan putranya, Ismail.

Menurut Syafii Antonio dalam bukunya Ensiklopedia Peradaban Islam (Makkah), sumur Zam zam memiliki kapasitas untuk memompa air dengan kecepatan antara 11 hingga 18,5 liter per detik.

Ini berarti dalam satu menit, sumur Zamzam mampu menghasilkan antara 660 hingga 1.110 liter air, dan dalam satu jam dapat menghasilkan sekitar 39.600 hingga 66.600 liter air.

Kedalaman Sumur Zam Zam

Sumur ini memiliki kedalaman total sekitar 30 meter dari bibir sumur. Air Zam zam pertama kali muncul pada kedalaman sekitar 4 meter dari bibir sumur, menunjukkan betapa dekatnya air Zamzam dengan permukaan tanah.

Kedalaman dari mata air yang sebenarnya hingga ke dasar sumur adalah sekitar 17 meter. Dengan demikian, sumur ini tidak hanya dalam tetapi juga sangat efisien dalam menyediakan air dalam jumlah besar.

Diameter sumur Zam zam bervariasi antara 1,46 hingga 2,66 meter, memberikan ruang yang cukup besar untuk volume air yang dihasilkannya.

Selama berabad-abad, sumur ini telah menjadi sumber air yang tak pernah kering bagi para peziarah yang datang ke Makkah.

Sumur Zam zam tidak hanya memenuhi kebutuhan air para jamaah haji dan umrah, tetapi juga dianggap memiliki berkah dan keutamaan tersendiri, sebagaimana disebutkan dalam berbagai riwayat dan hadis.

Secara keseluruhan, sumur Zam zam bukan hanya sekadar sumber air biasa, tetapi juga memiliki nilai sejarah, spiritual, dan praktis yang sangat besar bagi umat Islam di seluruh dunia.

Juli 8, 2024

Masjidil Haram memiliki makna khusus bagi umat Islam di seluruh dunia. Keistimewaannya berasal dari sejarah panjang dan nilai-nilai religius yang mendalam.

Masjidil Haram adalah kiblat bagi umat Islam saat menunaikan salat dan menjadi imam Masjidil Haram adalah sebuah kehormatan besar bagi seorang Muslim.

Tugas ini tidak hanya berkaitan dengan status Masjidil Haram sebagai masjid paling suci, tetapi juga dengan tanggung jawab besar yang diemban oleh imam.

Peran Imam Masjidil Haram

imam masjidil haram
Source image: canva.com

Seorang imam Masjidil Haram memimpin salat bagi jutaan umat Islam yang datang dari berbagai penjuru dunia setiap tahunnya.

Imam Masjidil Haram harus memiliki pengetahuan agama yang mendalam, suara yang merdu, dan kemampuan untuk memimpin salat dengan khusyuk.

Syarat Menjadi Imam Masjidil Haram

Menurut Haramain Sharifain, berikut adalah syarat-syarat menjadi imam Masjidil Haram:

  • Warga Negara Saudi.
  • Memiliki kapasitas penuh dan pengalaman sebagai imam.
  • Memiliki suara yang khas dan baik.
  • Memegang minimal satu gelar master dari fakultas ilmu forensik di Kerajaan Arab Saudi.
  • Hafiz Qur’an.

Cara Menjadi Imam Masjidil Haram

Cara menjadi imam di masjidil haram ialah melalui proses penunjukan yang berada di bawah wewenang Kerajaan Arab Saudi.

Raja Arab Saudi, yang bergelar Khadim al-Haramain Asy-Syarifain, memiliki hak untuk menentukan siapa yang layak menjadi imam di Masjidil Haram.

syarat menjadi imam masjidil haram
Source image: cnbcindonesia.com/

Beberapa ulama dari luar Arab Saudi juga pernah mendapat kehormatan untuk menjadi imam Masjidil Haram. Misalnya, Syekh Nawawi al-Bantani dari Indonesia pernah dipercaya memimpin ibadah di Masjidil Haram.

Namun, aturan baru yang dikeluarkan oleh Dewan Kepresidenan Umum untuk Urusan Haramain, yang dipimpin oleh Sheikh Abdul Rehman Al Sudais, menetapkan bahwa imam ditunjuk dengan kontrak empat tahun yang dapat diperpanjang.

Daftar Imam Masjidil Haram yang Memiliki Suara Merdua

1. Syaikh Shalih bin Humaid

Syaikh Shalih bin Humaid menyelesaikan hafalan Al-Qur’an pada usia 20 tahun dan meraih gelar sarjana serta magister dari Universitas Umm Al-Qura.

Beliau pernah menjabat sebagai Presiden Komisi Kehakiman Tinggi dan diangkat menjadi Imam di Masjidil Haram pada tahun 1983.

2. Syaikh Abdul Rahman Sudais

suara imam masjidil haram
Source image: hidayatullah.com

Lahir pada tahun 1960, Syaikh Sudais dikenal dengan suara merdunya. Ia hafal 30 juz Al-Qur’an sejak usia 12 tahun dan meraih Ph.D dalam bidang Syariah Islam dari Universitas Umm Al-Qura. Sejak 1991, ia menjadi imam salat tarawih di Masjidil Haram.

3. Syaikh Saud Shuraim

Dr. Syaikh Saud Shuraim memiliki pendidikan tinggi dari berbagai institusi termasuk Universitas Al-Yarmouk dan Institut Ma’had Al-’aali Lilqadhah. Ia dilantik menjadi imam di Masjidil Haram oleh Raja Fahad bin Abdul Azeez Al-Saud pada tahun 1992.

4. Syaikh Bandar Baleela

Lahir pada tahun 1975, Syaikh Bandar Baleela meraih gelar master dari Universitas Umm Al-Qura dan Ph.D dari Universitas Islam Madinah.

Beliau diangkat menjadi imam tamu untuk memimpin salat tarawih pada tahun 2013 dan kemudian menjadi Imam Masjidil Haram.

5. Syaikh Yasir bin Al-Dossary

Syaikh Yasir Al-Dossary, lahir pada 6 Agustus 1980, adalah imam, khatib, dan qari asal Arab Saudi. Ia mulai bertugas sebagai Imam Masjidil Haram sejak tahun 2019 dan sering memimpin salat tarawih serta tahajud.

6. Syaikh Maher Al-Muaiqly

Dikenal sebagai ahli matematika dan hafiz Al-Qur’an, Syaikh Maher Al-Muaiqly memiliki suara yang teduh. Ia diangkat menjadi pemimpin tarawih di Masjid Nabawi pada tahun 2005 dan menjadi Imam di Masjidil Haram pada tahun 2007.

Dengan penunjukan imam yang memenuhi syarat tinggi, Masjidil Haram tetap menjadi pusat spiritual yang agung bagi umat Islam di seluruh dunia.

Peran dan tanggung jawab seorang imam Masjidil Haram sangat penting dalam menjaga keutuhan dan kekhusyukan ibadah di tempat paling suci ini.

Juni 19, 2024

Hari Tasyrik adalah tiga hari setelah Idul Adha tanggal 10 Zulhijah, tepatnya pada 11, 12, dan 13 Zulhijah. Selain saat hari H Idul Adha, umat Islam juga diperbolehkan untuk menyembelih hewan kurbannya saat Hari Tasyrik.

Apa Itu Hari Tasyrik

Dilansir situs MUI, tasyrik atau tasyriq dalam bahasa Arab merupakan patron kata masdar dari “yarraqa” yang memiliki arti “matahari terbit atau menjemur sesuatu”. Tasyrik juga diartikan dengan penghadapan ke arah timur (arah sinar matahari).

apa itu hari tasyrik

Sementara itu, menurut situs Kemenag, Hari Tasyriq menurut ahli bahasa dan ahli fikih adalah tiga hari setelah Hari Raya Idhul Adha (nahar), yakni tanggal 11, 12, dan 13 Zulhijah.

Dinamakan tasyrik karena di hari-hari tersebut daging-daging kurban didendeng (dipanaskan di bawah terik matahari).

Pada hari tasyrik ini, para jemaah yang menunaikan haji sedang berada di Mina untuk melempar jumrah. Sementara untuk yang tidak sedang berhaji, Hari Tasyriq menjadi waktu larangan berpuasa.

Hari Tasyrik Berapa Hari

kapan hari tasyrik

Idul Adha 2024 diperingati pada 10 Zulhijah 1445 Ha atau tepatnya tanggal 17 Juni 2024. Dengan demikian, Hari Tasyriq Idul Adha 1445 H/2024 M atau tiga hari setelah Idul Adha 2024 jatuh pada:

  • Selasa, 18 Juni 2024 atau 11 Zulhijah 1445 H
  • Rabu, 19 Juni 2024 atau 12 Zulhijah 1445 H
  • Kamis, 20 Juni 2024 atau 13 Zulhijah 1445 H.

5 Amalan Hari Tasyrik

Ada lima amalan sunah yang dianjurkan untuk dilakukan saat Hari Tasyriq Idul Adha tanggal 11, 12, dan 13 Zulhijah. Apa saja amalan yang dimaksud?

1. Perbanyak berzikir kepada Allah SWT, baik dengan membaca istighfar, tasbih, tahmid, tahlil dan lainnya.

2. Perbanyak berdoa mohon kebaikan dunia dan kebaikan akhirat.

3. Menyembelih hewan kurban. Selain hari Idul Adha, waktu untuk berkurban adalah hari-hari Tasyriq. Jika tidak sempat untuk berkurban di hari Idul Adha, maka dianjurkan menyembelih hewan kurban di hari-hari Tasyriq.

amalan hari tasyrik

4. Makan dan minum. Di hari-hari Tasyriq, kita dilarang untuk berpuasa.

5. Bertakbir setelah melaksanakan salat wajib lima waktu. Setelah selesai melaksanakan salat lima waktu, maka dianjurkan membaca takbir, sebagaimana takbir di hari Idul Adha.

Juni 14, 2024

Pada bulan Dzulhijjah, terdapat dua puasa sunnah yang memiliki keutamaan istimewa bagi yang melaksanakannya, yaitu puasa Tarwiyah dan Arafah.

Bagaimana cara menjalankannya? Mari kita kenali lebih dalam tentang puasa Tarwiyah dan Arafah serta panduan lengkapnya.

Puasa Tarwiyah dan Arafah

Puasa Tarwiyah dan Arafah dilaksanakan pada bulan Dzulhijjah, bulan haji. Puasa Tarwiyah jatuh pada tanggal 8 Dzulhijjah, sementara puasa Arafah dilaksanakan pada tanggal 9 Dzulhijjah.

Puasa Tarwiyah merupakan awal dari rangkaian ibadah haji, di mana para jamaah haji mulai mempersiapkan diri untuk wukuf di Arafah.

doa puasa tarwiyah dan arafah

Keutamaan Puasa Tarwiyah dan Arafah

Puasa Arafah bertujuan menambah kekuatan fisik dan spiritual sebelum melaksanakan rukun haji. Puasa Tarwiyah juga menghapus dosa selama setahun sebelumnya.

Orang yang menjalankan puasa Tarwiyah mendapatkan pahala seperti yang diterima Nabi Ayub. Hal ini berdasarkan riwayat Abu Hurairah dalam kitab Nuzhah Al-Majalis wa Muntakhab Al-Nafais:

“Barangsiapa berpuasa pada hari Tarwiyah, maka Allah akan memberikan pahala seperti pahala kesabaran Nabi Ayub Alaihissalam atas musibahnya.

Barangsiapa berpuasa pada hari Arafah, maka Allah akan memberikan pahala kepadanya seperti pahala Nabi Isa Alaihissalam,”.

Puasa Arafah dilaksanakan bersamaan dengan wukuf para jamaah haji di Padang Arafah pada tanggal 9 Dzulhijjah, sehari sebelum Idul Adha.

keutamaan puasa tarwiyah dan arafah

Puasa ini dianjurkan bagi yang tidak menunaikan ibadah haji, sementara bagi jamaah haji tidak disunahkan.

Bagi yang berpuasa Arafah, dosa selama dua tahun akan dihapuskan, yaitu dosa-dosa kecil. Rasulullah SAW bersabda dalam hadits riwayat Muslim:

“Puasa hari Arafah dapat menghapus dosa dua tahun yang telah lalu dan yang akan datang. Dan puasa Asyura (tanggal 10 Muharam) menghapus dosa setahun yang lalu,” (HR Muslim no.1162)

Selain itu, orang yang menjalankan puasa Arafah akan dibebaskan dari segala macam siksa neraka. “Tidak ada hari di mana Allah membebaskan hamba-hamba dari api neraka, lebih banyak daripada pada Hari Arafah,” (HR Muslim).

Tata Cara Puasa Tarwiyah & Arafah

Setelah mengenal lebih dekat puasa Tarwiyah dan Arafah, berikut adalah panduan lengkap cara menjalankan kedua puasa tersebut, mulai dari niat (doa puasa), sahur, hingga berbuka puasa.

1. Niat Puasa Tarwiyah

Sebelum menjalankan puasa Tarwiyah dan Arafah, kalian wajib mengetahui doa niat puasanya. Sebab, amalan yang tidak disertai niat akan tertolak.

doa berbuka puasa tarwiyah

Doa niat puasa Taarwiyah: “Nawaitu shauma tarwiyata sunnatan lillahi ta ala.” (Saya niat puasa sunnah Tarwiyah karena Allah ta ala).

Doa niat puasa Arafah: “Nawaitu shauma arafata sunnatan lillahi ta ala.” (Saya niat puasa sunnah Arafah karena Allah ta ala).

2. Makan Sahur

Sahur bukan hanya sekadar makan dan minum, tapi juga merupakan amalan sunnah yang dianjurkan Rasulullah SAW.

Yusuf Qardhawi berpendapat sahur adalah hidangan yang dimakan setelah pertengahan malam hingga fajar. Sahur bertujuan untuk memberikan kekuatan tubuh kepada orang berpuasa, agar tahan lapar dan haus.

Selain memberikan asupan tubuh, sahur juga memberikan asupan rohani melalui amalan zikir, istigfar, dan doa di waktu yang penuh berkah. Waktu sahur adalah saat rahmat diturunkan.

“Makan sahurlah kalian karena sesungguhnya di dalam sahur itu terdapat berkah,” (HR Bukhari).

3. Menahan Amarah dan Perbuatan Tercela

Menahan diri dari segala sesuatu yang membatalkan atau mengurangi pahala puasa, seperti bertengkar, berbohong, bergunjing, dan gosip (gibah).

4. Berbuka Puasa

Menyegerakan berbuka ketika azan Magrib berkumandang dengan membaca doa berbuka puasa: “Allahumma laka shumtu wa bika amantu wa ala rizqika afthartu. Birrahmatika yaa arhamar roohimin.” (Ya Allah, untukMu aku berpuasa, kepadaMu aku beriman, dan dengan rezekiMu aku berbuka. Dengan rahmatMu wahai yang Maha Pengasih dan Penyayang).

Demikian panduan lengkap puasa Tarwiya dan Arafah. Semoga kita mendapat hikmah dari menjalankan kedua puasa sunnah ini. Wallahu a’lam.