Hi, How Can We Help You?
  • Makassar 90231, Sulawesi Selatan, Indonesia
  • Email: tazkiyahmandiri@gmail.com

Category Archives: Tak Berkategori

Januari 3, 2025

Embarkasi merupakan salah satu istilah yang sering muncul dalam pelaksanaan ibadah haji. Istilah ini mengacu pada titik keberangkatan para calon jemaah haji menuju Tanah Suci, yang melibatkan berbagai proses administratif dan logistik.

Proses ini biasanya dilakukan di kota-kota tertentu yang memiliki fasilitas memadai, seperti asrama haji, bandara internasional, dan layanan lainnya yang mendukung kelancaran perjalanan para jemaah.

arti embarkasi
source image: detik

Bagi calon jemaah haji, memahami lebih dalam tentang embarkasi menjadi hal yang penting. Tidak hanya soal lokasi, tetapi juga persyaratan dan fasilitas yang tersedia. Artikel ini akan membahas lengkap mengenai embarkasi haji, syarat-syarat yang harus dipenuhi, serta lokasinya di Indonesia.

Apa Itu Embarkasi Haji

Embarkasi haji adalah proses pemberangkatan jemaah haji dari suatu titik keberangkatan tertentu menuju Tanah Suci. Titik keberangkatan ini biasanya terletak di kota-kota yang ditunjuk oleh pemerintah, dengan fasilitas yang memadai untuk menampung dan melayani para jemaah haji sebelum berangkat.

Proses ini mencakup sejumlah tahapan, seperti registrasi ulang, pemeriksaan dokumen, distribusi gelang identitas, serta pengecekan kesehatan.

Selain itu, embarkasi haji juga memiliki fungsi penting sebagai tempat koordinasi antara pemerintah, penyelenggara haji, dan para jemaah. Dari lokasi inilah jemaah diberangkatkan ke Tanah Suci secara berkelompok berdasarkan kloter (kelompok terbang). Hal ini dilakukan untuk memastikan semua jemaah haji dapat berangkat dengan tertib dan aman.

Syarat Embarkasi Haji

1. Kuota Haji

Setiap embarkasi melayani kuota haji tertentu sesuai dengan pembagian kloter dari Kementerian Agama. Jemaah haji hanya dapat berangkat dari embarkasi yang telah ditentukan berdasarkan domisili atau provinsi asal. Kuota haji ini juga menentukan jadwal keberangkatan masing-masing jemaah.

2. Fasilitas Bandara Udara

Bandara di lokasi embarkasi harus memiliki fasilitas yang memadai untuk melayani keberangkatan jemaah haji. Mulai dari ruang tunggu yang luas, pemeriksaan imigrasi, hingga layanan khusus seperti ruang kesehatan dan area ibadah.

Fasilitas ini dirancang untuk memberikan kenyamanan kepada para jemaah selama proses embarkasi. Selain itu, bandara ini juga dilengkapi dengan layanan penerbangan internasional yang sesuai dengan standar penerbangan haji untuk memastikan keamanan dan kenyamanan selama perjalanan.

3. Fasilitas Asrama Haji

Setiap embarkasi dilengkapi dengan asrama haji yang berfungsi sebagai tempat tinggal sementara bagi para jemaah. Di asrama ini, jemaah akan mendapatkan berbagai layanan, seperti penginapan, konsumsi, pemeriksaan kesehatan, hingga pembagian perlengkapan haji.

Fasilitas ini sangat penting untuk memastikan para jemaah siap berangkat dengan kondisi fisik dan mental yang optimal. Asrama haji juga menyediakan ruang khusus untuk bimbingan manasik haji yang dilakukan oleh pembimbing atau tim Kementerian Agama untuk memastikan kesiapan spiritual para jemaah.

embarkasi haji solo
source image: detik

Selain ketiga syarat tersebut, calon jemaah juga harus memastikan kelengkapan dokumen perjalanan mereka. Paspor, visa, serta dokumen kesehatan seperti sertifikat vaksinasi meningitis adalah hal-hal yang wajib dipersiapkan sebelum proses embarkasi dimulai.

Dokumen tambahan seperti bukti pelunasan biaya haji dan surat keterangan domisili juga sering kali diperlukan untuk mempermudah proses administrasi.

13 Lokasi Embarkasi Haji di Indonesia

syarat embarkasi haji
source image: Bisnis Sumatra

Indonesia memiliki 13 lokasi embarkasi haji yang tersebar di berbagai wilayah. Lokasi-lokasi ini dipilih berdasarkan aksesibilitas, fasilitas, dan jumlah jemaah haji dari wilayah tersebut. Berikut adalah daftar lokasi keberangkatan haji di Indonesia:

  1. Asrama Haji Aceh (Banda Aceh)
    Bandara: Sultan Iskandar Muda International Airport
  2. Asrama Haji Medan (Sumatera Utara)
    Bandara: Kualanamu International Airport
  3. Asrama Haji Batam (Kepulauan Riau)
    Bandara: Hang Nadim International Airport
  4. Asrama Haji Padang (Sumatera Barat)
    Bandara: Minangkabau International Airport
  5. Asrama Haji Palembang (Sumatera Selatan)
    Bandara: Sultan Mahmud Badaruddin II International Airport
  6. Asrama Haji Jakarta (DKI Jakarta)
    Bandara: Soekarno-Hatta International Airport
  7. Asrama Haji Bekasi (Jawa Barat)
    Bandara: Halim Perdanakusuma Airport
  8. Asrama Haji Solo (Jawa Tengah)
    Bandara: Adi Soemarmo International Airport
  9. Asrama Haji Surabaya (Jawa Timur)
    Bandara: Juanda International Airport
  10. Asrama Haji Banjarmasin (Kalimantan Selatan)
    Bandara: Syamsudin Noor International Airport
  11. Asrama Haji Balikpapan (Kalimantan Timur)
    Bandara: Sultan Aji Muhammad Sulaiman Sepinggan International Airport
  12. Asrama Haji Makassar (Sulawesi Selatan)
    Bandara: Sultan Hasanuddin International Airport
  13. Asrama Haji Lombok (Nusa Tenggara Barat)
    Bandara: Lombok International Airport

Setiap lokasi embarkasi ini dilengkapi dengan fasilitas yang dirancang untuk melayani kebutuhan para jemaah haji, mulai dari asrama haji, layanan kesehatan, hingga fasilitas transportasi menuju bandara.

Fasilitas ini dirancang untuk memberikan kenyamanan dan kemudahan kepada para jemaah selama menjalani proses keberangkatan.

Proses di setiap lokasi biasanya berlangsung selama satu hingga dua hari, tergantung pada jadwal penerbangan ke Arab Saudi. Selama proses keberankatan haji jemaah akan mendapatkan pembekalan tambahan mengenai pelaksanaan ibadah haji serta informasi penting lainnya.

Penutup

Embarkasi adalah salah satu aspek penting dalam pelaksanaan ibadah haji. Dengan memahami apa itu embarkasi, syarat-syaratnya, dan lokasi-lokasinya di Indonesia, calon jemaah haji dapat mempersiapkan diri dengan lebih baik untuk menjalani rangkaian ibadah di Tanah Suci.

Untuk memastikan pengalaman haji yang nyaman dan terorganisir, gunakan layanan dari Tazkiyah Tour, penyelenggara travel haji dan umroh terpercaya.

Dengan pengalaman bertahun-tahun, Tazkiyah Tour siap membantu Anda menjalani perjalanan spiritual menuju Baitullah dengan nyaman dan aman. Segera daftar sekarang dan wujudkan impian berhaji Anda bersama Tazkiyah Tour!

Agustus 16, 2024

Haji merupakan salah satu rukun Islam yang wajib dilaksanakan bagi yang mampu. Namun, biaya yang tinggi seringkali menjadi hambatan utama bagi banyak orang yang ingin menunaikan ibadah haji.

Di sinilah konsep “Haji Backpacker” muncul sebagai alternatif yang lebih murah dan fleksibel. Istilah ini semakin populer di kalangan umat Muslim yang mencari cara untuk melaksanakan haji dengan biaya yang lebih terjangkau tanpa mengorbankan esensi dari ibadah tersebut.

Apa Itu Haji Backpacker?

Haji Backpacker adalah istilah yang menggambarkan pelaksanaan ibadah haji dengan modal sendiri, tanpa melalui biro perjalanan haji resmi yang biasanya menawarkan paket lengkap dengan akomodasi dan fasilitas lainnya.

haji backpacker
Source image: canva.com

Jemaah haji backpacker mengatur sendiri semua kebutuhan mereka, mulai dari tiket pesawat, penginapan, hingga makanan selama berada di Mekkah dan Madinah.

Konsep ini memungkinkan mereka untuk menekan biaya perjalanan dan akomodasi, sehingga lebih hemat.

Berbeda dengan jemaah haji reguler yang mendapatkan fasilitas hotel dan makan selama berada di Tanah Suci, jemaah haji backpacker harus mencari tempat tinggal sendiri.

Mereka sering memilih penginapan yang lebih sederhana atau bahkan memutuskan untuk tidur di masjid-masjid sekitar Mekkah dan Madinah.

Dalam hal makanan, mereka membeli dari uang pribadi, dan dengan manajemen keuangan yang baik, mereka dapat menghemat pengeluaran.

Panduan Cara Haji Backpacker

Haji Backpacker adalah pilihan yang lebih terjangkau bagi mereka yang ingin menunaikan ibadah haji, namun tetap memerlukan persiapan yang matang.

cara haji backpacker
Source image: canva.com

Berikut adalah langkah-langkah yang harus kamu persiapkan:

1. Persiapkan Dokumen Keimigrasian dengan Lengkap

Langkah pertama yang harus Anda lakukan adalah mempersiapkan semua dokumen keimigrasian yang diperlukan. Karena Anda tidak terdaftar sebagai jemaah haji reguler, Anda harus menggunakan visa alternatif seperti visa umroh atau visa turis.

Pastikan Anda memiliki paspor yang masih berlaku, KTP, serta visa yang sesuai dengan peraturan negara tujuan, dalam hal ini Arab Saudi.

2. Pilih Visa yang Tepat

Memilih visa yang tepat adalah kunci. Visa umroh atau visa turis biasanya menjadi pilihan terbaik. Pastikan Anda memahami syarat dan ketentuan masing-masing jenis visa serta bagaimana cara mendapatkannya.

Jika Anda menggunakan visa umroh, perhatikan juga masa berlaku visa tersebut dan pastikan sesuai dengan jadwal perjalanan Anda.

3. Siapkan Mental dan Fisik

Menjalani haji backpacker memerlukan kesiapan mental dan fisik yang kuat. Anda akan menghadapi berbagai tantangan selama perjalanan, mulai dari cuaca ekstrem, perbedaan budaya, hingga keterbatasan fasilitas.

Oleh karena itu, pastikan Anda dalam kondisi fisik yang prima dan siap untuk menghadapi segala kemungkinan yang mungkin terjadi selama perjalanan.

4. Pelajari Bahasa Asing

Menguasai bahasa asing, terutama bahasa Inggris, sangat penting dalam perjalanan haji backpacker. Bahasa Inggris sebagai bahasa internasional akan sangat membantu Anda berkomunikasi dengan orang-orang dari berbagai negara.

Selain itu, mempelajari bahasa Arab juga sangat disarankan untuk memudahkan Anda dalam beribadah dan berinteraksi selama berada di Mekkah.

5. Atur Penginapan dan Transportasi

Anda perlu mengatur sendiri penginapan dan transportasi selama di Mekkah dan Madinah. Cari informasi sebanyak mungkin tentang pilihan penginapan yang aman dan nyaman namun tetap terjangkau.

Anda juga perlu merencanakan transportasi selama berada di sana, baik itu menggunakan transportasi umum maupun menyewa kendaraan.

6. Siapkan Perlengkapan yang Memadai

Bawalah perlengkapan yang sesuai dengan kebutuhan Anda selama di Tanah Suci. Ingatlah bahwa Anda akan mengandalkan tas ransel atau koper, jadi pilihlah barang-barang yang benar-benar penting dan efisien.

Pastikan Anda membawa pakaian yang nyaman, obat-obatan pribadi, serta perlengkapan ibadah seperti sajadah dan Al-Quran.

7. Kenali dan Patuhi Peraturan Setempat

Sebagai tamu di negara lain, penting bagi Anda untuk memahami dan mematuhi peraturan setempat. Ini termasuk aturan keagamaan, adat istiadat, dan hukum yang berlaku di Arab Saudi.

Mematuhi peraturan tidak hanya akan membantu Anda menghindari masalah, tetapi juga menunjukkan rasa hormat terhadap negara dan budaya yang Anda kunjungi.

Pastikan Anda mengikuti panduan ini agar perjalanan haji Anda berjalan lancar dan sesuai dengan harapan. Selamat menunaikan ibadah haji backpacker!

Tantangan Haji Backpacker

Menjalani haji backpacker tidaklah mudah. Ada banyak kendala dan tantangan yang mungkin dihadapi, mulai dari mencari penginapan yang aman dan nyaman hingga mengatur keuangan agar cukup untuk memenuhi kebutuhan selama berada di Tanah Suci.

haji backpacker indonesia
Source image: canva.com

Jemaah juga harus siap untuk menghadapi situasi yang tidak terduga, seperti masalah kesehatan atau kesulitan dalam mengurus dokumen keimigrasian.

Selain itu, perjalanan panjang yang harus ditempuh untuk mencapai Mekkah juga membutuhkan fisik yang prima. Beberapa jemaah haji backpacker bahkan memilih untuk menempuh perjalanan darat atau laut sebagai bagian dari petualangan mereka.

Tentu saja, ini memerlukan tekad yang kuat dan kesiapan untuk menghadapi segala tantangan yang mungkin muncul.

Mengapa Memilih Haji Backpacker?

Bagi mereka yang memiliki anggaran terbatas tetapi tetap ingin menunaikan haji, haji backpacker adalah solusi yang menarik. Selain biaya yang lebih terjangkau, pengalaman haji backpacker juga menawarkan petualangan yang tidak biasa.

Mereka yang memilih haji backpacker biasanya memiliki jiwa petualang dan suka menghadapi tantangan. Mereka melihat perjalanan ini sebagai kesempatan untuk merasakan esensi dari haji yang sesungguhnya, yaitu pengorbanan dan kerendahan hati.

Namun, penting untuk diingat bahwa meskipun lebih murah, haji backpacker tidak boleh dilakukan dengan sembarangan. Jemaah harus memastikan bahwa mereka tetap memenuhi semua rukun dan syarat haji sesuai dengan ajaran Islam.

Memahami tata cara dan rukun haji adalah hal yang wajib sebelum memutuskan untuk melakukan haji backpacker.

Dengan persiapan yang matang dan mental yang kuat, haji backpacker bisa menjadi pengalaman spiritual yang mendalam dan tak terlupakan.

Penutup

Haji Backpacker menawarkan solusi yang lebih murah dan fleksibel bagi mereka yang ingin melaksanakan haji tetapi terbatas oleh biaya.

Meskipun penuh tantangan, konsep ini memungkinkan umat Muslim untuk memenuhi kewajiban agama mereka dengan cara yang lebih terjangkau.

Bagi kamu yang tertarik untuk mencoba cara ini, pastikan untuk mempersiapkan segala sesuatunya dengan baik, mulai dari dokumen keimigrasian hingga kondisi fisik dan mental.

Dengan tekad yang kuat dan manajemen yang baik, berhaji dengan cara ini bisa menjadi perjalanan spiritual yang penuh makna dan pengorbanan.

Mei 20, 2024

Tahallul merupakan salah satu rukun penting dalam ibadah haji dan umroh yang memiliki makna mendalam dalam Islam. Ibadah haji dan umroh tidak hanya sekedar ritual fisik, tetapi juga simbol spiritual yang membawa umat Islam lebih dekat kepada Allah SWT.

Dalam artikel ini, kita akan membahas secara rinci mengenai tahalul, mulai dari pengertian, makna, macam-macam, hukum, tata cara, hingga doa yang dianjurkan saat melaksanakan tahallul.

Apa Itu Tahallul

Tahalul berasal dari kata “halal” yang berarti diperbolehkan. Dalam konteks ibadah haji dan umroh, tahalul berarti diperbolehkannya kembali bagi jamaah untuk melakukan hal-hal yang sebelumnya dilarang selama berihram.

Ihram adalah keadaan suci yang harus dijaga selama pelaksanaan haji dan umroh, yang melarang beberapa aktivitas seperti mencukur rambut, memotong kuku, dan hubungan suami istri.

Tahalul menandakan berakhirnya masa ihram dan kembalinya jamaah ke keadaan normal. Secara harfiah, tahalul berarti “menghalalkan” sesuatu yang sebelumnya diharamkan selama berada dalam kondisi ihram.

Ini merupakan tanda bahwa jamaah telah menyelesaikan rangkaian utama dari ibadah haji atau umroh dan sekarang diizinkan untuk kembali menjalankan aktivitas sehari-hari yang normal.

Makna Tahallul dalam Ibadah Haji dan Umroh

Makna tahalul dalam ibadah haji dan umroh sangatlah penting. Tahallul menandakan berakhirnya masa ihram dan kembalinya jamaah ke keadaan normal.

tahallul
Source Image: Suara.com

Secara spiritual, tahalul mencerminkan transformasi dari kondisi penuh pengorbanan dan pengekangan diri menuju keadaan yang lebih bebas dan suci setelah menunaikan serangkaian ritual ibadah.

Tahalul juga melambangkan kesucian dan kebersihan setelah melaksanakan ibadah yang penuh dengan pengorbanan.

Melalui tahalul, seorang muslim menunjukkan ketaatannya kepada Allah SWT dengan menjalankan semua perintah dan menjauhi semua larangan selama masa ihram.

Setelah menyelesaikan tahalul, jamaah merasakan kebebasan spiritual dan fisik yang memberikan kebahagiaan dan kepuasan batin.

Macam-macam Tahallul

Tahallul Umr0h

Tahalul dalam umroh biasanya dilakukan setelah jamaah menyelesaikan seluruh rangkaian ibadah umroh, yaitu thawaf, sa’i, dan mencukur rambut atau memotong sebagian rambut (tahalul).

Setelah melakukan tahalul, jamaah diperbolehkan melakukan aktivitas yang sebelumnya dilarang selama berihram.

Pada umumnya, tahalul dalam umroh dilakukan dengan mencukur habis rambut (bagi pria) atau memotong sebagian rambut (bagi wanita).

Proses ini menandakan berakhirnya ibadah umroh dan kembalinya jamaah ke keadaan normal. Adapun langkah-langkah tahalul dalam umroh adalah sebagai berikut:

  1. Menyelesaikan Thawaf: Mengelilingi Ka’bah sebanyak tujuh kali dengan niat ibadah.
  2. Melakukan Sa’i: Berjalan atau berlari kecil antara bukit Shafa dan Marwah sebanyak tujuh kali.
  3. Mencukur atau Memotong Rambut: Pria disunnahkan mencukur habis rambut, sedangkan wanita cukup memotong sebagian rambut.

Tahallul Haji

tahallul awal adalah
Source Image: Darunnajah.com

Dalam ibadah haji, tahalul dibagi menjadi dua jenis:

Tahallul Ashghar

Tahalul ashghar dilakukan setelah jamaah menyelesaikan dua dari tiga amalan berikut: melontar jumrah aqabah, menyembelih hewan kurban, dan mencukur rambut atau memotong sebagian rambut. Setelah tahalul ashghar, sebagian larangan ihram diangkat, kecuali hubungan suami istri.

Tahallul Tsani

Tahalul tsani dilakukan setelah menyelesaikan seluruh rangkaian amalan haji, termasuk thawaf ifadah dan sa’i. Setelah tahalul tsani, semua larangan ihram diangkat, dan jamaah bisa kembali melakukan semua aktivitas yang sebelumnya dilarang selama ihram.

Pada tahap ini, jamaah haji telah menyelesaikan seluruh ritual utama haji dan diperbolehkan kembali menjalankan kehidupan normal tanpa batasan ihram.

Tahalul tsani merupakan penanda bahwa jamaah telah menyelesaikan seluruh kewajiban haji secara sempurna.

Hukum Tahallul Bagi Jamaah Haji dan Umroh

Hukum tahalul dalam haji dan umroh adalah wajib. Tanpa melakukan tahalul, ibadah haji dan umroh tidak dianggap sempurna. Tahalul merupakan bagian dari rukun yang harus dipenuhi agar ibadah tersebut sah dan diterima oleh Allah SWT.

Oleh karena itu, setiap jamaah harus memahami pentingnya tahallul dan mengikuti tata cara yang benar.

Tidak melakukan tahallul berarti jamaah masih berada dalam keadaan ihram, yang mengandung berbagai larangan. Karena itu, tahalul sangat penting untuk mengakhiri periode ihram secara resmi dan kembali ke kehidupan normal.

Para ulama sepakat bahwa tahalul adalah bagian integral dari ibadah haji dan umroh yang harus dilaksanakan dengan benar.

Tata Cara Tahallul

Tata cara tahalul berbeda antara haji dan umroh, namun prinsip dasarnya sama, yaitu mencukur rambut atau memotong sebagian rambut. Berikut adalah langkah-langkah tahallul dalam haji dan umroh:

  1. Menyelesaikan Semua Rangkaian Ibadah: Pastikan semua rangkaian ibadah telah selesai dilakukan. Dalam umroh, ini berarti thawaf dan sa’i. Dalam haji, ini termasuk melontar jumrah, menyembelih hewan kurban, dan thawaf ifadah serta sa’i.
  2. Mencukur Rambut atau Memotong Sebagian Rambut: Pria disunnahkan mencukur habis rambutnya (halq), namun diperbolehkan juga memotong sebagian rambut (taqsir). Wanita cukup memotong sebagian rambutnya seukuran ujung jari. Mencukur rambut atau memotong sebagian rambut adalah simbol dari pembersihan dan penyucian diri setelah melaksanakan ibadah.
  3. Berniat untuk Tahallul: Berniat dalam hati untuk melakukan tahallul sebagai bentuk ketaatan kepada Allah SWT. Niat ini penting karena menunjukkan kesadaran dan kesungguhan dalam melaksanakan perintah Allah.
  4. Melakukan Doa Tahallul: Berdoa sesuai dengan tuntunan Rasulullah SAW. Doa ini mencerminkan permohonan seorang hamba untuk mendapatkan rahmat dan ampunan Allah setelah melaksanakan serangkaian ibadah yang berat dan penuh makna.

Doa Tahallul

tahallul bagi perempuan

Berdoa saat tahallul sangat dianjurkan. Doa tahalul yang bisa dibaca adalah:

اللّهُـمَّ اجْعَلْهُ لِي شَعَراً طَيِّباً يَوْمَ الْقِيَامَةِ، وَحْفِظْهُ مِنْ كُلِّ شَرٍّ، وَكُلِّ مَكْرُوهٍ

(Ya Allah, jadikanlah rambut ini baik bagiku di hari kiamat dan lindungilah dari segala keburukan dan hal yang tidak disukai).

Tahalul adalah bagian penting dari ibadah haji dan umrah yang memiliki makna mendalam. Dengan memahami dan melaksanakan tahallul sesuai tuntunan, jamaah akan menyempurnakan ibadahnya dan mendapatkan ridha Allah.

Semoga informasi ini bermanfaat bagi para jamaah yang akan melaksanakan haji dan umrah, sehingga dapat menjalankan tahalul dengan benar dan khusyuk.

Mei 19, 2024

Shalat Arbain, sebuah ibadah yang melibatkan shalat berjamaah sebanyak 40 kali berturut-turut di Masjid Nabawi Madinah, telah menjadi topik yang menarik perhatian umat Islam, terutama di kalangan masyarakat haji Indonesia.

Keberadaan praktik ini didasarkan pada sebuah hadits yang menyatakan keutamaan bagi mereka yang melaksanakan shalat di masjid tersebut sebanyak 40 kali.

Namun, perdebatan muncul terkait keabsahan hadits tersebut, yang oleh sebagian besar ulama dianggap lemah atau dhaif.

Meskipun demikian, praktik shalat Arbain tetap menjadi bagian penting dari tradisi ibadah di Masjid Nabawi.

shalat arbain
Source Image: Ngopibareng.id

Shalat Arbain Hukumnya

Hukum shalat Arba’in, yang merupakan praktik ibadah shalat berjamaah sebanyak 40 kali berturut-turut di Masjid Nabawi Madinah, menjadi subjek perdebatan di kalangan ulama agama Islam.

Praktik ini berdasarkan pada sebuah hadits yang secara umum dianggap lemah atau dhaif oleh sebagian besar para ulama hadits.

Hadits tersebut menyatakan bahwa barang siapa yang melaksanakan shalat di Masjid Nabawi sebanyak 40 kali tanpa ketinggalan, akan dicatatkan baginya kebebasan dari neraka, keselamatan dari siksaan, dan bebas dari kemunafikan.

Meskipun terdapat beberapa versi hadits ini, namun kualitasnya dipertanyakan dan diragukan keabsahannya oleh para ulama hadits.

Dalam Islam, sebuah amalan ibadah harus didasarkan pada landasan yang kuat dan sahih.

Ini berarti bahwa keberadaan sebuah hadits sebagai rujukan dalam menjalankan ibadah haruslah didukung oleh kualitas hadits yang baik dan diakui keabsahannya oleh para ulama hadits yang kompeten.

Dalam konteks shalat Arba’in, kelemahan dalam kualitas hadits yang digunakan sebagai landasan praktik ibadah tersebut menimbulkan keraguan akan keabsahannya dalam Islam.

Beberapa ulama, termasuk Syaikh Abdul Aziz Bin Baz, mufti utama Arab Saudi pada masa lampau, menegaskan bahwa kebenaran dan validitas hadits-hadits yang merujuk pada praktik shalat Arba’in dipertanyakan karena kualitasnya yang lemah menurut kajian ulama hadits.

Oleh karena itu, keberadaan shalat Arba’in tidak memiliki dasar yang kuat dalam hukum agama Islam.

Selain itu, penting untuk memahami bahwa berziarah ke Masjid Nabawi tidak memiliki batasan waktu tertentu yang mengharuskan seseorang untuk berada di sana selama delapan hari berturut-turut untuk melaksanakan shalat Arba’in.

shalat arabain adalah
Source Image: Viva.co.id

Dalil Shalat Arbain di Masjid Nabawi

Dalil yang sering dikutip terkait dengan shalat Arbain di Masjid Nabawi adalah hadits yang diriwayatkan oleh Anas bin Malik, seorang sahabat terkemuka Nabi Muhammad SAW. Hadits ini menyatakan:

“Barang siapa shalat di masjidku (Masjid Nabawi) empat puluh kali, tanpa ketinggalan sekalipun, dicatatkan baginya kebebasan dari neraka, keselamatan dari siksaan, dan ia bebas dari kemunafikan.” (HR. Ahmad)

Hadits ini sering dijadikan landasan oleh sebagian orang untuk meyakini keutamaan shalat Arbain di Masjid Nabawi.

Mereka berpendapat bahwa praktik ini akan membawa pahala yang besar dan memberikan keistimewaan tertentu di hadapan Allah SWT.

Namun, penting untuk dicatat bahwa hadits ini termasuk dalam kategori hadits dhaif atau lemah menurut sebagian ulama hadits.

Artinya, keabsahan dan kekuatan hukumnya diragukan. Oleh karena itu, sebagian ulama menyarankan untuk berhati-hati dalam mengambil kesimpulan atau tindakan berdasarkan hadits yang lemah.

Sebagaimana dalam praktik keagamaan Islam, penting untuk memastikan bahwa amalan yang dilakukan didasarkan pada dalil yang kuat dan sahih.

Ini membantu memastikan bahwa praktik ibadah kita sesuai dengan ajaran Islam yang benar dan tidak bertentangan dengan prinsip-prinsip agama.

Meskipun begitu, ada beberapa ulama yang memandang bahwa meskipun hadits tersebut lemah, shalat Arbain masih dapat dijalankan dengan memperhatikan niat yang baik dan ketakwaan kepada Allah SWT.

Mereka berpendapat bahwa praktik ini dapat menjadi bentuk ibadah yang baik jika dilakukan dengan penuh kekhusyukan dan keyakinan kepada Allah SWT.

Tata Cara Melaksanakan Shalat Arbain

Prosedur pelaksanaan Salat Arbain memerlukan perhatian khusus terhadap beberapa catatan penting.

Seringkali, seseorang mungkin terlambat dalam melaksanakan Salat Arbain karena tertidur atau merasa terlalu lelah dan kurang sehat.

Ketika situasi ini terjadi, seseorang mungkin merasa terburu-buru untuk mengejar takbiratul ihram bersama imam.

Namun, perlu dicatat bahwa ini sebenarnya bertentangan dengan sunah, yang menyarankan agar datang ke masjid dengan sikap yang tenang dan tidak tergesa-gesa.

Sebagaimana yang disabdakan Rasulullah SAW, “Jika kalian mendengar iqamat, berjalanlah menuju shalat dengan tenang dan penuh kehormatan, janganlah terburu-buru, dan usahakan untuk menyusul imam dalam shalat, serta lengkapi bagian yang tertinggal dengan shalat sendiri.”

shalat arbain hukumnya
Source Image: Brnews.id

Berikut adalah beberapa tahapan dalam melaksanakan Shalat Arbain:

1. Niat yang Ikhlas

Sebelum memulai shalat, mulailah dengan niat yang ikhlas untuk melaksanakan ibadah Shalat Arbain dengan tujuan mendekatkan diri kepada Allah SWT. Niat ini haruslah murni dan tulus, semata-mata untuk meraih ridha-Nya.

2. Persiapan Fisik dan Mental

Sebelum waktu shalat tiba, pastikan untuk melakukan persiapan fisik dan mental. Bersihkan diri dan pakaian, serta siapkan diri secara mental untuk menyambut ibadah yang suci ini dengan khusyuk dan khidmat.

3. Waktu dan Tempat

Pastikan Anda melaksanakan Shalat Arbain pada waktu yang tepat, yaitu saat waktu shalat telah tiba. Pilihlah tempat yang tenang dan bersih untuk melaksanakan ibadah ini, idealnya di dalam masjid atau tempat yang terhindar dari gangguan dan distraksi.

4. Takbiratul Ihram

Mulailah shalat dengan takbiratul ihram, yaitu mengangkat tangan sambil mengucapkan “Allahu Akbar” untuk memulai shalat. Ini menandai awalnya ibadah Shalat Arbain dan memasuki keadaan ihram.

5. Membaca Surat Al-Fatihah dan Surat Pendek

Setelah takbiratul ihram, bacalah Surat Al-Fatihah diikuti dengan surat pendek dari Al-Qur’an. Ini merupakan bagian wajib dalam setiap rakaat shalat.

6. Rukuk, Sujud, dan Duduk di Antara Sujud

Lanjutkan shalat dengan melakukan rukuk, sujud, dan duduk di antara sujud dengan khusyuk dan tuma’ninah. Ingatlah untuk memperhatikan gerakan dan bacaan yang benar sesuai dengan tuntunan agama.

7. Tahiyat Akhir dan Salam

Setelah selesai melakukan rakaat terakhir, lakukan tahiyat akhir dengan membaca tasyahud akhir dan salam ke kanan dan kiri. Ini menandai berakhirnya Shalat Arbain.

8. Doa dan Istighfar

Setelah selesai shalat, luangkan waktu untuk berdoa dan memohon ampunan kepada Allah SWT. Gunakan kesempatan ini untuk memohon ridha, keberkahan, dan ampunan-Nya.

9. Bersyukur dan Berdzikir

Sebagai penutup, luangkan waktu untuk bersyukur atas nikmat yang telah diberikan Allah SWT dan melakukan dzikir sebagai bentuk pengingat akan kebesaran-Nya.

Dengan mengikuti tata cara ini dengan penuh khusyuk dan khidmat, diharapkan ibadah Shalat Arbain dapat menjadi sarana untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT dan meraih keberkahan serta ampunan-Nya.

dalil shalat arbain di masjid nabawi
Souce Image: Paltkuning.com

Dalam sebuah ibadah yang kaya akan makna seperti Shalat Arbain, penting bagi kita untuk menyimpulkan dengan penuh refleksi dan pemahaman yang mendalam.

Dalam mengakhiri pembahasan ini, penting bagi kita untuk mengingat bahwa dalam menjalankan ibadah, penting untuk memastikan bahwa amalan yang dilakukan didasarkan pada dalil yang kuat dan sahih.

Semoga dengan pemahaman yang mendalam dan ketakwaan kepada Allah SWT, ibadah kita senantiasa diterima dan membawa keberkahan dalam kehidupan kita.

Mei 5, 2024

Madinah al-Munawwarah, kota suci yang menjadi dambaan umat Muslim dari seluruh penjuru dunia. Kota ini menyimpan banyak tempat bersejarah yang sarat makna dan religius, termasuk tempat ziarah di Madinah.

Bagi para peziarah atau jamaah haji yang berkesempatan mengunjungi Madinah, menziarahi lokasi-lokasi suci di sana, termasuk tempat ziarah di Madinah, akan membawa pengalaman yang mendalam dan memenuhi hati dengan ketenangan.

Para peziarah dapat menjelajahi beberapa tempat ziarah di Madinah yang memungkinkan mereka untuk merasakan kebersamaan dengan sejarah Islam dan memperkuat ikatan batin dengan Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam.

Tempat Ziarah di Madinah

Berikut ini tempat-tempat ziarah di madinah menarik yang wajib dikunjungi:

1. Raudhah di Masjid Nabawi

Raudhah, sebuah area terhormat di dalam Masjid Nabawi yang terletak di antara makam Rasulullah dan mimbarnya, merupakan salah satu tempat ziarah di Madinah yang paling istimewa.

Seluas 330 meter persegi, Raudhah menjadi tempat Beliau Shallallahu ‘Alaihi Wasallam beribadah, menerima wahyu, dan menyampaikan dakwah lebih dari 14 abad lalu.

Bagi jamaah haji, sangat dianjurkan untuk salat di Raudhah ini.

Momen berharga di Raudhah memberikan kesempatan untuk mendekatkan diri kepada Allah dan merefleksikan perjuangan Rasulullah dalam menegakkan Islam sejak awal di Madinah.

Meskipun hanya berukuran kecil, Raudhah memiliki keistimewaan yang luar biasa. Rasulullah pernah bersabda bahwa Raudhah adalah salah satu taman surga di dunia.

Beliau juga menyatakan, siapa pun yang salat di Raudhah, maka Allah akan mengampuni dosa-dosanya.

Karenanya, tidak heran jika banyak jamaah yang berharap dapat merasakan kemakmuran surgawi serta keberkahan yang melimpah dengan salat di Raudhah, tempat ziarah di Madinah yang istimewa.

tempat ziarah di madinah
Source Image: Kumparan

2. Masjid Quba

Masjid bersejarah yang dibangun Rasulullah ketika pertama kali tiba di Madinah setelah melakukan hijrah dari Makkah merupakan salah satu tempat ziarah di Madinah yang paling penting.

Dalam perjalanan hijrah, Rasulullah singgah di Quba terlebih dahulu sebelum memasuki Madinah. Di sinilah Beliau membangun masjid pertama dalam sejarah Islam, yang kemudian dikenal sebagai Masjid Quba.

Setiap Sabtu, Rasulullah meluangkan waktu untuk menunaikan salat Sunnah di Masjid Quba ini. Hal ini menunjukkan keistimewaan masjid ini dalam ibadah.

Selain nilai historisnya, banyak jamaah yang berziarah ke Masjid Quba untuk mencari keberkahan dan mengikuti sunah Rasulullah dengan melaksanakan salat Sunnah di tempat yang sangat bermakna ini.

tempat ziarah di kota madinah
Source Image: detikcom

3. Masjid Qiblatain

Masjid unik yang memiliki dua mihrab, menandai perubahan arah kiblat dari Baitul Maqdis di Palestina ke Masjidil Haram di Makkah.

Awalnya, kaum muslimin menghadap ke Baitul Maqdis saat salat. Namun, setelah menetap di Madinah, Allah menurunkan wahyu untuk mengubah arah kiblat menghadap ke Masjidil Haram di Makkah.

Di Masjid Qiblatain inilah peristiwa bersejarah tersebut terjadi. Ketika salat berjamaah sedang berlangsung, Rasulullah menerima wahyu untuk mengubah arah kiblat.

Beliau kemudian berbalik menghadap ke arah yang baru, diikuti oleh para sahabat. Di sinilah jamaah dapat mencari keberkahan dengan melaksanakan salat Sunnah menghadap dua arah mihrab sesuai tuntunan Rasulullah.

ziarah di madinah
Source Image: Kontraktor Kubah Majid

4. Masjid Khandaq

Masjid yang menjadi pusat aktivitas Rasulullah dan para sahabat pada masa awal Islam di Madinah. Dekat dengan masjid ini, terdapat lokasi Perang Khandaq yang terjadi pada tahun 627 M.

Pada saat itu, kaum Muslim menghadapi ancaman besar dari gabungan pasukan kafir Quraisy dan sekutunya yang bermaksud menyerang Madinah.

Atas perintah Rasulullah, para sahabat menggali parit (khandaq) untuk menghadang musuh.

Peristiwa Perang Khandaq ini menjadi salah satu tonggak penting dalam sejarah Islam. Kaum Muslim berhasil mempertahankan Madinah dari serangan musuh berkat strategi cerdas dan keteguhan iman mereka.

Tidak jauh dari Masjid Khandaq, masih dapat ditemukan pemukiman sahabat Jabir bin Abdullah yang penuh kenangan.

Berziarah ke tempat ini membangkitkan semangat untuk mengingat perjuangan para sahabat dalam membela Islam.

tempat wajib ziarah di madinah
Source Image: Muslimah News

5. Bukit Uhud

Bukit yang memiliki makna ritual, di mana jamaah diajak untuk mendoakan para syuhada Perang Uhud yang telah berjuang memperjuangkan Islam hingga tersebar ke seluruh penjuru dunia, termasuk Indonesia.

Perang Uhud terjadi pada tahun 625 M antara kaum Muslim di bawah pimpinan Rasulullah dengan pasukan kafir Quraisy.

Meskipun pada awalnya kaum Muslim mendapat kemenangan, namun karena lengah, musuh berhasil menyerang balik dan membunuh banyak sahabat.

Di Bukit Uhud inilah peperangan sengit ini berlangsung. Berziarah ke lokasi ini membangkitkan kenangan akan pengorbanan para syuhada yang rela mengorbankan jiwa demi membela Islam.

lokasi ziarah tempat bersejarah di madinah
Source Image: Sindonews.com

Para peziarah didorong untuk mendoakan mereka dan mengambil pelajaran dari keteguhan iman yang mereka miliki.

Dengan menziarahi tempat-tempat bersejarah ini, para peziarah tidak hanya merasakan kedamaian, tetapi juga dapat lebih mendekatkan diri kepada ajaran Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam dan mencari keberkahan dalam perjalanan rohani mereka di Kota Suci Madinah.

Setiap lokasi menyimpan nilai-nilai luhur yang menginspirasi untuk meneladani keteguhan iman dan perjuangan Rasulullah beserta para sahabat dalam menegakkan Islam.