Riba adalah masalah ekonomi yang sering kali dilakukan oleh manusia, termasuk oleh sebagian umat Islam itu sendiri, cukup banyak yang terjebak dalam dosa riba.
Padahal, baik Al-Qur’an, Hadis, maupun jumhur Ulama secara tegas menyatakan bahwa praktik dosa riba adalah haram. Dari Jabir radhiyallahu ‘anhu, beliau menyampaikan bahwa Rasulullah shallahu ‘alaihi wasallam bersabda:
عَنْ جَابِرٍ قَالَ لَعَنَ رَسُولُ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- آكِلَ الرِّبَا وَمُوكِلَهُ وَكَاتِبَهُ وَشَاهِدَيْهِ وَقَالَ هُمْ سَوَاءٌ
“Allah melaknat orang yang memakan (pemakai) riba, orang yang memberi riba, dua orang saksi dan pencatat (dalam transaksi riba), mereka sama saja”. [HR. Muslim dan Ahmad]
Hadis yang mulia ini dengan jelas menjelaskan keharaman riba, bahaya yang ditimbulkannya bagi individu dan masyarakat, serta ancaman bagi mereka yang terlibat dalam dosa riba.
Rasulullah shallahu ‘alaihi wasallam menyebutkan bahwa semua pihak yang terlibat dalam transaksi riba akan terkena laknat.
Dosa Riba Dalam Alquran
Dosa riba adalah salah satu dosa besar yang dilaknat dalam Islam. Dalam Al-Qur’an, Allah subhanahu wa ta’ala menjelaskan secara tegas mengenai dosa riba dan ancaman terhadap pelakunya.
Source image: canva.com
Riba tidak hanya merugikan secara ekonomi, tetapi juga membawa bahaya spiritual dan moral yang serius. Allah subhanahu wa ta’ala menggarisbawahi bahaya serta besarnya dosa riba dengan ancaman yang keras bagi mereka yang terlibat dalam praktik tersebut.
Allah subhanahu wa ta’ala dan Rasul-Nya shallallahu ‘alaihi wasallam memberikan ancaman berat kepada mereka yang terlibat dalam riba.
Ancaman tersebut mencakup azab yang pedih, sebagaimana dinyatakan dalam Al-Qur’an:
“Orang-orang yang makan (mengambil) riba tidak dapat berdiri melainkan seperti berdirinya orang yang kemasukan syaitan lantaran (tekanan) penyakit gila. Keadaan mereka yang demikian itu, adalah disebabkan mereka berkata (berpendapat), sesungguhnya jual beli itu sama dengan riba, padahal Allah telah menghalalkan jual beli dan mengharamkan riba. Orang-orang yang telah sampai kepadanya larangan dari Rabbnya, lalu terus berhenti (dari mengambil riba), maka baginya apa yang telah diambilnya dahulu (sebelum datang larangan); dan urusannya (terserah) kepada Allah. Dan barang siapa yang mengulangi (mengambil riba), maka orang itu adalah penghuni-penghuni neraka; mereka kekal di dalamnya”. [Al-Baqarah/2:275]
Allah juga menghilangkan berkah dari harta yang diperoleh melalui dosa riba dan mencap pelakunya sebagai orang yang kufur:
“Allah memusnahkan riba dan menyuburkan sedekah. Dan Allah tidak menyukai setiap orang yang tetap dalam kekafiran dan selalu berbuat dosa.” [Al-Baqarah/2:276]
Allah juga memerangi riba dan pelakunya, sebagaimana firman-Nya:
“Maka jika kamu tidak mengerjakan (meninggalkan sisa riba) maka ketahuilah bahwa Allah dan Rasul-Nya akan memerangimu. Dan jika kamu bertaubat (dari pengambilan riba), maka bagimu pokok hartamu; kamu tidak menganiaya dan tidak (pula) dianiaya.” [Al-Baqarah/2:279]
Apakah Dosa Riba Bisa Diampuni
Allah subhanahu wa ta’ala masih membuka pintu taubat bagi hamba-Nya yang ingin kembali ke jalan yang benar. Berikut adalah cara-cara untuk bertaubat dari dosa riba menurut ajaran Islam:
Source image: canva.com
5 Cara Taubat dari Dosa Riba
1. Bertaubat dengan Sungguh-sungguh (Taubatan Nasuha)
Taubat dari dosa riba harus dilakukan dengan sungguh-sungguh. Menurut Ustadz Adi Hidayat, taubat yang diterima adalah taubat yang benar-benar tulus, di mana seorang hamba benar-benar menyesali perbuatannya dan berniat untuk tidak mengulanginya lagi.
2. Menghindari dan Tidak Mengulangi Dosa
Setelah bertaubat, penting untuk tidak terjebak kembali dalam praktik riba. Ini berarti menjauhkan diri dari segala bentuk transaksi yang mengandung riba dan berusaha hidup sesuai dengan prinsip-prinsip syariah.
3. Menyalurkan Harta Riba sebagai Sedekah
Jika masih ada sisa harta atau keuntungan dari riba, maka sebaiknya harta tersebut dikeluarkan dalam bentuk sedekah untuk kepentingan umum.
Ini bisa berupa pembangunan fasilitas umum seperti sumur, jalan, masjid, atau tempat ibadah lainnya. Dengan cara ini, harta riba tidak menjadi penghalang dalam proses taubat.
Ustadz Adi Hidayat menjelaskan bahwa dengan meniatkan sisa harta riba untuk sedekah kepentingan umum, Allah akan mengampuni pokok-pokok harta yang didapat dari riba dan yang telah lalu dimaafkan.
4. Meningkatkan Amalan Sholeh
Memperbanyak amal sholeh seperti sedekah, infak, dan ibadah lainnya adalah bentuk perbaikan diri yang penting. Dengan beramal sholeh secara konsisten, seseorang menunjukkan bahwa ia benar-benar telah bertaubat dan berusaha mendekatkan diri kepada Allah.
5. Memperbaiki Kehidupan Secara Keseluruhan
Source image: canva.com
Taubat tidak hanya sebatas pada tindakan menjauhi riba, tetapi juga mencakup perbaikan hidup secara keseluruhan. Ini berarti memperbaiki akhlak, meningkatkan ibadah, dan menjauhi segala bentuk maksiat lainnya.
Penutup
Meskipun dosa riba adalah pelanggaran berat, Allah subhanahu wa ta’ala adalah Maha Pengampun dan Maha Penyayang.
Dengan bertaubat secara tulus, menjauhi praktik riba, dan memperbaiki amalan hidup, seseorang dapat berharap agar dosa-dosanya diampuni oleh Allah.
Pintu taubat selalu terbuka bagi mereka yang benar-benar ingin kembali ke jalan yang benar. Semoga Allah SWT mengampuni dosa-dosa kita dan memberkahi kita dengan ampunan-Nya serta menjamin surga bagi umat yang bertaqwa. Aamiin.
Shalat adalah salah satu pilar utama dalam Islam. Karena kedudukannya yang sangat penting, shalat memainkan peranan penting dalam kehidupan seorang Muslim.
Dalam artikel ini, kita akan membahas secara rinci tentang pahala shalat berjamaah, baik yang dilakukan di masjid maupun di rumah, serta perbandingan pahala shalat berjamaah di tempat-tempat suci seperti Masjidil Haram.
“Shalat berjamaah lebih berharga 27 derajat dibandingkan shalat sendirian.” (HR. Malik, Bukhari, Muslim, Tirmidzi, dan Nasa’i)
Hadits ini menjelaskan bahwa shalat berjamaah mendapatkan pahala yang jauh lebih besar dibandingkan shalat sendirian.
Source image: canva.com
Rasulullah SAW selalu melakukan shalat berjamaah di Masjid Nabawi selama beliau berada di Madinah, menegaskan pentingnya kebersamaan dalam beribadah.
Rasulullah SAW juga bersabda:
“Shalat berjamaah lebih bernilai dibandingkan shalat sendirian dengan tambahan dua puluh tujuh derajat. Ini karena setiap langkah menuju masjid meningkatkan derajat dan menghapus dosa. Selama di masjid, orang tersebut terus dianggap sedang beribadah, dan malaikat mendoakannya dengan doa, ‘Ya Allah, ampunilah dia.’” (HR. Bukhari, Muslim)
Hadits ini menjelaskan bahwa setiap langkah menuju masjid dihitung sebagai pahala shalat berjamaah, dan menunggu waktu shalat di masjid juga merupakan bagian dari ibadah yang bernilai tinggi.
Pahala Shalat Berjamaah di Rumah
Shalat berjamaah di rumah juga memberikan pahala, meski tidak sebesar jika dilakukan di masjid. Hadits yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari dan Muslim menyebutkan bahwa pahala shalat berjamaah di masjid memiliki keutamaan 25-27 derajat lebih tinggi daripada shalat di rumah.
Namun, bagi mereka yang tidak bisa beribadah di masjid karena sakit atau perjalanan jauh, pahala yang diperoleh tetap sama dengan pahala jika mereka sehat dan berada di rumah.
Ibnu Hajar Al-Asqalani menjelaskan bahwa hadits ini berlaku bagi mereka yang memiliki niat baik untuk melakukan shalat berjamaah tetapi terhalang. Pahala tetap diberikan meskipun mereka tidak dapat melaksanakan shalat di masjid.
Pahala Shalat Berjamaah di Masjid
1. Pahala Melangkahkan Kaki ke Masjid
Setiap langkah menuju masjid diberikan pahala khusus. Rasulullah SAW bersabda: “Seorang yang berjalan ke masjid, maka tiap langkah kakinya akan diberikan satu pahala, dihapuskan satu dosa, dan dinaikkan satu derajat oleh Allah SWT.” (Ibnu Majah, Muslim)
2. Pahala Menunggu Waktu Shalat
Jika Anda tiba di masjid sebelum waktu shalat dan menunggu dengan penuh kesabaran, Anda akan mendapatkan pahala shalat berjamaah yang besar. Rasulullah SAW mengatakan: “Orang yang menunggu sholat di masjid diberi pahala seperti sedang sholat.” (HR. Bukhari)
3. Doa Malaikat
Source image: canva.com
Selama berada di tempat shalat, malaikat akan terus mendoakan orang tersebut dengan doa:
“Ya Allah, ampunilah dia, Ya Allah, ampunilah dia.”
Pahala Shalat Berjamaah di Masjidil Haram
Dalam buku Amalan Kecil Berpahala Besar: Meraih Keberkahan Hidup ala Rasulullah SAW yang ditulis oleh Ustadz Arif Rahman, diterangkan mengenai besarnya pahala shalat yang dilakukan di Masjidil Haram.
Hadits dari Jabir RA menjelaskan bahwa shalat di Masjidil Haram memiliki nilai pahala yang mencapai seratus ribu kali lipat dibandingkan dengan shalat di tempat lain. Rasulullah SAW bersabda:
صلاة في مسجدي أفضل من ألف صلاة فيما سواه من المساجد إلا مسجد مكة
“Shalat di masjidku (Masjid Nabawi) lebih baik daripada seribu shalat di masjid lainnya, kecuali Masjidil Haram.” (HR. Bukhari dan Muslim)Bagian Atas Formulir
Hadits ini menegaskan bahwa walaupun shalat di Masjid Nabawi sangat mulia dan lebih baik dari pada seribu shalat di masjid lain, pahala shalat di Masjidil Haram tetap jauh lebih besar.
Penjelasan ini diperkuat oleh Syaikh bin Baz dalam Majmu’ Fatwa, yang menekankan bahwa pahala shalat berjamaah di Masjidil Haram melampaui pahala shalat di seluruh tempat di Tanah Haram, baik Makkah maupun Madinah.
Source image: canva.com
Dalam sebuah hadits lain yang terdapat dalam Shahih Sunan Ibni Majah, disebutkan:
“Shalat di masjidku lebih utama dari seribu shalat di tempat lain, kecuali di Masjidil Haram. Dan shalat di Masjidil Haram lebih utama dari seratus ribu shalat di masjid lainnya.” (HR. Ibnu Majah dan Ahmad)
Hadits-hadits ini menunjukkan bahwa shalat di Masjidil Haram memiliki keutamaan yang sangat besar, yaitu seratus ribu kali lebih baik dibandingkan shalat di masjid lain.
Sementara itu, shalat di Masjid Nabawi bernilai seribu kali lipat dibandingkan dengan shalat di tempat-tempat lain.
Sebagai gambaran, jika seseorang melakukan shalat lima waktu di Masjidil Haram selama sepuluh hari berturut-turut, pahalanya sebanding dengan shalat sejuta kali per hari atau bahkan lebih dari 2.777 tahun.
Oleh karena itu, sangat disarankan untuk memanfaatkan setiap kesempatan untuk beribadah di Masjidil Haram, karena keutamaan yang diberikan oleh Allah SWT sangatlah besar.
Shalat merupakan salah satu dari lima rukun Islam dan menjadi kewajiban terbesar setelah syahadat. Setiap muslim diwajibkan melaksanakan shalat lima waktu, dan meninggalkannya tanpa alasan yang jelas adalah dosa besar.
Namun, banyak yang mengaku muslim tetapi tidak menjaga shalat mereka, bahkan ada yang meninggalkannya sama sekali. Mengapa ini terjadi? Salah satu penyebab utamanya adalah ketidaktahuan mereka tentang pentingnya shalat dalam agama Islam.
5 Dosa Meninggalkan Shalat Ini Pasti Bikin Taubat
Menurut Ibnu Qayyim Al-Jauziyah dalam Kitab Ash Shalah, para ulama sepakat bahwa dosa meninggalkan shalat lima waktu dengan sengaja adalah dosa besar yang paling besar.
Dosa meninggalkan shalat bahkan lebih besar dari pada membunuh, merampas harta, berzina, mencuri, dan minum minuman keras
Dosa meninggalkan shalat wajib
Jika seorang Muslim meninggalkan shalat dengan sengaja, ia akan mendapat dosa besar dan Allah akan melaknatnya dengan balasan menemui Al Ghoyya.
Source image: canva.com
Allah SWT berfirman dalam Surat Maryam ayat 59-60:
“Maka datanglah sesudah mereka, pengganti (yang jelek) yang menyia-nyiakan shalat dan memperturutkan hawa nafsunya, maka mereka kelak akan menemui Al Ghoyya, kecuali orang yang bertaubat, beriman dan beramal saleh.” (QS. Maryam : 59-60)
1. Dosa Meninggalkan Shalat Subuh
Shalat Subuh adalah salah satu dari lima shalat wajib dan dilaksanakan pada waktu yang sangat istimewa. Meskipun keutamaannya sangat besar, banyak orang yang masih sering lalai dalam melaksanakannya.
“Barangsiapa meninggalkan shalat Subuh, maka ia kehilangan perlindungan Allah.”
Selain itu, ada riwayat yang menyebutkan bahwa meninggalkan Shalat Subuh satu kali setara dengan hukuman berada di neraka selama 30 tahun.
Mengingat satu hari di neraka sama dengan 60.000 tahun di dunia, maka satu kali meninggalkan Shalat Subuh berarti akan mendekam selama 60.000 tahun di neraka.
2. Dosa Meninggalkan Shalat Dhuhur
Dosa meninggalkan Shalat Dhuhur dianggap sebagai dosa besar dalam ajaran Islam. Bahkan, dalam beberapa riwayat yang dapat ditemukan dalam sumber-sumber hadis, dosa meninggalkan Shalat Dhuhur satu kali dapat dianggap setara dengan membunuh 1.000 orang Muslim. Hal Ini menegaskan betapa seriusnya pelanggaran ini dalam pandangan Islam.
3. Dosa Meninggalkan Shalat Ashar
Rasûlullâh Shallallahu ‘alaihi wa sallam menekankan pentingnya shalat Ashar secara khusus dalam sabda Beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam:
“Siapa yang terlewatkan shalat Ashar maka seakan-akan hilang keluarga dan hartanya.” [HR. Al-Bukhâri, no. 1537].
Hadis-hadis ini menunjukkan betapa pentingnya shalat Ashar. Dosa meninggalkan shalat Ashar secara sengaja memiliki konsekuensi yang sangat serius, karena dapat menyebabkan gugurnya amal dan dianggap sebagai pelanggaran besar.
Dalam pandangan beberapa ulama, meninggalkan salah satu dari shalat lima waktu juga dapat menyebabkan gugurnya amal seseorang dan dianggap sebagai bentuk kekafiran.
Meski demikian, Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam secara khusus menyebutkan shalat Ashar, menunjukkan bahwa ada keistimewaan tersendiri untuk shalat ini.
Jika tidak ada keistimewaan khusus, maka hukumnya akan sama dengan shalat lainnya seperti Zhuhur, Maghrib, Isya, atau Shubuh.
Namun, karena shalat Ashar memiliki keistimewaan khusus dalam hal hukuman dan dosa, maka menjaga shalat Ashar dengan baik menjadi sangat penting.
Seorang Muslim seharusnya menjaga seluruh shalat lima waktu pada waktunya, baik untuk pria maupun wanita. Meninggalkan satu shalat saja dapat dianggap seolah-olah meninggalkan semuanya.
Source image: canva.com
Dengan menjaga shalat lima waktu dan konsisten dalam pelaksanaannya, seseorang akan mendapatkan pahala yang besar.
Syaikh Muhammad bin Shâlih al-Utsaimîn rahimahullah menjelaskan hadits ini dengan mengatakan, “Di antara keutamaan khusus shalat Ashar adalah siapa saja yang meninggalkannya, maka amalannya gugur, karena shalat Ashar sangat agung.” [Fatâwâ Nur ‘alad Darb, 7/102].
4. Dosa Meninggalkan Shalat Magrib
Dosa meninggalkan sholat Magrib memiliki konsekuensi yang sangat berat dalam pandangan agama Islam. Dalam sebuah riwayat, disebutkan bahwa satu kali meninggalkan sholat Magrib itu dosanya setara dengan berzina dengan orang tua sendiri.
Hal ini menunjukkan betapa seriusnya kewajiban menjalankan sholat Magrib. Sholat Magrib, sebagai salah satu dari lima waktu sholat wajib, memiliki posisi yang sangat penting dalam kehidupan seorang Muslim.
Dengan meninggalkannya, seseorang tidak hanya kehilangan kesempatan untuk beribadah dan mendekatkan diri kepada Allah, tetapi juga dianggap melakukan dosa yang sangat besar, yang dibandingkan dengan dosa besar seperti berzina.
Peringatan ini bertujuan untuk mengingatkan umat Islam tentang pentingnya konsistensi dalam menjalankan ibadah sholat sebagai bentuk ketaatan dan pengabdian kepada Allah.
5. Dosa Meninggalkan Shalat Isya
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah bersabda dalam hadis yang diriwayatkan oleh Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu:
وَلَوْ يَعْلَمُونَ مَا في العَتَمَةِ وَالصُّبْحِ لأَتَوْهُمَا وَلَوْ حَبْوَاً
“Seandainya mereka mengetahui keutamaan yang ada pada shalat Isya’ dan shalat Subuh, tentu mereka akan mendatanginya sambil merangkak.” (HR. Bukhari no. 615 dan Muslim no. 437)
Hadis ini menegaskan betapa besar keutamaan dari shalat Isya’ sehingga seandainya umat Islam menyadarinya, mereka akan berusaha mendatanginya meskipun dengan susah payah.
Selain itu, Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu juga meriwayatkan sabda Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam:
“Tidak ada sholat yang lebih berat bagi orang munafik selain dari sholat Subuh dan sholat ‘Isya’. Seandainya mereka tahu keutamaan yang ada pada kedua sholat tersebut, tentu mereka akan mendatanginya walau sambil merangkak.” (HR. Bukhari no. 657)
Ibnu Hajar menjelaskan bahwa semua shalat terasa berat bagi orang munafik seperti yang disebutkan dalam firman Allah:
وَلَا يَأْتُونَ الصَّلَاةَ إِلَّا وَهُمْ كُسَالَى
“Dan mereka tidak mengerjakan sembahyang, melainkan dengan malas” (QS. At Taubah: 54). Namun, shalat ‘Isya’ dan shalat Subuh lebih berat bagi orang munafik karena mereka enggan melaksanakannya, terutama di waktu-waktu yang tidak nyaman, seperti saat beristirahat di malam hari atau saat nikmatnya tidur di pagi hari (Fathul Bari, 2: 141).
Dengan demikian, kurangnya semangat untuk melaksanakan shalat Isya’bukan hanya menunjukkan kelemahan iman, tetapi juga mengindikasikan bahwa seseorang mungkin termasuk dalam kategori orang munafik, sebagaimana dijelaskan dalam hadis-hadis tersebut.
Dosa Meninggalkan Shalat Jumat
Shalat Jumat merupakan kewajiban yang sangat penting bagi setiap laki-laki Muslim yang baligh dan berakal. Hukumnya adalah fardu ‘ain, yaitu kewajiban individual yang harus dilaksanakan secara berjamaah pada hari Jumat.
Source image: canva.com
Dosa meninggalkan shalat Jumat tanpa alasan syar’i adalah pelanggaran serius dalam Islam dan dianggap haram. Rasulullah saw memberikan peringatan tegas mengenai hal ini dalam sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu:
“Sungguh, aku ingin sekali memerintahkan seseorang mengimami salat di tengah masyarakat, kemudian aku akan membakar rumah mereka yang tertinggal dari salat Jumat.” (HR. Muslim)
Hadis ini menegaskan betapa besarnya dosa meninggalkan shalat Jumat tanpa uzur. Rasulullah saw ingin umatnya menyadari bahwa shalat Jumat adalah kewajiban yang sangat penting dan tidak boleh dianggap enteng.
Dengan demikian, dosa meninggalkan shalat Jumat tanpa alasan menunjukkan pelanggaran besar terhadap ajaran Islam, dan merupakan indikasi dari ketidakpatuhan yang serius.
Penutup
Dengan memahami betapa besarnya dosa meninggalkan shalat, diharapkan kita dapat lebih disiplin dan konsisten dalam menjalankan ibadah shalat sebagai bentuk pengabdian dan ketaatan kepada Allah SWT.
Puasa sunnah adalah amalan sukarela yang dianjurkan dalam agama Islam. Meskipun tidak wajib seperti puasa Ramadhan yang merupakan salah satu dari lima rukun Islam, puasa sunnah sangat dianjurkan karena banyak manfaatnya.
Salah satu puasa sunnah yang sangat dianjurkan adalah puasa Senin Kamis. Sesuai namanya, puasa ini dilaksanakan setiap hari Senin dan Kamis.
Keutamaan Puasa Senin Kamis
1. Hari Ketika Amal Para Hamba Diperiksa
Puasa Senin Kamis memiliki keutamaan yang khusus karena hari Senin dan Kamis adalah waktu di mana amal perbuatan para hamba diperiksa oleh Allah.
Nabi Muhammad SAW memberikan contoh puasa Senin Kamis kepada umatnya karena pada hari-hari ini amal perbuatan kita dilaporkan kepada Allah. Hal ini berdasarkan Hadits yang diriwayatkan oleh Abu Hurairah RA:
“Amal-amal perbuatan itu diajukan (diaudit) pada hari Senin dan Kamis. Oleh karena itu aku ingin amal perbuatanku diajukan (diaudit) pada saat aku sedang puasa.” (HR Tirmidzi).
2. Hari Dibuka Pintu-pintu Surga
Allah SWT membuka pintu-pintu surga setiap hari Senin dan Kamis, sehingga puasa Senin Kamis menjadi salah satu cara untuk mendapatkan kemuliaan tersebut.
Source image: canva.com
Setiap pekan, Allah membukakan pintu-pintu surga pada hari-hari ini bagi hamba-Nya. Hadits berikut menjelaskan hal ini:
“Maka diampuni dalam kedua hari itu setiap hamba yang tidak menyekutukan Allah dengan sesuatu pun, kecuali orang yang di antaranya dan saudaranya terdapat permusuhan. Kemudian dikatakan, lihatlah kedua orang ini hingga keduanya berdamai.” (HR Al Khatib, Muslim, Abu Daud, Nasa’i, At-Tarmidzi, dan Ibnu Hibban).
3. Hari Kelahiran Nabi Muhammad SAW
Menurut buku “Dahsyatnya Puasa Wajib & Sunah Rekomendasi Rasulullah” oleh Amirulloh Syarbini dan Sumantri Jamhari, hari Senin adalah hari kelahiran Nabi Muhammad SAW.
Abu Qatadah RA menceritakan bahwa Rasulullah SAW pernah ditanya tentang puasa pada hari Senin, dan beliau menjelaskan bahwa hari Senin adalah hari istimewa:
“Itu adalah hari aku dilahirkan, diangkat menjadi Nabi, dan diturunkannya Al Quran (pertama kali).” (HR Muslim).
4. Hari Turunnya Al Quran
Nabi Muhammad SAW menerima wahyu pertama dari Allah pada hari Senin. Dengan berpuasa pada hari ini, kita mengikuti sunnah Nabi SAW dan menunjukkan penghargaan terhadap hari yang penuh berkah ini.
Melakukan puasa Senin Kamis adalah cara kita untuk meneladani Nabi Muhammad SAW dan menyambut turunnya Al Quran dengan ibadah yang penuh berkah.
Artinya: “Saya niat berpuasa besok hari Kamis sunah karena Allah Ta’la.”
Jika Anda lupa membaca niat puasa Senin Kamis pada malam hari, jangan khawatir. Puasa ini merupakan puasa sunnah, sehingga niat dapat dibaca di siang hari, dari pagi hingga sebelum waktu dzuhur, asalkan belum melakukan hal-hal yang membatalkan puasa.
Waktu Puasa: Dimulai dari terbit fajar hingga terbenamnya matahari. Selama waktu tersebut, Anda harus menahan diri dari makan, minum, dan hal-hal yang membatalkan puasa.
Hari-hari yang Dilarang Berpuasa:
Hari Raya Idul Fitri (1 Syawal).
Hari Raya Idul Adha (10 Dzulhijjah).
Hari Tasyriq (11, 12, dan 13 Dzulhijjah).
Separuh terakhir dari bulan Sya’ban, kecuali bagi yang sudah melazimkan puasa.
Hari yang diragukan (30 Sya’ban) saat ada kesaksian ru’yatul hilal yang tidak bisa diterima.
Catatan: Meskipun puasa Senin Kamis dapat dilakukan kapan saja, perhatikan bahwa puasa tidak diperbolehkan pada hari-hari yang diharamkan berpuasa.
Dengan mengikuti puasa Senin Kamis, Anda dapat mendapatkan keberkahan dan mendekatkan diri kepada Allah SWT.
Sholat tahajud adalah ibadah malam yang memiliki kedudukan istimewa dalam ajaran Islam. Meskipun terdapat banyak ibadah sunnah yang dianjurkan, ibadah sunnah ini sangat menonjol karena keutamaan sholat tahajud yang sangat besar.
Sholat tahajud yang dilakukan pada sepertiga malam terakhir merupakan bentuk ibadah yang menekankan ketulusan dan dedikasi seorang hamba dalam mendekatkan diri kepada Allah.
Ibadah ini tidak hanya mencerminkan komitmen dan keseriusan seorang Muslim, tetapi juga memberikan kesempatan untuk meraih berbagai keutamaan sholat tahajud yang sangat berharga.
Artikel ini akan membahas keutamaan sholat tahajud secara mendetail, memberikan penjelasan yang komprehensif serta contoh praktis yang dapat memotivasi kita untuk mengamalkannya dengan sepenuh hati
Keutamaan Sholat Tahajud 40 Hari Berturut Turut
8 Keutamaan sholat tahajud yang akan diraih berikut ini:
“Dan pada sebagian malam hari bertahajudlah kamu sebagai suatu ibadah tambahan bagimu; Mudah-mudahan Tuhanmu mengangkat kamu ke tempat yang terpuji.” (QS. Al-Isra’: 79)
Penjelasan: Istilah “maqaman mahmuda” dalam ayat ini merujuk pada posisi yang sangat terhormat dan diakui oleh Allah. Kedudukan ini mencerminkan respek dan penghargaan yang diberikan baik di dunia maupun di akhirat.
Sholat tahajud adalah sarana untuk meraih kedudukan terpuji ini, karena ia menunjukkan komitmen dan kesungguhan seorang hamba dalam beribadah.
Orang yang rutin melaksanakan tahajud akan mendapatkan posisi yang terhormat di mata Allah, yang tidak hanya menghargai usaha dan kesungguhan mereka tetapi juga memberikan mereka status yang tinggi dalam pandangan orang lain.
Contoh: Salah satu contoh keutaman sholat, misalkan seorang profesional yang selalu meluangkan waktu untuk tahajud meskipun memiliki jadwal yang padat, mungkin akan merasakan dampak positif dalam kehidupan kerjanya.
Rekan kerja dan atasan mungkin akan memberikan pengakuan dan respek yang lebih tinggi kepadanya, karena mereka melihat dedikasi dan komitmen yang konsisten dalam beribadah.
Selain itu, ia akan merasakan kedamaian dan keberkahan yang mendalam dalam pekerjaannya serta dalam hubungan sosialnya.
Kedudukan terpuji ini tidak hanya terbatas pada kehidupan duniawi tetapi juga akan berlanjut hingga akhirat, di mana ia akan mendapatkan ganjaran dan penghargaan yang lebih tinggi di hadapan Allah.
2. Dimudahkan Segala Urusannya Oleh Allah SWT
Keutamaan sholat tahajud yang berikutnya ialah mendatangkan kemudahan dalam berbagai urusan hidup kita. Allah SWT berfirman:
رَبِّ أَدْخِلْنِي مُدْخَلَ صِدْقٍ
“Ya Tuhan-ku, masukkanlah aku secara masuk yang benar..” (QS. Al Isra’: 80)
Penjelasan: Keutamaan sholat tahajud di dalam ayat ini menjelaskan tentang permohonan seorang hamba agar Allah mempermudah segala urusan dan memberinya jalan yang benar dalam kehidupannya.
Ketika seseorang rutin melaksanakan sholat tahajud, Allah akan memberikan kemudahan dalam setiap aspek kehidupannya. Kemudahan ini mencakup berbagai hal, mulai dari urusan pribadi seperti keluarga, pekerjaan, hingga aktivitas sehari-hari.
Sholat tahajud bukan hanya sebuah ibadah, tetapi juga merupakan cara untuk memperoleh berkah dan kemudahan dari Allah dalam mengatasi berbagai tantangan dan kesulitan yang mungkin dihadapi.
Allah akan membuka jalan yang lebih baik dan memberikan solusi yang memudahkan dalam berbagai urusan hidup.
Contoh: Contoh lain terkait keutamaan sholat tahajud, misalkan seorang ibu rumah tangga yang secara rutin melaksanakan tahajud mungkin akan merasakan kemudahan dalam mengatur waktu dan menyelesaikan tugas-tugas rumah tangga.
Dengan kehadiran Allah dalam kehidupannya, ia mungkin lebih mudah untuk menyusun jadwal, mengatasi tantangan harian, dan menjaga keharmonisan dalam keluarganya.
Ia juga dapat mengalami perasaan tenang dan penuh berkah dalam menjalani perannya sebagai ibu dan istri. Kemudahan ini bukan hanya dalam bentuk fisik, tetapi juga dalam bentuk spiritual dan emosional, membantu seseorang untuk tetap bersemangat dan optimis dalam menghadapi kehidupan sehari-hari.
3. Solusi Dari Segala Permasalahan
Keutamaan sholat tahajud selanjutnya ialah mendapatkan solusi terbaik dari Allah dalam menghadapi masalah. Allah SWT berfirman:
وَأَخْرِجْنِي مُخْرَجَ صِدْقٍ
“..dan keluarkanlah (pula) aku secara keluar yang benar…” (QS. Al Isra’: 80)
Penjelasan: Keutamaan sholat tahajud di ayat ini menjelaskan tentang permohonan seorang hamba agar Allah memberikan jalan keluar yang terbaik dan benar dalam menghadapi setiap situasi.
Source image: canva.com
Sholat tahajud adalah momen ketika seorang hamba mendekatkan diri kepada Allah dengan penuh ketulusan, dan melalui ibadah ini, Allah akan memberikan petunjuk dan solusi yang terbaik.
Ketika seseorang menghadapi masalah yang kompleks atau tantangan yang sulit, melaksanakan sholat tahajud dengan kesungguhan akan membuka pintu-pintu solusi yang tidak terlihat sebelumnya.
Allah berjanji akan memberikan jalan keluar yang baik dan benar bagi mereka yang tekun beribadah dan memohon petunjuk-Nya.
Contoh: Seorang mahasiswa yang mengalami kesulitan dalam studi, seperti kesulitan memahami materi atau menghadapi tekanan akademis, mungkin merasa tertekan dan bingung.
Setelah melaksanakan sholat tahajud dengan penuh keikhlasan dan memohon petunjuk dari Allah, ia bisa mendapatkan inspirasi atau solusi yang memudahkan pemahaman materi atau mengatasi masalah akademisnya.
Bisa jadi ia menemukan metode belajar yang lebih efektif, mendapatkan bantuan dari dosen, atau bahkan memperoleh solusi kreatif yang tidak terlintas sebelumnya.
Dalam banyak kasus, solusi ini datang sebagai ide atau jalan yang lebih jelas setelah berdoa dan memohon bimbingan Allah di malam hari.
4. Senantiasa Mendapatkan Pertolongan Dari Allah SWT
keutamaan sholat tahajud adalah mendapatkan pertolongan langsung dari Allah.
Keutamaan sholat tahajud dalam al quran, Allah berfirman:
وَاجْعَلْ لِي مِنْ لَدُنْكَ سُلْطَانًا نَصِيرًا
“..dan berikanlah kepadaku dari sisi Engkau kekuasaan yang menolong…” (QS. Al-Isra’: 80)
Penjelasan: Keutamaan sholat tahajud di ayat ini menunjukkan bahwa ketika seorang hamba melaksanakan sholat tahajud dengan tekun, ia dapat memperoleh pertolongan langsung dari Allah.
Pertolongan ini meliputi berbagai bentuk bantuan, perlindungan, dan dukungan dalam menghadapi tantangan hidup. Allah memberikan kekuatan dan kemampuan yang diperlukan untuk mengatasi kesulitan serta menghadapi rintangan dengan lebih efektif.
Pertolongan ini tidak hanya berupa bantuan langsung tetapi juga bisa datang dalam bentuk inspirasi, jalan keluar yang tidak terduga, atau perlindungan dari berbagai bahaya.
Dengan memohon kepada Allah di waktu tahajud, hamba akan merasa lebih yakin dan mendapat dukungan dalam menghadapi berbagai situasi sulit.
Contoh: Seorang pengusaha yang sedang menghadapi krisis dalam bisnisnya, seperti penurunan penjualan atau masalah keuangan, mungkin merasa tertekan dan kesulitan menemukan solusi.
Setelah melaksanakan sholat tahajud dengan penuh keikhlasan dan memohon pertolongan kepada Allah, ia bisa mengalami perubahan signifikan.
Bisa jadi ia mendapatkan ide baru untuk memperbaiki strategi bisnis, atau ada peluang baru yang muncul secara tak terduga.
Bantuan juga bisa datang melalui dukungan dari rekan bisnis atau nasihat berharga yang membantu mengatasi masalah.
Keberuntungan dan bantuan yang tidak terduga ini sering kali merupakan hasil dari doa dan usaha yang dilakukan di waktu tahajud, yang memperkuat keyakinan bahwa pertolongan Allah selalu ada bagi mereka yang berusaha dan berdoa dengan sungguh-sungguh.
5. Mendapatkan Kemuliaan & Memiliki Wibawa
Keutamaan sholat tahajud lainnya ialah, mendapatkan kemuliaan dan kewibawaan. Rasulullah bersabda:
“Dan ketahuilah, bahwa kemuliaan dan kewibawaan seorang mukmin itu ada pada shalat malamnya.” (HR. Hakim; hasan)
Penjelasan: Kemuliaan dan kewibawaan yang dimaksud dalam hadits tentang keutamaan sholat tahajud, merujuk pada peningkatan status dan kehormatan seseorang di mata orang lain serta di hadapan Allah.
Sholat tahajud, sebagai ibadah malam yang dilakukan dengan konsisten, mencerminkan ketulusan dan kesungguhan seseorang dalam beribadah.
Hal ini tidak hanya meningkatkan kedekatan seseorang dengan Allah tetapi juga menciptakan aura kewibawaan dan kepercayaan di mata orang-orang di sekelilingnya.
Source image: canva.com
Orang yang rutin melaksanakan tahajud akan merasakan kemuliaan dalam berbagai aspek kehidupannya, mulai dari hubungan sosial hingga posisi kepemimpinan.
Kewibawaan ini muncul sebagai hasil dari kedekatan spiritual dan integritas yang tercermin dalam tindakan dan perilaku sehari-hari.
Contoh: Seorang guru yang secara rutin melaksanakan tahajud mungkin akan menunjukkan karakter dan sikap yang sangat mempengaruhi murid-muridnya.
Keberanian dan keteguhan dalam menghadapi tantangan, kesabaran dalam mengajar, serta rasa hormat yang ditunjukkan kepada murid-muridnya dapat menciptakan suasana belajar yang positif dan produktif.
Guru tersebut menjadi teladan dalam hal kedisiplinan dan keimanan, sehingga memperoleh rasa hormat yang tinggi dari murid-muridnya dan rekan-rekannya.
Di lingkungan kerja atau komunitas, kemuliaan ini bisa terlihat dari penghargaan dan respek yang diterima, serta kemampuan untuk memimpin dan memotivasi orang lain dengan lebih efektif.
Kewibawaan yang diperoleh melalui sholat tahajud juga bisa membantu dalam membuat keputusan yang bijaksana dan mempengaruhi orang lain secara positif.
6. Dikabulkan Segala Doanya
Sholat tahajud adalah waktu yang sangat mustajabah untuk berdoa. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:
“Rabb kita Tabaraka wa Ta’ala turun ke langit dunia pada sepertiga malam terakhir di setiap malamnya. Kemudian berfirman: ‘Siapa saja yang berdoa kepada-Ku akan Kukabulkan, siapa saja yang meminta sesuatu kepada-Ku akan Kuberi, siapa saja yang memohon ampunan dari-Ku akan Kuampuni.'” (HR. Bukhari dan Muslim)
Penjelasan: Waktu sepertiga malam terakhir adalah saat yang paling mustajabah untuk meraih keutamaan sholat tahajud, sebab saat Allah SWT turun ke langit dunia dan menyatakan kesiapan-Nya untuk mendengarkan doa hamba-Nya.
Ini adalah momen berharga ketika doa-doa kita memiliki peluang terbesar untuk dikabulkan. Keleluasaan dan kemurahan Allah pada waktu ini menjadikannya kesempatan emas bagi setiap muslim untuk memohon segala hajat, mencari petunjuk, dan memohon ampunan.
Contoh: Bayangkan seseorang yang tengah menghadapi keputusan penting, seperti memilih karir atau pasangan hidup. Dalam momen-momen penuh ketidakpastian, dia bisa memanfaatkan waktu tahajud untuk memohon petunjuk dari Allah, meminta agar diberikan jalan yang terbaik dan diberi keyakinan dalam membuat keputusan.
Dengan mengisi sepertiga malam terakhir dengan doa dan permohonan, dia tidak hanya memperkuat keimanannya tetapi juga membuka pintu-pintu berkah dan bimbingan dari Allah yang mungkin tidak terduga sebelumnya.
Selain itu, dia bisa memohon ampunan untuk kesalahan masa lalu, berharap agar dosa-dosa diampuni dan mendapat keberkahan dalam setiap langkah ke depan.
7. Dicatat Sebagai Orang yang Shalih
Keutamaan sholat tahajud yang berikutnya ialah dicatat sebagai orang yang shalih, sebab Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda terkait kebiasaan orang-orang shalih terdahulu.
“Lakukanlah shalat malam oleh kalian, karena hal itu merupakan kebiasaan orang-orang shalih sebelum kalian. Ia pun dapat mendekatkan kalian kepada Rabb kalian, menghapus segala kesalahan dan mencegah dari perbuatan dosa.” (HR. Tirmidzi; hasan)
Penjelasan: Sholat tahajud adalah ibadah yang dicontohkan oleh para nabi dan orang-orang shalih dari generasi sebelumnya. Dengan melaksanakan tahajud, kita mengikuti jejak mereka dan menjadi bagian dari golongan orang-orang yang diberkahi.
Sholat malam ini bukan hanya sebuah ritual ibadah, tetapi juga merupakan sarana untuk mendekatkan diri kepada Allah, menghapus dosa-dosa, dan menjauhkan diri dari perbuatan dosa.
Ini menunjukkan betapa besarnya keutamaan sholat tahajud dalam menanamkan kualitas keimanan dan kebajikan dalam diri seorang muslim.
Contoh: Seorang mahasiswa yang baru saja memulai kuliahnya mungkin menghadapi berbagai tantangan akademis dan pribadi.
Dengan melaksanakan sholat tahajud secara rutin, ia tidak hanya memperoleh bimbingan dan dukungan spiritual, tetapi juga mengikuti teladan orang-orang shalih yang telah sukses dalam kehidupan mereka.
Sholat tahajud membantu mahasiswa tersebut untuk menjaga motivasi, mengatasi stres, dan memperbaiki kualitas ibadahnya.
Melalui rutinitas ini, ia merasa semakin dekat dengan Allah dan berusaha untuk lebih baik dalam segala aspek kehidupannya, mengikuti jejak para pendahulu yang shalih.
8. Penghapus Dosa
Keutamaan sholat tahajud yang terakhir ialah, sholat ini dapat menghapus dosa-dosa dan kesalahan, serta mencegah pelakunya dari perbuatan dosa yang akan datang.
Ketika seseorang melaksanakan tahajud, ia mendapatkan kesempatan untuk memperbaiki diri dan membersihkan hati dari noda-noda dosa yang telah berlalu.
Source image: canva.com
Dengan konsistensi dalam sholat tahajud, seseorang akan semakin dekat kepada Allah SWT yang memberikan bimbingan dan perlindungan untuk menghindari dosa-dosa di masa depan, sehingga hal ini menjadi sangat penting dipahami terkait keutamaan sholat tahajud.
Contoh: Seseorang yang merasa bersalah karena dosa-dosa masa lalu mungkin merasa tertekan dan sulit untuk bertaubat. Dengan rutin melaksanakan sholat tahajud, ia mendapatkan kesempatan untuk berdoa, memohon ampunan, dan memperbarui niatnya untuk hidup lebih baik.
Pengalaman spiritual ini membantu membersihkan hati dan memberikan kemudahan dalam proses taubat. Ia mungkin merasakan perubahan positif dalam hidupnya, seperti peningkatan kualitas hubungan dengan Allah, kemudahan dalam menjalani kehidupan sehari-hari, dan rasa damai yang lebih mendalam.
Penutup
Itulah tadi pembahasan mengenai apa keutamaan sholat tahajud yang sangat besar manfaatnya, semoga artikel mengenai keutamaan sholat tahajud ini mampu memberikan dorongan dan motivasi untuk anda lebih sering lagi menjalankan ibadah sunnah ini.