Hi, How Can We Help You?
  • Makassar 90231, Sulawesi Selatan, Indonesia
  • Email: tazkiyahmandiri@gmail.com

Category Archives: Peristiwa

Februari 17, 2022

Masjid Al Ijabah merupakan salah satu Masjid yang sering dikunjungi oleh Jemaah Umrah atau Jemaah Haji. Masjid ini salah satu saksi bisu perjuangan Nabi Muhammad SAW di Kota Madinah, dan menjadi saksi kecintaan Nabi Muhammad SAW terhadap umatnya.

Masjid Al Ijabah terletak di Jalan Malik Faisal, atau disebelah utara pemakaman Baqi. Jarak dari Masjid Nabawi setelah perluasan hanya sekitar 580 meter.

Apabila dibandingkan dengan Masjid Nabawi yang begitu megah dan besar, masjid ini sangatlah bersahaja dan tidak sebesar Masjid Nabawi. Luas Masjid Ijabah hanya sekitar 1.000 meter persegi. Masjid ini terbagi dua, yakni untuk jamaah wanita dan laki-laki. Untuk jamaah wanita, area yang disediakan seluas 100 meter persegi. Sisanya dipergunakan untuk jamaah laki-laki. Pada bagian depan masjid terdapat kubah setinggi 11,7 meter dan berdiameter 9,5 meter, dilengkapi menara setinggi 33,75 meter.

Baca Selengkapnya

Februari 9, 2022

Kisah Masjid Nabawi

Sejarah Masjid Nabawi mencerminkan lebih dari sekadar kebesaran fisiknya; ia juga menjadi simbol keikhlasan, pengorbanan, dan dedikasi yang menjadi pilar utama dalam membangun fondasi agama Islam.

Dengan tiang-tiangnya yang kokoh dan dinding-dindingnya yang teguh, masjid ini bukan hanya sebuah struktur bangunan, tetapi juga sebuah monumen hidup yang menggambarkan semangat kesetiaan dan pengabdian umat Islam terhadap ajaran yang diberikan oleh Nabi Muhammad SAW.

Masjid Nabawi Madinah

Terletak di Madinah, masjid ini bukan hanya menjadi pusat ibadah, tetapi juga sebuah monumen hidup yang memberikan bukti konkret atas semangat kesetiaan yang tiada henti dari umat Islam terhadap ajaran dan petunjuk yang diberikan oleh Nabi Muhammad SAW.

sejarah masjid nabawi
Source Image: CIMB Niaga

Sejarah Masjid Nabawi

Ketika Nabi Muhammad SAW dan para sahabatnya melakukan hijrah ke Madinah pada tahun 622 Masehi, mereka dengan bijaksana memilih tanah yang dimiliki oleh kedua anak yatim tersebut sebagai tempat yang paling cocok untuk mendirikan sebuah masjid.

Setelah tinggal beberapa saat di rumah sahabat Salahuddin Ayyub, Nabi Muhammad mendirikan Masjid Nabawi di atas sebidang tanah yang dimiliki oleh dua anak yatim anshar yang bernama Sahal dan Suhail anak dari Amir Bin Amarah yang diasuh oleh Mu’adz bin Atrah.

Sahal dan Suhail awalnya menolak tawaran pembelian tanah mereka oleh Nabi Muhammad SAW dengan niat tulus untuk menghibahkan tanah tersebut sebagai bentuk dukungan kepada Nabi.

Namun, Nabi Muhammad SAW menolak untuk memanfaatkan kebaikan mereka tanpa memberikan imbalan yang sesuai.

Sebagai tanda penghargaan terhadap keikhlasan mereka, beliau membayar harga yang sewajarnya untuk tanah tersebut sebagai pengakuan atas kontribusi dan kesetiaan mereka.

Proses pembangunan Masjid Nabawi tidak hanya berkutat pada pembangunan fisik semata, melainkan juga melibatkan konstruksi fondasi bagi umat Islam.

Nabi Muhammad SAW dan para sahabatnya terlibat secara langsung dalam setiap tahap pembangunan, mencerminkan kesetiaan dan semangat pengorbanan mereka terhadap agama.

Mereka tidak sekadar membangun sebuah struktur bangunan, melainkan juga menyematkan nilai-nilai moral ke dalam setiap batu dan tiang yang mereka pasang, sehingga masjid tersebut tidak hanya menjadi tempat ibadah, tetapi juga sebuah pusat yang memancarkan keberkahan dan kedamaian.

masjid nabawi madinah
Source Image: Merdeka.com

Salah satu momen penting dalam sejarah  Masjid Nabawi adalah ketika Nabi Muhammad SAW dan para sahabatnya tiba di Madinah.

Pada saat itu, beliau menunjukkan sikap rendah hati dan keadilan yang luar biasa dengan membiarkan unta yang dipimpinnya menentukan tempat tinggalnya di kota tersebut.

Tindakan ini tidak hanya mencerminkan kesederhanaan dan keadilan yang menjadi ciri khas kepemimpinan Nabi Muhammad SAW, tetapi juga menggambarkan betapa beliau mengutamakan kepentingan umat dan kebersamaan di atas segalanya.

Meskipun awalnya sederhana, Masjid Nabawi telah mengalami perluasan dan pengembangan yang signifikan seiring berjalannya waktu untuk memenuhi kebutuhan umat Islam yang terus bertambah.

Dalam proses perluasan dan pengembangan tersebut, nilai-nilai kesederhanaan, keikhlasan, dan persaudaraan tetap dijunjung tinggi, mencerminkan kesetiaan umat Islam terhadap ajaran agama mereka.

Hal ini menunjukkan bahwa pembangunan dan perluasan Masjid Nabawi tidak hanya tentang fisiknya saja, tetapi juga tentang memperkuat nilai-nilai moral yang menjadi inti dari agama Islam.

Hingga hari ini, dalam sejarah Masjid Nabawi, tempat ibadah ini tetap memegang peranan sebagai salah satu tempat ibadah terpenting bagi umat Islam di seluruh dunia.

Jutaan orang dari berbagai penjuru bumi melakukan perjalanan ke Madinah setiap tahunnya untuk melaksanakan ibadah haji dan umrah, dan juga untuk mengunjungi makam Nabi Muhammad SAW yang terletak di samping masjid tersebut.

Kisah berdirinya sejarah Masjid Nabawi bukan hanya merupakan kisah masa lalu, tetapi juga menjadi pengingat akan nilai-nilai yang harus dipegang teguh oleh umat Islam dalam kehidupan sehari-hari.

Sejarah Masjid Nabawi bukan sekadar bangunan fisik, melainkan juga lambang kekuatan dan kejayaan Islam yang abadi, yang terus menginspirasi dan memotivasi umat Islam di seluruh dunia.

Dalam perjalanan Sejarah Masjid Nabawi,menjadi pusat peradaban dan pendidikan, menjadi tempat di mana generasi-generasi umat Islam belajar tentang nilai-nilai agama dan moral.

Masjid ini juga menjadi simbol persatuan dan kesatuan antara umat Islam di seluruh dunia, menjadi pusat di mana mereka dapat berkumpul dan merayakan ibadah bersama.

masjid nabawi dimana
Source Image: Himpuh

Dalam konteks modern, Masjid Nabawi juga menjadi pusat penelitian dan dialog antar agama, menjadi tempat di mana para ahli dari berbagai latar belakang agama dan budaya dapat berkumpul untuk berbagi pengetahuan dan pengalaman.

Melalui ini, masjid ini menjadi pusat dialog dan pengembangan antar agama, menjadi tempat di mana dapat terjadi pertukaran ide dan pemahaman yang mendalam antara umat Islam dan komunitas lainnya.

Dengan keindahan arsitektur dan makna yang terkandung di dalamnya, sejarah Masjid Nabawi tidak hanya menjadi tempat ibadah, tetapi juga lambang kekuatan dan kejayaan Islam yang abadi.

Sebagai pusat inspirasi dan menginspirasi bagi umat Islam di seluruh dunia, masjid ini memancarkan semangat kesetiaan, keikhlasan, persaudaraan, dan dedikasi yang harus dipegang teguh oleh umat Islam dalam kehidupan sehari-hari.

Sejarah yang membanggakan dan nilai-nilai luhur yang diajarkan oleh sejarah Masjid Nabawi akan terus menjadi panduan bagi umat Islam untuk memperkokoh iman dan mengamalkan ajaran agama dengan penuh ketulusan.

Dengan memelihara nilai-nilai tersebut, umat Islam dapat mewujudkan visi masa depan yang penuh keberkahan dan kedamaian, serta mewariskan warisan spiritual yang berharga kepada generasi mendatang.

Semoga Masjid Nabawi tetap menjadi sumber inspirasi yang abadi bagi seluruh umat Islam, mengingatkan akan pentingnya hidup dalam kesetiaan dan keikhlasan kepada Allah SWT dan sesama manusia.

 

Februari 7, 2022

Tawadhu merupakan salah satu ajaran yang sangat dianjurkan dalam agama Islam. Dan Allah SWT memberikan ganjaran yang luar biasa pada orang memiliki sikap tawadhu.

Banyak kisah yang menggambarkan keutamaan dari sikap tawadhu dan juga balasannya, oleh karena itu dalam artikel ini kita akan membahas kisah tentang orang yang tawadhu dan sabda nabi tentang balasan orang yang tawadhu.

Balasan Orang Yang Tawadhu Dan 2 Kisah Yang Wajib Jadi Pelajaran

Tulisan ini akan membahas apa itu sikap tawadhu, dan apa balasan bagi orang yang tawadhu. Dengan mengulas kisah Sahabat Nabi yaitu Abu Ayyub Al Anshari, ketika Nabi Muhammad SAW meninggalkan perkampungan Quba dan tiba di Kota Madinah.

1. Kisah Sikap Tawadhu Nabi Dan Sahabat

Dikisahkan bahwa, Setelah Rasulullah dan sahabatnya menyelesaikan pembangunan masjid Quba, Rasulullah melanjutkan perjalanannya menuju kota Madinah yang dulu bernama Yathrib.

Setibanya dipintu gerbang Kota Madinah, Rasulullah dan sahabatnya sudah ditunggu – tunggu oleh segenap kaum Anshar (sebutan untuk penduduk Kota Madinah) yang memang sudah lama menanti kedatangan Nabi Muhammad SAW.

Kaum Anshar mengelu – elukan nama Nabi Muhammad SAW, dan mereka berebutan untuk melihat sosok yang sudah sangat dirindukan. Merekapun berebutan untuk menarik tali kekang unta Nabi Muhammad SAW.

Tidak hanya itu, Penduduk Kota Madinah juga berebutan menawarkan rumahnya untuk menajdi tempat tinggal sementara Nabi Muhammad SAW. Semua ini dilakukan sebagai bukti cinta kepada Nabi Muhammad SAW.

Namun di antara kerumunan kaum Anshar ada seseorang yang tidak ikut berebutan menarik tali kekang unta Nabi Muhammad dan juga tidak menawarkan rumahnya untuk ditinggali. Beliau adalah Abu Ayyub Al Anshari.

tawadhu
Foto : Jemaah Haji Tazkiyah Global Mandiri

2. Kisah Sikap Tawadhu Abu Ayyub Al Ansari

Tidak seperti yang lain, Abu Ayyub Al Anshari membantu membawakan barang bawaan Nabi Muhammad SAW dan rombongannya. Dia tidak ikut menawarkan rumahnya untuk ditempati oleh Rasulullah meskipun ia tentu sangat ingin rumahnya ditempati oleh sang kekasih Allah SWT.

Hal ini dikarenakan Abu Ayyub Al Anshari merasa bahwa rumahnya sangat sederhana dibandingkan dengan rumah – rumah yang lain.

Mendapatkan sambutan yang luar biasa tentu membuat Nabi Muhammad SAW sangat berbahagia, hal seperti ini tidak pernah di dapatkan di kota kelahirannya yaitu Kota Mekah.

Namun Nabi Muhammad kebingungan menentukan dimana ia akan tinggal untuk sementara. Beliau merasa khawatir apabila menentukan satu rumah akan menimbulkan rasa iri terhadap yang lain.

Maka beliau menyerahkan keputusan tersebut kepada untanya. Beliau mengatakan akan tinggal sementara di rumah dimana unta kendaraanya berhenti dan duduk.

Maka dengan bimbingan Allah SWT unta itu berjalan menyusuri kota Madinah dan rumah – rumah penduduk Madinah, terus berjalan melewati rumah – rumah mewah dan bangunan – bangunan kokoh.

Tanpa diduga ternyata unta itu berhenti di sebuah rumah yang sangat sederhana, dan ternyata rumah itu adalah rumah Abu Ayyub Al Anshari.

Sahabat Abu Ayyub Al Anshari adalah orang yang sangat tawadhu atau rendah diri. Orang yang merasa dirinya tidak semulia bangsawan Kota Madinah atau penduduk yang lain.

Beliau merasa kediamannya paling buruk dan sangat tidak pantas untuk disinggahi orang semulia Nabi Muhammad SAW. Jangankan menawarkan rumahnya untuk disinggahi sebagaimana yang dilakukan peduduk madinah yang lain, merasa layak pun ia tidak berani.

Sabda Nabi Muhammad Tentang Balasan Orang Yang Tawadhu

Namun sesuai sabda rasulullah barang siapa yang senantiasa merendahkan dirinya (bersifat tawadhu), Allah SWT akan menaikkan derajatnya.

Begitu pun sebaliknya, barang siapa yang senantiasa bersifat sombong atau merasa paling hebat, Allah lah yang akan menjatuhkannya.

Dilansir dari Nu online, sifat tawadhu merupakan sikap batin yang merendah. Sifat tawadhu ini akan melahirkan tata karma dan sikap sosial yang wajar.

Tawadhu artinya dalam islam adalah sikap rendah hati dan tidak sombong. Tawadhu merupakan salah satu akhlak mulia yang dianjurkan dalam Islam, merasa semua hanya pemberian Allah yang dititipkan untuknya, tidak menganggap dirinya lebih baik dari siapa pun dan selalu bersyukur atas pemberian Allah.

tawadhu adalah sikap
source image: detik

Karena ini sikap batin, maka tidak ada yang bisa mengukur ketwadhuan seseorang kecuali manusia itu sendiri. Hanya mereka sendiri yang dapat menyadari apakah mereka merasa lebih tinggi atau istimewa dibanding orang lain atau tidak.

Oleh karena itu, tidak banyak orang yang bersikap tawadhu. Hanya mereka yang berjiwa besar dapat mencapai derajat mutawadhi‘in.

Karena hanya mereka yang siap melawan arus demi hak dan harkat hidup manusia, sebagaimana kisah sahabat Nabi yaitu Abu Ayyub Alanshari. Maka pantaslah Allah SWT memberikan balasan yang sangat besar bagi orang – orang yang memiliki sikap tawadhu.

Nabi Muhammad SAW tinggal selama beberapa waktu di tempat tersebut sampai selesai pembangunan Masjid Nabawi dan Rumah Rasulullah SAW. Nantikan dikisah selanjutanya.

Penutup

Sahabat Tazkiyah, sungguh indah kisah cinta para sahabat kepada Rasul SAW. Semoga kita semua diberikan nikmat oleh Allah SWT untuk mengunjungi rumah dan masjid nabawi serta menziarahi kubur Nabi Muhammad SAW.

Sosok yang kita rindukan, sosok yang cinta kita kepadanya tidak pernah berkurang bahkan semakin bertambah. Sosok yang setiap saat mengisi relung – relung ingatan kita dan senantiasa namanya mengikuti setiap tarikan nafas kita. Aamiin Yaa Rabbal ‘Alamiin.

Februari 4, 2022

Keutamaan bulan rajab secara tersirat dapat dilihat dari masuknya bulan rajab sebagai salah satu bulan mulia “bulan haram. Hal ini bukanlah pengakuan tanpa alasan. Allah SWT sendiri yang memasukkan bulan rajab sebagai salah satu dari empat bulan yang mulia “Bulan Haram”.

Bulan rajab adalah salah satu bulan haram dari empat bulan mulia selain Ramadhan, yaitu Dzulqa’dah, Dzulhijjah, Muharram dan Rajab. Disebut bulan haram karena pada bulan – bulan tersebut Allah melarang ummat Islam mengadakan peperangan.

Sebagaimana disebutkan dalam firmanNya pada surah At-Taubah ayat 36 yang artinya “Sesungguhnya jumlah bulan menurut Allah ialah dua belas bulan, (sebagaimana) dalam ketetaan Allah pada waktu Dia menciptakan langit dan bumi, diantaranya ada empat bulan haram” (QS. At – Taubah: 36).

bulan rajab
Foto : Jemaah Haji Tazkiyah Tour

3 Keutamaan Bulan Rajab yang Harus Anda Ketahui:

1. Keutamaan Bulan Rajab Adalah Peristiwa Isra Miraj

Keutamaan bulan rajab terletak pada peristiwa monumental bagi umat Islam yaitu peristiwa Isra’ dan Mi’raj. Pada 27 Rajab Allah memperjalankan kekasihnya Nabi Muhammad saw dari Masjidil Haram Makkah menuju Masjidil Aqsho Palestina. Kemudian dilanjutkan dari Masjidil Aqsho menuju Sidratil Muntaha untuk menghadap kepada sang pencipta alam semesta Allah SWT. Sebagaimana firman Allah SWT dalam surah Al-Isra’ ayat 1 yang artinya :

“Maha Suci Allah, yang telah memperjalankan hamba – Nya pada suatu malam dari Masjidil Haram ke Masjid Aqsho yang telah Kami berkahi sekelilingnya agar Kami perlihatkan kepadanya sebagian dari tanda – tanda (kebesaran) Kami. Sesungguhnya Dia adalah Maha Mendengar lagi Maha Melihat”.

Disinilah Nabi Muhammad saw menerima perintah Shalat Lima Waktu. Hal ini sebagaimana terdapat dalam Shahih Bukhari. Nabi Muhammad SAW bertemu dengan Allah SWT. Allah SWT memerintahkan Nabi untuk melaksanakan shalat fardlu sebanyak lima puluh rakaat setiap hari. Nabi menerima dan kemudian kembali pulang.

bulan rajab 2025
source image: kemenag

Dalam perjalanan, Nabi Muhammad SAW bertemu dengan Nabi Musa AS, Nabi Musa Mengingatkan bahwa umat Nabi Muhammad tidak akan mampu dengan perintah shalat lima puluh kali sehari tersebut.

Nabi Musa menyampaikan bahwa ummatku telah membuktikannya. Kemudian Nabi Musa meminta kepada Nabi Muhammad SAW untuk kembali kepada Allah SWT, mohonlah keringanan untuk umatmu.

Kemudian Nabi Muhammad Kembali pada Allah SWT dan diringankan menjadi shalat sepuluh kali. Kemudian Nabi Muhammad kembali kepada Nabi Musa AS, dan Nabi Musa mengingatkan sebagaimana yang pertama.

Kembali Nabi menghadap Allah hingga dua kali, dan akhirnya Allah mewajibkan shalat lima waktu. Nabi Muhammad SAW kembali kepada Nabi Musa, Nabi Musa tetap mengatakan bahwa umatmu tidak akan kuat wahai Nabi Muhammad, Nabi Muhammad menjawab, saya malu untuk kembali menghadap pada Allah SWT. Saya ridho dan pasrah pada Allah SWT.

2. Keutamaan Bulan Rajab Memperbanyak Ibadah Sunnah

Keutamaan bulan Rajab selanjutnya terletak pada disunnahkan untuk memperbanyak puasa di bulan Rajab sebagaimana halnya disunnahkan untuk memperbanyak puasa di tiga bulan haram yang lain yakni Dzulqa’dah, Dzulhijjah dan Muharram.

Memang tidak ada hadits shahih yang secara khusus menyatakan kesunnahan puasa Rajab. Nmun di sisi lain juga tidak didapatkan larangan secara khusus untuk berpuasa pada bulan Rajab.

bulan rajab
source image: detik

Terdapat dalil – dalil umum mengenai dianjurkannya puasa pada empat bulan haram, dan ini bisa dijadikan dasar kesunnahan puasa Rajab. Sebagaimana disebutkan dalam Shahih Muslim yang artinya dari,

“Utsman bin Hakim Al Anshari bahwa ia berkata: Saya bertanya kepada sahabat Sa’id bin Jubair mengenai puasa Rajab, dan saat itu kami berada di bulan Rajab. Maka ia pun menjawab: Saya telah mendengar Ibnu Abbas radliyallahu ‘anhuma berkata: Dulu Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam pernah berpuasa hingga kami berkata bahwa beliau tidak akan berbuka. Dan beliau juga pernah berbuka hingga kami berkata bahwa beliau tidak akan puasa”.

3. Keutamaan Bulan Rajab Memperbanyak Doa

Selanjutnya Bulan Rajab adalah bulan di mana Rasulullah SAW melantunkan doa khusus untuk menyambut Bulan Suci Ramadhan. Sebagaimana disebutkan bahwa Rasulullah SAW setiap memasuki Bulan Rajab berdoa yang artinya “Yaa Allah, berkahilah kami pada bulan Rajab dan bulan Sya’ban dan pertemukanlah kami dengan bulan Ramadhan”.

Penutup

Dari berbagai keterangan di atas, maka sangat bijaklah rasanya menjadikan bulan ini sebagai momentum untuk melakukan instrospeksi diri sekaligus menjadikan momentum untuk lebih mendekatkan diri kita kepada Allah SWT. Sehingga kita tidak menjadi orang yang menyesal, karena penyesalan selalu datang di akhir.

Mendekatkan diri kepada Allah tentunya bukan hanya di khususkan di bulan rajab saja, tetapi disetiap bulan, hari, bahkan selagi diberikan kehidupan oleh Allah.

Bagi Anda yang mungkin bingung ingin melakukan ibadah apa yang bisa mendatangkan kebaikan dan keberkahan bisa mempertimbangkan untuk Umroh bersama Tazkiyah Tour Travel Umroh Terbaik dan berpengalaman di Indonesia, yang telah berizin resmi dari kemenag dan telah beroperasi lebih dari 23 tahun.

Februari 4, 2022

Masjid Quba Madinah, tidak hanya berfungsi sebagai tempat ibadah tetapi juga sebagai salah satu landmark bersejarah yang penting dalam Islam.

Sebagai masjid pertama yang didirikan dalam sejarah Islam, segera setelah Nabi Muhammad SAW berhijrah dari Mekkah ke Madinah, keberadaan Masjid Quba Madinah menjadi simbol penting dari awal periode baru dalam Islam.

Setiap tahun, ribuan Jemaah haji dan umrah berkunjung ke masjid ini, menjadikannya salah satu destinasi utama di Madinah.

Dengan mengunjungi Masjid Quba Madinah dan Masjid Ijabah, peziarah tidak hanya melaksanakan ritual ibadah tetapi juga mendalami sejarah dan memperkaya pengalaman spiritual mereka.

Setiap sudut masjid dan setiap momen di tempat-tempat ini menyimpan cerita dan pelajaran yang berharga, menjadikan perjalanan haji atau umrah menjadi lebih berarti.

Mungkin ada yang bertanya apa keistimewaan Masjid Quba Madinah dan bagaimana sejarahnya. Simak ulasan berikut.

FotoJet 67 625396168 e1713859125108 Shalat 2 Rakaat di Masjid Quba Madinah, Pahala Setara Umrah
Image Source: promediateknologi.id

Sejarah Masjid Quba Madinah

Masjid quba madinah adalah masjid pertama yang dibangun sendiri oleh Rasulullah SAW. Inilah Masjid yang batu batanya dipikul sendiri oleh Rasulullah SAW.

Masjid ini terletak di tepi Kota Madinah atau tepatnya di perkampungan Quba sekitar 3 kilometer dari arah selatan Masjid Nabawi

Saat Nabi dan sahabatnya hijrah meninggalkan Kota Makkah menuju Kota Madinah, sebelum tiba di Kota Madinah Rasulullah dan rombongan sahabat terlebih dahulu tiba di perkampungan Quba.

Nabi Muhammad SAW dan rombongan tinggal di perkampungan Quba selama empat hari di rumah Kalthum bin Al Hadm.

Di hari pertama di perkampungan quba, tepatnya pada hari senin, 8 Rabiul Awwal atau 23 september 622 Masehi, Nabi Muhammad SAW pergi memikul batu dan meletakkan atau menyusun batu tersebut.

Dikisahkan bahwa badan Nabi Muhammad SAW penuh dengan debu dan pasir, dan bongkok. Melihat hal tersebut para sahabat meminta Nabi Muhammad untuk beristirahat.

Tapi Nabi Muhammad SAW tidak mau beristirahat dan tidak mau para sahabatnya mengambil beban yang dipikulnya.

Beliau meminta para sahabat yang lain agar membawa bahan – bahan bangunan yang lain.

Setelah pembangunan Masjid selesai, Nabi Muhammad SAW melasanakan shalat bersama para sahabat, dimana Nabi Muhammad SAW yang jadi Imam.

Semasa hidupnya, ketika agama Islam sudah berekembang denga pesat di Kota Madinah, Nabi Muhammad SAW selalu pergi ke Masjid Quba Madinah pada hari – hari tertentu seperti hari sabtu.

Sebagaimana dalam sebuah hadis yang diriwayatkan oleh Imam Al Bukhari “Ibnu Umar berkata Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wasallam biasa mendatangi Masjid Quba setiap hari sabtu, baik berjalan kaki maupun naik tunggangan”.

Dalam riwayat yang lain “Nabi selalu mendatangi Masjid Quba setiap hari sabtu, maka jika beliau sudah masuk masjid beliau tidak keluar dari masjid kecuali setelah shalat di situ” (HR. Al Bukhari No 1191).

keutamaan masjid quba
Foto : Rombongan umroh PT Tazkiyah Global Mandiri

Keutamaan Masjid Quba Madinah

Masjid Quba memiliki keutamaan – keutamaan yang tidak didapatkan di Masjid lain diantaranya :

1. Masjid ini adalah Masjid Pertama yang dibangun lansung oleh Nabi Muhammad saw ketika beliau berhijrah ke Kota Madinah.

2. Allah mengabadikan penyebutannya di dalam Al – Quran dengan menyanjungnya, sebagaimana firman Allah pada surah At – Taubah ayat 108

… لَمَسۡجِدٌ اُسِّسَ عَلَى التَّقۡوٰى مِنۡ اَوَّلِ يَوۡمٍ اَحَقُّ اَنۡ تَقُوۡمَ فِيۡهِ‌ؕ فِيۡهِ رِجَالٌ يُّحِبُّوۡنَ اَنۡ يَّتَطَهَّرُوۡا ‌ؕ وَاللّٰهُ يُحِبُّ الۡمُطَّهِّرِيۡنَ‏ “

“Sesungguhnya masjid yang didirikan atas dasar takwa (Masjid Quba), sejak hari pertama adalah Iebih patut kamu sholat di dalamnya. Di dalam masjid itu, ada orang-orang yang ingin membersihkan diri. Dan sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bersih”. (Alquran surat At-Taubah ayat 108).

3. Pahala shalat di dalam Masjid Quba seperti pahala melaksanakan ibadah umrah. Ada sebuah riwayat dimana Nabi Muhammad SAW bersabda

“Barangsiapa yang bersuci di rumahnya, kemudian mendatangi Masjid Quba, lalu salat di dalamnya dengan suatu salat, baginya seperti pahala orang yang melaksanakan umroh” (HR Ibnu Majah).

Saad bin Abi Waqqash Radhiyallahu Anhu berkata:

“Sungguh aku sholat di Masjid Quba (dua rakaat) lebih aku sukai daripada shalat di Masjidil Aqsha” (HR al-Hakim, al-Baihaqi, Ibnu Abi Syaibah).

keutamaan masjid quba
Image Source: dream.co.id

4 Hal yang Harus Diperhatikan Saat Sholat Di Masjid Quba madinah:

1. Kemuliaan Beribadah di Masjid Quba

Hadis yang diriwayatkan menyebutkan bahwa shalat di Masjid Quba memiliki keutamaan yang setara dengan pahala melaksanakan ibadah umrah.

Kesitimewaan masjid quba ini berlaku baik untuk shalat sunnah maupun shalat lima waktu.

Oleh karena itu, Muslim yang melakukan ibadah umrah atau haji sangat dianjurkan untuk meluangkan waktu mengunjungi Masjid Quba.

Dan melaksanakan minimal dua rakat shalat di dalamnya, sehingga memperoleh pahala tambahan yang signifikan.

2. Syarat Pahala Umrah di Masjid Quba Madinah

Untuk memenuhi syarat mendapatkan pahala umrah saat shalat di Masjid Quba, seseorang harus berada dalam keadaan suci dari hadas besar dan kecil.

Dianjurkan untuk berwudhu di rumah atau hotel sebelum berangkat menuju masjid.

Kebersihan fisik dan spiritual ini dianggap sebagai persiapan penting dalam menghormati kesucian tempat dan memaksimalkan kekhusyukan dalam beribadah.

3. Ketentuan Wudhu Selama Perjalanan

Jika wudhu batal selama perjalanan ke Masjid Quba, seseorang harus segera mengambil wudhu kembali sebelum memasuki masjid dan melaksanakan shalat.

Meskipun terjadi pembatalan wudhu, hal tersebut tidak mengurangi pahala umrah asal wudhu segera diperbarui sebelum shalat dimulai.

4. Jenis Shalat yang Diakui untuk Pahala Umrah

Menurut hadis yang bersifat mutlak, baik shalat fardhu maupun sunnah yang dilaksanakan di Masjid Quba Madinah akan dihitung mendapatkan pahala umrah.

Ini memberi keleluasaan bagi para jemaah untuk memilih jenis shalat yang ingin mereka lakukan, baik itu shalat wajib lima waktu atau shalat sunnah lainnya.

Mengunjungi Masjid Quba Madinah tidak hanya memberikan kesempatan meningkatkan pahala spiritual, tetapi juga memberi kesempatan kepada umat Islam untuk terhubung lebih dalam dengan sejarah dan warisan Nabi Muhammad SAW.

Kunjungan ke masjid ini juga mendukung pemahaman yang lebih luas tentang peran Madinah dalam sejarah Islam.

Disarankan bagi para peziarah untuk mengunjungi Masjid Quba Madinah, terutama pada hari Sabtu, mengikuti sunnah Nabi Muhammad SAW yang sering mengunjungi masjid ini pada hari tersebut.

Selain itu, membaca niat khusus sebelum berangkat dan menjaga kekhusyukan selama berada di masjid dapat menambah nilai ibadah.

Penutup

Sahabat Tazkiyah yang berbahagia, marilah kita senantiasa mengangkat doa terbaik kita kepada Allah SWT dan berupaya semaksimal mungkin agar dapat mengunjungi tanah suci.

Semoga kita semua berkesempatan untuk bersama suami, istri, anak-anak, saudara-saudari, orang tua, dan seluruh anggota keluarga kita menunaikan ibadah umrah atau haji.

Perjalanan suci ini bukan hanya sekedar perjalanan, melainkan sebuah momen spiritual yang mendalam dimana kita bisa melaksanakan shalat di tiga masjid penuh berkah; Masjid Haram di Makkah, Masjid Nabawi di Madinah, dan juga Masjid Quba di Madinah.