Menjenguk orang sakit adalah salah satu amalan yang sangat dianjurkan dalam Islam. Ketika seseorang sakit, mereka tidak hanya membutuhkan perawatan medis, tetapi juga dukungan emosional dari keluarga, teman, dan saudara.
Menjenguk orang sakit bukan hanya sebuah bentuk empati, tetapi juga merupakan kewajiban yang memiliki banyak keutamaan.
Keutamaan Menjenguk Orang Sakit
Source Image: canva.com
1. Diseru Penduduk Langit
Dari Abu Hurairah ra. bahwa Rasulullah Saw. bersabda, “Barangsiapa yang menjenguk orang sakit, maka penyeru dari langit mengatakan, ‘Kamu telah berbuat baik. Langkah kakimu juga baik. Kamu telah menempati satu tempat di surga.’” (H.R. Ibnu Majah).
2. Mendapat Tempat Istimewa di Surga
Nabi Saw. bersabda, “Jika seorang muslim menjenguk saudaranya sesama muslim, ia akan selalu berada di tengah khurfah surga hingga ia pulang.” Ketika ditanya, “Ya Rasulullah, apakah khurfah surga itu?” Beliau menjawab, “Buah-buahannya.” (H.R. Tsauban).
3. Didoakan Malaikat
Ali ra. berkata, “Aku mendengar Rasulullah Saw. bersabda, ‘Tiada seorang muslim yang menjenguk muslim lainnya di waktu pagi, kecuali 70 ribu malaikat berdoa untuknya hingga sore. Dan jika ia menjenguknya di waktu sore, maka 70 ribu malaikat berdoa untuknya hingga pagi. Dan di surga, ia mendapatkan buah-buahan yang telah dipetik.” (H.R. Tirmidzi). Hadits ini hasan.
Etika Menjenguk Orang Sakit
Source image: canva.com
Sebagai seorang muslim yang baik, tentunya kita harus menjenguk saudara, keluarga, atau teman-teman kita yang sedang diuji sakit. Berikut adalah beberapa etika yang perlu diperhatikan saat menjenguk orang sakit:
1. Memberikan Salam dan Doa
Rasulullah SAW mengajarkan untuk memberikan salam dan doa saat menjenguk orang sakit. Doa yang bisa dibaca adalah:
(Allahumma rabban naasi adzhibil ba’sa isyfihi wa antasy syaafi la syifaa-a illaa syifaa-uka syifaa-an la yughaadiru saqama)
“Ya Allah, Dzat yang dipertuhankan manusia, hilangkanlah rasa sakit dan anugerahkanlah kesembuhan padanya (yang sedang sakit), karena Engkau adalah Dzat Yang Maha Menyembuhkan. Tidak ada kesembuhan kecuali kesembuhan dari-Mu, yaitu kesembuhan yang tidak menyisakan rasa sakit.” (HR Bukhari dan Muslim)
2. Menghibur dan Memberi Semangat
Kehadiran kita sebaiknya memberikan rasa nyaman dan semangat bagi yang sakit. Ucapan yang penuh kasih sayang dan doa kesembuhan bisa membantu meringankan beban psikologis mereka.
Hikmah Menjenguk Orang Sakit
Allah Swt. memberikan sakit kepada manusia tak lain untuk menguji umat manusia. Apakah dengan sakitnya itu ia akan bersabar?
Apakah dengan sakitnya itu ia akan semakin bertakwa kepada Allah? Atau malah sebaliknya, dengan diberikannya sakit malah kian menjauh dari tuntunan-Nya?
Source Image: canva.com
Sesungguhnya, Allah Swt. akan memberikan hadiah yang indah bagi orang-orang yang mau bersabar (misalnya ketika sakit), “Mereka itulah orang yang dibalas dengan martabat yang tinggi (dalam surga) karena kesabaran mereka dan mereka disambut dengan penghormatan dan ucapan selamat di dalamnya.” (Q.S. Al-Furqan: 75).
Kesimpulan
Menjenguk orang sakit bukan hanya sebuah tindakan sosial, tetapi juga sebuah ibadah yang memiliki banyak keutamaan dan hikmah.
Dengan menjenguk orang sakit, kita tidak hanya mendapatkan pahala dari Allah Swt., tetapi juga bisa memberikan dukungan emosional yang sangat dibutuhkan oleh mereka yang sedang diuji sakit.
Mari kita jaga hubungan silaturahim dan terus berbuat kebaikan, salah satunya dengan menjenguk saudara, teman, atau keluarga yang sedang sakit.
Semoga Allah Swt. memberikan kesembuhan kepada mereka yang sakit dan memberikan kita kekuatan untuk selalu membantu sesama. Aamiin Yaa Rabbal ‘Alamin.
Puasa qadha adalah kewajiban bagi umat Muslim yang memiliki hutang puasa Ramadan. Ibadah ini ditunaikan untuk mengganti hari puasa yang telah ditinggalkan selama bulan Ramadan karena alasan tertentu.
Bagaimana cara membayar puasa Ramadan dengan mengqadha dan batas waktu menunaikannya? Berikut panduan lengkap mengenai puasa qadha Ramadhan, termasuk niat, tata cara, waktu pembayaran, dan ketentuan lainnya.
Apa Itu Puasa Qadha Ramadhan
Secara bahasa, qadha berarti menyelesaikan, menunaikan, dan memutuskan hukum atau membuat suatu ketetapan. Dalam konteks puasa Ramadan, qadha merujuk pada tindakan mengganti hari ibadah puasa yang ditinggalkan.
Saat tidak mampu menjalani puasa Ramadan karena alasan tertentu, kita diwajibkan menggantinya dengan mengerjakan puasa qadha ramadhan atau membayar fidyah.
Source Image: canva.com
Syarat diwajibkannya melakukan puasa qadha Ramadhan adalah bagi mereka yang mampu berpuasa tetapi terhalang karena alasan tertentu sesuai ketentuan Allah SWT, seperti sakit, perjalanan, atau haid bagi wanita.
Anda wajib mengganti puasa Ramadan sesuai dengan jumlah hari puasa yang ditinggalkan. Dalil mengenai qadha ini tertuang dalam Al-Qur’an, Surat Al-Baqarah ayat 184, yang artinya:
“(Yaitu) beberapa hari tertentu. Maka barangsiapa di antara kamu sakit atau dalam perjalanan (lalu tidak berpuasa), maka (wajib mengganti) sebanyak hari (yang dia tidak berpuasa itu) pada hari-hari yang lain. Dan bagi orang yang berat menjalankannya, wajib membayar fidyah, yaitu memberi makan seorang miskin. Tetapi barangsiapa dengan kerelaan hati mengerjakan kebajikan, maka itu lebih baik baginya, dan puasamu itu lebih baik bagimu jika kamu mengetahui.”
Doa dan Niat Puasa Qadha Ramadhan
Anda dapat melakukan puasa qadha ramadhan di luar bulan Ramadan, tepatnya dari bulan Syawal hingga bulan Sya’ban. Saat menjalani puasa qadha, niat harus dibaca sejak malam sebelum puasa hingga sebelum waktu fajar saat sahur.
Allahuma laka shumtu wa bika amantu wa’ala rizqika afthartu. Birrahmatika yaa arhamar roohimin.
Artinya: “Ya Allah, untuk-Mu aku berpuasa, dan kepada-Mu aku beriman, dan dengan rezeki-Mu aku berbuka. Dengan rahmat-Mu Wahai Yang Maha Pengasih dan Penyayang.”
Tata Cara Puasa Qadha Ramadhan
Cara melakukan puasa qadha ramadhan tidak jauh berbeda dengan puasa Ramadan. Rukun dan syarat puasanya juga sama. Berikut panduan tata cara puasa qadha ramadhan:
Jumlah hari puasa sesuai dengan jumlah hari yang ditinggalkan saat Ramadan. Misalnya, jika tidak berpuasa selama 7 hari, maka wajib menggantinya sebanyak 7 hari.
Jika lupa jumlah hari yang ditinggalkan, ambillah jumlah maksimal dari hari yang ditinggalkan.
Dianjurkan mengqadha puasa secara berurutan. Namun, jika tidak memungkinkan, boleh dilakukan secara terpisah.
Membaca niat puasa qadha di malam hari atau saat sahur.
Selama berpuasa, dianjurkan juga menjalani amalan baik lainnya, seperti salat sunnah, membaca Al-Qur’an, dan bersedekah.
Waktu Membayar Qadha Puasa Ramadhan
Source Image: canva.com
Kapan waktu yang tepat untuk melaksanakan puasa qadha Ramadhan? Berikut penjelasannya:
Waktu yang Dianjurkan
Hutang puasa Ramadan sebaiknya dibayarkan sebelum memasuki bulan Ramadan berikutnya. Adapun waktu yang disarankan yaitu:
Bulan Syawal: Setelah hari raya Idulfitri, Anda bisa membayar puasa qadha di bulan Syawal. Anda juga diperbolehkan menggabungkan puasa sunnah 6 hari bulan Syawal dengan qadha.
Bulan Sya’ban: Sebelum pertengahan bulan Sya’ban di tahun berikutnya. Setelah pertengahan bulan Sya’ban, hukumnya menjadi makruh.
Bersamaan dengan puasa sunnah: Anda bisa membayar hutang puasa Ramadan bersamaan dengan puasa sunnah, seperti puasa Senin dan Kamis.
Waktu yang Dilarang
Mengganti puasa qadha ramadhan dapat dilakukan kapan pun di luar bulan Ramadan, kecuali pada hari-hari yang dilarang untuk berpuasa yaitu:
1 Syawal (Hari Raya Idulfitri)
10 Dzulhijjah (Hari Raya Iduladha)
11, 12, dan 13 Dzulhijjah (Hari Tasyrik)
Hari Jumat, kecuali jika disertai dengan puasa pada hari Sabtu atau Kamis di pekan yang sama.
Bagaimana Jika Hutang Puasa Tidak Ditunaikan?
Jika memiliki puasa Ramadan yang tertinggal, wajib menggantinya sesegera mungkin. Jika tidak dibayarkan dan ditinggalkan, akan terhitung sebagai dosa. Puasa qadha tidak boleh dibatalkan kecuali terdapat udzur yang dibenarkan syariat.
Source Image: canva.com
Jika hutang puasa tidak dibayar hingga Ramadan berikutnya, Anda tetap wajib menjalankan ibadah puasa Ramadan dan segera menggantinya setelah Ramadan selesai.
Selain mengqadha, juga dituntut untuk membayar fidyah sebagai denda. Fidyah dibayar dalam bentuk bahan makanan pokok dalam jumlah tertentu, sesuai dengan porsi ‘makan sempurna’ yang biasa digunakan untuk mengganti satu hari puasa yang ditinggalkan.
Hal ini sesuai dengan firman Allah dalam Q.S Al-Baqarah ayat 184: “Tidaklah menetapkan waktu tertentu sebagai batasan. Fidyah ditunaikan sesuai kelapangan.”
Penutup
Demikian panduan lengkap mengenai puasa qadha. Selain berpuasa, pastikan selalu berbuat kebaikan agar ibadah lebih sempurna, salah satunya dengan bersedekah.
Masjidil Haram adalah salah satu tempat suci yang paling dihormati dan dijadikan pusat ibadah bagi umat muslim di seluruh dunia.
Terletak di Mekkah, Arab Saudi, Masjidil Haram adalah masjid terbesar di dunia dengan Ka’bah, yang menjadi pusat ibadah umat Islam. Menjadi fokus para peziarah dan wisatawan di hotel dekat masjidil haram.
Sejarah mencatat bahwa Masjidil Haram telah ada sejak zaman Nabi Ibrahim dan putranya Ismail membangun Ka’bah atas perintah Allah.
Masjidil Haram terus berkembang seiring berjalannya waktu dan saat ini menjadi titik fokus dari ibadah haji dan umrah yang dilakukan oleh jutaan jamaah setiap tahunnya.
Keindahan arsitektur Masjidil Haram yang megah, bersama dengan atmosfer spiritual yang kuat, menciptakan suasana yang memukau bagi para pengunjung.
Pemandangan jamaah dari berbagai belahan dunia yang berkumpul di satu tempat, bersatu dalam ibadah dan keimanan, menjadikan Masjidil Haram sebagai simbol persatuan umat Islam secara global.
Bagi umat Islam yang memiliki kesempatan untuk mengunjungi Mekkah, bermalam di hotel dekat dengan Masjidil Haram adalah keinginan banyak orang. Masjidil Haram adalah tempat suci yang mengelilingi Ka’bah dan menjadi pusat ibadah bagi umat Islam.
Hotel-hotel dekat Masjidil Haram tidak hanya memudahkan akses beribadah, tetapi juga menciptakan suasana khidmat selama perjalanan spiritual di tanah suci.
Hotel Dekat Masjidil Haram Mekah
Berikut 10 hotel dekat Masjidil Haram yang paling recommended:
1. Mekkah Royal Clock Tower, A Fairmont Hotel
Salah satu hotel pilihan yang sangat populer di Mekkah adalah Mekkah Royal Clock Tower, A Fairmont Hotel, sebuah hotel dekat Masjidil Haram.
Dengan lokasi strategis di depan Masjidil Haram, hotel ini menawarkan kenyamanan tak tertandingi dengan 1299 kamar mewah dan 56 lift untuk memudahkan akses tamu.
Source Image:
Dengan jarak hanya 50 meter dari Masjidil Haram, para pengunjung dapat dengan mudah mengikuti ibadah tanpa harus merasa khawatir akan jarak.
2. Swis Hotel Makkah (100 meter)
Swiss Hotel Mekkah juga merupakan pilihan yang sangat baik bagi para ziarah yang menginginkan kenyamanan ekstra selama mengunjungi Masjidil Haram.
Terletak di kompleks Abraj Al Bait, hotel dekat Masjidil Haram ini menawarkan 1487 kamar deluxe dan suite dengan pemandangan langsung ke Masjidil Haram,
Source Image: agoda.com
3. Dar Al Tawhid Intercontinental
Jika Anda menginginkan pengalaman menginap yang istimewa, Dar Al Tawhid Intercontinental adalah pilihan yang sempurna.
Source Image: tiket.com
Hanya berjarak 2 menit jalan kaki dari Masjidil Haram, hotel ini dikenal sebagai salah satu hotel terbaik di Mekkah yang menyajikan layanan prima dan fasilitas yang lengkap untuk memenuhi kebutuhan para tamu.
4. Hilton Suites Makkah (Beberapa menit jalan kaki)
Hilton Suites Mekkah juga menawarkan pengalaman menginap yang luar biasa dengan pemandangan langsung ke Masjidil Haram.
Source Image: tripadvisor
Dengan letak yang hanya beberapa menit jalan kaki dari Masjidil Haram, para tamu dapat merasakan kehadiran spiritual yang kuat dan magis selama menginap di sini.
5. Conrad Makkah (Pemandangan langsung Masjidil Haram)
Conrad Makkah adalah salah satu hotel mewah yang menawarkan pengalaman menginap yang istimewa dengan pemandangan langsung ke Masjidil Haram, tempat suci bagi umat Islam di Mekkah.
Keunikan dari Conrad Makkah terletak pada kesempatan para tamu untuk menikmati keindahan Masjidil Haram dan Ka’bah langsung dari kamar-kamar yang luas dan modern yang disediakan oleh hotel ini.
Dengan pemandangan yang tidak terhalang, para tamu hotel dekat Masjidil Haram dapat merasakan kedekatan dengan Baitullah tanpa harus meninggalkan kamar.
Source Image: hotelmix.id
Menyaksikan kehidupan sehari-hari di sekitar Masjidil Haram, mendengar adzan yang merdu, dan melihat jamaah melaksanakan ibadah memberikan pengalaman mendalam bagi pengunjung hotel.
Dari kamar-kamar elegan hingga fasilitas modern seperti restoran, pusat kebugaran, dan kolam renang.
Conrad Makkah menjamin pengalaman menginap tak terlupakan dengan layanan kamar yang siap melayani setiap kebutuhan tamu.
6. Al Ghufran Safwah Hotel Makkah (Depan Gerbang King Abdulaziz)
Al Ghufran Safwah Hotel Makkah, berlokasi strategis di depan Gerbang King Abdulaziz, memberikan akses langsung ke sekitar Masjidil Haram dekat gerbang suci, tamu hotel dapat langsung akses Masjidil Haram dan nikmati keheningan serta keindahan Mekkah.
Source Image: travelbama.com
Kamar-kamar hotel dekat Masjidil Haram nyaman dan elegan, menawarkan pemandangan cakrawala Mekkah yang memukau.
Para tamu dapat menikmati pemandangan yang memukau dari kamar mereka, menciptakan suasana yang tenang dan penuh kedamaian selama menginap di Al Ghufran Safwah Hotel Makkah.
Al Ghufran Safwah Hotel Makkah, dekat Masjidil Haram, fasilitas lengkap termasuk resepsionis 24 jam dan restoran dengan hidangan lezat, berkomitmen menciptakan pengalaman menginap tak terlupakan.
7. Le Meridien Makkah
Source Image: booking.com
Sebuah hotel dekat Masjidil Haram Makkah. Hotel ini menawarkan kamar-kamar yang nyaman dan fasilitas modern untuk para tamu yang ingin melakukan ibadah di Masjidil Haram.
Dengan lokasi yang strategis, Le Meridien Makkah memberikan akses mudah bagi para pengunjung untuk melaksanakan ibadah di Masjidil Haram.
8. Raffles Makkah Palace (Suite luas dengan pemandangan indah)
Raffles Makkah Palace, sebuah hotel dekat Masjidil Haram, merupakan hotel mewah yang menawarkan suite luas dengan pemandangan indah di kompleks Abraj Al-Bait yang bergengsi.
Para tamu dapat menikmati kemewahan dan kenyamanan tingkat tinggi sambil disuguhkan pemandangan yang memukau dari kamar mereka.
Source Image: booking.com
Dengan layanan kelas atas dan fasilitas lengkap, hotel ini menjadi pilihan ideal bagi mereka yang menginginkan pengalaman menginap yang istimewa di Mekkah.
9. Mekkah Hotel (Pusat kota Mekkah)
Mekkah Hotel (Pusat Kota Mekkah) Terletak di pusat kota Mekkah, Mekkah Hotel adalah destinasi ideal bagi para tamu yang ingin merasakan kehidupan kota suci ini.
Dengan ruang ibadah yang berkapasitas besar, hotel dekat masjidil haram ini cocok bagi para jamaah yang ingin memaksimalkan waktu ibadah mereka di Mekkah.
Source Image: tripadvisor
Selain itu, keberadaannya di pusat kota memudahkan akses para tamu ke berbagai tempat penting dan fasilitas umum di sekitar Mekkah.
10. Pullman ZamZam Makkah (Beberapa meter dari Masjidil Haram)
Pullman ZamZam Makkah adalah salah satu hotel yang terletak hanya beberapa meter dari Masjidil Haram, tempat suci bagi umat Islam di Mekkah.
Keunggulan utama dari hotel ini adalah kedekatannya dengan Baitullah, memungkinkan para tamu untuk merasakan keberkahan dan kedamaian spiritual yang terpancar dari Masjidil Haram.
Dengan lokasi strategis, para tamu hotel dapat dengan mudah mengakses Masjidil Haram untuk beribadah tanpa harus melakukan perjalanan jauh.
Pemandangan langsung ke Masjidil Haram dan Ka’bah memberikan pengalaman yang luar biasa bagi para ziarah yang menginap di sini.
Source Image: booking.com
Selain itu, Pullman ZamZam Makkah, hotel dekat Masjidil Haram, menawarkan berbagai fasilitas mewah dan kamar-kamar yang nyaman untuk kenyamanan tamu.
Dari studio hingga suite mewah, para pengunjung dapat menikmati akomodasi yang berkualitas tinggi sambil menyaksikan pemandangan kota Mekkah dan Ka’bah yang memukau.
Tips Memilih Hotel Dekat Masjidil Haram:
Anggaran: Tentukan budget yang sesuai dengan kemampuan Anda. Harga hotel di Mekkah bervariasi tergantung musim dan waktu pemesanan.
Lokasi: Semakin dekat hotel dengan Masjidil Haram, semakin mudah akses Anda untuk beribadah. Namun, biasanya harga hotel yang lebih dekat juga akan lebih mahal.
Fasilitas: Pertimbangkan fasilitas yang Anda butuhkan, seperti restoran, laundry, dan layanan spa.`
Ulasan: Baca ulasan dari tamu sebelumnya untuk mendapatkan gambaran tentang hotel, pelayanan, dan fasilitas yang ditawarkan.
Penutup
Ka’bah dan Masjidil Haram memiliki peran penting dalam kehidupan spiritual umat Islam di seluruh dunia.
Untuk jamaah haji yang memiliki kesempatan untuk mengunjungi Mekkah, memilih hotel dekat Masjidil Haram adalah keputusan yang bijaksana.
Dengan berbagai pilihan hotel yang menawarkan kenyamanan dan kemewahan, pengalaman ibadah di tanah suci menjadi lebih berkesan.
Seiring melandainya kasus covid – 19, beberapa negara telah melonggarkan aturan protokol kesehatan. Beberapa negara juga telah membuka kembali sektor pariwisata dan menginjinkan wisatawan untuk masuk ke negaranya. Memang masih ada protokol kesehatan yang harus diikuti tapi sudah tidak seketat sebelumnya.
Hal ini menyebabkan lonjakan wisatawan di negara – negara tujuan wisata seperti Turki, indonesia, dan Arab saudi. Baca Selengkapnya
Tata cara umroh bagi wanita menjadi salah satu topik yang sering ditanyakan. Hal ini mengingat keinginan kaum wanita untuk menjalankan ibadah umrah tidak kalah dibanding kaum laki – laki, bahkan jumlah Jemaah wanita mungkin lebih banyak dibanding Jemaah laki – laki.
Nah pada artikel kali ini kita akan membahas mengenai tata cara umroh wanita yang wajib diketahui, yang penting untuk kaum wanita pahami dan ikuti, berikut adalah tata cara umroh untuk wanita yang sudah kami rangkum dan rincikan sebagai berikut:
5 Tata Cara Umroh Bagi Wanita
Tata cara umroh bagi wanita sesungguhnya tidak berbeda dengan tata cara pelaksanaan umroh khusus dalam syarat, rukun atau wajib umroh.
Namun dalam teknis pelaksanaan ada beberapa hal yang harus diperhatikan, berikut tata cara umroh bagi wanita:
1. Pakaian Ihram
Saat melakukan ibadah umroh atau ibadah haji, Jemaah di wajibkan memakai pakaian ihram. Antara Jemaah perempuan dan Jemaah laki – laki memiliki ketentuan berbeda dalam penggunaan pakaian ihram ini.
source image: detik
Jemaah perempuan harus mengenakan pakaian ihram yang menutup seluruh tubuh kecuali muka dan kedua tangan, sesuai dengan tata cara umroh bagi wanita.
Untuk lebih jelasnya berikut beberapa ketentuan tentang pakaian ihram wanita:
memakai pakaian yang berwarna putih. Menurut para ulama pakaian atau kain paling baik bagi orang yang berihram adalah warna putih. Memakai pakaian warna putih hukumnya sunnah bagi Jemaah.
Dianjurkan untuk memakai pakaian yang baru, kalau tidak ada pakaian yang baru hendaklah memakai pakaian lama yang telah dicuci dengan bersih.
tidak boleh memakai pakaian yang tipis atau transparan
tidak boleh memakai pakaian yang ketat sehingga menggambarkan lekuk tubuh karena bisa menimbulkan fitnah
Bagian atas
Lengang baju harus sepanjang pergelangan tangan
Pastikan kerudung yang digunakan panjang atau melebihi bagian dada
Bagian bawah
Pastikan bagian bawahan baju sepanjang tumit
Harus memakai kaus kaki
Pakai sepatu yang tidak bertumit dan berebahan karet
2. Larangan Ihram
Terdapat larangan ihram khusus bagi laki dan larangan ihram khusus bagi wanita. Selama berihram perempuan dilarang untuk:
menutup kedua telapak tangan dengan kaos tangan
menutup muka dengan cadar
Adapun larangan ihram yang berlaku baik bagi laki – laki dan bagi perempuan adalah:
memakai wangi – wangian kecuali yang dipakai sebelum niat haji atau niat umroh
memotong kuku, mencukur atau mencabut bulu badan
berburu, mengganggu atau membunuh binatang denga cara apapun
memakan hasil buruan
memotong atau mencabut kayu kayuan atau rumput
menikah, menikahkan atau meminang permpuan untuk dinikahi
bersetubuh dan pendahuluannya seperti bercumbu, mencium, merayu yang mendatangan syahwat
mencaci, bertengkar atau mengucapkan kata – kata kotor
melakukan kejahatan dan maksiat
3. Thawaf
Ketika melakukan thawaf hendaklah Jemaah perempuan memperhatikan beberapa hal sebagai berikut :
Source Image: Detikcom
disunnahkan pada awal tawaf untuk memegang, mencium hajar aswad. Namun sunnah ini hanya dianjurkan bagi Jemaah perempuan ketika kondisi tempat thawaf lengang. Pada saat padat Jemaah perempuan cukup melakukannya dengan isyarah.
Perempuan tidak disunahkan melakukan ramal (berjalan cepat di tiga putaran pertama) pada saat thawaf. Lantaran ramal yang dilakukan oleh perempuan dapat mengakibatkan auratnya tersingkap.
Disunnahkan bagi perempuan ketika melakukan thawaf untuk menjauh dari Ka’bah
4. Sa’i
Salah satu rukun haji dan umroh dan adalah melakkukan sa’I antara bukit shafa dan marwah. Dalam melakukan sa’I terdapat beberapa hal yang harus diperhatikan oleh Jemaah wanita sebagai berikut:
Tidak disunnahkan bagi Jemaah wanita untuk berlari – lari kecil atau berjalan cepat (ramal) ketika melintas dua pilar hijau.
Pada saat melakukan haraf tetap focus berdzikir dan berdoa sampai selesai proses pelaksanaan umrah.
5. Tahallul (memotong atau mencukur rambut)
Memotong atau mencukur adalah salah satu rukun umrah yang harus dijalankan oleh setiap Jemaah. Setiap Jemaah akan memotong rambut ketika tahallul awal bagi Jemaah haji atau tahallul umrah bagi Jemaah umrah
Source Image: Darunnajah.com
Namun terdapat cara tahallul antara Jemaah laki – laki dan Jemaah perempuan. Beberapa hal yang harus diperhatikan Jemaah perempuan tentang tahallul adalah sebagai berikut:
Para ulama bersepakat bahwa disunnahkan untuk mencukur seluruh rambut, namun bagi Jemaah perempuan hukumnya adalah makruh. Karena jika ada perempuan yang mencukur rambutnya dianggap telah menyerupai laki – laki.
Cara sunnah bertahallul bagi Jemaah perempuan adalah dengan cara memotong rambut.
Cara memotong rambut yang dianjurkan bagi Jemaah perempuan adalah dengan cara memotong bagian ujung rambut seukuran satu jari pada seluruh sisi kepala.
Seandainya Jemaah perempuan tidak mau memotong disemua sisi kepala, maka hal tersebut diperbolehkan. Dengan syarat jumlah minimal yang dipotong adalah 3 (tiga) helai rambut. Apabila kurang dari tiga helai, maka dia dianggap belum bertahallul.
Penutup
Demikian penjelasan tentang tata cara umroh bagi wanita sesuai sunnah, semoga dengan penjelasan ini para Jemaah khususnya Jemaah wanita dapat memperoleh umrah yang mabrur sesuai dengan tata cara umroh bagi wanita yang telah diuraikan diatas.
Oleh karena itu sebelum kaum wanita berangkat umroh ada baiknya memperhatikan aturan umroh bagi perempuan agar tidak keliru pada saat menjalankan Ibadah, demi meraih Ibadah umroh yang berkah dan mabrur.