Hi, How Can We Help You?
  • Makassar 90231, Sulawesi Selatan, Indonesia
  • Email: tazkiyahmandiri@gmail.com

Blog

Maret 11, 2022

Masjid Al Jum’ah salah satu masjid bersejarah di Kota Madinah. Masjid ini menjadi salah satu saksi perjalanan Nabi Muhammad SAW ketika Nabi Muhammad SAW hijrah dari kota Mekkah ke kota Madinah.

Biasanya Jemaah haji atau Jemaah umroh akan diajak oleh pihak travel untuk berkunjung ke Masjid ini. Kalaupun tidak ada program kunjungan ke masjid ini.

Jemaah umroh atau Jemaah haji tetap dapat melihat masjid ini karena rute masjid ini akan dilalui pada saat menuju Masjid Quba dari Masjid Nabawi. Pemandu wisata atau pembimbing akan menjelaskan secara singkat hal – hal yang terkait dengan Masjid Al Jum’ah.

Bagi anda yang belum sempat berkunjung atau ingin menambah pengetahuan tentang Masjid Al Jum’ah simak ulasan lengkap berikut ini yang akan membahas mulai lokasi Masjid Al Jum’ah, sejarah penamaan, sejarah pembangunan, proses renovasi masjid, dan kondisi masjid saat ini.

Lokasi Masjid Al Jum’ah Madinah

masjid al Jum'ah madinah
Image Source: okezone.com

Masjid Al Jum’ah, terletak di tempat yang kaya akan sejarah dan keindahan alam, yaitu di Lembah Ranauna’. Lembah ini terletak di tengah-tengah kebun kurma milik suku Bani Salim bin ‘Auf, sebuah lokasi yang tidak hanya penting secara historis tapi juga memukau secara visual dengan hamparan kebun kurma yang luas.

Dari aspek geografis, masjid ini berada sangat strategis. Jaraknya hanya sekitar 900 meter dari Masjid Quba, masjid pertama yang dibangun oleh Nabi Muhammad SAW setibanya di Madinah.

Sementara itu, Masjid Al Jum’ah berjarak sekitar 6 kilometer dari Masjid Nabawi, pusat kegiatan keagamaan di Madinah dan lokasi di mana Nabi Muhammad SAW dimakamkan.

2 Sejarah Masjid Jum’ah Madinah

Jarak yang tidak terlalu jauh dari Masjid Nabawi membuat Masjid Al Jum’ah mudah diakses oleh para peziarah dan penduduk lokal.

Selain itu, masjid ini hanya berjarak sekitar 2,5 kilometer dari pusat kota Madinah. Keberadaannya yang tidak terlalu jauh dari pusat kota namun tetap tersembunyi di dalam kebun kurma memberikan suasana yang tenang dan damai, cocok untuk refleksi dan ibadah. Keindahan alam sekitarnya menambah ketenangan dan kenyamanan bagi para jamaah dan pengunjung.

1. Sejarah Penamaan Masjid Al Jum’ah

Sebagaimana dikisahkan dalam perjalanan hijrahnya Rasulullah SAW bersama dengan para sahabat, pada hari senin 12 Rabiul Awwal tahun 1 Hijriyah Nabi Muhammad SAW bersama dengan para muhajirin tiba dan singgah di Quba selama 4 (empat) hari.

Selanjutnya pada hari juma’at Nabi Muhammad SAW dan sahabatnya melanjutkan perjalanan menuju kota suci Madinah. Ketika sampai di kawasan Ranauna’, beliau berhenti dan menunaikan shalat jum’at di tengah – tengah kawasan tersebut.

Inilah shalat jum’at pertama yang ditunaikan oleh Rasulullah SAW setelah meninggalkan kota Makkah, dan Shalat Jumat pertama yang dilaksanakan secara terang – terangan.

Hal ini berbeda ketika Rasulullah SAW masih tinggal di Kota Suci Mekkah, karena tekanan dari kaum kafir quraisy Nabi Muhammad SAW dan umat Islam pada saat itu melaksanakan shalat Jum’at secara sembunyi – sembunyi.

Ditempat tersebut kemudian dibangunlah sebuah Masjid yang dikenal dengan nama Masjid Al Jum’ah. Sampai sekarang aktifitas di dalam masjid tersebut masih berlansung dan kondisi masjid sudah semakin cantik.

2. Sejarah Pembangunan Masjid Jum’ah

sejarah masjid al jumu'ah
Image Source: atlasislamica.com

Tidak didapatkan sumber yang cukup tentang siapa yang pertama kali membangun Masjid ini. Namun masjid ini pertama kali dibangun dari batu dengan bentuk yang sangat sederhana dan sudah beberapa kali direnovasi.

Sejarah renovasi masjid ini dapat digambarkan sebagai berikut:

  • Umar bin Abdul Azis adalah yang melaksanakan renovasi kedua masjid ini
  • Selanjutnya masjid direnovasi lagi pada masa ke Khalifaan Abbasiyah antara tahun 155 – 159 Hijriyah.
  • Pada abad ke 9 Hijriah, Masjid ini kembali direnovasi oleh Syamsudin Qawan pada masa kekhalifaan Utsmaniyah yang dimpimpin oleh Sultan Bayazid.
  • Pada abad ke 14 Hijriah Masjid Al Jum’ah kembali direnovasi oleh Sayyid Hasan Asy Syarbatli
  • Pada abad 1409 Hijriah atas perintah Pelayan Dua Tanah Suci Raja Fahd bin Abdul Azis, Masjid ini kembali direnovasi oleh Kementerian Wakaf Arab Saudi dengan menghancurkan bangunan lama. Sebelum direnovasi, Masjid Al-Jumuah memiliki panjang 8 meter, lebar 4,5 meter, tinggi 5,5 meter dan 1 kubah yang terbuat dari bata merah, dan terdapat halaman dengan panjang 8 meter dan lebar 6 meter di sebelah timur masjid,
  • Selanjutnya pada tahun 1412 Hijriah, Masjid ini dibuka untuk umum.

Kondisi dan Fasilitas Masjid Al Jum’ah Saat Ini

masjid jum'ah
source image: tribun

Setelah dilakukan renovasi Masjid ini semakin besar dan semakin cantik. Masjid Al Jum’ah mampu menampung sekitar 650 jemaah, serta memiliki 1 kubah utama dan 4 kubah kecil. Terdapat 1 menara tinggi yang semakin menambah daya pikat masjid ini.

Masjid ini dilengkapi dengan berbagai macam fasilitas seperti tempat tinggal untuk Imam, Muadzin, Perpustakaan, Madrasah Tahfidz al-Qur’an, Tempat salat untuk perempuan dan kamar mandi.

Penutup

Demikianlah beberapa hal penting yang sebaiknya diketahui oleh umat islam dan Jemaah umrah atau Jemaah haji yang ingin mengunjungi Masjid ini. 

Mari terus panjatkan doa agar kita dapat berkunjung ke kota Madinah dan mengunjungi masjid – masjid bersejarah seperti Masjid Nabawi, Masjid Quba, Masjid Bir ‘ali, Masjid Alijabah dan lain – lain.

Mari segera daftarkan diri anda bersama dengan Jemaah yang lain dalam program umrah normal bersama dengan PT. Tazkiyah Global Mandiri. Jangan sampai terlambat!!!

Maret 9, 2022

MAKKAH: Kepresidenan Umum untuk Urusan Dua Masjid Suci (The General Presidency for the Affairs of the Two Holy Mosques) telah menyediakan sejumlah juru bahasa di dalam Masjidil Haram di Makkah menyusul pencabutan prosedur pencegahan terkait COVID-19 di situs tersebut.

Ahmad bin Abdulaziz Al-Humaidi, wakil menteri untuk bahasa dan terjemahan, mengatakan layanan itu merupakan bagian dari upaya pihak berwenang untuk memberika standar fasilitas berkualitas tinggi kepada pengunjung masjid.

Kepresidenan bertujuan untuk memfasilitasi pengunjung di tempat-tempat suci di Makkah dan Madinah.

Para jamaah dan jemaah umrah baru-baru ini kembali ke halaman Masjidil Haram di Mekah setelah pihak berwenang mengumumkan pencabutan tindakan pencegahan COVID-19 dan kembali ke keadaan normal di Kerajaan Arab Saudi.

Kepresidenan telah mengaktifkan kembali rencana operasionalnya untuk ibadah berkapasitas penuh, dengan tim lapangannya menghapus stiker jarak sosial, dikutip dari arabnews.com.

Sumber Berita : https://www.arabnews.com/node/2038861/saudi-arabia

Maret 9, 2022

Bulan Sya’ban termasuk salah satu bulan yang dimuliakan oleh Rasulullah SAW. Bulan sya’ban ini merupakan bulan ke 8 (delapan) dalam penanggalan hijriyah.

Bulan Sya’ban terletak di antara dua bulan mulia yaitu Rajab dan Ramadhan. Pada bulan Rajab, terdapat banyak keutamaan dan termasuk salah satu bulan mulia yang disebutkan dalam Al-Quran. Pada bulan Rajab juga kita mengenang persitiwa monumental yang dialami oleh Rasulullah SAW yaitu Isra Mi’raj. Baca Selengkapnya

Maret 8, 2022

RIYADH — Otoritas Umum Penerbangan Sipil Arab Saudi / The General Authority of Civil Aviation (GACA) telah menyampaikan kepada semua maskapai penerbangan yang beroperasi di bandara Arab Saudi, termasuk penerbangan umum, untuk mengembalikan biaya paket karantina yang telah dibayarkan oleh penumpang saat memesan tiket mereka untuk perjalanan ke Ke Arab Saudi.

Dalam surat edaran yang dikeluarkan pada hari Minggu, GACA menyatakan bahwa karantina institusional COVID-19 dan karantina rumah tidak lagi diperlukan bagi para pelancong saat mereka tiba di wilayah Kerajaan Arab Saudi. Penumpang juga tidak diharuskan menyerahkan PCR negatif atau hasil tes antigen terhadap virus corona sebelum datang ke Arab Saudi.

GACA menetapkan bahwa mereka yang datang ke Kerajaan Arab Saudi dengan segala jenis visa kunjungan harus memiliki asuransi yang mencakup biaya perawatan dari infeksi virus corona selama masa tinggal mereka di Kerajaan.

Pihak berwenang juga menekankan bahwa segala bentuk ketidakpatuhan terhadap arahan yang terkandung dalam surat edaran tersebut merupakan bentuk nyata pelanggaran terhadap perintah pemerintah, dan memperingatkan bahwa mereka akan mengambil tindakan hukum terhadap pelanggar dan meminta pertanggungjawaban mereka atas pelanggaran tersebut.

Instruksi GACA keluar setelah pengumuman dari Kementerian Dalam Negeri pada 5 Maret tentang penghapusan semua protokol kesehatan dan pembatasan virus corona di negara itu termasuk aturan menjaga jarak dan mengenakan masker di luar ruangan.

Dengan keluarnya pengumuman itu,tidak ada lagi jaga jarak di Dua Masjid Suci dan semua masjid di Arab Saudi tetapi jamaah masih harus memakai masker. Untuk tempat terbuka tidak wajib memakai masker, tetapi di dalam ruangan masih diwajibkan memakai masker.

Sumber Berita : https://saudigazette.com.sa/article/617854/SAUDI-ARABIA/GACA-asks-airlines-to-refund-institutional-quarantine-fee

Maret 7, 2022

Pemberangkatan haji 2022 memang belum ada kepastian sampai sekarang, tapi Kementerian Agama Republik Indonesia terus melakukan persiapan dengan serius dan seksama.

Salah satu bentuk keseriusan kemenag dalam mempersiapkan pemberangkatan haji pada tahun 2022 ini adalah Kemenag telah mengirimkan 3 (tiga) tim yang beranggotakan 30 (tigapuluh) orang ke Arab Saudi. Baca Selengkapnya