Hi, How Can We Help You?
  • Makassar 90231, Sulawesi Selatan, Indonesia
  • Email: tazkiyahmandiri@gmail.com

Blog

Maret 22, 2024

Masjidil Haram adalah salah satu tempat suci yang paling dihormati dan dijadikan pusat ibadah bagi umat muslim di seluruh dunia.

Terletak di Mekkah, Arab Saudi, Masjidil Haram adalah masjid terbesar di dunia dengan Ka’bah, yang menjadi pusat ibadah umat Islam. Menjadi fokus para peziarah dan wisatawan di hotel dekat masjidil haram.

Sejarah mencatat bahwa Masjidil Haram telah ada sejak zaman Nabi Ibrahim dan putranya Ismail membangun Ka’bah atas perintah Allah.

Masjidil Haram terus berkembang seiring berjalannya waktu dan saat ini menjadi titik fokus dari ibadah haji dan umrah yang dilakukan oleh jutaan jamaah setiap tahunnya.

Keindahan arsitektur Masjidil Haram yang megah, bersama dengan atmosfer spiritual yang kuat, menciptakan suasana yang memukau bagi para pengunjung.

Pemandangan jamaah dari berbagai belahan dunia yang berkumpul di satu tempat, bersatu dalam ibadah dan keimanan, menjadikan Masjidil Haram sebagai simbol persatuan umat Islam secara global.

Bagi umat Islam yang memiliki kesempatan untuk mengunjungi Mekkah, bermalam di hotel dekat dengan Masjidil Haram adalah keinginan banyak orang. Masjidil Haram adalah tempat suci yang mengelilingi Ka’bah dan menjadi pusat ibadah bagi umat Islam.

Hotel-hotel dekat Masjidil Haram tidak hanya memudahkan akses beribadah, tetapi juga menciptakan suasana khidmat selama perjalanan spiritual di tanah suci.

Hotel Dekat Masjidil Haram Mekah

Berikut 10 hotel dekat Masjidil Haram yang paling recommended:

1. Mekkah Royal Clock Tower, A Fairmont Hotel

Salah satu hotel pilihan yang sangat populer di Mekkah adalah Mekkah Royal Clock Tower, A Fairmont Hotel, sebuah hotel dekat Masjidil Haram.

Dengan lokasi strategis di depan Masjidil Haram, hotel ini menawarkan kenyamanan tak tertandingi dengan 1299 kamar mewah dan 56 lift untuk memudahkan akses tamu.

hotel dekat masjidil haram
Source Image:

Dengan jarak hanya 50 meter dari Masjidil Haram, para pengunjung dapat dengan mudah mengikuti ibadah tanpa harus merasa khawatir akan jarak.

2. Swis Hotel Makkah (100 meter)

Swiss Hotel Mekkah juga merupakan pilihan yang sangat baik bagi para ziarah yang menginginkan kenyamanan ekstra selama mengunjungi Masjidil Haram.

Terletak di kompleks Abraj Al Bait, hotel dekat Masjidil Haram ini menawarkan 1487 kamar deluxe dan suite dengan pemandangan langsung ke Masjidil Haram,

hotel dekat masjidil haram murah
Source Image: agoda.com

3. Dar Al Tawhid Intercontinental

Jika Anda menginginkan pengalaman menginap yang istimewa, Dar Al Tawhid Intercontinental adalah pilihan yang sempurna.

pakej umrah hotel dekat masjidil haram
Source Image: tiket.com

Hanya berjarak 2 menit jalan kaki dari Masjidil Haram, hotel ini dikenal sebagai salah satu hotel terbaik di Mekkah yang menyajikan layanan prima dan fasilitas yang lengkap untuk memenuhi kebutuhan para tamu.

4. Hilton Suites Makkah (Beberapa menit jalan kaki)

Hilton Suites Mekkah juga menawarkan pengalaman menginap yang luar biasa dengan pemandangan langsung ke Masjidil Haram.

hilton suites makkah 10 Hotel Dekat Masjidil Haram Paling Recommended
Source Image: tripadvisor

Dengan letak yang hanya beberapa menit jalan kaki dari Masjidil Haram, para tamu dapat merasakan kehadiran spiritual yang kuat dan magis selama menginap di sini.

5. Conrad Makkah (Pemandangan langsung Masjidil Haram)

Conrad Makkah adalah salah satu hotel mewah yang menawarkan pengalaman menginap yang istimewa dengan pemandangan langsung ke Masjidil Haram, tempat suci bagi umat Islam di Mekkah.

Keunikan dari Conrad Makkah terletak pada kesempatan para tamu untuk menikmati keindahan Masjidil Haram dan Ka’bah langsung dari kamar-kamar yang luas dan modern yang disediakan oleh hotel ini.

Dengan pemandangan yang tidak terhalang, para tamu hotel dekat Masjidil Haram dapat merasakan kedekatan  dengan Baitullah tanpa harus meninggalkan kamar.

hotel dekat masjidil haram
Source Image: hotelmix.id

Menyaksikan kehidupan sehari-hari di sekitar Masjidil Haram, mendengar adzan yang merdu, dan melihat jamaah melaksanakan ibadah memberikan pengalaman mendalam bagi pengunjung hotel.

Dari kamar-kamar elegan hingga fasilitas modern seperti restoran, pusat kebugaran, dan kolam renang.

Conrad Makkah menjamin pengalaman menginap tak terlupakan dengan layanan kamar yang siap melayani setiap kebutuhan tamu.

6. Al Ghufran Safwah Hotel Makkah (Depan Gerbang King Abdulaziz)

Al Ghufran Safwah Hotel Makkah, berlokasi strategis di depan Gerbang King Abdulaziz, memberikan akses langsung ke sekitar Masjidil Haram dekat gerbang suci, tamu hotel dapat langsung akses Masjidil Haram dan nikmati keheningan serta keindahan Mekkah.

43122ea8 b205 45a7 a03b d567f077e100 e1711084086290 10 Hotel Dekat Masjidil Haram Paling Recommended
Source Image: travelbama.com

Kamar-kamar hotel dekat Masjidil Haram nyaman dan elegan, menawarkan pemandangan cakrawala Mekkah yang memukau.

Para tamu dapat menikmati pemandangan yang memukau dari kamar mereka, menciptakan suasana yang tenang dan penuh kedamaian selama menginap di Al Ghufran Safwah Hotel Makkah.

Al Ghufran Safwah Hotel Makkah, dekat Masjidil Haram, fasilitas lengkap termasuk resepsionis 24 jam dan restoran dengan hidangan lezat, berkomitmen menciptakan pengalaman menginap tak terlupakan.

7. Le Meridien Makkah

465560076 10 Hotel Dekat Masjidil Haram Paling Recommended
Source Image: booking.com

Sebuah hotel dekat Masjidil Haram Makkah. Hotel ini menawarkan kamar-kamar yang nyaman dan fasilitas modern untuk para tamu yang ingin melakukan ibadah di Masjidil Haram.

Dengan lokasi yang strategis, Le Meridien Makkah memberikan akses mudah bagi para pengunjung untuk melaksanakan ibadah di Masjidil Haram.

8. Raffles Makkah Palace (Suite luas dengan pemandangan indah)

Raffles Makkah Palace, sebuah hotel dekat Masjidil Haram, merupakan hotel mewah yang menawarkan suite luas dengan pemandangan indah di kompleks Abraj Al-Bait yang bergengsi.

Para tamu dapat menikmati kemewahan dan kenyamanan tingkat tinggi sambil disuguhkan pemandangan yang memukau dari kamar mereka.

530782352 e1711084368796 10 Hotel Dekat Masjidil Haram Paling Recommended
Source Image: booking.com

Dengan layanan kelas atas dan fasilitas lengkap, hotel ini menjadi pilihan ideal bagi mereka yang menginginkan pengalaman menginap yang istimewa di Mekkah.

9. Mekkah Hotel (Pusat kota Mekkah)

Mekkah Hotel (Pusat Kota Mekkah) Terletak di pusat kota Mekkah, Mekkah Hotel adalah destinasi ideal bagi para tamu yang ingin merasakan kehidupan kota suci ini.

Dengan ruang ibadah yang berkapasitas besar, hotel dekat masjidil haram ini cocok bagi para jamaah yang ingin memaksimalkan waktu ibadah mereka di Mekkah.

exterior e1711085605550 10 Hotel Dekat Masjidil Haram Paling Recommended
Source Image: tripadvisor

Selain itu, keberadaannya di pusat kota memudahkan akses para tamu ke berbagai tempat penting dan fasilitas umum di sekitar Mekkah.

10. Pullman ZamZam Makkah (Beberapa meter dari Masjidil Haram)

Pullman ZamZam Makkah adalah salah satu hotel yang terletak hanya beberapa meter dari Masjidil Haram, tempat suci bagi umat Islam di Mekkah.

Keunggulan utama dari hotel ini adalah kedekatannya dengan Baitullah, memungkinkan para tamu untuk merasakan keberkahan dan kedamaian spiritual yang terpancar dari Masjidil Haram.

Dengan lokasi strategis, para tamu hotel dapat dengan mudah mengakses Masjidil Haram untuk beribadah tanpa harus melakukan perjalanan jauh.

Pemandangan langsung ke Masjidil Haram dan Ka’bah memberikan pengalaman yang luar biasa bagi para ziarah yang menginap di sini.

hotel dekat masjidil haram mekah
Source Image: booking.com

Selain itu, Pullman ZamZam Makkah, hotel dekat Masjidil Haram, menawarkan berbagai fasilitas mewah dan kamar-kamar yang nyaman untuk kenyamanan tamu.

Dari studio hingga suite mewah, para pengunjung dapat menikmati akomodasi yang berkualitas tinggi sambil menyaksikan pemandangan kota Mekkah dan Ka’bah yang memukau.

Tips Memilih Hotel Dekat Masjidil Haram:

  • Anggaran: Tentukan budget yang sesuai dengan kemampuan Anda. Harga hotel di Mekkah bervariasi tergantung musim dan waktu pemesanan.
  • Lokasi: Semakin dekat hotel dengan Masjidil Haram, semakin mudah akses Anda untuk beribadah. Namun, biasanya harga hotel yang lebih dekat juga akan lebih mahal.
  • Fasilitas: Pertimbangkan fasilitas yang Anda butuhkan, seperti restoran, laundry, dan layanan spa.`
  • Ulasan: Baca ulasan dari tamu sebelumnya untuk mendapatkan gambaran tentang hotel, pelayanan, dan fasilitas yang ditawarkan.

Penutup

Ka’bah dan Masjidil Haram memiliki peran penting dalam kehidupan spiritual umat Islam di seluruh dunia.

Untuk jamaah haji yang memiliki kesempatan untuk mengunjungi Mekkah, memilih hotel dekat Masjidil Haram adalah keputusan yang bijaksana.

Dengan berbagai pilihan hotel yang menawarkan kenyamanan dan kemewahan, pengalaman ibadah di tanah suci menjadi lebih berkesan.

 

Maret 19, 2024

Malam Lailatul Qadar adalah salah satu malam yang sangat istimewa dalam agama Islam. Dalam tradisi Islam, Lailatul Qadar dianggap sebagai malam yang memiliki keutamaan yang luar biasa.

Malam ini dipercaya sebagai malam ketika Al-Qur’an pertama kali diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW dari surga sebagai pedoman bagi umat manusia.

Lailatul Qadar adalah pertemuan cahaya langit dari para malaikat dan cahaya hati para mukmin yang mempersiapkan diri di Ramadan.

Cahaya ini tidak hanya bersinar hingga keesokan harinya, tetapi sinar dan kedamaian itu akan terus bersinar hingga terbitnya fajar dalam kehidupan kita, bahkan hingga ke akhirat kelak.

Lailatul Qadar bukan hanya tentang momen yang singkat dalam waktu, tetapi juga tentang efeknya yang berkelanjutan dalam kehidupan kita.

Ini adalah malam di mana kedamaian dan rahmat Allah turun dengan kuasa penuh, membawa harapan dan berkah bagi semua yang merenungkannya dengan penuh keimanan dan ketakwaan.

Lailatul Qadar juga sering disebut sebagai “Malam Kebajikan” atau “Malam Keberkahan”. Nama “Lailatul Qadar” sendiri berarti “Malam Takdir” atau “Malam Kemuliaan”.

Malam ini dikenal karena keutamaannya yang sangat besar, di mana ibadah yang dilakukan pada malam tersebut bernilai lebih dari seribu bulan ibadah.

Oleh karena itu, umat Islam sangat memuliakan malam Lailatul Qadar dan berusaha memperbanyak ibadah dan amal baik pada malam tersebut.

Malam Lailatul Qadar Tanggal Berapa

Meskipun malam Lailatul Qadar secara pasti tidak diungkapkan dalam Al-Qur’an, Rasulullah SAW telah memberikan petunjuk bahwa malam itu terjadi pada salah satu malam ganjil di 10 hari terakhir bulan Ramadan.

Banyak ahli meyakini bahwa kemungkinan terbesar adalah malam ke-27 Ramadhan, tetapi tidak ada kepastian mutlak tentang tanggalnya.

Umat Islam diimbau untuk memperbanyak ibadah pada malam-malam tersebut untuk meningkatkan kesempatan mendapatkan malam yang mulia ini.

lailatul qadar
Source Image: sukabumi update

Tanda Tanda Malam Lailatul Qadar

Meskipun tidak ada yang mengetahui secara pasti kapan Lailatul Qadr terjadi, Rasulullah SAW memberikan beberapa tanda-tandanya, yaitu:

  • Ketenangan dan Kedamaian: Malam Lailatul Qadar biasanya terasa sangat tenang dan penuh dengan rasa kedamaian yang mendalam. Orang-orang yang menghabiskan malam ini dengan beribadah sering merasakan kehadiran spiritual yang kuat dan ketenangan batin yang luar biasa.
  • Pengampunan dan Kemaafan: Salah satu tanda Lailatul Qadar adalah pengampunan dosa dan kemaafan dari Allah SWT. Banyak umat Islam yang merasakan perasaan lega dan damai di hati mereka, karena mereka yakin bahwa Allah SWT akan mengampuni dosa-dosa mereka dan memberikan rahmat-Nya.
  • Keberkahan dalam Doa: Doa-doa yang dipanjatkan pada malam Lailatul Qadar diyakini memiliki kekuatan yang luar biasa. Banyak orang yang merasakan bahwa doa-doa mereka akan dikabulkan oleh Allah SWT jika dipanjatkan dengan sungguh-sungguh dan ketulusan hati.
  • Pemahaman yang Mendalam: Banyak umat Islam yang merasakan pemahaman yang mendalam tentang ajaran agama dan nilai-nilai spiritual selama malam Lailatul Qadar. Mereka merasa bahwa Allah SWT membuka hati dan pikiran mereka untuk memahami hikmah-hikmah yang terkandung dalam Al-Quran dan ajaran Islam.

Keutamaan Lailatul Qadar

Malam Lailatul Qadr memiliki keutamaan yang luar biasa, di antaranya:

  1. Penurunan Al-Qur’an: Lailatul Qadar adalah malam ketika Al-Qur’an pertama kali diturunkan dari surga. Malam ini menjadi momen bersejarah bagi umat Islam karena penurunan kitab suci tersebut memuat petunjuk bagi umat manusia.
  2.  Lebih Baik dari Seribu Bulan: Allah SWT berfirman dalam Al-Qur’an bahwa malam Lailatul Qadar lebih baik dari seribu bulan. Artinya, ibadah pada malam ini memiliki keutamaan yang sangat besar dan pahalanya lebih tinggi daripada ibadah selama seribu bulan.
  3. Mengampuni Dosa: Rasulullah SAW menyatakan bahwa orang yang melaksanakan ibadah pada malam Lailatul Qadar dengan tulus dan mengharapkan pahala dari Allah, dosa-dosanya yang telah lalu akan diampuni.

Amalan Malam Lailatul Qadar

Umat Islam dianjurkan untuk memperbanyak ibadah pada malam Lailatul Qadr, seperti:

  • Membaca Al-Qur’an: Tadarus Al-Qur’an dan merenungkan ayat-ayat suci.
  • Berdoa dan berdzikir: Memohon ampunan, rahmat, dan karunia Allah SWT.
  • Membaca hadis dan tafsir Al-Qur’an: Memperdalam ilmu agama dengan mempelajari hadis dan tafsir Al-Qur’an.
  • Melakukan amal kebaikan: Memberikan sedekah, membantu sesama, dan menyebarkan kebaikan.
  • Shalat Tahajud: Shalat tahajud merupakan salah satu shalat sunnah yang dilakukan pada malam hari setelah beristirahat.Melaksanakan shalat tahajud pada malam Lailatul Qadar menjadi lebih istimewa karena pahalanya yang besar di sisi Allah SWT.
  • Membaca Al-Quran: Membaca Al-Quran pada malam Lailatul Qadar merupakan amalan yang sangat dianjurkan. Banyak umat Muslim menghabiskan malam ini dengan membaca Al-Quran dari awal hingga akhir, memperoleh keberkahan dan pencerahan dari firman Allah SWT.
  • Berinfak dan Bersedekah: Berinfak dan bersedekah pada malam Lailatul Qadar juga menjadi amalan yang sangat dianjurkan. Melalui berinfak dan bersedekah, umat Muslim dapat membantu sesama yang membutuhkan dan memperoleh pahala yang besar dari Allah SWT.
  • Mengikuti Kegiatan Keagamaan:Mengikuti kegiatan keagamaan pada malam Lailatul Qadar sangat dianjurkan. Banyak masjid dan lembaga keagamaan yang mengadakan kegiatan khusus pada malam ini, seperti ceramah dan kajian agama, yang dapat memperdalam pengetahuan dan keimanan umat Islam.

Doa Menjelang Lailatul Qadar

Berikut doa yang dapat dipanjatkan menjelang malam Lailatul Qadar:

اللَّهُمَّ إِنَّكَ عَفُوٌّ كَرِيمٌ تُحِبُّ الْعَفْوَ فَاعْفُ عَنِّي

Artinya: “Ya Allah, Engkau Maha Pengampun dan Maha Pemurah, Engkau menyukai ampunan, maka ampunilah aku.”

tanda tanda malam lailatul qadar
Source Image : carapandang

Doa di Malam Lailatul Qadar

Pada malam Lailatul Qadar, umat Islam dianjurkan untuk memperbanyak doa dan memohon ampunan kepada Allah SWT. Berikut salah satu doa yang dapat dipanjatkan:

اللَّهُمَّ إِنَّكَ عَلَّمْتَنَا أَنَّ لَيْلَةَ الْقَدْرِ خَيْرٌمِنْ أَلْفِ شَهْرٍ فَجَعَلْنَا مِنْ أَهْلِهَا وَاجْعَلْهَا لَنَا خَيْرًا مِنْأَلْفِ شَهْرٍ

Artinya: “Ya Allah, Engkau telah mengajari kami bahwa malam Lailatul Qadr lebih baik dari seribu bulan, maka jadikanlah kami termasuk orang-orang yang mendapatkannya dan jadikanlah malam itu lebih baik bagi kami dari seribu bulan.”

Dengan memanjatkan doa ini, umat Islam menyatakan harapan akan keberkahan, ampunan, dan rahmat Allah SWT.

Mereka berdoa agar diberi kesempatan untuk meraih malam yang penuh keberkahan ini dan mendapatkan keutamaan serta ampunan-Nya.

Dengan memperbanyak doa dan amalan baik di malam Lailatul Qadar,umat Islam berharap dapat mendekatkan diri kepada Allah SWT, meraih keberkahan-Nya, dan memperoleh ampunan serta rahmat-Nya.

Semoga dengan kesungguhan hati dan keikhlasan dalam beribadah, umat Islam dapat merasakan kehadiran dan kasih sayang Allah SWT dalam setiap langkah hidup mereka.

Siapakah yang Beruntung Meraih Lailatul Qadar?

Tidak terdapat indikasi pasti, baik dari Al-Qur’an maupun hadis, yang menunjukkan siapa yang secara spesifik mendapatkan Lailatul Qadar melalui ciri khas tertentu.

Oleh karena itu, sulit bagi kita untuk menetapkan siapa yang beruntung dan siapa yang tidak.

Intinya, siapapun yang mendedikasikan dirinya untuk beribadah dan melakukan amal saleh di setiap malam selama 10 hari terakhir bulan Ramadan, dipastikan akan mendapatkan keberkahan Lailatul Qadr.

Jika kita merujuk pada hadis Rasulullah, kita dapat melihat tanda-tanda bahwa malam Lailatul Qadar terjadi di pagi hari keesokan harinya.

Dan bagi siapa yang menyadari dan mengenali tanda-tanda Lailatul Qadr di pagi harinya, serta menghabiskan harinya dengan beribadah, hendaklah bergembira karena telah mendapatkan kesempatan besar.

Namun, penting untuk diingat bahwa kita tidak seharusnya memamerkan kepada orang lain bahwa kita telah mendapatkan Lailatul Qadr.

Seperti yang disampaikan oleh Syaikh Prof. Dr. Muhammad Az-Zuhaily, “Siapa pun yang menyaksikan terjadinya Lailatul Qadr, hendaklah dia merahasiakannya.

Kemudian, dia berdoa dengan penuh ikhlas, niat baik, dan keyakinan untuk kepentingan agama dan dunianya.”

lailatul qadar
Sourc Image: detikcom

Hikmah dari Penyembunyian Tanggal Lailatul Qadar

Hikmah dari penyembunyian tanggal Lailatul Qadr membawa berbagai pelajaran penting bagi umat Islam. Pertama-tama, penyembunyian tersebut mengajarkan tentang pentingnya ketekunan dan kesungguhan dalam beribadah.

Umat Islam diajak untuk aktif mencari Lailatul Qadr dengan melakukan ibadah dan amal saleh selama 10 hari terakhir Ramadan, sebagai bentuk keseriusan dalam mencapai keberkahan malam yang mulia tersebut.

Selain itu, penyembunyian tanggal Lailatul Qadr juga menjadi ujian bagi hati dan kesabaran umat Islam.

Dengan tidak diketahui secara pasti kapan malam tersebut terjadi, umat Islam diuji untuk tetap konsisten dalam menjalankan ibadah dan berdoa sepanjang 10 hari terakhir Ramadan.

Hal ini mengajarkan kesabaran, keteguhan hati, dan keikhlasan dalam beribadah, karena keberkahan malam Lailatul Qadr tidak ditentukan oleh kesempatan yang terlihat secara jelas.

Lebih lanjut, penyembunyian tanggal Lailatul Qadr mengingatkan umat Islam akan pentingnya keimanan dan keyakinan tanpa harus bergantung pada bukti yang nyata.

Meskipun tanggalnya disembunyikan, umat Islam percaya bahwa Allah SWT akan memberikan petunjuk kepada hamba-Nya yang tulus dalam mencari dan beribadah dengan sungguh-sungguh.

Hal ini memperkuat keimanan umat Islam bahwa Allah SWT Maha Mengetahui dan Maha Bijaksana dalam memberikan ujian dan keberkahan kepada hamba-Nya.

Dengan demikian, hikmah dari penyembunyian tanggal Lailatul Qadr bukan hanya tentang mencari malam yang mulia, tetapi juga tentang proses dan perjalanan spiritual umat Islam dalam mencapai keberkahan tersebut.

Semoga dengan kesungguhan dan ketulusan hati dalam beribadah, kita semua diberi petunjuk untuk mendapatkan Lailatul Qadr dan memperoleh keberkahannya.

Maret 15, 2024

Abdul Muthalib merupakan salah satu tokoh penting dalam sejarah Islam. Tidak hanya dikenal sebagai kakek dari Nabi Muhammad SAW, Abdul Muthalib juga dikenal sebagai pemimpin yang bijaksana.

Ada banyak sekali kisah yang terjadi selama masa kepemimpinan beliau, salah satunya sejarah penghancuran Ka’bah oleh pasukan Abrahah.

Bagi umat islam, penting untuk mengetahui sejarah islam termasuk kisah Abdul Muthalib. Pada artikel ini, kami akan membahas mengenai Abdul Muthalib mulai dari silsilah keluarga hingga masa kepemimpinannya.

Kisah Hidup Abdul Muthalib

Siapa Abdul Muthalib?, Syaibah bin Hasyim atau yang lebih dikenal dengan Abdul Muthalib, merupakan seorang pemimpin keempat dari suku Quraisy. Beliau adalah kakek dari Nabi Muhammad SAW.

Saat usianya mencapai 8 tahun, pamannya yang bernama Muthalib bin Abdu Manaf datang menemui dan memintanya untuk ikut bersamanya.

Awalnya, Salmah (ibu Abdul Muthalib) tidak menyetujui putranya pergi, begitupun Abdul Muthalib yang tidak ingin meninggalkan ibunya.

Muthalib pun menjelaskan kepada Salmah bahwa kehidupan di Mekah lebih baik daripada di Yatsrib. Setelah mendengarkan penjelasan dari Muthalib, akhirnya Salmah setuju untuk membiarkan Abdul Muthalib pergi.

Sejak saat itu, beliau diajak pergi ke Mekah dan dirawat oleh pamannya di sana.

1. Nama Asli Abdul Muthalib

Abdul Muthalib bernama asli Syaibah bin Hasyim. Nama “Syaibah” memiliki arti “kuno” atau “yang berambut putih”. Hal ini karena di rambut hitamnya terdapat garis putih. Beliau juga disebut Syaibah al-Hamd yang berarti “pemilik garis putih yang terpuji”.

Saat usia Syaibah menginjak 8 tahun, ia diajak oleh pamannya yang bernama Muthalib untuk tinggal bersama di Mekah. Saat itu, banyak orang yang menganggap Syaibah adalah budak (pelayan) dari Muthalib, sehingga orang-orang mulai memanggilnya Abdul Muthalib (pelayan Muthalib)

2. Silsilah Abdul Muthalib

abdul muthalib
source image: facebook kangen rasulullah saw

Silsilah keluarga Muthalib memang panjang. Ayah Abdul Muthalib bernama Hasyim bin Abdu Manaf yang merupakan nenek moyang dari Bani Hasyim, salah satu keturunan Quraisy di Mekah. Sedangkan ibunya bernama Salma binti Amr yang berasal dari Bani Najjr, klan suku  hazraj di Madinah.

Ayah beliau wafat sebelum beliau lahir. Saat itu, ayahnya sedang berbisnis di Syam. Setelah ditinggal ayahnya, beliau dibesarkan di Yastrib bersama dengan ibu dan keluarganya.

Beliau memiliki 5 orang istri. Dari istri-istrinya tersebut melahirkan 10 orang anak laki-laki dan 6 orang anak perempuan.

Berikut nama istri-istri Abdul Muthalib beserta dengan anaknya.

  • Nutailah binti Janab, melahirkan 2 orang putra bernama Al-Abbas dan Dhirar.
  • Halah binti Wuhaib bin Abdu Manat bin Zuhrah bin Kilab bin Murrah bin Ka’ab bin Luay, melahirkan 3 orang putra bernama Hamzah, Hajl, Al-Muqawwim, dan seorang putri bernama Syafiah.
  • Fathimah binti Amr bin Aidz bin Imran bin Makhzum bin Yaqadhah bin Murrah bin Ka’ab bin Luay bin Ghalib bin Fihr bin Malik bin An-Nahdr, melahirkan 3 orang putra bernama Abdullah, Abu Thalib (nama aslinya Abdu Manaf), Zubair, dan 5 orang putri bernama Ummu Hakim Al-Baidha, Atikah, Umaimah, Arwa, dan Barrah.
  • Samra binti Jundub, melahirkan seorang putra bernama Al-Harits.
  • Lubna binti Hajar bin Abdu Manaf bin Dhathir bin Hubsyiyyah bin Salul bin Ka’ab bin Amr Al-Khuza’i, melahirkan seorang putra bernama Abu Lahab (nama aslinya Abdul Uzza)

Muthalib kemudian memiliki seorang cucu bernama Muhammad, yang merupakan anak dari Aminah dan Abdullah. Aminah itu sendiri merupakan anak dari Barrah binti Abdul Uzza bin Utsman bin Abduddaar bin Qushay bin Kilab bin Murrah bin Ka’ab bin Luay bin Ghalib bin Fihr bin Malik bin An-Nahdr

3. Agama Abdul Muthalib

Berdasarkan sejarah, agama yang beliau anut adalah Abrahamic atau Agama Ibrahim. Hal ini dikarenakan tidak pernah terdengar kisah sejarah di dalam Al-Quran ataupun hadits yang mengungkapkan bahwa Abdul Muthalib menyembah berhala seperti kabilah lain.

Selain itu, beliau hidup hanya sampai Nabi Muhammad berusia 8 tahun dan belum menjadi rasul. Sehingga, beliau belum memeluk agama islam.

4. Anak Abdul Muthalib

anak2 abdul muthalib
Source image: Hops id

Beliau memiliki 10 orang anak laki-laki dan 6 orang anak perempuan yang dilahirkan dari ibu yang berbeda.

Berikut 10 anak laki-laki Abdul Muthalib.

  • Al-Abbas
  • Hamzah
  • Abdullah
  • Abu Thalib (nama aslinya Abdu Manaf)
  • Zubair
  • Al-Harits
  • Hajl
  • Al-Muqawwim
  • Dhirar
  • Abu Lahab (nama aslinya Abdul Uzza)

Berikut 6 anak perempuan Abdul Muthalib.

  • Shafiyyah
  • Ummu Hakim Al-Baidha
  • Atikah
  • Umaimah
  • Arwa
  • Barrah

3 Peristiwa Penuh Hikmah Abdul Muthalib

1. Abdul Muthalib Sebagai Penjaga Ka’bah

Pada tahun gajah atau tahun kelahiran Nabi Muhammad, beliau dipercaya untuk menjadi pemimpin Mekah dan menjaga Ka’bah. Pada masa kepemimpinannya, beliau menghadapi situasi dimana ia harus melindungi Ka’bah dari Raja Abrahah yang ingin menghancurkannya.

Saat itu, ada seorang raja besar dari Yaman bernama Abrahah yang merasa iri kepada Mekah dan Ka’bah, karena sering dikunjungi orang dari berbagai penjuru dunia untuk melaksanakan haji atau umrah.

Abrahah pun berusaha menandingi Mekah dengan membuat gereja megah di Yaman. Tujuannya agar orang-orang tidak berziarah ke Mekah dan beralih datang ke gerejanya. Orang Arab yang mendengar hal tersebut langsung marah dan merusak bangunan gereja milik Abrahah.

Abrahah yang mendengar gerejanya dirusak pun marah dan langsung mengumpulkan pasukannya untuk menghancurkan Ka’bah. Dia datang bersama dengan pasukannya dan dipimpin seekor gajah putih bernama “Mahmud”.

Beberapa suku di Arab berusaha untuk melawan Abrahah, namun tidak bisa karena kekuatannya yang besar. Bahkan Abrahan sempat merampok harta serta hewan ternak penduduk Mekah.

Ketika Abrahah ingin memasuki Mekah, ia mengirim seseorang dari Himyar untuk memberitahu Abdul Muthalib tentang keinginannya untuk menghancurkan Ka’bah.

Abdul Muthalib pemimpin Mekkah meminta semua orang untuk berlindung di bukit. Sedangkan Abdul Muthalib dan beberapa anggota kaum Quraisy tetap berada di lingkungan Ka’bah.

Abrahah kemudian mengirim seseorang untuk mengundang Abdul Muthalib mendiskusikan beberapa hal. Abdul Muthalib pun datang menemui Abrahah.

Abrahah mengatakan bahwa ia hanya ingin menghancurkan Ka’bah dan tidak berniat perang. Abdul Muthalib pun tidak menjawab dan hanya meminta Abrahah untuk mengembalikan 200 unta yang telah dia rampas.

Abdul Muthalib pada saat itu sudah pasrah. Ia berdiri di depan pintu Ka’bah sambil berdo’a kepada Allah SWT karena terlalu lemah untuk melindungi rumah Tuhan.

Saat itu, Abrahah dan pasukannya langsung bersiap untuk memasuki Mekah. Tidak disangka, pasukan gajah Abrahah tiba-tiba berlutut dan menghadap ke Mekah.

abdul muthalib bertugas sebagai penjaga
Source image: Alif id

Saat Abrahah dan pasukannya kebingungan, munculah segerombol burung yang membawa batu kecil dan menghujani pasukan Abrahah.

Setelah kejadian tersebut, hampir seluruh pasukan Abrahah tewas termasuk Abrahah. Dengan begitu, pasukan Abrahah pun gagal menghancurkan Ka’bah.

2. Abdul Muthalib Meninggal Pada Usia

Beliau lahir pada tahun 497 dan meninggal pada tahun 578. Menurut sejarawan, ada yang mengatakan beliau wafat di usia 80 tahun, ada juga yang mengatakan lebih dari 100 tahun. Hal ini disebutkan dalam kitab Al-Sirah Al-Halbiyah berikut:

توفي عبد المطلب وله من العمرخمس وتسعون سنة، وقيل مائة وعشرون، وقيل وأربعون

Artinya : Abdul Muththalib meninggal pada usia 95 tahun, sebagian mengatakan 110 tahun, sebagian mengatakan 140 tahun.

Beliau menjadi pengasuh Nabi Muhammad sejak ia berusia 6 tahun, tepatnya setelah ibu Nabi Muhammad meninggal.

Setelah 2 tahun mengasuh Nabi Muhammad, beliau pun wafat pada saat Nabi Muhammad berusia 8 tahun. Setelah ditinggal kakeknya, Nabi Muhammad diasuh oleh pamannya bernama Abu Thalib.

Makam Abdul Muthalib

Menurut para ulama’, beliau dimakamkan di Gunung Hujan yang ada di Kota Mekah. Makamnya bersebelahan dengan makam kakeknya, yaitu Qushay bin Kilab. Saat ini, Gunung  Hujan dikenal sebagai tempat pemakaman Jannatul Mualla di Mekkah, Arab Saudi.

3. Abdul Muthalib Masuk Surga atau Neraka

Abdul Muthalib, kakek dari Nabi Muhammad SAW masuk surga. Hal tersebut berdasarikan pada firman Allah yang mengatakan bahwa tidak ada azab kepada hambanya sebelum diutus rasul untuk datang.

Sebagaimana firman Allah SWT dalam Q.S Al Isra ayat 15 yang berbunyi:

وَمَا كُنَّا مُعَذِّبِينَ حَتَّىٰ نَبْعَثَ رَسُولًا…

Artinya : “Kami tidak akan mengazab sebelum Kami mengutus seorang rasul.” (Q.S Al-Isra Ayat 15)

Dari ayat tersebut menunjukkan bahwa Allah tidak akan memberi azab kepada seseorang sebelum diutus rasul untuk datang. Diketahui Muthalib hidup sebelum Nabi Muhammad lahir hingga usia Nabi Muhammad SAW 8 tahun.

Begitupun dengan ayahnya yang meninggal saat Nabi Muhammad di usia 2 bulan di dalam kandungan dan ibunya meninggal saat Nabi Muhammad SAW berusia 6 tahun.

abdul muthalib meninggal pada usia
Source Image: Arina id

Pada masa hidup Abdul Muthalib, Nabi Muhammad masih belum diutus menjadi rasul. Pada zaman tersebut masih belum masuk ajaran agama islam. Berdasarkan ayat Al-Qur’an di atas, maka beliau masuk surga.

Meski belum memeluk ajaran agama islam, beliau tidak melakukan hal musyrik. Beliau tidak menyembah berhala seperti yang dilakukan nenek moyangnya.

Penutup

Selain itu, beliau juga berperan penting dalam sejarah islam yaitu memimpin Mekah dan menjaga Ka’bah selaku rumah Allah SWT.

Meskipun beliau meninggal sebelum Nabi Muhammad menjadi rasul, namun kisah perjuangannya angat penting bagi sejarah islam.

Kepemimpinannya yang bijaksana serta rasa sayangnya kepada Nabi Muhammad menjadi sosok yang menginspirasi bagi umat islam. Tidak hanya di dalam sejarah agama islam, beliau juga menjadi tokoh penting bagi bangsa Arab pada zamannya.

Maret 15, 2024

Ada banyak sekali kisah inspiratif dalam sejarah islam yang memotivasi dan mengajarkan pelajaran berharga bagi umat muslim. Salah satunya kisah inspiratif tersebut datang dari Siti Hajar.

Seorang wanita yang memiliki ketabahan dan kekuatan dalam menghadapi cobaan dari Allah SWT. Kisah Siti Hajar memberikan inspirasi dan motivasi bagi umat Muslim untuk memperkuat iman, tawakkal, dan kesabaran dalam menghadapi ujian hidup.

Pada artikel ini, kami akan membahas mengenai kisah inspiratif Siti Hajar dan perjuangannya menjadi seorang ibu.

Kisah Siti Hajar Dalam Al Quran

Siti Hajar merupakan sosok perempuan yang terkenal tangguh dan sabar. Ia merupakan istri Nabi Ibrahim AS. Sosok perempuan tersebut melahirkan seorang nabi yang meneruskan dakwah Nabi Ismail.

Meskipun tidak disebutkan secara jelas nama Siti Hajar dalam Al-Quran, namun terdapat sebuah ayat yang dikutip dalam Surat Ibrahim ayat 37 yang berbunyi:

َبَّنَآ اِنِّيْٓ اَسْكَنْتُ مِنْ ذُرِّيَّتِيْ بِوَادٍ غَيْرِ ذِيْ زَرْعٍ عِنْدَ بَيْتِكَ الْمُحَرَّمِۙ رَبَّنَا لِيُقِيْمُوا الصَّلٰوةَ فَاجْعَلْ اَفْـِٕدَةً مِّنَ النَّاسِ تَهْوِيْٓ اِلَيْهِمْ وَارْزُقْهُمْ مِّنَ الثَّمَرٰتِ لَعَلَّهُمْ يَشْكُرُوْنَ

Artinya : Ya Tuhan kami, sesungguhnya aku telah menempatkan sebagian keturunanku di lembah yang tidak ada tanamannya (dan berada) di sisi rumah-Mu (Baitullah) yang dihormati. Ya Tuhan kami, (demikian itu kami lakukan) agar mereka melaksanakan salat. Maka, jadikanlah hati sebagian manusia cenderung kepada mereka dan anugerahilah mereka rezeki dari buah-buahan. Mudah-mudahan mereka bersyukur.”

Ayat tersebut sangat menggambarkan kisah Siti Hajar, Nabi Ismail, dan Nabi Ibrahim.

siti hajar
Source Image: alif.id

Hal tersebut menggambarkan perjuangan Hajar yang ditinggal Nabi Ibrahim di sebuah lembah yang gersang tanpa ditumbuhi tanaman.

Dalam kisah tersebut diceritakan Siti Hajar yang berusaha mencari air untuk anaknya, Nabi Ismail hingga berlari dari Bukit Safa ke Bukit Marwah yang kini menjadi ritual Sa’i dalam rukun haji.

Siti Hajar Istri Nabi Ibrahim

Setelah menikah lama dengan Nabi Ibrahim, Sarah (istri Nabi Ibrahim AS) masih belum memiliki keturunan.Kemudian, Sarah menyarankan Nabi Ibrahim AS untuk menikah lagi dengan Siti Hajar.

Sarah melihat bahwa Siti Hajar merupakan perempuan yang sholeh, baik, dan bijaksana, sehingga ia merasa Hajar cocok untuk Nabi Ibrahim AS.

Kemudian, Nabi Ibrahim merenungi saran dari Sarah dan meminta petunjuk kepada Allah SWT. Hingga akhirnya, Allah SWT memberikan petunjuk kepada Nabi Ibrahim AS untuk menikahi Hajar.

Setelah Siti Hajar dan Nabi Ibrahim AS menikah, mereka dikaruniai seorang anak bernama Ismail.Nabi Ibrahim AS pun sangat senang memiliki seorang anak. Semua orang tahu bahwa beliau sangat sayang kepada anaknya. Tetangga Nabi Ibrahim pun banyak yang memuji Siti Hajar.

Sarah yang mulanya biasa saja mendengar pujian tetangga kepada Hajar dan berniat baik lama kelamaan pun cemburu.

Hingga akhirnya, Sarah mengusulkan kepada Nabi Ibrahim AS agar Hajar dan Sarah tidak satu rumah lagi. Kemudian, Nabi Ibrahim AS pun meminta petunjuk kepada Allah SWT.

Akhirnya, Allah SWT memberi perintah kepada Nabi Ibrahim AS untuk membawa Siti Hajar pindah dari Palestina ke Mekah.

Kisah Siti Hajar Ditinggal Nabi Ibrahim

Setelah mendapatkan perintah dari Allah SWT untuk pindah, Nabi Ibrahim AS pun membawa Siti Hajar  dan Nabi Ismail yang masih bayi untuk menuju ke tempat yang  diperintahkan oleh Allah.

Mereka bertiga menempuh perjalanan dengan berjalan kaki selama 1 bulan. Hajar pun tidak pernah bertanya kepada Nabi Ibrahim mengenai tujuan mereka. Ia hanya taat dan percaya sepenuhnya kepada Nabi Ibrahim AS.

Setelah sampai di sebuah lembah Bekkah (dekat dengan Baitullah), Nabi Ibrahim mengatakan bahwa tujuan mereka telah sampai.

Kisah Siti Hajar Ditinggal Nabi Ibrahim
Source Image: kumparan

Di tempat yang tandus, kering, dan tidak ada satupun tumbuhan itu, Nabi Ibrahim AS berkata “Disinilah rumah kedua kita”. Nabi Ibrahim AS, Hajar, dan Ismail pun tinggal di sebuah rumah tua dari dahan kayu yang mengering.

Setelah tiga hari tinggal di tempat tersebut dengan persedian makanan dan minuman seadanya, Nabi Ibrahim AS mengatakan bahwa beliau harus kembali ke Palestina.

Hajar pun bertanya kepada Nabi Ibrahim AS, “Ya Ibrahim, mengapa engkau meninggalkan kami disini?”. Tanpa sepatah kata apapun, Nabi Ibrahim AS berjalan dan pergi meninggalkan Siti Hajar dan Ismail.

Setelah berjalan cukup jauh, Hajar bertanya lagi kepada Nabi Ibrahim AS, “Apakah Allah yang memerintahkanmu wahai suamiku?”. Nabi Ibrahim AS pun berhenti dan menjawab “Benar”.

Setelah itu, Siti Hajar pun menjawab dengan kata-kata yang menyentuh, “Kalau begitu, pergilah engkau wahai suamiku, Allah tidak akan mengecewakan kami”.

Setelah itu, Nabi Ibrahim AS pun pergi meninggalkan Siti Hajar bersama dengan Ismail.

Kisah Siti Hajar dan Anaknya Ismail

Setelah kepergian Nabi Ibrahim AS, Siti Hajar berusaha bertahan hidup di tempat yang tandus tersebut. Dia menggendong Ismail dan bertahan melawan panasnya cuaca di siang hari dan dinginnya malam.

Siti Hajar melihat seluruh wilayah tersebut. Tidak ada satupun sumber kehidupan di sana, yang ada hanyalah gurun yang panas dan gersang.

Kisah Siti Hajar dan Anaknya Ismail
Source Image: indozone life

Namun, Siti Hajar percaya bahwa Allah tidak akan meninggalkannya sendiri dan pertolongan Allah pasti akan datang kepada hambanya. Hajar dan Ismail ditinggal oleh Nabi Ibrahim AS selama 13 tahun lamanya. Setelah itu, Nabi Ibrahim mendatangi Ismail dan Siti Hajar.

Meskipun sudah lama tidak bertemu, Nabi Ibrahim dan Ismail tetap akrab dan memiliki hubungan yang baik. Hal ini tidak lain karena ajaran Hajar yang tidak pernah menjelekkan Nabi Ibrahim AS di depan anaknya meskipun dia tidak pernah muncul di kehidupannya.

Kisah Siti Hajar Mencari Air

Hari pertama Hajar ditinggal oleh Nabi Ibrahim AS, ia masih bisa bertahan dengan ketersediaan air serta makanan yang dimiliki. Hingga akhirnya ia pun kehabisan air dan Ismail menangis karena kehausan. Siti Hajar panik dan berusaha untuk mencari air.

Ia pun berlari menaiki bukit dan menuruni lembah demi mendapatkan air untuk Ismail. Hajar tidak tega mendengar tangisan dari Ismail yang kehausan.

Siti Hajar Berlari Dari Bukit Shafa ke Marwah

siti hajar
Source Image: indoxone life

Demi mendapatkan air, Hajar kemudian meninggalkan Ismail dan berlari-lari kecil menuju ke Bukit Shafa hingga ke Bukit Marwah. Di tengah kegelisahannya, Hajar pun terus berdoa kepada Allah SWT dengan hati yang luruh agar memberikan pertolongan kepadanya.

Permintaan Hajar kepada Allah SWT ia lakukan sebanyak 7 kali sambil ia terus bolak balik di tempat yang sama. Namun, ia masih tidak menemukan air untuk diberikan kepada Ismail.

Siti Hajar Air Zam Zam

Ketika Hajar sampai di Bukit Marwah untuk mencari air, tiba-tiba suara tangisan Ismail sudah tidak terdengar lagi. Ia takut bahwa telah terjadi sesuatu yang buruk kepada Ismail.

Akhirnya, Hajar langsung berlari ke arah Ismail. Saat itu, ia melihat ada seorang laki-laki bertubuh gagah dengan memakai jubah dan sorban putih yang sedang memberikan minuman kepada Ismail.

Ternyata, seseorang tersebut adalah malaikat Jibril utusan Allah SWT. Saat itu, Siti Hajar tidak mengetahui bahwa orang tersebut adalah malaikat. Ketika ia berlari mendekati Ismail, malaikat tersebut langsung menghilang.

Siti Hajar pun melihat Ismail menghentakkan kakinya di tanah yang gersang. Tanpa di duga, muncul air yang deras dari hentakan kaki Ismail.

Tanpa pikir panjang Siti Hajar langsung memberikan air tersebut kepada Ismail. Sumber mata air dari kaki Ismail tersebut kini disebut dengan Air Zamzam.

Sejak saat itu, air zam-zam menjadi sumber mata air hingga muncul peradaban di tempat tersebut. Sumber mata air tersebut sangatlah bersih dan tidak pernah kering. Air Zamzam kini menjadi sumber air minum bagi para jamaah haji yang datang ke Mekah.

Hikmah Kisah Siti Hajar

Hajar dikenal karena sosoknya yang cantik, baik, bijaksana, dan penuh kesabaran. Ia juga taat beribadah kepada Allah SWT dan pantang menyerah.

Dari kisah perjuangan Hajar mengajarkan bahwa seorang perempuan harus kuat, sabar, dan tidak putus asa dalam menjalani segala rintangan di kehidupan.

siti hajar
Source Image: alamtara istitute

Meskipun dihadapkan pada situasi yang sulit dan penuh ketidakpastian, Hajar mengajarkan pada kita untuk tetap tegar dan selalu tawakkal kepada Allah SWT.

Kisah Siti Hajar menjadi sejarah ritual Sa’i saat pelaksanaan haji. Sa’i menjadi rukun haji yang wajib dilaksanakan oleh para jamaah haji dengan cara berlari-lari kecil dari Safa ke Marwah sebanyak 7 kali.

Hal ini menggambarkan perjuangan Hajar yang berusaha untuk mempertahankan hidupnya serta hidup anaknya. Kisah Hajar adalah contoh nyata tentang seorang ibu yang penuh kasih sayang kepada anaknya, hingga ia rela berlari-lari di gurun pasir demi mencari sumber air.

Bahkan, hasil perjuangan Hajar kini bermanfaat bagi miliaran orang di dunia. Ia juga berhasil mendidik anaknya hingga menjadikan Nabi Ismail dengan sifat yang lembut dan taat kepada Allah SWT.

 

Maret 14, 2024

Wukuf merupakan salah satu rukun haji yang wajib dilakukan oleh jamaah. Selain memiliki sejarah, wukuf juga mengajarkan nilai-nilai dan makna tertentu.

Wukuf dianggap sebagai waktu yang sangat mustajab untuk berdoa dan menjadi kesempatan bagi jamaah haji untuk memohon ampun dan mendekatkan diri kepada Allah SWT.

Lalu, bagaimana tata cara wukuf dan apa saja do’a yang dipanjatkan saat wukuf? Berikut penjelasan selengkapnya.

Apa Itu Wukuf

Wukuf berarti “berdiam diri” dan merupakan salah satu rukun haji yang dilaksanakan dengan berdiam diri di padang Arafah dalam keadaan ihram.

Pada saat wukuf, jamaah disarankan untuk memperbanyak dzikir, istighfar, sholawat, serta do’a-do’a yang diajarkan oleh Rasulullah SAW. Selain itu, jamaah juga disarankan untuk memohon ampun atas dosa-dosa yang pernah dilakukan.

Sejarah Wukuf

Sejarah wukuf berawal pada zaman Nabi Ibrahim AS. Menurut sejarah, Nabi Ibrahim AS mendapat wahyu dari Allah SWT untuk menyembelih putranya, Nabi Ismail AS.

Saat keduanya berada di Mina, Nabi Ibrahim AS mendapatkan godaan setan untuk tidak melaksanakan perintah Allah SWT. Kemudian, ia melempar batu ke arah setan tersebut untuk mengusirnya, sesuai dengan perintah Allah.

Setelah itu, Allah SWT menurunkan wahyu kepada Nabi Ibrahim AS dan Nabi Ismail AS untuk membangun Ka’bah di Mekah. Setelah Ka’bah selesai dibangun, Allah SWT memberikan perintah kepada Nabi Ibrahim AS untuk memberitahu seluruh umat manusia agar datang melaksanakan haji.

wukuf
source image: Islam digest

Pada saat itu, Allah menetapkan Arafah sebagai tempat untuk wuquf dalam ibadah haji yang kemudian dilakukan oleh Nabi Ibrahim AS dan Nabi Ismail AS. Dengan begitu wukuf di Arafah menjadi salah satu rukun haji yang wajib dijalankan oleh para jamaah.

Pada saat wuquf, jamaah berkumpul di padang Arafah sambil berdzikir, berdo’a, dan memohon ampun kepada Allah SWT. Wuquf juga dianggap sebagai moment dimana seluruh do’a akan dikabulkan oleh Allah SWT.

Tata Cara Wukuf

Berikut tata cara wukuf di Arafah yang dilaksanakan oleh jamaah haji.

  1. Pertama, jamaah haji berangkat menuju ke Arafah pada tanggal 9 Dzulhijjah setelah matahari terbit.
  2. Setelah sampai di Arafah, jamaah bisa langsung menempati tempatnya masing-masing. Karena lokasinya terlalu luas, pastikan tempat yang akan dipakai wukuf adalah bagian dari Arafah. Jika bukan bagian dari Arafah, maka wukuf tidak sah.
  3. Kemudian, jamaah mendengarkan khutbah wukuf.
  4. Setelah khutbah selesai, jamaah melakukan sholat jama’ taqdim untuk Dzuhur dan Ashar.
  5. Jamaah melakukan wuquf di padang Arafah hingga terbitnya fajar di tanggal 10 Dzulhijjah.
  6. Terakhir, jamaah haji meninggalkan Arafah setelah matahari tenggelam.

Saat melakukan wuquf, ada beberapa hal yang dianjurkan untuk dilakukan oleh jamaah haji. Berikut beberapa anjuran bagi jamaah haji saat wuquf di Arafah.

  • Jamaah disarankan untuk banyak berdo’a, berdzikir, membaca Al-Quran, serta memohon ampun kepada Allah.
  • Perbanyak istighfar dan memohon ampunan atas segala dosa-dosa yang telah dilakukan. Wuquf ini menjadi momen terbaik untuk mendapatkan ampunan dari Allah SWT.
  • Saat berdo’a dan berdzikir, jamaah haji disarankan untuk menghadap ke arah kiblat sebagai bentuk penghormatan kepada Allah SWT.
  • Jama’ah dianjurkan untuk membaca do’a khusus seperti do’a Nabi Muhammad SAW, do’a Nabi Ibrahim AS, do’a taubat, sapu jagat, do’a memohon ampun, dan do’a-do’a lainnya.
  • Menjaga kesabaran dan ketenangan saat melakukan wuquf. Meskipun wuquf cukup melelahkan dan menguras tenaga, jamaah perlu menjaga kesabaran dan ketenangan diri masing-masing serta menghindari pertengkaran.
  • Memberikan bantuan atau nasihat kepada sesama yang membutuhkan. Hal ini juga memberikan kesempatan bagi jamaah untuk menunjukkan rasa empati, kepedulian, serta kasih sayang terhadap sesama.

Sebelum berangkat haji, Anda bisa menulis dulu catatan mengenai hal-hal kurang baik apa yang pernah dilakukan.

Misalnya sering meninggalkan sholat, bacaan mengaji belum lancar, puasa masih belum konsisten, dan lain sebagainya. Selain itu, Anda juga bisa menulis hal-hal kurang baik dalam hubungan Anda dengan orang lain (baik dengan orang tua, istri, suami, saudara, dan sebagainya).

Semua hal-hal kurang baik yang Anda rasakan tersebut dicatat dalam sebuah catatan. Kemudian catatan tersebut Anda bawa saat wuquf dan meminta ampun atas semua hal buruk yang pernah Anda lakukan.

Dengan adanya catatan tersebut, Anda bisa jauh lebih khusyuk dalam meminta ampun kepada Allah SWT.

Doa Wukuf Di Arafah

kapan wukuf di arafah
Source Image: cnn indonesia

Berikut beberapa doa yang bisa Anda baca saat wukuf di Arafah.

  1. Do’a Untuk Meninggalkan Maksiat

اللَّهُمَّ انْقُلْنِي مِنْ ذُلِّ الْمَعْصِيَةِ إلَى عِزِّ الطَّاعَةِ وَاكْفِنِي بِحَلَالِك عَنْ حَرَامِك وَأَغْنِنِي بِفَضْلِك عَمَّنْ سِوَاكَ وَنَوِّرْ قَلْبِي وَقَبْرِي وَأَعِذْنِي مِنْ الشَّرِّ كُلِّهِ، وَاجْمَعْ لِي الْخَيْرَ إنِّي أَسْأَلُكَ الْهُدَى وَالتُّقَى وَالْعَفَافَ وَالْغِنَى

Latin: Allāhummanqulnī min dzullil ma’shiyati ilā ‘izzit thā’ah, wakfinī bi halālika ‘an harāmik, wa aghninī bi fadhlika ‘an man siwāk. Wa nawwir qalbī wa qabrī. Wa a’idznī minas syarri kullih. Wajma’ liyal khayr. Innī as’alukal hudā wat tuqā, wal ‘afāfa, wal ghinā.

Artinya: “Ya Allah, pindahkan aku dari rendahnya kemaksiatan ke kemuliaan taat. Cukupilah aku dengan halal-Mu dari barang haram-Mu. Genapilah diriku dengan kemurahan-Mu dari zat selain diri-Mu. Terangilah hati dan kuburku. Lindungilah aku dari segala bentuk kejahatan. Kumpulkanlah segala kebaikan pada diriku. Aku memohon kepada-Mu petunjuk, takwa, kecukupan, dan kekayaan.”

  1. Doa Pengakuan Dosa

اللَّهُمَّ إِنِّي ظَلَمْتُ نَفْسِي ظُلْمًا كَثِيْرًا كَبِيْرًا وَإِنَّهُ لَا يَغْفِرُ الذُّنُوْبَ إِلَّا أَنْتَ فَاغْفِرْ لِي مَغْفِرَةً مِنْ عِنْدِكَ وَارْحَمْنِي إِنَّكَ أَنْتَ الغَفُوْرُ الرَّحِيْمُ

Latin : Allāhumma innī zhalamtu nafsī zhulman katsīran kabīran, wa innahū lā yaghfirud dzunūba illā anta, faghfir lī maghfiratan min ‘indik, warhamnī innaka antal ghafūrur rahīm.

Artinya: “Ya Allah, sungguh aku menganiaya diriku dengan penganiayaan yang banyak dan besar. Tiada yang mengampuni dosa selain Kau. Oleh karena itu, ampunilah aku dengan ampunan dari sisi-Mu. Kasihanilah aku, sungguh Kau maha pengampun lagi penyayang.”

  1. Doa Sapu Jagad

اللَّهُمَّ رَبَّنَا آتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي الْآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ

Latin : Allāhumma rabbanā ātinā fid duniya hasanah, wa fil ākhirati hasanah, wa qinā ‘adzāban nār

Artinya: “Ya Allah, Tuhan kami, berikanlah kebaikan kepada kami di dunia dan kebaikan di akhirat. Lindungilah kami dari siksa neraka.”

  1. Doa Taubat dan Istiqomah

اللَّهُمَّ اغْفِرْ لِي مَغْفِرَةً تَصْلُحُ بِهَا شَأْنِي فِي الدَّارَيْنِ وَارْحَمْنِي رَحْمَةً وَاسِعَةً أَسْعَدُ بِهَا فِي الدَّارَيْنِ وَتُبْ عَلَيَّ تَوْبَةً نَصُوْحًا لَا أَنْكُثُهَا أَبَدًا وَأَلْزِمْنِي سَبِيْلَ الاِسْتِقَامَةِ لَا أَزِيْغُ عَنْهَا أَبَدًا

Latin : Allāhummaghfir lī maghfiratan tashluhu bihā sya’nī fid dārayn, warhamnī rahmatan wāsi’atan as’adu bihā fid dārayn, wa tub ‘alayya taubatan nashūhā lā ankutsuhā abadā, wa alzimnī sabīlal istiqāmah lā azīghu ‘anhā abadā.

Artinya: “Ya Allah, ampunilah aku dengan ampunan yang membuat maslahat urusanku di dunia dan akhirat. Berikanlah aku rahmat-Mu yang luas di mana aku dapat bahagia di dunia dan akhirat. Bimbinglah aku dalam taubat nasuha yang mana aku takkan melanggarnya lagi selamanya. Ikatlah aku di jalan istiqomah yang mana aku takkan menyimpang darinya selamanya.

Kapan Wukuf Di Arafah

apa itu wukuf
Source image: detikcom

Wukuf di Arafah dilaksanakan pada tanggal 9 Dzulhijjah, tepatnya 1 hari sebelum hari raya kurban. Jika ada jamaah haji yang terpaksa masuk ke Arafah pada tanggal 8 Dzulhijjah, maka jamah tersebut bisa menunggu hingga waktu wukuf tiba di tenda masing-masing.

Meskipun sebentar, jama’ah haji harus hadir di Arafah untuk melaksanakan wuquf pada tanggal 9 Dzulhijjah tersebut.

Berapa Lama Wukuf Di Arafah

Wukuf di Arafah dilaksanakan sejak tanggal 9 Dzulhijjah (setelah matahari tergelincir) hingga tanggal 10 Dzulhijjah (saat terbitnya fajar). Jamaah yang ingin melaksanakan wuquf tidak diharuskan untuk berdiam diri di Arafah sepanjang waktu tersebut.

Jika jamaah tidak bisa wukuf di siang hari, maka bisa dilakukan di malam hari pada tanggal 9 Dzulhijjah. Dan ibadah hajinya tetap sah.

Batas Akhir Wukuf Di Arafah Ditandai Dengan

Batas akhir wuquf di Arafah ditandai dengan menyembelih hewan kurban pada tanggal 10 Dzulhijjah.

Wukuf di Arafah dilaksanakan hingga tanggal 10 Dzulhijjah sebelum terbitnya fajar. Setelah itu, jamaah melaksanakan sholat id dan menyembelih qurban. Oleh sebab itu, menyembelih kurban menjadi tanda bahwa wukuf sudah selesai.

Setelah Wukuf Di Arafah Jamaah Haji Menuju

Setelah wuquf di  Arafah selesai, jamaah kemudian menuju ke Muzdalifah dan mengumpulkan kerikil untuk lempar jumrah di Mina. Setelah mengumpulkan kerikil dari Muzdalifah, jamaah kembali ke Mina untuk melakukan lontar jumrah dan menyelesaikan rangkaian ibadah haji lainnya.

Itulah sejarah, tata cara, do’a, serta waktu pelaksanaan wukuf di Arafah selama ibadah haji. Bagi calon jamaah haji, Anda bisa memahami tata caranya serta mempersiapkan do’a-do’a wukuf. Dengan persiapan yang baik, Anda bisa menjalankan ibadah haji dengan lebih khusyuk.